• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Bab 3 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka

N/A
N/A
Riesti Eka Wahyuni

Academic year: 2024

Membagikan "PPT Bab 3 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Biologi

UNTUK SMA/MA KELAS XI

Bab 3

Sistem Sirkulasi

(2)

Pendahuluan

Jantung dan darah membentuk hubungan kerja fungsional dalam sistem sirkulasi. Jantung berfungsi

sebagai pemompa darah ke seluruh bagian tubuh.

Darah tersusun dari komponen sel dengan beragam.

Nah, sekarang temukan beberapa pertanyaan atau permasalahan terkait dengan sistem sirkulasi.

Diskusikan dengan teman dan guru untuk

memprediksi jawabannya!

(3)

Daftar Isi

A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia

B. Sistem Limfa

C. Gangguan Sistem

Peredaran Darah

(4)

Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan ganda

Sistem peredaran darah tertutup : darah mengalir di dalam pembuluh darah

Sistem peredaran darah ganda : dalam satu kali peredaran, darah dua kali melewati jantung

A. Sistem Peredaran Darah

pada Manusia

(5)

Fungsi Sistem Peredaran Darah

Transportasi

Perlindungan

Penjaga Suhu Tubuh

Penyangga Nutrisi dan zat buangan dibawa

oleh darah untuk diedarkan maupun dikeluarkan dari tubuh

Hasil dari metabolisme berupa panas yang dibawa ke seluruh

tubuh

Berperan untuk melindungi tubuh dari cedera atau invasi

benda asing

Protein darah berperan sebagai penyangga untuk

mempertahankan pH optimum darah

(6)

Sistem Peredaran Darah

Darah

Terdiri atas

Pembuluh Darah Jantung

Cairan yang mengalir dalam pembuluh darah

Alat pompa untuk mengalirkan

darah

Serangkaian saluran tempat darah mengalir

(7)

Darah

● Jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel darah, keping darah, dan plasma darah

KARAKTERISTIK DARAH

• Darah lebih berat dan lebih kental daripada air.

• pH darah berkisar 7,35 – 7,45

• Warna darah bervariasi, mulai dari merah terang hingga merah tua kebiruan (tergantung kadar oksigen yang dibawa darah)

• Volume darah berkisar 8% dari berat tubuh

• Volume darah laki-laki lebih tinggi daripada perempuan (bergantung pada berat tubuh dan berbanding terbalik dengan jaringan lemak dalam tubuh)

(8)

Komponen Penyusun Darah

Keping darah Sel darah

merah

Sel darah putih

Tersusun atas

Plasma darah

Terdapat sekitar 45% Terdapat sekitar

55%

(9)

Plasma Darah

Berupa cairan berwarna bening kekuningan yang tersusun atas :

Air

Protein Plasma

Bahan campuran kompleks (anorganik, organik, dan gas

darah

92 %

7 %

1 %

(10)

Protein Plasma

Terdapat 3 jenis protein plasma, yaitu

Globulin

Albumin Fibrinogen

• Protein plasma terbanyak (55- 60% dari volume total)

• Berperan untuk menjaga

tekanan

osmosis koloid darah

• Pembentuk

sekitar 35%

protein plasma

• Terdapat alfa / beta globulin (pembawa lipid, hormon, dan substrat lain) dan gamma globulin (antibodi)

• Pembentuk

sekitar 4%

protein plasma

• Disintesis di jaringan

limfoid

(11)

Bahan Campuran Kompleks

Plasma darah memiliki kandungan yang terdiri dari : Garam mineral

Bahan Organik Komponen lain

Glukosa, lemak, urea, asam urat, keratin,

kolesterol, dan asam amino

Natrium klorida, natrium

bikarbonat,

garam kalsium, fosfor,

magnesium, besi, dan sulfat

Gas dalam darah (oksigen,

karbondioksida, dan nitrogen), enzim, antigen, dan hormon

(12)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Karakteristik

• Berbentuk bikonkaf, berdiameter 7,65 μm, dan

dibungkus oleh membran sel dengan permeabilitas yang tinggi

• Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin (volumenya sepertiga volume sel darah)

• Hemoglobin tersusun dari suatu protein globin (terdiri dari 4 rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus hem yang mengandung zat besi

(13)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Jumlah eritrosit

Jumlah sel darah laki-laki : 4,2-5,4 juta

sel / mm3

Hematokrit laki-laki : 42%-54%

Jumlah sel darah perempuan : 3,8-4,8 juta sel / mm3

Hematokrit laki-laki : 37%-47%

1 tetes darah berkisar 50 mm3

Hematokrit : rasio volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah menggunakan metode sentrifugasi

(14)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Fungsi Eritrosit

Berperan dalam mengedarkan oksigen ke

seluruh jaringan melalui pengikatan oksigen oleh hemoglobin

Berperan dalam membawa karbondioksida ke paru-paru

• Hemoglobin mengikat oksigen sehingga menjadi oksihemoglobin (berwarna merah terang)

• Jika hemoglobin melepas oksigen ke jaringan -> oksihemoglobin akan berubah menjadi deoksihemoglobin yang berwarna lebih gelap dan kebiruan (tampak berwarna kebiruan pada pembulu vena)

97% oksigen dalam darah berasal dari paru-paru yang terikat pada hemoglobin, 3% larut pada plasma darah

Hemoglobin berikatan dengan karbondioksida di bagian asam amino pada globin sehingga disebut karbaminohemoglobin

20% karbondioksida dalam darah terikat dengan karbaminohemoglobin dan 80% berbentuk ion bikarbonat

• Pembentukan ion bikarbonat dipengaruhi oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat di dalam eritrosit

(15)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Pengaturan produksi eritrosit

Pembentukan eritrosit : eritropoiesis -> terjadi di sumsum merah tulang dan diatur oleh hormon eritropoietin, kortison, tiroid, dan pertumbuhan

Peningkatan produksi eritrosit dapat terjadi dalam keadaan :

Tinggal di daratan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu lama

Gagal jantung yang mengurangi aliran darah ke jaringan

Penyakit paru-paru yang mengurangi absorpsi oksigen oleh darah

Kehilangan darah akibat hemoragik

(16)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Faktor diet yang mempengaruhi produksi eritrosit

Zat besi yang disimpan di berbagai jaringan, terutama hati, penting untuk menyintesis hemoglobin

Vitamin berupa asam folat, vitamin C, dan vitamin B12

Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+) menjadi besi fero (Fe2+)

(17)

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Umur dan Destruksi Eritrosit

Sel darah merah umumnya bersikulasi selama 120 hari sebelum rapuh dan pecah Fragmen sel darah merah yang rusak akan difagositosis oleh makrofag di dalam limpa,

hati, dan sumsum tulang untuk digunakan kembali Fragmen tersebut terdiri dari :

Globin : terdegradasi menjadi asam

amino

Hem (bagian yang mengandung

besi)

Zat besi yang dilepas oleh

hem

(18)

Sel Darah Putih (Leukosit)

Karakteristik

• Jumlah normal leukosit :5000-10000 sel/mm3 . Jumlahnya dapat meningkat apabila terdapat infeksi

Berperan dalam melindungi tubuh terhadap benda asing, virus, dan bakteri

• Setelah diproduksi di sumsum merah tulang

ataupun sumsum kuning tulang -> leukosit hanya dapat bertahan dalam sirkulasi sekitar 1 hari sebelum masuk ke jaringan. Kemampuannya bertahan dalam jaringan tergantung pada jenisnya

(19)

Sel Darah Putih (Leukosit)

Jenis Leukosit (berdasarkan keberadaan granula)

Granulosit Agranulosit

Neutrofil Eusinofil Basofil

Berdasarkan pewarna Wright

Limfosit Monosit

(20)

Granulosit

Neutrofil

Berjumlah 60% dari keseluruhan sel darah putih

dan berperan sebagai fagosit untuk menyerang

agen penyebab infeksi

Berjumlah kurang dari 1% dari keseluruhan sel darah putih. Sel darah ini mengandung histamin yang berperan dalam meningkatkan aliran darah ke

jaringan yang cedera dan bersifat sebagai antikoagulan heparin Eusinofil

Basofil

Berjumlah 1-3% dari keseluruhan sel darah putih

dan berperan dalam pembuangan racun penyebab radang pada

jaringan yang cedera

(21)

Limfosit Monosit

● Berjumlah 30% dari total sel darah putih

● Terdapat dua jenis limfosit, yaitu limfosit B yang berperan dalam memproduksi antibodi dan limfosit T yang

berperan dalam

mengenali dan melakukan interaksi dengan antigen

● Berjumlah 3-8% dari keseluruhan sel darah putih

● Berperan sebagai fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah menjadi histiosit

Sel Darah Putih (Leukosit)

Agranulosit

(22)

Keping Darah (Trombosit)

Karakteristik

Fragmen sel yang tidak bernukleus dan berasal dari

megakariosit yang sangat besar dalam sumsum tulang

Berjumlah 150.000 – 400.000 butir sel / mm3

Sitoplasma dari trombosit terbungkus membran plasma

yang mengandung berbagai jenis granula (berperan dalam

proses pembekuan darah)

Berupa struktur yang sangat aktif dan di dalam darah berumur 5-9 hari. Apabila sudah tua, akan diambil oleh makrofag pada limpa dan hati

(23)

Keping Darah (Trombosit)

Berfungsi untuk :

Pembekuan darah Hemostasis

Perbaikan pembuluh darah yang

robek

Apabila pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak akan melepaskan serotonin dan

prostaglandin dengan tujuan untuk mengurangi kehilangan darah

(24)

Mekanisme Pembekuan Darah

Luka

Trombosit pecah Trombokinase

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin

Luka tertutup + Vitamin K

mengeluarkan

+ Ca2+ (ion kalsium)

Terjadi pembekuan

darah dalam waktu sekitar 5

menit

(25)

Faktor-Faktor Pembekuan Darah

Fibrinogen

Protrombin Ion Kalsium

Tromboplastin Vitamin K

Senyawa globulin yang larut dalam plasma darah dan

akan diubah menjadi trombin

Protein plasma yang disintesis di

hati dan dapat diubah menjadi

fibrin

Ion anorganik dalam plasma

yang dapat diperoleh dari

makanan dan tulang

Protein plasma (enzim) yang di sintesis dalam hati dan memerlukan vitamin K untuk bekerja (tergolong

dalam antihemofilia)

Berperan penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan lainnya

dalam hati

(26)

Golongan Darah

● Klasifikasi darah suatu individu berdasarkan keberadaan zat antigen warisan pada permukaan sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah

Antigen dapat berupa protein, polisakarida, dan molekul lainnya yang dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam plasma darah

● Reaksi antigen dan antibodi dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sehingga antigen disebut aglutinogen dan antibodi disebut agglutinin

● Terdapat 46 jenis antigen, tetapi yang sangat dikenal hanya antigen ABO dan Rh (rhesus)

(27)

Penggolongan Sistem Darah ABO

Ditemukan oleh Karl Landsteiner (1930) yang didasarkan pada : Keberadaan aglutinogen tipe A

dan B pada permukaan eritrosit

Keberadaan aglutinin tipe anti-A dan anti-B pada plasma darah

Jenis Golongan Darah

Unsur pada Membran sel Darah

Merah (Eritrosit)

Unsur pada Plasma Darah

Aglutinogen

(Antigen) Aglutinin (Antibodi)

A A Anti-B

B B Anti-A

AB A dan B -

O - Anti-A dan Anti-B

Tabel 1. Golongan Darah Sistem ABO dengan Unsur Aglutinogen dan Aglutinin

(28)

Penggolongan Sistem Darah Rh (Rhesus)

Ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener (1940) yang didasarkan pada :

Keberadaan aglutinogen RhD pada permukaan eritrosit.

Jenis Golongan Darah

Unsur pada Membran sel Darah Merah (Eritrosit)

Aglutinogen (Antigen)

Rh(+) RhD

Rh(-) -

Tabel 2. Golongan Darah Sistem Rhesus dengan Unsur Aglutinogen (Antigen)

Aglutinogen RhD berperan dalam reaksi imunitas tubuh

Individu Rh(-) hanya memproduksi aglutinin anti-RhD jika bertemu darah

Rh(+)

(29)

Jika penerima : Rh(-) dan pendonor : Rh(+)

Transfusi Darah Janin saat Kehamilan

Pengaruh Faktor Rhesus

Penerima akan memproduksi aglutinin anti-RhD

• Pada tahap pertama tidak terlalu berpengaruh, namun apabila ditransfusi kembali akan

mengakibatkan hemolisis sel darah merah karena jumlah aglutinin anti- RhD terlalu banyak

Jika Ibu : Rh(+) dan janin : Rh(-)

Jika Ibu : Rh(-) dan janin : Rh(+)

Tidak bermasalah

Tubuh ibu akan memproduksi aglutinin anti-RhD

sebagai mekanisme pertahanan Dapat menyebabkan kematian janin

maupun eritroblastosis fetalis

Dapat dicegah dengan : injeksi anti-D (Rho) Imunoglobulin

(30)

Uji Golongan Darah

Sistem ABO Sistem Rhesus

Serum anti-A, Anti-B, dan Anti-

AB

Serum Anti-D (Rho)

Analisis golongan darah dilakukan berdasarkan

hasil reaksi

penggumpalan darah terhadap jenis serum

yang digunakan

(31)

Transfusi Darah

Proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari seseorang ke sistem darah orang lain

Tujuan Proses

Menyelamatkan jiwa yang dilakukan

pada kondisi medis tertentu (misal :

trauma akibat operasi dan malfungsi organ penghasil darah)

• Darah harus disimpan pada lemari es untuk memperlambat metabolisme sel dan mencegah pertumbuhan bakteri

• Transfusi dlakukan 20-30 menit setelah kantong darah dikeluarkan dari lemari pendingin

Rincian pasien harus dicocokkan dengan darah yang ditransfusikan

• Satu unit kantong darah : 200-250 mL dan diberikan selama 4 jam

(32)

Transfusi Darah

Proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari seseorang ke sistem darah orang lain

Orang yang memberikan darah : donor Orang yang menerima darah : resipien

Saat transfuse darah : plasma darah dari donor diencerkan oleh plasma darah resipien agar tidak

terjadi penggumpalan

Jika golongan darah tidak cocok dengan golongan darah resipien : terjadi penggumpalan darah yang berakibat

pada kerusakan ginjal

(33)

Tranfusi Darah

Golongan Darah O Golongan Darah AB

● Disebut donor universal karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen untuk digumpalkan sehingga dapat diberikan kepada resipien semoga golongan darah (asal volumenya kecil)

● Disebut resipien universal karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinin dalam plasma darahnya yang dapat menggumpalkan darah sehingga dapat menerima darah dari donor semua golongan darah

(34)

Organ Peredaran Darah

Penyusun Peredaran Darah

Jantung Pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena)

(35)

Jantung

• Organ berongga yang terdiri atas empat ruangan, berbentuk seperti kerucut tumpul dengan puncak (apkes) di bawah miring ke sebelah kiri

• Terletak di antara kedua paru-paru dan berukuran sekepal tangan orang dewasa

• Berat jantung orang dewasa : 220-260 gram

• Jantung dan pembuluh darah dibungkus oleh perikardium yang mengandung cairan perikardinal

• Kerja otot jantung diatur oleh sistem saraf otonom dan sistem saraf simpatik

(36)

• Bagian dalam yang tersusun dari lapisan endothelium

• Endokardium melapisi jantung, katup, dan berhubungan dengan lapisan endothelium pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung

• Bagian tengah yang terdiri atas jaringan otot jantung dan mampu berkontraksi untuk memompa darah

• Ketebalan miokardium pada tiap jantung bervariasi

• Bagian luar yang menutup permukaan jantung dan tersusun dari lapisan sel-sel mesotelium yang berada di atas jaringan ikat

Dinding Jantung

Terdapat 3 lapisan pada dinding jantung, yaitu :

Epikardium Miokardium Endokardium

(37)

Ruang Jantung

Terdapat 3 bagian penting dari ruang jantung, yaitu :

Katup

Atrium Ventrikel

(38)

Atrium

• Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh septum interatrial

• Pada janin, di antara atrium kanan-kiri terdapat foramen ovale

• Atrium cukup tipis dan berperan menerima darah dari

vena yang membawa darah kembali ke jantung

Atrium Kiri : menerima darah dari

paru-paru Atrium Kanan :

menerima darah dari seluruh tubuh

(39)

Ventrikel

• Ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh septum interventrikuler

• Ventrikel berdinding tebal sehingga mampu mendorong darah keluar dari jantung menuju paru-paru

Ventrikel kanan : memompa darah menuju paru-paru melalui batang

pulmonari

Ventrikel kiri : memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta. Dinding lebih tebal 3 kali lipat

daripada ventrikel kanan

(40)

Katup Jantung

Terdiri atas:

Katup trikupsid Katup bikuspid

• Terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, serta memiliki 3 katup

• Jika tekanan darah atrium kiri lebih kecil daripada atrium kanan : daun katup terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan (dan sebaliknya)

• Terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri

• Berfungsi untuk mencegah aliran balik sehingga darah dari ventrikel kiri tidak kembali ke atrium kiri

(41)

Sistem Pengaturan Jantung

Berkas His Nodus

sinoatrialisi

Nodus Atrioventrikuler

Sel-sel jantung yang mampu berotoritsimitas :

Serat Purkinje Jantung memiliki sifat otoritsimitas, yaitu mampu berkontraksi atau berdenyut

secara ritmis akibat potensial aksi yang dilakukan sendiri

Daerah kecil khusus di dinding

atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior

Suatu berkas kecil sel-sel otot jantung

khusus yang terletak di dasar

atrium kanan dekat septum

Sel-sel khusus yang berasal dari

nodus AV dan masuk ke septum

antarvertikel

Serat-serat halus terminal yang

menjulur dari berkas His dan

menyebar ke seluruh miokardium

ventrikel

(42)

Pembuluh Darah

Terdapat 3 macam pembuluh darah, yaitu :

Arteri Kapiler Vena

Serangkaian saluran tertutup dan bercabang yang berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan

(43)

Arteri

• Berperan dalam membawa darah meninggalkan jantung

• Arteri memiliki dinding yang tebal, kuat, dan bersifat elastis

• Arteri terbesar adalah aorta dan arteri pulmonalis

Aorta : mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh

Arteri pulmonalis : mengalirkan darah kaya karbondioksida dari ventrikel kanan ke paru-paru

Tunika Eksterna : lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan berfungsi menguatkan dinding arteri Tunika Media : lapisan tegah yang terdiri atas jaringan otot polos dan serabut elastis

Tunika Intima : lapisan dalam yang tersusun dari sel-sel endotelium

Tiga lapisan dinding arteri :

(44)

Kapiler

• Pembuluh darah yang sangat halus, berdiameter 0.008 mm, serta berdinding sangat tipis sehingga memudahkan plasma darah dan zat makanan merembes ke jaringan antarsel

• Kapiler berperan dalam menghubungkan arteriol dan venula

• Bagian tubuh yang tidak memiliki kapiler, yaitu rambut, kuku, tulang rawan, dan kornea mata

Penghubung arteri dan vena Fungsi Kapiler

Mengambil zat-zat dari kelenjar

Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan

Menyerap zat makanan dari usus

Menyaring darah yang terdapat pada ginjal

(45)

Vena

• Pembuluh darah yang membawa darah kembali ke atrium jantung

• Struktur lapisan pada dinding vena seperti pada arteri, akan tetapi jumlah otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit, sedangkan jaringan ikat fibrosa jauh lebih banyak

• Vena mampu menampung 75% total darah, mengembalikan darah ke jantung dengan tekanan yang sangat rendah, dan memiliki katup seperti kelopak kecil yang muncul dari dalam

• Sistem pada vena terdiri atas venula, vena kecil, vena sedang, dan vena besar

Vena Kava Superior : vena yang menerima darah kaya karbondioksida dari

tubuh bagian atas Vena berukuran besar

yang masuk ke jantung :

Vena Kava Inferior : vena yang menerima darah kaya karbondioksida dari

tubuh bagian bawah

Vena Pulmonalis : vena yang membawa darah kaya oksigen ke paru-paru dan mengalirkannya masuk ke atrium kiri

(46)

Mekanisme Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah kecil / pendek Sistem peredaran darah dari jantung,

menuju ke paru- paru, dan kembali

ke jantung Sistem Peredaran

Darah Pulmonalis Sistem Peredaran

Darah Sistemik

Peredaran darah besar / panjang Sistem peredaran darah dari jantung,

diedarkan ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung

(47)

Mekanisme Peredaran Darah Manusia

Mekanisme :

Ventrikel berkontraksi -> katup trikupsid tertutup ->

katup semilunar arteri paru-paru terbuka -> darah kaya karbondioksida dari ventrikel kanan dibawa oleh arteri pulmonalis -> menuju ke paru-paru kanan dan kiri -> di paru-paru, darah melepaskan karbondioksida -> darah mengambil oksigen di paru-paru -> darah kaya oksigen dibawa oleh vena pulmonalis menuju ke atrium kiri ->

ventrikel relaksasi -> darah mengalir ke ventrikel kiri Sistem Peredaran Darah Pulmonalis

(48)

Mekanisme Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Sistemik Mekanisme :

Ventrikel berkontraksi -> katup bikuspid tertutup ->

katup semilunar aorta terbuka -> darah kaya oksigen dari ventrikel kiri masuk ke aorta -> darah kaya oksigen dibawa oleh arteri diedarkan ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) -> darah melepaskan oksigen dan mengambil karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh -> darah kaya karbondioksida dibawa oleh vena kava menuju atrium kanan -> ventrikel relaksasi -> katup trikuspid terbuka -> darah mengalir ke ventrikel kanan

(49)

Sirkulasi Koroner Sirkulasi Portal

Aliran darah balik (darah vena) yang berasal dari lambung, usus,

pankreas, dan limpa yang dikumpulkan melalui vena porta

hepatika menuju ke hati dan membentuk sistem kapiler.

Kemudian bersatu dengan kapiler- kapiler dari arteri hepatika. Darah

keluar dari hati melalui vena hepatika dan melalui vena kava

inferior menuju ke jantung

Peredaran darah di dalam jantung yang berfungsi memberikan darah

untuk memenuhi nutrisi seluruh bagian jantung. Arteri koroner kanan

dan kiri yang meninggalkan aorta

bercabang-cabang menjadi arteri-

arteri kecil yang mengitari jantung

(50)

Peredaran Darah pada Janin (Fetus)

Ketika masih di dalam kandungan, janin akan mendapatkan oksigen dan zat nutrisi dari darah ibu melalui plasenta

Plasenta : jaringan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah sebagai tempat pertukaran zat

• Zat yang diperlukan janin akan diambil dari darah Ibu, sedangkan zat yang tidak diperlukan akan dikeluarkan

• Waktu pembentukan : minggu ke-8 kehamilan, menempel pada dinding endometrium dan terikat kuat sampai bayi lahir

Proses Terbentuk

Plasenta memiliki tali pusar (duktus umbilikal) yang didalamnya terdapat vena umbilikal dan arteri umbilikal

Vena umbilikal : membawa darah kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta ke peredaran darah janin

Arteri umbilikal : membawa darah kaya karbondioksida dan zat sisa dari tubuh janin ke plasenta

Komponen Penyusun

(51)

Pengukuran Tekanan Darah Arteri (Sistole dan Diastole)

Tekanan darah dibagi menjadi :

Diastole Sistole

Tekanan darah : daya dorong darah ke semua arah pada seluruh pemukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah

• Alat untuk mengukur tekanan darah : tensimeter dan stetoskop

Angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung berkontraksi

untuk memompa darah ke arteri dan nadi

Angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung relaksasi atau tekanan darah balik dari arteri dan

nadi ke jantung

(52)

Denyut Nadi

• Pemeriksaan frekuensi denyut nadi : pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri pada saat terjadi gerakan atau aliran darah akibat kontraksi jantung

Pengukuran kecepatan dapat dilakukan pada beberapa denyut, seperti : Arteri radialis di

pergelangan tangan Arteri karotis pada leher Arteri brankialis pada lengan atas

Arteri popliteal di

belakang lutut Arteri dorsalis pedis Arteri tibialis posterior di kaki

Pemeriksaan denyut nadi menggunakan bantuan stetoskop

(53)

Faktor yang Memengaruhi Denyut Nadi

Usia

Bentuk Tubuh

Jenis Kelamin Irama Sikardian

Aktivitas Stres

Peningkatan usia menyebabkan frekuensi

denyut nadi berangsur- angsur menurun

Laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi lebih rendah

daripada perempuan

Rataan frekuensi denyut nadi menurun pada pagi hari dan meningkat pada

siang dan sore hari

Orang yang tinggi langsing memiliki denyut nadi yang

lebih rendah daripada orang gemuk

Frekuensi denyut nadi akan meningkat ketika

beraktivitas dan akan menurun saat istirahat

Rangsangan saraf simpatis serta emosi dapat meningkatkan denyut nadi

(54)

Faktor yang Memengaruhi Denyut Nadi

Suhu Tubuh Volume Darah Obat-obatan

Setiap peningkatan 1°C menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya,

jika terjadi penurunan suhu tubuh, frekuensi

denyut nadi akan menurun

Kehilangan darah yang berlebihan akan

menyebabkan peningkatan denyut nadi

Beberapa jenis obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung dan denyut nadi.

Contohnya, kafein, nikotin, hormone tiroid,

dan adrenalin dapat meningkatkan frekuensi

denyut nadi

(55)

B. Sistem Limfa

Fungsi : Mengembalikan kelebihan cairan

jaringan. Jika cairan tidak

dikeluarkan, cairan akan terkumpul dalam ruang antarsel dan

menyebabkan edema Mengendalikan kualitas aliran

cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus

limfa sebelumn dikembalikan ke sistem sirkulasi

Mengeluarkan zat-zat toksin dan debris sel (sel yang rusak) dari jaringan setelah terjadi infeksi atau

kerusakan jaringan

Mengangkut lemak yang sudah berbentuk emulsi dari sus ke sistem

peredaran darah, Saluran khusus untuk mengangkut lemak : lakteal

(56)

Sistem Limfa

Fungsi :

Mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi agar protein plasma

tidak terakumulasi dan tidak mengganggu dinamika kapiler

Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah

Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme

Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi

(57)

Sistem Limfa

Terdiri atas :

Pembuluh Limfa

Organ Limfa Cairan Limba

Nodus Limfa Kelenjar Timus Kelenjar Amandel Kelenjar Amandel

(58)

Organ Limfa

Nodus Limfa : berfungsi menyaring dan menghancurkan partikel asing (misalnya bakteri) agar tidak menyebar ke jaringan

tubuh

Kelenjar Timus : berperan dalam sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T

Kelenjar Amandel : berfungsi menahan mikroorganisme (misalnya, bakteri dan virus) yang masuk melalui mulut, hidung,

dan kerongkongan

Limpa (lien) : berfungsi menghasilkan limfosit dan zat antibodi, menghancurkan

sel darah putih dan trombosit, serta menghasilkan sel darah merah pada masa

janin

(59)

Cairan Limfa (Getah Bening) Pembuluh Limfa

Terdapat di seluruh tubuh dan organ tubuh (kecuali saraf pusat, bola mata, telinga dalam, epidermis kulit, kartilago, dan tulang)

Berupa vena kecil yang memiliki banyak katup serta berdinding transparan dan sangat permeable sehingga partikel berukuran sangat besar dapat masuk ke jaringan

Cairan jaringan yang diabsorbsi ke dalam kelenjar limfa, berwarna kekuningan, serta mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen

Cairan limfa tidak mengandung

sel darah merah dan

karbondioksida

(60)

Aliran Limfa

• Cairan limfa berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfa hingga masuk ke sirkulasi darah melalui vena

• Sekitar tiga liter cairan limfa masuk ke sirkulasi darah selama 24 jam

• Seluruh pembuluh kapiler memiliki katup-katup sehingga ketika kapiler limfa ditekan oleh sumber apapun dapat menyebabkan cairan limfa mengalir satu arah sepanjang pembuluh limfa

Faktor yang menggerakkan cairan limfa :

Kontraksi otot (gerakan bagian tubuh)

Inspirasi dan ekspirasi

rongga dada Pemijatan tubuh

(61)

Sirkulasi Aliran Limfa

Cairan interstisial dari jaringan -> masuk ke kapiler limfa -> cairan interstisial yang sudah berada di dalam kapiler limfa mengalir dari kapiler limfa -> ke saluran penampung -> ke pembuluh limfa yang lebih besar -> bergabung membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama

Terdapat dua macam batang saluran limfa utama, yaitu :

Duktus Limfatikus Sinistra

Duktus Limfatikus Desktra

Berperan untuk mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh, kecuali kuadran kanan atas, serta menerima cairan limfa dari pembuluh

limfa yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dan anggota gerak bawah

Pembuluh limfa yang pendek serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa

yang berasal dari kepala kanan, leher kanan, dada kanan, lengan sebelah kanan,

dan trunkus bronkomediastinal kanan

(62)

• Kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera (darah sulit membeku)

• Hemofilia disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah.

• Sekitar 80% kasus hemophilia disebabkan kelainan genetik (penyakit keturunan)

• Gangguan produksi leukosit yang terlalu banyak

• Dapat terjadi pada smeua umur, terutama anak-anak

• Pada leukemia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu

• Pada leukemia kronik, pasien dapat hidup beberapa tahun

C. Gangguan Sistem Peredaran Darah

Keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Jenis anemia terdiri dari :

• Anemia pernisiosa yang

disebabkan oleh

ketidakmampuan menyerap vitamin B12

Anemia gizi yang disebabkan kekurangan zat besi dalam makanan

Anemia aplastik yang disebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah merah

Anemia Hemofilia Leukemia

(63)

• Penyakit keturunan yang terjadi akibat kelainan sel darah merah

• Sel darah merah berbentuk tidak normal, cepat rusak, kekurangan oksigen, dan berumur lebih pendek dari sel darah normal

• Penderita memerlukan transfusi darah secara berulang seumur hidup

• Tekanan darah arteri meningkat hingga di atas normal (misalnya, di atas 140/99 mmHg)

• Hipertensi dapat

menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke

Gangguan Sistem Peredaran Darah

• Penyakit genetik akibat

mutasi gen yang

menyebabkan sel darah merah memilik hemoglobin abnormal (hemoglobin S) sehingga kekurangan jumlah oksigen dan berbentuk seperti bulat sabit yang mudah rapuh dan pecah

Siklemia Talasemia Hipertensi

(64)

• Penyakit degeneratif arteri

yang menyebabkan

sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah

• Di bawah lapisan arteri, terdapat plak-plak lemak

• Hal ini disebabkan kolestrol teroksidasi, radikal bebas, dan tekanan darah tinggi

• Gumpalan bekuan drah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya kerusakan (misalnya, setelah operasi)

Gangguan Sistem Peredaran Darah

• Tekanan darah arteri menurun hingga dibawah normal (misalnya, kurang dari 90/60 mmHg)

• Penyebab hipotensi : kehamilan, berbaring terlalu lama karena sakit, konsumsi obat pelangsing yang berlebihan, dan dehidrasi

Hipotensi Trombus

Arteriosklero

sis

(65)

• Tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit

• Jantung koroner dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, kegemukan, dan tekanan darah tinggi

• Pelebaran pembuluh darah vena

• Biasanya terjadi pada anggota tubuh bagian bawah (misalnya, betis)

• Disebabkan oleh

menurunnya elastisitas pembuluh vena akibat terlalu lama berdiri atau memakai sepatu hak tinggi

Gangguan Sistem Peredaran Darah

• Gumpalan bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan terjepit di dalam pembuluh darah kecil

Embolus Varises

Arteriosklero

sis

(66)

• Infeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis merah di bawah kulit

• Jika terjadi infeksi, biasanya kelenjar pada ketiak dan lipat paha akan terasa sakit

Gangguan Sistem Peredaran Darah

• Pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus

• Disebabkan oleh memaksakan pengeluaran kotoran saat susah buang air besar, kurang makanan berserat, dan kurang minum air putih

Hemoroid Limfangitis

(67)

• Dikenal sebagai serangan jantung, terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner.

Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung

• Akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruangan antar sel

• Disebabkan oleh peningkatan tekanan filtrasi dalam kapiler (sebagai akibat gagal jantung) ataupun penurunan tekanan osmosis plasma akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein

Gangguan Sistem Peredaran Darah

Edema

Infark Miokard

(68)

Glosarium

• Anemia : keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal

• Arteriosklerosis : penyakit degenerative arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah

Cicardian rhythms : proses-proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam

• Eritropoiesis : pembentukan eritrosit yang terjadi di sumsum merah tulang yang diatur oleh hormon eritropoietin

• Hematokrit : volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah dengan cara memutar (sentrifugasi) sampel darah di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam persentase

• Limfangitis : infeksi dan peradangan pembuluh limfatik, sehingga tampak garis-garis merah di bawah kulit

• Serat purkinje : sel-sel otot jantung khusus yang berperanan dalam sistem hantar rangsang yang terdapat di bawah endocardium

• Tekanan darah : daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah

• Vena : pembuluh darah yang membawa darah kembali ke atrium jantung

(69)

Selamat Belajar

Gambar

Tabel 1. Golongan Darah Sistem ABO dengan Unsur Aglutinogen dan  Aglutinin

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot yang mengandung serabut-serabut yang disebut miofibril yang terdiri dari jaringan otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Jaringan otot

Diabetes melitus juga berkaitan dengan proliferasi sel otot polos dalam pembuluh darah arteri koroner ( sintesis kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid), peningkatan

“Tekanan diastolik” atau “tekanan darah bawah” merupakan tekanan yang diberikan pada dinding pembuluh arteri saat jantung berelaksasi.. Hipertensi (peningkatan tekanan

Pada umur lanjut dinding arteri akan mengalami penebalan yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan

Pada lapisan dermis (kulit jangat) terdapat akar rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah, jaringan lemak kulit, dan serabut saraf.. Kelenjar keringat

Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran tertutup dan ganda. a) Peredaran darah tertutup yaitu pembuluh darah melewati pembuluh darah arteri dan vena. b) Peredaran

Sedangkan yang membawa aliran darah dari paru – paru untuk masuk ke jantung lagi yaitu ke dalam atrium kiri disebut dengan vena pulmonalis.. Pembuluh darah berikutnya yaitu aorta yang

Glosarium • Amfiatrosis : sendi dengan pergerakan terbatas akibat tekanan • Diatrosis : sendi yang dapat bergerak bebas • Fraktura : patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan