• Tidak ada hasil yang ditemukan

PP NO 10 TAHUN 1983 Jo PP 45 TAHUN 1990

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PP NO 10 TAHUN 1983 Jo PP 45 TAHUN 1990 "

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Bagaimana pelaksanaan hak nafkah iddah istri pasca perceraian oleh suami berdasarkan Pasal 8 PP 10 Tahun 1983 dinilai dalam hukum Islam. Untuk mengetahui pertimbangan majelis hakim Pengadilan Agama Bengkulu yang mengadili perkara 0328/Pdt.G/2016/PA.P.Bn tentang nafkah perempuan yang diceraikan suaminya berdasarkan Pasal 8 PP 10 dari 1983 jo.

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

7Ritatik Wahyuni, Hak Cerai Istri Mantan Pegawai Negeri Sipil (studi banding kompilasi hukum Islam dengan PP No. 8Racko Basera, Izin Poligami Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dinilai dari asas monogami, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, (Mataram: Fakultas Hukum Universitas Mataram, 2013).

Metode Penelitian

Artinya: Dan wanita-wanita yang tidak haid lagi (menopause) di antara wanita-wanita kamu, jika kamu ragu-ragu (tentang waktu Idaat), maka waktunya. Justeru, apa yang dilakukan oleh hakim mahkamah agama Bengkulu yang memutuskan perkara bernombor 0328/Pdt.G/2016/PA.Bn adalah tepat.

Sistematika Penulisan

KONSEP NAFKAH, IDDAH DAN TALAK DALAM

Dasar Hukum Nafkah

Kewajiban seorang suami untuk menjaga istrinya tertulis dalam Al-Qu'an dan al-Hadits. Kewajiban suami menafkahi istrinya juga tertuang dalam Pasal 34 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yang mengatur bahwa suami wajib menyediakan segala kebutuhan hidup rumah tangga sesuai dengan kemampuannya.

Macam-Macam dan Kadar Nafkah

Ketentuan ini terdapat dalam firman Allah dalam ayat Surah At-Talak yang bermaksud: “dan wanita yang tidak haid lagi. Wanita yang bersetubuh di waktu suci dan tidak hamil, umurnya 3 bulan. Maksudnya: “Dan wanita-wanita yang tidak haid lagi (menopaus) daripada isteri-isteri kamu, jika kamu masih ragu-ragu (tentang masa Idaat mereka), maka Idaat mereka ialah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid...".

Berdasarkan pemikiran tersebut maka dibentuklah Pengadilan Agama Kelas IA Bengkulu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 (LN. N0.99 Tahun 1957) tentang Pembentukan Pengadilan/Pengadilan Agama. Terwujudnya Pengadilan Agama Bengkulu yang tabular, transparan dan bermartabat di hadapan Mahkamah Agung RI. Ketentuan Kompilasi Hukum Islam (KHI) tersebut di atas menjelaskan bahwa tunjangan Iddah berhak bagi perempuan yang diceraikan oleh Talak Raj’I dan perempuan yang diceraikan dalam keadaan hamil.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut menunjukkan bahwa meskipun hakim Pengadilan Agama Bengkulu sadar akan undang-undang tersebut, namun majelis sadar bahwa lebih tepat menyerahkan pengaturan pembagian gaji PNS kepada mantan istri kepada atasan atau instansi terkait. Sebab, Pengadilan Agama Bengkulu telah melimpahkan dan melimpahkan urusan pembagian gaji kepada instansi atau atasan tempat PNS tersebut bekerja. Pertimbangan tersebut menunjukkan bahwa meski majelis hakim Pengadilan Agama Bengkulu mengetahui undang-undang tersebut, namun majelis menyadari bahwa pengaturan pembagian gaji PNS kepada mantan istri sebaiknya diserahkan kepada atasan atau instansi terkait.

Nafkah dalam Hukum Positif

Konsep Tentang Iddah

  • Dasar Hukum Iddah
  • Hikmah Iddah
  • Iddah Dalam Hukum Positif

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi wanita-wanita yang beriman, kemudian kamu pisahkan dari mereka sebelum kamu bercampur dengan mereka, maka sekali-kali tidak wajib bagi mereka untuk melakukan iddah bagi kamu yang kamu minta disempurnakan. Firman Allah SWT di atas menjelaskan kewajipan Iddah bagi wanita yang diceraikan iaitu tiga kali quru’. Dari penjelasan di atas, surat talak membicarakan tentang lamanya masa iddah bagi wanita yang bercerai dengan suaminya.

Wanita yang tidak menstruasi karena menopause atau karena masih kecil, umurnya tiga bulan, sedangkan ibu hamil mempunyai gagasan sampai melahirkan. Para ulamafiq sepakat bahwa wanita muslimah yang telah berpisah dari suaminya wajib menjalani Idaat. Gagasan tentang perempuan yang tersisa dari laki-laki, terlepas dari apakah mereka melakukan hubungan seksual atau tidak, adalah gagasan 4 bulan sepuluh hari.

Peraturan ini bersesuaian dengan firman Allah SWT dalam QS ath-Thalaq ayat 4, “Dan wanita-wanita yang hamil, masa iddahnya ialah sehingga mereka bersalin”.

Konsep Talak

  • Dasar Hukum Talak
  • Macam-Macam Talak
  • Prosedur Talak
  • Akibat Talak
  • Hikmah Talak
  • Talak Dalam Hukum Islam

Menurut Pasal 114 KHI disebutkan bahwa putusnya suatu perkawinan karena perceraian dapat terjadi karena perceraian yang dilakukan oleh suami atau gugatan cerai oleh istri. Lebih lanjut, dalam Pasal 115 KHI disebutkan bahwa perceraian hanya dapat dilakukan di sidang Pengadilan Agama setelah pengadilan berupaya namun gagal untuk mendamaikan kedua belah pihak. Sesuai dengan asas atau asas Undang-Undang Perkawinan untuk menyulitkan perceraian, perceraian hanya dapat dilakukan sebelum sidang, setelah pengadilan yang bersangkutan telah berupaya namun gagal untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Sedangkan dalam UU Peradilan Agama, perubahan atau pembaharuan tempat pengajuan permohonan mengacu pada pengadilan di wilayah tempat tinggal terdakwa atau dalam bahasa ringkasnya adalah tempat tinggal istri. Sedangkan untuk tempat pengadilan tempat permohonan diajukan, pasal 66 ayat dan (5) UU No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menjelaskan. Langkah selanjutnya diatur dalam Pasal 70 UU No. 7 Tahun 1989 tentang peradilan agama sebagaimana dirinci dalam pasal 16 nomor 9 tahun 1975.

Penamatan perkahwinan atas kehendak suami boleh berlaku atas inisiatif atau dengan kehendak hakim, ia boleh berlaku atas kehendak undang-undang dan boleh juga berlaku kerana kematian suami atau isteri. 40.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Visi Misi Pengadilan Agama Bengkulu

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 (selanjutnya disebut PP Nomor 10 Tahun 1983 juncto PP Nomor 45 Tahun 1990), yang memuat permasalahan. Masalah kewajiban laki-laki terhadap istrinya telah diatur sedemikian rupa, namun pemerintah juga telah membuat peraturan yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang diperkuat dan dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian. untuk PNS. Peraturan Pemerintah ini (selanjutnya disebut Peraturan Pemerintah) khusus berlaku bagi pejabat pemerintah di samping peraturan perundang-undangan lain yang berlaku bagi masyarakat Indonesia.

Kemudian ketentuan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 yang diadopsi dalam Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1990 dengan melakukan perbaikan terhadap alasan-alasan perceraian yang mengakibatkan janda tidak menerima hak gajinya, dan menetapkan sanksi-sanksi tertentu bagi janda tersebut. Suami menghadapi dua keadaan yang sangat sulit: menyerahkan sebagian gajinya dan hidup dari sisa gajinya, atau tidak menyerahkan sebagian gajinya dan mendapat hukuman disiplin, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1980, yang dapat berakibat pada pemberhentian mereka sebagai pegawai negeri. Pasal 8 Peraturan Pemerintah ini mengatur bahwa perceraian merupakan kehendak PNS laki-laki.

Pada prinsipnya Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 tidak berbeda dengan UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan. Ketentuan UU No. 16 Tahun 2019 juga berlaku bagi PNS, namun terdapat beberapa ketentuan khusus bagi PNS dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983. Sama seperti UU Perkawinan, Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1983 menjunjung tinggi prinsip perkawinan. monogami dan abadi.

Tugas Pokok Pengadilan Agama Bengkulu

Fungsi Peradilan Agama

Fungsi pengaturan adalah mengatur pelaksanaan tugas struktural, fungsional, dan kepegawaian Peradilan Agama agar tugas pokok tersebut dapat dilaksanakan seefektif, seefisien dan seproduktif mungkin.

Kekuasaan dan Kewenangan Pengadilan Agama

Fungsi ajudikasi (kekuasaan kehakiman) adalah menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan oleh orang yang beragama Islam. Fungsi menasihati, memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat mengenai hukum Islam kepada pemerintah daerah “bila diminta” (Pasal 52 ayat 1). Dalam landasan pemikiran Pasal 49 Undang-Undang Nomor: 3 Tahun 2006, penyelesaian sengketa tidak hanya terbatas pada bidang perbankan syariah saja, tetapi juga bidang ekonomi syariah lainnya.

Selanjutnya yang dimaksud dengan orang beragama Islam adalah orang atau badan hukum yang dengan sukarela menyerahkan diri kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan Peradilan Agama sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal tersebut. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berumur 21 tahun apabila terdapat perbedaan pendapat antara orang tua, wali, atau sanak saudara garis lurus; Pernyataan tentang sahnya suatu perkawinan yang terjadi sebelum Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dilaksanakan menurut peraturan lain;

Yang dimaksud dengan “EKONOMI SYARI'AH” adalah tindakan atau kegiatan usaha yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah, termasuk namun tidak terbatas pada;

Isi Pasal 8 PP 10 Tahun 1983

Apabila perceraian itu terjadi atas kemauan pejabat laki-laki, maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk nafkah bekas istri dan anak-anaknya. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1983 memuat tentang bentuk-bentuk dan alasan-alasan perceraian serta bilamana seorang isteri berhak atas setengah atau sepertiga gajinya, selain itu juga memuat pembatasan-pembatasan atas penerapan hak-hak tersebut sampai sang janda kawin lagi. Memperhatikan perintah pemerintah tersebut, ada dua hal yang menjadi perhatian pemerintah: Di satu sisi, pemerintah menekankan peningkatan disiplin PNS dalam menjalankan tugas rumah tangganya, sehingga peraturan pemerintah ini dianggap setara. sebagai ketentuan disiplin lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan proses penyelesaian perkara di pengadilan.

Selain itu, peraturan pemerintah ini juga terkait dengan UU Perkawinan dan peraturan pemerintah no. 9 Tahun 1975 yang artinya Peraturan Pemerintah merupakan suatu peraturan perundang-undangan yang bersifat substantif untuk dijadikan acuan dalam memutus suatu perkara di pengadilan. Pemberian hak-hak janda dalam peraturan pemerintah ini juga terkesan kurang memberikan perhatian kepada mantan suami, karena selain beban menyerahkan setengah atau sepertiga gaji kepada mantan istri juga termasuk kewajiban. Penulis menilai kedua peraturan pemerintah tersebut terkesan tidak mempertimbangkan keuntungan kedua belah pihak. Misalnya saja ketika suami berinisiatif untuk bercerai, bisa jadi suami tidak bisa melanjutkan pernikahan karena hubungan istri yang kurang baik, dan suami menganggap perceraian adalah satu-satunya jalan keluar dari kisruh rumah tangga. Wajar jika dalam keadaan seperti ini membebankan kewajiban kepada mantan kepada suami (apalagi jika mantan suami sudah berstatus PNS sebelum menikah).

Untuk memperketat pelaksanaannya, pada tahun 1990 juga diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 yang mengatur tentang perubahan, penghapusan dan pengukuhan beberapa pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor. Ketentuan pembagian upah kepada mantan isteri dan anak-anaknya ditetapkan. oleh pimpinan badan yang bersangkutan, dengan memperhatikan keadaan dan kesanggupan orang tersebut, tanpa memaksakan sesuatu di luar kesanggupannya. Selain itu, Peraturan Pemerintah tentang Kepala Badan ini juga tidak lagi menjadi pertimbangan dalam perkara perceraian pegawai negeri sipil. kecuali sebagai persyaratan administratif pada peradilan agama, karena peraturan pemerintah tersebut bertentangan dengan peraturan agama Islam, dan peraturan pemerintah tersebut bukan merupakan hukum substantif. Abdurrahman Adi Saputera, Masalah Perceraian Pejabat (Kajian Pandangan Hakim pada Pengadilan Agama Gorontalo), Malang: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah UIN Maliki Malang, 2014 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta, Akademika.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Saran

Pasangan suami isteri yang memfailkan perceraian diharapkan dapat memberi perhatian kepada kewajipan mereka dan menunaikan kewajipan mereka. Kerana ini berkaitan dengan implikasi undang-undang yang timbul selepas perceraian berkenaan nafkah. Abdul Aziz Muhammad Azzam and Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Al-Usrah wa Akhkamuha fi al-Tasyri' al-Islami, Trans; Abdul Mejid Khon, Fikh Munakahah: Khitbah, Nikah, Talaq, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Abdul Gani Abdullah, Pengantar Kumpulan Hukum Islam dalam Sistem Hukum Indonesia, Jakarta: Gema Insani Pres, 1994. Racko Basera, Izin Poligami Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ditinjau Asas Monogami Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, (Mataram: Fakultas Hukum Universitas Mataram, 2013. Ritatik Wahyuni, Hak Cerai Mantan Pegawai Negeri Sipil (Studi Banding Kumpulan Hukum Islam dengan PP no.

Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi`i al-Fiqhu asy-Syafi`i al-Muyassar, Jilid 3, terjemahan Muhammad Afifi dan Abdul Aziz, Jakarta:.

Referensi

Dokumen terkait

mengucapkan ikrar talaknya, maka dengan itu hak sang suami untuk mengikrarkan talak adalah gugur dan akibat hukumnya adalah perkawinan antara suami istri

Pada poin ketiga ketentuan surat edaran menjelaskan bahwa “laki-laki bekas suami dapat melakukan pernikahan dengan perempuan lain apabila telah selesai masa iddah