• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI PONDOK PESANTREN KAMPUS AINUL YAQIN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DI PONDOK PESANTREN KAMPUS AINUL YAQIN UNIVERSITAS ISLAM MALANG "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN

DI PONDOK PESANTREN KAMPUS AINUL YAQIN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SKRIPSI

OLEH:

FARIDATUL ISNAENI NPM. 21601011158

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020

(2)

Abstrak

Isnaeni, Faridatul. 2020. Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Drs. H. Achmad Faisol, M.Ag. Pembimbing 2:

Dr. Fita Mustafida, M.Pd.

Kata Kunci : Manajemen Pembelajaran, Pondok Pesantren.

Pondok pesantren merupakan salah satu pendidikan Islam tradisional didirikan melalui jalur nonformal memiliki fungsi antara lain untuk menambah, mengganti, dan melengkapi jalur pendidikan formal dengan kurikulum yang dikembangkan. Oleh karena itu, pondok pesantren sebagai salah satu jenis pendidikan keagamaan hendaknya dapat mengembangkan kurikulum yang mencakup kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan dan ciri khasnya sendiri. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang hingga saat ini selalu melakukan pengembangan terhadap sistem pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia.

Pengembangan sistem pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembelajaran yang terencana dengan baik sehingga tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Dari sini pentingnya lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren memiliki manajemen pembelajaran yang baik sehingga memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material, maupun spiritual guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Dari latar belakang tersebut pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang mencoba untuk terus mengembangkan kurikulum sesuai dengan kemampuan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dan melahirkan lulusan yang berkualitas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran yang dilakukan di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi partisipan, yaitu pengamatan terhadap suatu objek dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan, metode wawancara semi-terstruktur yang merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip- arsip, akta, ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif Miles dan Hubberman yang meliputi tiga kegiatan yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian tentang manajemen pembelajaran menunjukkan bahwa:

(1) perencanaan pembelajaran sesuai program. Dimulai dengan menentukan

(3)

standar kompetensi dan menyusun satuan acara pembelajaran. Sehingga materi yang diajarkan merupakan materi yang dapat menunjang tercapainya standar kompetensi yang telah ditentukan (dapat dilihat pada lampiran); (2) pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pagi dan malam hari. Dirosah pagi program Ma’had Aly dan program Isti’dad menggunakan model pembelajaran nonklasikal dengan metode bandongan atau wetonan, sedangkan pada program Tahfidh al-Qur’an menggunakan metode hafalan (muhafadzah) dan mendengarkan (istima’). Dirosah malam menggunakan model pembelajaran klasikal dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan penulisan karya ilmiah. Media pembelajaran yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung adalah seperti spidol, papan tulis dan proyektor. Pada program Ma’had Aly dan Isti’dad pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Sedangkan pada program Tahfidh al-Qur’an pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara fleksibel; (3) evaluasi pembelajaran program Ma’had Aly dan Isti’dad menggunakan evaluasi sumatif berupa imtihan awal dan imtihan akhir, sedangkan program Tahfidh al-Qur’an evaluasi pembelajaran juga berupa imtihan awal dan akhir namun dengan metode sambung ayat. Evaluasi kurikulum yang diterapkan di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang adalah evaluasi monitoring. Nilai hasil belajar di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang ditunjukkan dengan adanya KHS (kartu hasil studi) santri.

Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang dapat terus melakukan pengembangan kurikulum yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada kegiatan dirosah agar terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Sejarah kemunculan Islam menjadi latar belakang terjadinya perkembangan pendidikan Islam hingga saat ini. Pada awal mula perkembangan Islam, pendidikan dilakukan masih secara tradisional yaitu melalui dakwah-dakwah Islamiyah dan berlangsung dengan membentuk lingkaran belajar atau halaqah. salah satu pendidikan Islam tradisional yang hingga saat ini tetap eksis adalah pondok pesantren.

Pondok pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan keagamaan didirikan melalui jalur pendidikan nonformal memiliki fungsi antara lain untuk menambah, mengganti, dan melengkapi jalur pendidikan formal dengan kurikulum yang dikembangkan. Oleh karena itu, pondok pesantren sebagai salah satu jenis pendidikan keagamaan seharusnya dapat mengembangkan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kemampuan dan ciri khasnya sendiri. Ciri khas pondok pesantren pada umumnya disebabkan karena berbedanya tujuan atau visi yang dikembangkan dan indikator alumni yang akan dicetak.

Pembelajaran yang terdapat di pondok pesantren merupakan proses interaksi antara pendidik (kiai atau ustaz) dan peserta didik (santri) dengan sumber belajar (kitab) dalam suatu lingkungan (pesantren) yang dikelola agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran merupakan proses perubahan dalam diri seseorang berupa sikap, kecakapan, dan kepandaian.

Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil

(5)

dari latihan atau pengalaman. Suasana pembelajaran yang diharapkan tentu dapat berlangsung secara menyenangkan dan aktif.

Membahas tentang pondok pesantren erat kaitannya dengan kiai dan santri. Setidaknya ada lima komponen yang tidak dapat dipisahkan dari pondok pesantren yaitu kiai atau ustaz sebagai pendidik, santri sebagai murid, kitab sebagai sumber belajar, asrama sebagai tempat tinggal dan masjid sebagai tempat ibadah sekaligus tempat belajar.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan diharapkan memiliki manajemen pembelajaran yang baik, oleh karena itu perlu memperhatikan aspek-aspek perencanaan, pelaksanaan dan penillaian atau evaluasi. Dengan adanya perencanaan maka seorang ustaz dapat mengajar sesuai langkah-langkah yang telah direncanakan. Apabila prosedur perencanaan telah terlaksana maka dalam proses belajar mengajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegitan penutup akan terlaksana dengan baik. Ketika perencanaan dan pelaksanaan sudah terlaksana dengan baik, maka selanjutnya diperlukan sebuah evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai.

Manajemen pembelajaran menjadi poin penting bagi setiap lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren. Dapat dilihat bahwa seorang ustaz yang pandai dan menguasai materi, dianggap belum berhasil dalam menyampaikan materi jika tidak memiliki manajemen. Hal tersebut disebabkan karena ustaz dalam mengajar sesuai kehendaknya sendiri tanpa memikirkan pemahaman santri. Cara penyampaian materi yang monoton jelas akan membuat santri lebih cepat merasa bosan sehingga menurunkan

(6)

semangat belajar. Agar santri tetap semangat maka ustaz harus mengusahakan menerapkan manajemen pembelajaran pondok pesantren yang baik agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pondok Pesantren Kampus (PPK) Ainul Yaqin atau yang biasa disingkat dengan PKAY merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam nonformal sekaligus sebagai badan pelaksana Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) yang berada di daerah Malang Jawa Timur. Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin didirikan pada tanggal 22 Juli 1997 oleh ketua yayasan Universitas Islam Malang Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan.

Latar belakang berdirinya pesantren ini berkaitan dengan keberadaan Unisma sebagai lembaga pendidikan bercitrakan Islam yang mempunyai tugas dan tanggung jawab ganda. Unisma sebagai badan pelaksana Yayasan Universitas Islam Malang yang bertanggungjawab dan berkompeten mendidik dan membentuk mahasiswa untuk menjadi insan yang shaleh, berkepribadian, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT selaras dengan ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah dalam perspektif bidang keahlian dan keilmuan sesuai dengan bidang ilmu dasarnya.

Tujuan didirikannya Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang antara lain: (1) meningkatkan pembinaan dan pembelajaran keagamaan dan amaliah Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah an- Nahdliyah, (2) internalisasi dan habituasi ajaran Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah dalam kehidupan sehari-hari, (3) membentuk huffadz dan ulama berakhlakul karimah, mumpuni dan mampu menghadapi

(7)

permasalahan umat demi kemaslahatan hidup di masa depan. Melihat dari tujuan yang akan dicetak selalu berorientasi kepada ajaran Islam ahlussunnah wal jaamaah an-nahdliyah menyebabkan Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin dijuluki sebagai kampus nahdlatul ulama (NU).

Dari pengalaman penulis selama tiga tahun sebagai santri, Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam malang sudah memiliki tujuan yang spesifik dalam membentuk lulusan yang diinginkan. Namun pengelolaan manajemen pembelajaran belum berjalan secara maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari persiapan-persiapan pembelajaran seperti silabus yang jarang diisi oleh ustaz pengajar, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) belum ada dokumentasi secara tertulis, program tahunan dan program semester yang belum tersusun secara rapi serta kalender akademik pendidikan mencakup hari efektif belajar dan hari libur yang masih gabung menjadi satu dengan kalender akademik pesantren perlu adanya sebuah perbaikan. Selain itu proses pelaksanaan belajar mengajar kurang kondusif, sistem hafalan al-Qur’an yang tidak sesuai target dikarenakan peraturan pengurus yang kurang tegas dilaksanakan menjadikan santri dengan mudah meninggalkan pembelajaran tanpa merasa bersalah.

Beberapa permasalahan yang telah disebutkan di atas, akan menyebabkan kerugian apabila tidak ada suatu perbaikan yang dilakukan.

Karena pada hakikatnya suatu lembaga pendidikan yang dikelola dengan manajemen yang baik maka akan menghasilkan lulusan yang baik dan berkualitas. Sebaliknya, jika pengelolaan manajemennya kurang baik maka tidak akan menghasilkan lulusan yang baik pula.

(8)

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini penting untuk dilakukan dengan harapan dari penelitian ini mampu memberikan inovasi baru tentang perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembelajaran sehingga menghasilkan lulusan yang baik dan berkualitas sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

B. Fokus Penelitian

Dari konteks penelitian yang telah dijelaskan, maka fokus penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang ?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus permasalahan tersebut, sehingga tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

(9)

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penelitian yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan terutama dalam bidang keilmuan manajemen pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan baru tentang manajemen pembelajaran pada lembaga nonformal yaitu pondok pesantren, sebagai pengalaman dalam menulis karya ilmiah dan sebagai persyaratan untuk mendapat gelar sarjana.

b. Bagi pondok pesantren

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan masukan dalam mengoptimalkan manajemen pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang.

E. Definisi Operasional

Pada penelitian ini, terdapat beberapa istilah kata yang digunakan oleh penulis. Agar istilah tersebut dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca dan menghindari pemahaman yang berbeda, maka istilah-istilah tersebut akan ditegaskan sebagai berikut:

(10)

1. Manajemen Pembelajaran

Indikator-indikator manajemen pembelajaran disini meliputi tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

2. Pondok Pesantren Kampus

Pondok pesantren kampus adalah sebuah lembaga pendidikan Islam nonformal yang berada di bawah naungan perguruan tinggi atau universitas. Para santri tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga terdapat masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks asrama dan masjid ini terletak di lingkungan perguruan tinggi dan dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pesantren.

(11)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan meliputi menentukan standar kompetensi masing-masing program dan menyusun satuan acara pembelajaran (SAP). Materi dan kitab yang digunakan ketika pembelajaran adalah yang dapat menunjang tercapainya standar kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.

Silabus di pesantren ini disebut dengan istilah satuan acara pembelajaran (SAP) dan sudah ada dokumentasi secara tertulis (sebagaimana dilampiran).

2. Pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang

Pelaksanaan proses pembelajaran dirosah dilakukan dua waktu yaitu dirosah pagi dan malam. Metode belajar yang diterapkan seperti metode bandongan atau wetonan, metode muhafadzah, metode istima’, metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi dan penulisan karya ilmiah. Media yang sering digunakan saat pelaksanaan pembelajaran meliputi spidol, papan tulis dan proyektor.

(12)

3. Evaluasi pembelajaran di Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang

Evaluasi pembelajaran yang digunakan pada program Ma’had Aly dan Isti’dad adalah evaluasi sumatif, berlaku pada seluruh mata dirosah dan dilaksanakan pada berakhirnya materi di semester awal dan semester akhir. Sedangkan pada program Tahfidh al-Qur’an kelas hafalan evaluasi bukan berupa soal tulis, akan tetapi secara lisan desngan model sambung ayat. Selain melakukan evaluasi pembelajaran terhadap santri, pondok pesantren ini melakukan evaluasi monitoring sebagai evaluasi terkait kurikulum pesantren.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti akan memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan manajemen pembelajaran kepada lembaga yang berkaitan sebagai berikut:

1. Kepada seluruh pengasuh dan direktur Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin supaya dapat terus melakukan pengontrolan pada kegiatan dirosah agar terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Kepada pengurus hendaknya dapat menyelesaikan seluruh perangkat pembelajaran khsusnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada semua mata dirosah, dan kemudian didokumentasikan dengan rapi.

(13)

DAFTAR RUJUKAN

Anwar, Ali. (2011). Pembaruan Pendidikan Di Pesantren Lirboyo Kediri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran (Cet 1). Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi., & Yuliana, Lia. (2008). Manajemen Pendidikan.

Yogyakarta: Aditya Media.

Bahri, Syaiful., & Zain, Azwan. (2010). Setrategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. (2003).

Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah (Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta: Departemen Agama RI.

Dhofier, Zamakhsyari. (1983). Tradisi Pesantren “Studi Pandangan Hidup Kyai Dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia” (Cet. IX). Jakarta:

LP3ES.

Dolong, H. M. Jufri. (2013). Teknik Analisis dalam Komponen Pembelajaran, 5(2), 293-300. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/inspiratif- pendidikan/article

Engku, Iskandar., & Zubaidah, Siti. (2012). Sejarah Pendidikan Islam. Cet. I.

Bandung: PT Rosdakarya.

Fathurrohman, Muhammad., & Sulistyorini. (2014). Esensi Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Franata, Putria Hakim. (2017). Implementasi Manajemen Pembelajaran Di Pondok Pesantren An-Nur Dusun Gudang Kapuk, Kelurahan Sragen Wetan, Kabupaten Sragen. Surakarta: FITK IAIN Surakarta.

Hakim, Dian Mohammad. (2019). Transformasi Kurikulum Pesantren Melalui Metode Pembelajaran Kitab Kuning Dalam Mengembangkan Pesantren:

Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Hikam Malang. Andragogi: Jurnal

Pendidikan Agama islam, 1(2), 39-49.

http://riset.unisma.ac.id/index.php/ja/article/view/4975

Herdiansyah, Haris. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Indrawan dan Yaniati. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan dan Pendidikan. Bandung:

Refika Aditama.

(14)

Kaimuddin, Mariani. (2011). Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Dengan Penerapan Media Teknologi Bagi Peserta Didik. Makassar: FTK UIN Makassar.

Kusrini, Siti., dkk. Keterampilan Dasar Mengajar (PPL I), Berorentasi Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang: Fakultas Tarbiyah UIN Malang.

Lubis, Mawardi., & Zubaedi. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Pustaka.

Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Makbulloh, Deden. (2011). Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Martinis, Yamin., & Maisah. (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Cet. I. Jakarta: Gaung Persada Press.

Miles, Mathew B., A. Michael Huberman & Johnny Saldana. (1994). Qualitative Data Analysis A Methods Sourcebook. London: Sage publication.

Moleong, Lexy. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung: PT Rosdakarya.

Mustafida, Fita. (2016). Kajian Media Pembelajaran Berdasarkan Kecenderungan Gaya Belajar Peserta Didik SD/MI. Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 6(1), 77-95.

http://ejournal.uin-

malang.ac.id/index.php/madrasah/article/view/3291

Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. (Cet. VII). Bogor: Ghalia Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41/2007 tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah No. No. 17/ 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putra, Vivit Nur Arista. (2013). Manajemen Pembelajaran di Pondok Pesantren Takwinul Muballighin Yogyakarta. Yogyakarta: FIP UNY Yogyakarta.

Prastowo, Andi. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rohman, Muhammad., & Amri Sofan. (2012). Manajemen Pendidikan: Analisis dan Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang Efektif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

(15)

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sujdarwo. (2011). Mtedologi Penelitian Sosial. Bandung: Mandar maju.

Suryani, Nunuk., & Leo Agung. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:

Ombak (Anggota IKAPI).

Triwiyanto, Teguh. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara.

Ujiati, Tri., & Syaifurahman. (2013). Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta:

Indeks.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Retirement benefit obligation continued Net expense of the defined benefit obligation recognised in the statement of financial performance Current service cost 557,000 802,000

SARAN Setelah melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran daring bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara ada saran yang