Nama : Ibrahim Surya Santoso NIM : H0420036
Mata Kuliah : Metode Penelitian Ilmu Sosial
POPULASI DAN SAMPLING Populasi
Populasi penelitian adalah subyek penelitian secara keseluruhan. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan berpartisipasi dalam penelitian. Penentuan populasi dan sampel tergantung pada tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2013), populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/
subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Menurut Widiasih (2020), sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi (karakteristik klinis, demografis, temporal, dan geografis subjek yang membentuk populasi penelitian) dan eksklusi (karakteristik subjek yang dapat mengganggu kualitas atau interpretasi data) yang jelas dan logis.
Besar sampel dihitung sesuai ketentuan dan tujuan penelitian, jenis data, uji, dan skala (rasio, interval, ordinal, dan nominal).
Sampling
Sampling adalah proses penyeleksian porsi dari suatu populasi agar dapat mewakilkan populasi tersebut. Tujuan dilakukan sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang benar-benar sesuai dan dapat menggambarkan populasi untuk dijadikan sebagai subjek penelitian. Sampling biasanya dimulai dengan seorang peneliti menemukan atau membangun kerangka sampling.
Menurut Sumargo (2020), kerangka sampling adalah daftar semua unsur sampling dalam populasi sampling dapat berupa daftar penduduk, bangunan, atau peta yang unit-unitnya tergambar jelas.
Kerangka sampling yang baik meliputi (1) seluruh unsur sampel, (2) tidak ada unsur sampel muncul 2 kali atau lebih, (3) mutakhir, (4) batasan jelas, dan (5) harus dapat dilacak di lapangan.
Sampling dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang suatu populasi atau untuk membuat generalisasi dalam kaitannya dengan teori yang ada. Hal ini bergantung pada pemilihan
teknik pengambilan sampel. Cara menentukan sampel disebut dengan teknik sampling atau teknik penyampelan. Teknik pengambilan sampel dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Probability sampling (Pengambilan sampel probabilitas)
Probabilitas sampling berarti bahwa setiap item dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan dalam sampel. Salah satu cara untuk melakukan pengambilan sampel acak adalah jika peneliti terlebih dahulu membuat kerangka sampel dan kemudian menggunakan program komputer generasi nomor acak untuk mengambil sampel dari kerangka sampel. Probability sampling meliputi:
a. Simple random sampling (Pengambilan sampel acak sederhana)
Kriteria sampel acak sederhana adalah (1) diperlukan kerangka lengkap (daftar semua unit di seluruh populasi), (2) dalam beberapa penelitian, seperti survei melalui wawancara pribadi, biaya untuk mendapatkan sampel bisa tinggi jika unit-unit tersebut tersebar secara geografis, dan (3) kesalahan standar penduga bisa tinggi. Kelebihan sampel acak sederhana adalah mudah dipahami dan hasilnya dapat diproyeksikan. Sedangkan kekurangan sampel acak sederhana adalah sulit untuk membangun kerangka sampling, mahal, presisi lebih rendah, tidak ada jaminan keterwakilan.
b. Systematic random sampling (Pengambilan sampling sistematis)
Sampling sistematis adalah di mana setiap kasus ke-n setelah awal acak dipilih.
Misalnya, jika menyurvei sampel konsumen, setiap konsumen kelima dapat dipilih dari sampel Anda. Keuntungan dari teknik sampling ini adalah kesederhanaannya. Kelebihan sampling sistematis adalah dapat meningkatkan keterwakilan, lebih mudah diterapkan daripada pengambilan sampel acak sederhana, kerangka pengambilan sampel tidak selalu diperlukan. Sedangkan kekurangannya adalah dapat mengurangi keterwakilan.
c. Stratified random sampling (Pengambilan sampel acak bertingkat)
Stratified sampling adalah di mana populasi dibagi menjadi strata (atau sub
kelompok) dan sampel acak diambil dari setiap sub kelompok. Pengambilan sampel bertingkat sering digunakan di mana ada banyak variasi dalam suatu populasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap strata terwakili secara memadai. Kelebihan Stratified sampling adalah semua sub populasi penting dan presisi. Sedangkan kekurangan Stratified sampling adalah sulit untuk memilih variabel stratifikasi yang relevan, tidak layak untuk stratifikasi pada banyak variabel, mahal.
d. Cluster random sampling (Pengambilan sampel klaster)
Cluster sampling adalah di mana seluruh populasi dibagi menjadi cluster atau
kelompok. Selanjutnya, sampel acak diambil dari cluster ini, yang semuanya digunakan dalam sampel akhir. Tahapan cluster sampling yaitu (1) memilih pengelompokan cluster untuk kerangka sampling, seperti jenis perusahaan atau wilayah geografis, (2) memberi nomor masing-masing cluster, (3) memilih sampel menggunakan random sampling.
Kelebihan cluster sampling adalah mudah diimplementasikan dan hemat biaya. Sedangkan kekurangannya adalah tidak tepat, sulit untuk menghitung hasil interpretasi.
e. Multistage random sampling (Pengambilan sampel multi-tahap)
Pengambilan sampel multi-tahap adalah proses perpindahan dari sampel yang luas ke sampel yang sempit, dengan menggunakan proses langkah demi langkah. Tujuan utama dari multi-stage sampling adalah untuk memilih sampel yang terkonsentrasi di beberapa wilayah geografis, di mana ini dapat menghemat waktu dan biaya.
2. Non probability sampling (Pengambilan sampel non probabilitas)
Non probability sampling sering dikaitkan dengan desain penelitian studi kasus dan penelitian kualitatif. memeriksa fenomena kehidupan nyata, bukan untuk membuat kesimpulan statistik dalam kaitannya dengan populasi yang lebih luas. Sampel peserta atau kasus tidak perlu representatif, atau acak, tetapi diperlukan alasan yang jelas untuk memasukkan beberapa kasus atau individu daripada yang lain. Pengambilan sampel non probabilitas meliputi:
a. Convenience atau accidental sampling (Pengambilan sampel keinginan)
Convenience sampling adalah memilih peserta karena mereka sering tersedia dengan
mudah. Biasanya, convenience sampling cenderung menjadi teknik sampling yang disukai di kalangan siswa karena murah dan pilihan yang mudah dibandingkan dengan teknik sampling lainnya. Kelebihan Convenience sampling adalah paling murah, paling tidak memakan waktu, dan paling nyaman. Sedangkan kekurangannya adalah bias pemilihan, sampel tidak representatif, tidak direkomendasikan dengan penelitian deskriptif atau kasual.
b. Snowball sampling (Pengambilan sampel bola salju)
Snowball sampling adalah metode non random sampling yang menggunakan beberapa kasus untuk membantu mendorong kasus lain untuk mengambil bagian dalam
penelitian, sehingga meningkatkan ukuran sampel. Pendekatan ini paling dapat diterapkan pada populasi kecil yang sulit diakses karena sifatnya yang tertutup, misalnya perkumpulan rahasia dan profesi yang tidak dapat diakses. Kelebihan snowball sampling adalah dapat memperkirakan karakteristik langka. Sedangkan kekurangannya adalah membuang-buang waktu.
c. Purposive atau Judgment sampling (Pengambilan sampel yang bertujuan atau pertimbangan)
Pengambilan sampel purposive atau judgemental adalah strategi di mana orang atau peristiwa tertentu dipilih dengan sengaja untuk memberikan informasi penting yang tidak dapat diperoleh dari pilihan lain. Kelebihan pengambilan sampel ini adalah biaya rendah, nyaman, tidak memakan waktu, ideal untuk eksplorasi, dan desain penelitian. Sedangkan kekurangannya adalah tidak memungkinkan generalisasi dan subjektif.
d. Quota sampling (Pengambilan sampel kuota)
Quota sampling adalah teknik non random sampling dimana partisipan dipilih berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya sehingga total sampel akan memiliki distribusi karakteristik yang sama dengan populasi yang lebih luas. Kelebihan quota sampling adalah sampel dapat dikontrol untuk karakteristik tertentu. Sedangkan kekurangannya adalah terjadi bias seleksi dan tidak ada jaminan.
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Widiasih, R., Raini, D.S., Citra, W. M. S., dan Sri, H. 2020. Menyusun Protokol Penelitian dengan Pendekatan Setpro: Scoping Review. Journal of Nursing Care, 3(3): 171-180.
Sumargo, B. 2020. Teknik Sampling. Jakarta: UNJ Press.