Skripsi ini berisi tentang pola komunikasi orang tua dalam pengendalian penggunaan gawai pada anak usia dini di Kecamatan Batang Kuis. Beberapa fakta di atas sangat menarik perhatian penulis dan mengangkat judul “Pola Komunikasi Orang Tua dalam Pengendalian Penggunaan Perangkat Anak Usia Dini di Kabupaten Batang Kuis” dalam penelitian ini.
Pembatasan Masalah
Pemahaman penggunaan gawai merupakan salah satu hal untuk memantau penggunaan gawai, hal ini dapat terjadi apabila orang tua menerapkan pola komunikasi yang tepat mengenai penggunaan gawai yang tepat kepada anak.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini juga memberikan gambaran pola komunikasi yang biasa digunakan orang tua untuk memantau dan membatasi penggunaan gawai pada anak usia dini. Peneliti dapat mempelajari pola komunikasi orangtua-anak dari segi penggunaan perangkat dan metode pengasuhan.
Sistematika Penulisan
PENDAHULUAN
URAIAN TEORITIS
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PENUTUP
Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut sekelompok peneliti komunikasi yang fokus pada komunikasi manusia (Human Communication) dalam bukunya (Cangara, 2011) adalah komunikasi adalah suatu transaksi, suatu proses simbolik yang mengharuskan manusia mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar manusia. melalui pertukaran informasi untuk memperkuat sikap dan perilaku, perilaku orang lain, dan mencoba mengubah sikap dan perilaku tersebut. Berdasarkan pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi, baik disengaja maupun tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal saja, tetapi juga dalam segi ekspresi wajah, lukisan, seni. dan teknologi (Shannon dan Weaver 1949) (Wiryanto, 2004).
Komunikasi Antarpribadi
- Pengertian komunikasi antarpribadi (interpersonal)
- Jenis-Jenis Komunikasi Antarpribadi (interpersonal)
- Bentuk Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang, lambang, tanda atau kata-kata yang diungkapkan secara lisan atau tulisan. Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan tanpa menggunakan kata-kata seperti halnya komunikasi.
Pola Komunikasi
- Pengertian pola komunikasi
- Pola Komunikasi dalam keluarga
- Pola komunikasi orang tua anak
Monopoli memerlukan izin dan masukan dari orang-orang yang memiliki kekuasaan dalam pengambilan keputusan, seperti hubungan orang tua-anak. Model komunikasi demokratis antara orang tua dan anak biasanya bercirikan hubungan terbuka antara orang tua dan anak.
Komunikasi Dalam Keluarga
- Konsep Dasar Keluarga
- Bentuk Komunikasi Dalam Keluarga
Komunikasi orang tua merupakan interaksi yang dilakukan ayah dan ibu sebagai pemimpin dalam keluarga. Komunikasi orang tua-anak merupakan interaksi yang terjalin antara ayah dan ibu serta anak-anaknya.
Pengertian Mengawasi
Gawai
- Pengertian Gawai
- Manfaat dan Kerugian Gawai
- Cara Mengawasi dan Membatasi Penggunaan Gawai Pada Anak
Peran orang tua sangat penting dalam membimbing, mengajarkan dan membentuk perilaku serta cara pandang anak, terutama dalam menggunakan gadget. Orang tua juga dapat mengendalikan kecanduan anak terhadap penggunaan gawai dengan membatasi waktu penggunaan gawai.
Anak Usia Dini
Jenis Penelitian
Kerangka Konsep
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu harus mempunyai kerangka konseptual yang menjadi pedoman penelitian dan gambaran penelitian yang obyektif tentang apa yang akan ditelitinya.
Definisi Konsep
Menurut (Djamarah, 2004: 1), pola komunikasi secara tepat dapat diartikan sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam mengirim dan menerima pesan guna memahami pesan yang dimaksud. Pola komunikasi merupakan gambaran singkat proses komunikasi yang menunjukkan hubungan antar komponen yang berkomunikasi dengan komponen lainnya. Pada pola komunikasi otoriter, orang tua mempunyai peraturan yang kaku, anak mempunyai penerimaan yang rendah, namun orang tua mempunyai kontrol yang tinggi, suka menghukum, suka memerintah, memaksa.
Penggunaan gawai pada anak usia dini biasanya membuka aplikasi berupa game, YouTube, menonton film kartun. Bermain game bagi anak dianggap biasa saja, karena game merupakan aplikasi yang menarik bagi anak.
Kategorisasi Penelitian
Membuka aplikasi berupa aplikasi komunikasi seperti WhatsApp, Instagram dan Facebook sangat jarang terjadi (Hijriyani dan Ria, 2020).
Informan atau Narasumber
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara penelitian dilakukan ketika peneliti berbicara kepada narasumber dengan tujuan mengumpulkan informasi melalui pertanyaan dan menggunakan teknik tertentu. Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mengkaji dan mengolah data dari dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya yang mendukung data penelitian.
Teknik Analisis Data
Kesimpulan dibuat dengan mengulangi kegiatan tersebut dan sekali lagi dengan cepat menelusuri data dan membandingkan relevansi pernyataan para peneliti.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Gambaran Umum Objek Penelitian
Komunikasi interpersonal dalam keluarga yang terjalin antara orang tua dan anak merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu.Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif karena dapat menimbulkan pengertian, kegembiraan, pengaruh terhadap sikap, hubungan dan tindakan yang lebih baik. Begitu pula dengan lingkungan keluarga yang diharapkan dapat mendorong komunikasi efektif antara orang tua dan anak.
Penyajian Data
Identitas Informan
Peneliti lebih memfokuskan penelitian ini pada orang tua yang mempunyai anak yang menggunakan 3 jenis perangkat seperti handphone, playstation dan laptop. Bahkan anak-anak dari keluarga kelas bawah hingga atas pun bisa memiliki dan memainkan gadget. Untuk itu informan dalam penelitian ini terdiri dari keluarga dengan latar belakang, profesi dan pekerjaan yang berbeda-beda.
Informan 1
Informan 2
Informan 3
- Hasil Wawancara
Diantaranya mengenai komunikasi orang tua sehari-hari, sejauh mana orang tua mengawasi dan memberikan bimbingan serta arahan kepada anak dalam memainkan gawainya. Peneliti sebelumnya juga melakukan observasi dan wawancara kepada anak-anak yang merupakan pengguna aktif gawai untuk mengetahui karakter dan kebiasaan anak dalam bermain gadgetnya. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pola komunikasi orang tua dan anak yang menggunakan perangkat aktif.
Hasil Wawancara Informan 1 (Ibu Luh Suatmanti orang tua dari Yoga)
Bentuk komunikasi yang digunakan orang tua kepada anak
Berikut hasil wawancara tentang cara orang tua berkomunikasi yang memberikan pemahaman kepada anak tentang cara menggunakan gawai yang benar. Dari hasil wawancara diatas, penerimaan informan 1 atau penerimaan orang tua terhadap penggunaan gadget tergolong tinggi. Namun para orang tua yang memfasilitasi gadget untuk anak juga harus mengetahui atau bisa mengaplikasikan gadget agar dapat mendampingi anaknya agar tidak mengalami pengaruh negatif dari gadget.
Hal ini dikarenakan tidak sedikit permainan atau permainan yang terdapat pada perangkat anak yang mengandung unsur kekerasan, namun tentunya peran orang tua sangat diperlukan untuk secara langsung membimbing dan mengarahkan anak agar tidak menirunya. Untuk mengetahui bagaimana Informan 1 mengontrol Yoga saat bermain dengan perangkatnya, peneliti mewawancarai Informan 1 mengenai kontrol orang tua terhadap anak yang menggunakan perangkat aktif.
Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Pengguna Gawai aktif
- Hasil Wawancara Dengan Informan 2 (Suharsana, Bapak Dari Dipta) A. Sikap Acceptance orang tua dengan anak pengguna Gawai
Pernyataan Informan 1 menunjukkan bahwa Informan 1 kurang tegas dalam memberikan hukuman kepada anak, sehingga anak tidak pantang menyerah dan sering tidak mengindahkan perintah ibunya terutama saat bermain gadget. Dan dari pernyataan diatas mendapatkan respon positif terhadap pesan yang disampaikan informan 1 kepada anaknya (yoga). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa menurut informan 2, gadget memberikan manfaat yang baik sebagai alat komunikasi dan juga dapat digunakan sebagai sarana hiburan bagi anak.
Pernyataan Informan 2 mengenai permainan kekerasan di gadget menunjukkan bahwa toleransi tetap dalam pengawasan. Dan berikut pernyataan informan tentang cara mengatasi anak mulai menikmati gadgetnya.
Sikap Orang Tua dalam Mengontrol Anak pengguna Gawai Aktif
Di bawah ini data yang peneliti peroleh mengenai aturan-aturan yang diberikan Informan 2 dalam mengaplikasikan alatnya. Berikut pernyataan anak Pak Suharsana, Dipta, yang menyatakan bahwa ayahnya telah memperingatkannya tentang penggunaan Internet. Selain aturan hanya diperbolehkan bermain gadget seperti ponsel pada hari Sabtu dan Minggu, serta pada hari kerja saat ada tugas, juga terdapat pembatasan berapa jam anak boleh bermain ponsel setiap harinya.
Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Pengguna Gawai Aktif
- Informan 3 (Wawancara Dengan Bapak Bambang Supriantio, Orang Tua dari Fikri)
Iya biasanya begitu, tapi kalau sudah jam 9 malam, itu sudah tidak boleh lagi, jadi seolah-olah permainan jam 9 sudah tidak boleh lagi.” Cara ini dianggap sebagai paling efektif dalam membuat anak memperhatikan membiarkan orang tuanya meluangkan waktu, daripada harus menghukum anak secara fisik.Menurut Informan 2, teguran atau komunikasi verbal kepada anak bisa lebih efektif, agar anak mengerti dan menaati perintah dibandingkan harus menyuruh. untuk menghukum anak-anak.
Dan kelebihan terbesar dari komunikasi lisan adalah kecepatannya, dalam artian ketika kita melakukan tindakan komunikasi dengan orang lain, pesan dapat langsung tersampaikan. Meskipun informan 1 tergolong orang tua yang suka memberikan toleransi kepada Dipta, namun informan 2 selektif dalam memenuhi permintaan anak.
Sikap Accaptance Orang Tua Terhadap Anak Pengguna Gawai
Gadget tentu mempunyai dampak negatif dan positif. Orang tua memang perlu mengetahui dampak dari gadget yang dimainkan anaknya, dan apakah sejalan dengan manfaat yang disampaikan Informan 1 tadi. Hampir sama dengan Informan 1 dan 2, menurut Informan 3 dampak negatif dari gadget adalah anak menjadi asyik dan sering lupa waktu. Berikut pernyataan Informan 3. Ketika ditanya bagaimana jadinya jika anak bertanya atau bermain PS lebih dari 2 jam, berikut pernyataan Informan.
Dari pernyataan di atas terlihat bahwa para informan kurang ketat dalam penggunaannya dan tidak bisa mengontrol penggunaan telepon genggam yang sering mereka bawa keluar rumah untuk bermain. Dan dampak positif gadget bagi anak adalah membuat pandangan anak menjadi lebih luas, karena aplikasi internet baik dari laptop maupun warnet dapat memudahkan anak dalam proses belajar terutama pada tugas sekolah yang tidak ada di buku.
Sikap Orang Tua Dalam Mengontrol Penggunaan Gawai Pada Anak
Berikut pernyataan peneliti mengenai sejauh mana orang tua boleh menggunakan gadget, ada baiknya orang tua juga memahami perkembangan teknologi. Namun sebagian besar orang tua hanya mengaktifkannya tanpa ingin mengetahui secara mendalam tentang penggunaan dan fitur aplikasi yang terdapat dalam teknologi ini. Dengan menyita perangkat anak saat bermain, Informan 3 dapat mengalihkan perhatian anak dan terkadang memperhatikan ucapan orang tua saat anak sedang bermain dengan perangkatnya.
Orang tua mempunyai peranan penting dalam membimbing atau menasihati anak dalam memainkan gadgetnya agar tidak terkena dampak negatif dari gadget. Akibatnya keretakan hubungan antar anggota keluarga sulit untuk dihindari, oleh karena itu komunikasi antara suami dan istri, komunikasi antara orang tua dan anak harus dibangun secara harmonis untuk membangun hubungan yang baik dalam keluarga (Djamarah.
Pembahasan
- Simpulan
- Saran
Orang tua yang menggunakan pola komunikasi otoritatif (demokratis) terjadi pada keluarga yang berpendidikan minimal SMA. Komunikasi yang dilakukan antara lain memberikan toleransi pada anak dalam mengemukakan pendapat, memberikan penjelasan, perhatian dan nasehat kepada anak, sehingga anak dapat menerima dan terbuka terhadap orang tuanya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini setiap orang tua mempunyai cara tersendiri dalam berkomunikasi dengan anaknya.
Latar belakang ekonomi tidak menentukan pola komunikasi yang digunakan, melainkan latar belakang pendidikan dan pola pengasuhan yang digunakan orang tua dan anak pengguna gawai. Untuk mencegah hal tersebut, model komunikasi yang tepat digunakan oleh orang tua dengan anak pengguna aktif gawai adalah dengan menggunakan model komunikasi otoriter (demokratis). Atau hal lain yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan sesekali bermain bersama anak agar mereka dapat menerapkan dan mengetahui manfaat dari perangkat tersebut.
Orang tua hendaknya menerapkan pola komunikasi yang efektif dengan anak. agar segala pesan, nasehat dan bimbingan yang diberikan orang tua kepada anak dapat tersampaikan dengan baik dan memberikan dampak positif sesuai harapan orang tua.