Biologi
UNTUK SMA/MA KELAS XI
Bab 3
Sistem Sirkulasi
Pendahuluan
Jantung dan darah membentuk hubungan kerja fungsional dalam sistem sirkulasi. Jantung berfungsi
sebagai pemompa darah ke seluruh bagian tubuh.
Darah tersusun dari komponen sel dengan beragam.
Nah, sekarang temukan beberapa pertanyaan atau permasalahan terkait dengan sistem sirkulasi.
Diskusikan dengan teman dan guru untuk
memprediksi jawabannya!
Daftar Isi
A. Sistem Peredaran Darah pada Manusia
B. Sistem Limfa
C. Gangguan Sistem
Peredaran Darah
●
Sistem peredaran darah manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup dan ganda
●
Sistem peredaran darah tertutup : darah mengalir di dalam pembuluh darah
●
Sistem peredaran darah ganda : dalam satu kali peredaran, darah dua kali melewati jantung
A. Sistem Peredaran Darah
pada Manusia
Fungsi Sistem Peredaran Darah
Transportasi
Perlindungan
Penjaga Suhu Tubuh
Penyangga Nutrisi dan zat buangan dibawa
oleh darah untuk diedarkan maupun dikeluarkan dari tubuh
Hasil dari metabolisme berupa panas yang dibawa ke seluruh
tubuh
Berperan untuk melindungi tubuh dari cedera atau invasi
benda asing
Protein darah berperan sebagai penyangga untuk
mempertahankan pH optimum darah
Sistem Peredaran Darah
Darah
Terdiri atas
Pembuluh Darah Jantung
Cairan yang mengalir dalam pembuluh darah
Alat pompa untuk mengalirkan
darah
Serangkaian saluran tempat darah mengalir
Darah
● Jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel darah, keping darah, dan plasma darah
KARAKTERISTIK DARAH
• Darah lebih berat dan lebih kental daripada air.
• pH darah berkisar 7,35 – 7,45
• Warna darah bervariasi, mulai dari merah terang hingga merah tua kebiruan (tergantung kadar oksigen yang dibawa darah)
• Volume darah berkisar 8% dari berat tubuh
• Volume darah laki-laki lebih tinggi daripada perempuan (bergantung pada berat tubuh dan berbanding terbalik dengan jaringan lemak dalam tubuh)
Komponen Penyusun Darah
Keping darah Sel darah
merah
Sel darah putih
Tersusun atas
Plasma darah
Terdapat sekitar 45% Terdapat sekitar
55%
Plasma Darah
Berupa cairan berwarna bening kekuningan yang tersusun atas :
Air
Protein Plasma
Bahan campuran kompleks (anorganik, organik, dan gas
darah
92 %
7 %
1 %
Protein Plasma
Terdapat 3 jenis protein plasma, yaitu
Globulin
Albumin Fibrinogen
• Protein plasma terbanyak (55- 60% dari volume total)
• Berperan untuk menjaga
tekanan
osmosis koloid darah
• Pembentuk
sekitar 35%
protein plasma
• Terdapat alfa / beta globulin (pembawa lipid, hormon, dan substrat lain) dan gamma globulin (antibodi)
• Pembentuk
sekitar 4%
protein plasma
• Disintesis di jaringan
limfoid
Bahan Campuran Kompleks
Plasma darah memiliki kandungan yang terdiri dari : Garam mineral
Bahan Organik Komponen lain
Glukosa, lemak, urea, asam urat, keratin,
kolesterol, dan asam amino
Natrium klorida, natrium
bikarbonat,
garam kalsium, fosfor,
magnesium, besi, dan sulfat
Gas dalam darah (oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen), enzim, antigen, dan hormon
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Karakteristik
• Berbentuk bikonkaf, berdiameter 7,65 μm, dan
dibungkus oleh membran sel dengan permeabilitas yang tinggi
• Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin (volumenya sepertiga volume sel darah)
• Hemoglobin tersusun dari suatu protein globin (terdiri dari 4 rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus hem yang mengandung zat besi
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Jumlah eritrosit
Jumlah sel darah laki-laki : 4,2-5,4 jutasel / mm3
Hematokrit laki-laki : 42%-54%
Jumlah sel darah perempuan : 3,8-4,8 juta sel / mm3
Hematokrit laki-laki : 37%-47%
1 tetes darah berkisar 50 mm3
Hematokrit : rasio volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah menggunakan metode sentrifugasi
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Fungsi Eritrosit
Berperan dalam mengedarkan oksigen keseluruh jaringan melalui pengikatan oksigen oleh hemoglobin
Berperan dalam membawa karbondioksida ke paru-paru
• Hemoglobin mengikat oksigen sehingga menjadi oksihemoglobin (berwarna merah terang)
• Jika hemoglobin melepas oksigen ke jaringan -> oksihemoglobin akan berubah menjadi deoksihemoglobin yang berwarna lebih gelap dan kebiruan (tampak berwarna kebiruan pada pembulu vena)
• 97% oksigen dalam darah berasal dari paru-paru yang terikat pada hemoglobin, 3% larut pada plasma darah
• Hemoglobin berikatan dengan karbondioksida di bagian asam amino pada globin sehingga disebut karbaminohemoglobin
• 20% karbondioksida dalam darah terikat dengan karbaminohemoglobin dan 80% berbentuk ion bikarbonat
• Pembentukan ion bikarbonat dipengaruhi oleh enzim karbonat anhidrase yang terdapat di dalam eritrosit
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Pengaturan produksi eritrosit
Pembentukan eritrosit : eritropoiesis -> terjadi di sumsum merah tulang dan diatur oleh hormon eritropoietin, kortison, tiroid, dan pertumbuhan
Peningkatan produksi eritrosit dapat terjadi dalam keadaan :
Tinggal di daratan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu lama
Gagal jantung yang mengurangi aliran darah ke jaringan
Penyakit paru-paru yang mengurangi absorpsi oksigen oleh darah
Kehilangan darah akibat hemoragik
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Faktor diet yang mempengaruhi produksi eritrosit
Zat besi yang disimpan di berbagai jaringan, terutama hati, penting untuk menyintesis hemoglobin
Vitamin berupa asam folat, vitamin C, dan vitamin B12
Tembaga merupakan bagian esensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+) menjadi besi fero (Fe2+)
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Umur dan Destruksi Eritrosit
Sel darah merah umumnya bersikulasi selama 120 hari sebelum rapuh dan pecah Fragmen sel darah merah yang rusak akan difagositosis oleh makrofag di dalam limpa,
hati, dan sumsum tulang untuk digunakan kembali Fragmen tersebut terdiri dari :
Globin : terdegradasi menjadi asam
amino
Hem (bagian yang mengandung
besi)
Zat besi yang dilepas oleh
hem
Sel Darah Putih (Leukosit)
Karakteristik
• Jumlah normal leukosit :5000-10000 sel/mm3 . Jumlahnya dapat meningkat apabila terdapat infeksi
• Berperan dalam melindungi tubuh terhadap benda asing, virus, dan bakteri
• Setelah diproduksi di sumsum merah tulang
ataupun sumsum kuning tulang -> leukosit hanya dapat bertahan dalam sirkulasi sekitar 1 hari sebelum masuk ke jaringan. Kemampuannya bertahan dalam jaringan tergantung pada jenisnya
Sel Darah Putih (Leukosit)
Jenis Leukosit (berdasarkan keberadaan granula)
Granulosit Agranulosit
Neutrofil Eusinofil Basofil
Berdasarkan pewarna Wright
Limfosit Monosit
Granulosit
Neutrofil
Berjumlah 60% dari keseluruhan sel darah putih
dan berperan sebagai fagosit untuk menyerang
agen penyebab infeksi
Berjumlah kurang dari 1% dari keseluruhan sel darah putih. Sel darah ini mengandung histamin yang berperan dalam meningkatkan aliran darah ke
jaringan yang cedera dan bersifat sebagai antikoagulan heparin Eusinofil
Basofil
Berjumlah 1-3% dari keseluruhan sel darah putih
dan berperan dalam pembuangan racun penyebab radang pada
jaringan yang cedera
Limfosit Monosit
● Berjumlah 30% dari total sel darah putih
● Terdapat dua jenis limfosit, yaitu limfosit B yang berperan dalam memproduksi antibodi dan limfosit T yang
berperan dalam
mengenali dan melakukan interaksi dengan antigen
● Berjumlah 3-8% dari keseluruhan sel darah putih
● Berperan sebagai fagosit yang sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah menjadi histiosit
Sel Darah Putih (Leukosit)
Agranulosit
Keping Darah (Trombosit)
Karakteristik
Fragmen sel yang tidak bernukleus dan berasal dari
megakariosit yang sangat besar dalam sumsum tulang
Berjumlah 150.000 – 400.000 butir sel / mm3
Sitoplasma dari trombosit terbungkus membran plasma
yang mengandung berbagai jenis granula (berperan dalam
proses pembekuan darah)
Berupa struktur yang sangat aktif dan di dalam darah berumur 5-9 hari. Apabila sudah tua, akan diambil oleh makrofag pada limpa dan hati
Keping Darah (Trombosit)
Berfungsi untuk :
Pembekuan darah Hemostasis
Perbaikan pembuluh darah yang
robek
Apabila pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak akan melepaskan serotonin dan
prostaglandin dengan tujuan untuk mengurangi kehilangan darah
Mekanisme Pembekuan Darah
Luka
Trombosit pecah Trombokinase
Protrombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
Luka tertutup + Vitamin K
mengeluarkan
+ Ca2+ (ion kalsium)
Terjadi pembekuan
darah dalam waktu sekitar 5
menit
Faktor-Faktor Pembekuan Darah
Fibrinogen
Protrombin Ion Kalsium
Tromboplastin Vitamin K
Senyawa globulin yang larut dalam plasma darah dan
akan diubah menjadi trombin
Protein plasma yang disintesis di
hati dan dapat diubah menjadi
fibrin
Ion anorganik dalam plasma
yang dapat diperoleh dari
makanan dan tulang
Protein plasma (enzim) yang di sintesis dalam hati dan memerlukan vitamin K untuk bekerja (tergolong
dalam antihemofilia)
Berperan penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan lainnya
dalam hati
Golongan Darah
● Klasifikasi darah suatu individu berdasarkan keberadaan zat antigen warisan pada permukaan sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah
● Antigen dapat berupa protein, polisakarida, dan molekul lainnya yang dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam plasma darah
● Reaksi antigen dan antibodi dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sehingga antigen disebut aglutinogen dan antibodi disebut agglutinin
● Terdapat 46 jenis antigen, tetapi yang sangat dikenal hanya antigen ABO dan Rh (rhesus)
Penggolongan Sistem Darah ABO
Ditemukan oleh Karl Landsteiner (1930) yang didasarkan pada : Keberadaan aglutinogen tipe A
dan B pada permukaan eritrosit
Keberadaan aglutinin tipe anti-A dan anti-B pada plasma darah
Jenis Golongan Darah
Unsur pada Membran sel Darah
Merah (Eritrosit)
Unsur pada Plasma Darah
Aglutinogen
(Antigen) Aglutinin (Antibodi)
A A Anti-B
B B Anti-A
AB A dan B -
O - Anti-A dan Anti-B
Tabel 1. Golongan Darah Sistem ABO dengan Unsur Aglutinogen dan Aglutinin
Penggolongan Sistem Darah Rh (Rhesus)
Ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener (1940) yang didasarkan pada :
Keberadaan aglutinogen RhD pada permukaan eritrosit.
Jenis Golongan Darah
Unsur pada Membran sel Darah Merah (Eritrosit)
Aglutinogen (Antigen)
Rh(+) RhD
Rh(-) -
Tabel 2. Golongan Darah Sistem Rhesus dengan Unsur Aglutinogen (Antigen)
Aglutinogen RhD berperan dalam reaksi imunitas tubuh
Individu Rh(-) hanya memproduksi aglutinin anti-RhD jika bertemu darah
Rh(+)
Jika penerima : Rh(-) dan pendonor : Rh(+)
Transfusi Darah Janin saat Kehamilan
Pengaruh Faktor Rhesus
Penerima akan memproduksi aglutinin anti-RhD
• Pada tahap pertama tidak terlalu berpengaruh, namun apabila ditransfusi kembali akan
mengakibatkan hemolisis sel darah merah karena jumlah aglutinin anti- RhD terlalu banyak
Jika Ibu : Rh(+) dan janin : Rh(-)
Jika Ibu : Rh(-) dan janin : Rh(+)
Tidak bermasalah
Tubuh ibu akan memproduksi aglutinin anti-RhD
sebagai mekanisme pertahanan Dapat menyebabkan kematian janin
maupun eritroblastosis fetalis
Dapat dicegah dengan : injeksi anti-D (Rho) Imunoglobulin
Uji Golongan Darah
Sistem ABO Sistem Rhesus
Serum anti-A, Anti-B, dan Anti-
AB
Serum Anti-D (Rho)
Analisis golongan darah dilakukan berdasarkan
hasil reaksi
penggumpalan darah terhadap jenis serum
yang digunakan
Transfusi Darah
Proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari seseorang ke sistem darah orang lain
Tujuan Proses
Menyelamatkan jiwa yang dilakukan
pada kondisi medis tertentu (misal :
trauma akibat operasi dan malfungsi organ penghasil darah)
• Darah harus disimpan pada lemari es untuk memperlambat metabolisme sel dan mencegah pertumbuhan bakteri
• Transfusi dlakukan 20-30 menit setelah kantong darah dikeluarkan dari lemari pendingin
• Rincian pasien harus dicocokkan dengan darah yang ditransfusikan
• Satu unit kantong darah : 200-250 mL dan diberikan selama 4 jam
Transfusi Darah
Proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari seseorang ke sistem darah orang lain
Orang yang memberikan darah : donor Orang yang menerima darah : resipien
Saat transfuse darah : plasma darah dari donor diencerkan oleh plasma darah resipien agar tidak
terjadi penggumpalan
Jika golongan darah tidak cocok dengan golongan darah resipien : terjadi penggumpalan darah yang berakibat
pada kerusakan ginjal
Tranfusi Darah
Golongan Darah O Golongan Darah AB
● Disebut donor universal karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen untuk digumpalkan sehingga dapat diberikan kepada resipien semoga golongan darah (asal volumenya kecil)
● Disebut resipien universal karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinin dalam plasma darahnya yang dapat menggumpalkan darah sehingga dapat menerima darah dari donor semua golongan darah
Organ Peredaran Darah
Penyusun Peredaran Darah
Jantung Pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena)
Jantung
• Organ berongga yang terdiri atas empat ruangan, berbentuk seperti kerucut tumpul dengan puncak (apkes) di bawah miring ke sebelah kiri
• Terletak di antara kedua paru-paru dan berukuran sekepal tangan orang dewasa
• Berat jantung orang dewasa : 220-260 gram
• Jantung dan pembuluh darah dibungkus oleh perikardium yang mengandung cairan perikardinal
• Kerja otot jantung diatur oleh sistem saraf otonom dan sistem saraf simpatik
• Bagian dalam yang tersusun dari lapisan endothelium
• Endokardium melapisi jantung, katup, dan berhubungan dengan lapisan endothelium pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung
• Bagian tengah yang terdiri atas jaringan otot jantung dan mampu berkontraksi untuk memompa darah
• Ketebalan miokardium pada tiap jantung bervariasi
• Bagian luar yang menutup permukaan jantung dan tersusun dari lapisan sel-sel mesotelium yang berada di atas jaringan ikat
Dinding Jantung
Terdapat 3 lapisan pada dinding jantung, yaitu :
Epikardium Miokardium Endokardium
Ruang Jantung
Terdapat 3 bagian penting dari ruang jantung, yaitu :
Katup
Atrium Ventrikel
Atrium
• Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh septum interatrial
• Pada janin, di antara atrium kanan-kiri terdapat foramen ovale
• Atrium cukup tipis dan berperan menerima darah dari
vena yang membawa darah kembali ke jantung
Atrium Kiri : menerima darah dari
paru-paru Atrium Kanan :
menerima darah dari seluruh tubuh
Ventrikel
• Ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh septum interventrikuler
• Ventrikel berdinding tebal sehingga mampu mendorong darah keluar dari jantung menuju paru-paru
Ventrikel kanan : memompa darah menuju paru-paru melalui batang
pulmonari
Ventrikel kiri : memompa darah ke seluruh tubuh melalui aorta. Dinding lebih tebal 3 kali lipat
daripada ventrikel kanan
Katup Jantung
Terdiri atas:
Katup trikupsid Katup bikuspid
• Terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan, serta memiliki 3 katup
• Jika tekanan darah atrium kiri lebih kecil daripada atrium kanan : daun katup terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan (dan sebaliknya)
• Terletak di antara atrium kiri dan ventrikel kiri
• Berfungsi untuk mencegah aliran balik sehingga darah dari ventrikel kiri tidak kembali ke atrium kiri
Sistem Pengaturan Jantung
Berkas His Nodus
sinoatrialisi
Nodus Atrioventrikuler
Sel-sel jantung yang mampu berotoritsimitas :
Serat Purkinje Jantung memiliki sifat otoritsimitas, yaitu mampu berkontraksi atau berdenyut
secara ritmis akibat potensial aksi yang dilakukan sendiri
Daerah kecil khusus di dinding
atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior
Suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terletak di dasar
atrium kanan dekat septum
Sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum
antarvertikel
Serat-serat halus terminal yang
menjulur dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium
ventrikel
Pembuluh Darah
Terdapat 3 macam pembuluh darah, yaitu :
Arteri Kapiler Vena
Serangkaian saluran tertutup dan bercabang yang berfungsi membawa darah dari jantung ke jaringan
Arteri
• Berperan dalam membawa darah meninggalkan jantung
• Arteri memiliki dinding yang tebal, kuat, dan bersifat elastis
• Arteri terbesar adalah aorta dan arteri pulmonalis
• Aorta : mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh
• Arteri pulmonalis : mengalirkan darah kaya karbondioksida dari ventrikel kanan ke paru-paru
Tunika Eksterna : lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan berfungsi menguatkan dinding arteri Tunika Media : lapisan tegah yang terdiri atas jaringan otot polos dan serabut elastis
Tunika Intima : lapisan dalam yang tersusun dari sel-sel endotelium
Tiga lapisan dinding arteri :
Kapiler
• Pembuluh darah yang sangat halus, berdiameter 0.008 mm, serta berdinding sangat tipis sehingga memudahkan plasma darah dan zat makanan merembes ke jaringan antarsel
• Kapiler berperan dalam menghubungkan arteriol dan venula
• Bagian tubuh yang tidak memiliki kapiler, yaitu rambut, kuku, tulang rawan, dan kornea mata
Penghubung arteri dan vena Fungsi Kapiler
Mengambil zat-zat dari kelenjar
Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan
Menyerap zat makanan dari usus
Menyaring darah yang terdapat pada ginjal
Vena
• Pembuluh darah yang membawa darah kembali ke atrium jantung
• Struktur lapisan pada dinding vena seperti pada arteri, akan tetapi jumlah otot polos dan serabut elastisnya lebih sedikit, sedangkan jaringan ikat fibrosa jauh lebih banyak
• Vena mampu menampung 75% total darah, mengembalikan darah ke jantung dengan tekanan yang sangat rendah, dan memiliki katup seperti kelopak kecil yang muncul dari dalam
• Sistem pada vena terdiri atas venula, vena kecil, vena sedang, dan vena besar
Vena Kava Superior : vena yang menerima darah kaya karbondioksida dari
tubuh bagian atas Vena berukuran besar
yang masuk ke jantung :
Vena Kava Inferior : vena yang menerima darah kaya karbondioksida dari
tubuh bagian bawah
Vena Pulmonalis : vena yang membawa darah kaya oksigen ke paru-paru dan mengalirkannya masuk ke atrium kiri
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah kecil / pendek Sistem peredaran darah dari jantung,
menuju ke paru- paru, dan kembali
ke jantung Sistem Peredaran
Darah Pulmonalis Sistem Peredaran
Darah Sistemik
Peredaran darah besar / panjang Sistem peredaran darah dari jantung,
diedarkan ke seluruh tubuh, dan kembali ke jantung
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Mekanisme :
Ventrikel berkontraksi -> katup trikupsid tertutup ->
katup semilunar arteri paru-paru terbuka -> darah kaya karbondioksida dari ventrikel kanan dibawa oleh arteri pulmonalis -> menuju ke paru-paru kanan dan kiri -> di paru-paru, darah melepaskan karbondioksida -> darah mengambil oksigen di paru-paru -> darah kaya oksigen dibawa oleh vena pulmonalis menuju ke atrium kiri ->
ventrikel relaksasi -> darah mengalir ke ventrikel kiri Sistem Peredaran Darah Pulmonalis
Mekanisme Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Sistemik Mekanisme :
Ventrikel berkontraksi -> katup bikuspid tertutup ->
katup semilunar aorta terbuka -> darah kaya oksigen dari ventrikel kiri masuk ke aorta -> darah kaya oksigen dibawa oleh arteri diedarkan ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) -> darah melepaskan oksigen dan mengambil karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh -> darah kaya karbondioksida dibawa oleh vena kava menuju atrium kanan -> ventrikel relaksasi -> katup trikuspid terbuka -> darah mengalir ke ventrikel kanan
Sirkulasi Koroner Sirkulasi Portal
Aliran darah balik (darah vena) yang berasal dari lambung, usus,
pankreas, dan limpa yang dikumpulkan melalui vena porta
hepatika menuju ke hati dan membentuk sistem kapiler.
Kemudian bersatu dengan kapiler- kapiler dari arteri hepatika. Darah
keluar dari hati melalui vena hepatika dan melalui vena kava
inferior menuju ke jantung
Peredaran darah di dalam jantung yang berfungsi memberikan darah
untuk memenuhi nutrisi seluruh bagian jantung. Arteri koroner kanan
dan kiri yang meninggalkan aorta
bercabang-cabang menjadi arteri-
arteri kecil yang mengitari jantung
Peredaran Darah pada Janin (Fetus)
Ketika masih di dalam kandungan, janin akan mendapatkan oksigen dan zat nutrisi dari darah ibu melalui plasenta
• Plasenta : jaringan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah sebagai tempat pertukaran zat
• Zat yang diperlukan janin akan diambil dari darah Ibu, sedangkan zat yang tidak diperlukan akan dikeluarkan
• Waktu pembentukan : minggu ke-8 kehamilan, menempel pada dinding endometrium dan terikat kuat sampai bayi lahir
Proses Terbentuk
• Plasenta memiliki tali pusar (duktus umbilikal) yang didalamnya terdapat vena umbilikal dan arteri umbilikal
• Vena umbilikal : membawa darah kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta ke peredaran darah janin
• Arteri umbilikal : membawa darah kaya karbondioksida dan zat sisa dari tubuh janin ke plasenta
Komponen Penyusun
Pengukuran Tekanan Darah Arteri (Sistole dan Diastole)
Tekanan darah dibagi menjadi :
Diastole Sistole
• Tekanan darah : daya dorong darah ke semua arah pada seluruh pemukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah
• Alat untuk mengukur tekanan darah : tensimeter dan stetoskop
Angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung berkontraksi
untuk memompa darah ke arteri dan nadi
Angka yang menunjukkan tekanan darah ketika jantung relaksasi atau tekanan darah balik dari arteri dan
nadi ke jantung
Denyut Nadi
• Pemeriksaan frekuensi denyut nadi : pemeriksaan denyut pada pembuluh nadi atau arteri yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri pada saat terjadi gerakan atau aliran darah akibat kontraksi jantung
Pengukuran kecepatan dapat dilakukan pada beberapa denyut, seperti : Arteri radialis di
pergelangan tangan Arteri karotis pada leher Arteri brankialis pada lengan atas
Arteri popliteal di
belakang lutut Arteri dorsalis pedis Arteri tibialis posterior di kaki
Pemeriksaan denyut nadi menggunakan bantuan stetoskop
Faktor yang Memengaruhi Denyut Nadi
Usia
Bentuk Tubuh
Jenis Kelamin Irama Sikardian
Aktivitas Stres
Peningkatan usia menyebabkan frekuensi
denyut nadi berangsur- angsur menurun
Laki-laki memiliki frekuensi denyut nadi lebih rendah
daripada perempuan
Rataan frekuensi denyut nadi menurun pada pagi hari dan meningkat pada
siang dan sore hari
Orang yang tinggi langsing memiliki denyut nadi yang
lebih rendah daripada orang gemuk
Frekuensi denyut nadi akan meningkat ketika
beraktivitas dan akan menurun saat istirahat
Rangsangan saraf simpatis serta emosi dapat meningkatkan denyut nadi
Faktor yang Memengaruhi Denyut Nadi
Suhu Tubuh Volume Darah Obat-obatan
Setiap peningkatan 1°C menyebabkan frekuensi denyut nadi meningkat 15 kali/menit. Sebaliknya,
jika terjadi penurunan suhu tubuh, frekuensi
denyut nadi akan menurun
Kehilangan darah yang berlebihan akan
menyebabkan peningkatan denyut nadi
Beberapa jenis obat dapat menurunkan atau meningkatkan kontraksi jantung dan denyut nadi.
Contohnya, kafein, nikotin, hormone tiroid,
dan adrenalin dapat meningkatkan frekuensi
denyut nadi
B. Sistem Limfa
Fungsi : Mengembalikan kelebihan cairan
jaringan. Jika cairan tidak
dikeluarkan, cairan akan terkumpul dalam ruang antarsel dan
menyebabkan edema Mengendalikan kualitas aliran
cairan jaringan dengan cara menyaringnya melalui nodus-nodus
limfa sebelumn dikembalikan ke sistem sirkulasi
Mengeluarkan zat-zat toksin dan debris sel (sel yang rusak) dari jaringan setelah terjadi infeksi atau
kerusakan jaringan
Mengangkut lemak yang sudah berbentuk emulsi dari sus ke sistem
peredaran darah, Saluran khusus untuk mengangkut lemak : lakteal
Sistem Limfa
Fungsi :
Mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi agar protein plasma
tidak terakumulasi dan tidak mengganggu dinamika kapiler
Mengangkut limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah
Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi
Sistem Limfa
Terdiri atas :
Pembuluh Limfa
Organ Limfa Cairan Limba
Nodus Limfa Kelenjar Timus Kelenjar Amandel Kelenjar Amandel
Organ Limfa
Nodus Limfa : berfungsi menyaring dan menghancurkan partikel asing (misalnya bakteri) agar tidak menyebar ke jaringan
tubuh
Kelenjar Timus : berperan dalam sistem kekebalan karena memproduksi limfosit T
Kelenjar Amandel : berfungsi menahan mikroorganisme (misalnya, bakteri dan virus) yang masuk melalui mulut, hidung,
dan kerongkongan
Limpa (lien) : berfungsi menghasilkan limfosit dan zat antibodi, menghancurkan
sel darah putih dan trombosit, serta menghasilkan sel darah merah pada masa
janin
Cairan Limfa (Getah Bening) Pembuluh Limfa
•
Terdapat di seluruh tubuh dan organ tubuh (kecuali saraf pusat, bola mata, telinga dalam, epidermis kulit, kartilago, dan tulang)
•
Berupa vena kecil yang memiliki banyak katup serta berdinding transparan dan sangat permeable sehingga partikel berukuran sangat besar dapat masuk ke jaringan
•
Cairan jaringan yang diabsorbsi ke dalam kelenjar limfa, berwarna kekuningan, serta mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen
•
Cairan limfa tidak mengandung
sel darah merah dan
karbondioksida
Aliran Limfa
• Cairan limfa berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfa hingga masuk ke sirkulasi darah melalui vena
• Sekitar tiga liter cairan limfa masuk ke sirkulasi darah selama 24 jam
• Seluruh pembuluh kapiler memiliki katup-katup sehingga ketika kapiler limfa ditekan oleh sumber apapun dapat menyebabkan cairan limfa mengalir satu arah sepanjang pembuluh limfa
Faktor yang menggerakkan cairan limfa :
Kontraksi otot (gerakan bagian tubuh)
Inspirasi dan ekspirasi
rongga dada Pemijatan tubuh
Sirkulasi Aliran Limfa
Cairan interstisial dari jaringan -> masuk ke kapiler limfa -> cairan interstisial yang sudah berada di dalam kapiler limfa mengalir dari kapiler limfa -> ke saluran penampung -> ke pembuluh limfa yang lebih besar -> bergabung membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama
Terdapat dua macam batang saluran limfa utama, yaitu :
Duktus Limfatikus Sinistra
Duktus Limfatikus Desktra
Berperan untuk mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh, kecuali kuadran kanan atas, serta menerima cairan limfa dari pembuluh
limfa yang berasal dari kepala kiri, leher kiri, dan anggota gerak bawah
Pembuluh limfa yang pendek serta menerima cairan limfa dari pembuluh limfa
yang berasal dari kepala kanan, leher kanan, dada kanan, lengan sebelah kanan,
dan trunkus bronkomediastinal kanan
• Kegagalan dalam proses pembekuan darah pada pembuluh darah yang cedera (darah sulit membeku)
• Hemofilia disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah.
• Sekitar 80% kasus hemophilia disebabkan kelainan genetik (penyakit keturunan)
• Gangguan produksi leukosit yang terlalu banyak
• Dapat terjadi pada smeua umur, terutama anak-anak
• Pada leukemia akut, kematian dapat terjadi dalam beberapa minggu
• Pada leukemia kronik, pasien dapat hidup beberapa tahun
C. Gangguan Sistem Peredaran Darah
Keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal. Jenis anemia terdiri dari :
• Anemia pernisiosa yang
disebabkan oleh
ketidakmampuan menyerap vitamin B12
• Anemia gizi yang disebabkan kekurangan zat besi dalam makanan
• Anemia aplastik yang disebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah merah
Anemia Hemofilia Leukemia
• Penyakit keturunan yang terjadi akibat kelainan sel darah merah
• Sel darah merah berbentuk tidak normal, cepat rusak, kekurangan oksigen, dan berumur lebih pendek dari sel darah normal
• Penderita memerlukan transfusi darah secara berulang seumur hidup
• Tekanan darah arteri meningkat hingga di atas normal (misalnya, di atas 140/99 mmHg)
• Hipertensi dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan stroke
Gangguan Sistem Peredaran Darah
• Penyakit genetik akibat
mutasi gen yang
menyebabkan sel darah merah memilik hemoglobin abnormal (hemoglobin S) sehingga kekurangan jumlah oksigen dan berbentuk seperti bulat sabit yang mudah rapuh dan pecah
Siklemia Talasemia Hipertensi
• Penyakit degeneratif arteri
yang menyebabkan
sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah
• Di bawah lapisan arteri, terdapat plak-plak lemak
• Hal ini disebabkan kolestrol teroksidasi, radikal bebas, dan tekanan darah tinggi
• Gumpalan bekuan drah yang menyumbat pembuluh darah di tempat terjadinya kerusakan (misalnya, setelah operasi)
Gangguan Sistem Peredaran Darah
• Tekanan darah arteri menurun hingga dibawah normal (misalnya, kurang dari 90/60 mmHg)
• Penyebab hipotensi : kehamilan, berbaring terlalu lama karena sakit, konsumsi obat pelangsing yang berlebihan, dan dehidrasi
Hipotensi Trombus
Arteriosklero
sis
• Tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit
• Jantung koroner dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok, kegemukan, dan tekanan darah tinggi
• Pelebaran pembuluh darah vena
• Biasanya terjadi pada anggota tubuh bagian bawah (misalnya, betis)
• Disebabkan oleh
menurunnya elastisitas pembuluh vena akibat terlalu lama berdiri atau memakai sepatu hak tinggi
Gangguan Sistem Peredaran Darah
• Gumpalan bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan terjepit di dalam pembuluh darah kecil
Embolus Varises
Arteriosklero
sis
• Infeksi dan peradangan pembuluh limfa sehingga tampak garis-garis merah di bawah kulit
• Jika terjadi infeksi, biasanya kelenjar pada ketiak dan lipat paha akan terasa sakit
Gangguan Sistem Peredaran Darah
• Pelebaran pembuluh darah vena di sekitar anus
• Disebabkan oleh memaksakan pengeluaran kotoran saat susah buang air besar, kurang makanan berserat, dan kurang minum air putih
Hemoroid Limfangitis
• Dikenal sebagai serangan jantung, terjadi ketika sekelompok otot jantung mati karena penyumbatan mendadak dari arteri koroner.
Hal ini biasanya disertai dengan nyeri dada luar biasa dan sejumlah kerusakan jantung
• Akumulasi volume abnormal cairan interstisial pada ruangan antar sel
• Disebabkan oleh peningkatan tekanan filtrasi dalam kapiler (sebagai akibat gagal jantung) ataupun penurunan tekanan osmosis plasma akibat penyakit ginjal dan kekurangan protein
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Edema
Infark Miokard
Glosarium
• Anemia : keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah berada di bawah normal
• Arteriosklerosis : penyakit degenerative arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap sehingga mengurangi aliran darah
• Cicardian rhythms : proses-proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh untuk menyesuaikan dengan perubahan waktu selama 24 jam
• Eritropoiesis : pembentukan eritrosit yang terjadi di sumsum merah tulang yang diatur oleh hormon eritropoietin
• Hematokrit : volume eritrosit yang dipisahkan dari plasma darah dengan cara memutar (sentrifugasi) sampel darah di dalam tabung khusus yang nilainya dinyatakan dalam persentase
• Limfangitis : infeksi dan peradangan pembuluh limfatik, sehingga tampak garis-garis merah di bawah kulit
• Serat purkinje : sel-sel otot jantung khusus yang berperanan dalam sistem hantar rangsang yang terdapat di bawah endocardium
• Tekanan darah : daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup, yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah
• Vena : pembuluh darah yang membawa darah kembali ke atrium jantung