Introduction to Business Ethics
Kelompok 1 CG
ATHIYYAH ZHAFIRAH
AHMAD HAMBALI
DEDY IRFAN
MAHDALENA ALFITRI
NURHADIAN SARI SIMARMATA
NURUL HIKMAH PUTRI
SARAH DINDA PERMATA
SARI SARASWATI
Dosen Pengampu: Dr. Azwir Nasir, SE., MM., Ak., CA
Teori
Etika dan Praktik
Bisnis
Teori Moralitas dan Etika
Dalam bahasa Yunani etika disebut etosil menjadi istilah yang berarti norma, aturan-aturan yang menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya dengan tindakan manusia itu sendiri, kemudian etikall yang berarti kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup dalam masyarakat, apa yang baik dan yang buruk.
Moralitas berasal dari kata dasar moralli berasal dari kata mosil yang berarti kebiasaan
.Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain;
akhlak budi pekerti; dan susila.
Pendekatan Dalam Studi Tentang Moralitas dan Teori
Etika 01
03
02
04
Pendekatan Normatif
Pendekatan Deskriptif
Pendekatan Metaetika
Pendekatan
Terapan
Etika dalam Bisnis
1.Model yang berbasis kepatuhan (compliance- based)
2.model berbasis integritas (integrity- based)
pendekatan manfaat, pendekatan hak,
pendekatan keadilan, pendekatan kebaikan
bersama, dan pendekatan kebajikan
2. Etika Perusahaan 1. Etika
Personal
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep-pembangunan berkelanjutanil
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
Masalah yang dihadapi dalam Etika
1. Sistematik 2. Korporasi 3. Individu
Moralitas dan Hukum
Moralitas dan hukum adalah dua aspek yang berhubungan dengan perilaku, tindakan, dan ucapan seseorang dalam interaksi dengan sesama. Moralitas berkaitan dengan tindakan atau perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tertentu, serta mampu diterima dan menciptakan.
Moralitas dipengaruhi oleh budaya dan agama, dan dapat dianggap sebagai sistem aturan normatif yang mengatur kehidupan manusia dan bertujuan untuk membimbing manusia menjadi individu yang baik.
Etiket dan Hukum
Profesional
Etiket berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dijalankan oleh seseorang, dan sangat penting untuk menjaga integritas profesi di mata masyarakat atau konsumen (klien atau objek). Etika profesi melibatkan konsep etika yang telah disepakati dalam konteks profesi atau lingkup kerja tertentu, seperti bidang pers dan jurnalistik, rekayasa, ilmu pengetahuan, kedokteran, dan sebagainya.
Manajemen dan Etika
Pelanggaran etika dapat terjadi di berbagai tempat, termasuk dalam konteks dunia bisnis. Masih ada banyak perusahaan yang melakukan pelanggaran moral demi mencapai keuntungan. Praktik-praktik curang ini tidak hanya merugikan perusahaan lain, tetapi juga masyarakat dan negara.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menegakkan budaya transparansi antara lain:
a. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya
b. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas c. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
d. Visi dan misi perusahaan jelas yang mencerminkan tingkah laku
Kode Etik dan Sistem Pengawasan
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan ke dalam manajemen korporasi, yaitu dengan cara:
1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem pengawasan
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus-menerus.
Otonomi dalam menjalankan fungsi bisnis yang berwawasan etika bisnis ini meliputi tindakan manajerial, yaitu:
1. Dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Dalam tanggung jawab kepada: diri sendiri, para pihak yang terkait, dan pihak-pihak masyarakat dalam arti luas.
Kode Etik Korporasi
1. Meningkatkan citra
2. Mengelola risiko dan krisis 3. Budaya yang Kuat
4. Meningkatkan Komunikasi
5. Mencegah Litigasi
01
02
03
Mencegah tindakan merugikan
Meningkatkan Kinerja
Memenuhi
harapan publik
Mengapa Bisnis Harus Beretika
04
Mencegah
Penyalahgunaan wewenang
Meningkatkan hubungan bisnis
05
06 Mencegah Pelanggaran Hak Pekerja
07 Mencegah masalah
hukum
Tingkatan Etika Bisnis
Tingkat Sistem Bisnis
Tingkat Industri
Tingkat Perusahaan
Tingkat Manajer Individu
0 2
0 4 0
1
0
3
Kegunaan Program Etika
1 2
Keanekaragaman personel
3
Harapan Stake Holder
4
Kepatuhan terhadap Regulasi
Lingkungan Hukum dan Profersional
5
Integrasi Etika ke dalam CG
Atribut Terciptanya Lingkungan Kerja yang Etis
1 2
Rasa Tanggung Jawab
3
Kebebasan Mengungkapkan
Khawatiran
4
Pemimpin memahami pendorong perilaku
tidak etis
Manajer Menjadi Contoh
5
Proses untuk memperbaiki pendorong perilaku
tidak etis
Segitiga Etika Bisnis
01
03
Ethics Incentives
02
Market Based 03
04 05
Individual Based
Organizational Based
Profession Based
Regulatory
Based
01 02 03
Mempertimbang akan semua
alternatif tindakan
Merujuk pada insentif Etika Mengenali masalah etis
Ethical Behavior
04
Keyakinan dan penyesuaian Mengvaluasi Konsekuensi keputusan
05
Permasalahan dalam Etika Bisnis
Akuntansi Keuangan
Produksi &
Pemasaran
Teknologi Informasi
01
03
02
04
1.
Globalisasi
3. Keberlanjutan Lingkungan
2.
Teknologi
4. Hak Asasi Manusia
Tantangan Terkini Terhadap Etika
Bisnis
Pedoman KNKG terkait
Etika
Pedoman Etika dan Perilaku
1. bertindak untuk kepentingan terbaik perusahaan, jujur dan berintegritas, independen dan berhati-hati, mematuhi peraturan perundang-undangan, menghindari tindakan melanggar aturan atau tidak etis, menghormati perbedaan pendapat dan hak-hak individu, dan melakukan pengungkapan yang lengkap dan akurat.
2. pedoman juga mencakup kebijakan dan praktik anti pencucian uang, anti suap, antikorupsi, dan keterlibatan politik.
3. Direksi bertanggung jawab dalam mengembangkan, menerapkan, dan memantau kebijakan ini serta melaporkan pelanggaran yang signifikan kepada Dewan Komisaris atau Komite Dewan Komisaris.
Nilai – Nilai dan Budaya Organisasi
1. Korporasi mengartikulasikan dan menerapkan budaya dan nilai-nilai korporasi.
2. Korporasi menumbuhkan budaya berkomitmen pada pedoman etika dan perilaku.
3. Dilakukan pelatihan dan sosialisasi 4. Ada penilaian dan program
Perlindungan Stakeholder
1. Direksi memastikan penerapan standar etika,
tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tinggi di seluruh operasi korporasi, serta mengadopsi
kebijakan dan prosedur yang sesuai untuk
menghormati hak-hak pemangku kepentingan.
2. Korporasi memiliki kebijakan yang mengatur tanggung jawab terhadap pelanggan
Prinsip OECD terkait Etika
1. Semua pihak yang terlibat seharusnya merasa bebas untuk menyampaikan kekhawatiran tentang praktik ilegal atau tidak etis.
2. Dewan direksi harus menerapkan standar etika yang tinggi. Dengan memperhatikan kepentingan
stakeholder
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Multinasional Boeing
The Boeing Company merupakan perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang, pesawat rotor, roket dan satelit kepada ragam maskapai penerbangan di berbagai negara. Dikutip dari laman Boeing, mulanya perusahaan ini didirikan William Boeing di Seattle, Amerika Serikat (AS), pada 15 Juli 1916 dengan nama Pacific Aero Products Co.
Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Boeing Airplane Company pada 9 Mei 1917 ketika momen Perang Dunia 1.
Era Modern dan Ekspansi Perusahaan
Pada 1994, Boeing kembali memperkenalkan pesawat
jet komersial yang cukup fenomenal, yaitu Boeing 777 dengan kapasitas duduk sekitar 300-370. Pesawat ini merupakan pesawat pertama yang dirancang sepenuhnya dengan menggunakan teknologi komputer atau teknik Computer-Aided Design (CAD)
Selain itu, Boeing 777 juga menjadi pesawat pertama yang disertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA) sebagai pesawat yang mampu terbang dengan bahan bakar penuh selama tiga jam dengan satu mesin saja
Pada 2018 lalu sebuah insiden menimpa pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air berkode penerbangan JT610 yang sedang melayani rute Jakarta-Pangkalpinang. Pesawat tersebut jatuh beberapa saat setelah lepas landas di Laut Jawa, menewaskan seluruhnya 181 penumpang dan 8 kru.
Dalam investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pilot sempat melaporkan adanya gangguan pada kendali pesawat, indikator ketinggian, dan indikator kecepatan. Kerusakan ini terkait dengan maneuvering characteristic
augmentation system (MCAS).
Dalam sidang dengar pendapat di parlemen AS, dibeberkan pula bukti baru berupa percakapan pesan singkat dari dua pilot penguji pesawat 737 Max pada November 2016 silam. Dalam percakapan itu diketahui bahwa kedua pilot menemukan 'kegagalan' pada sistem MCAS yang membuat pesawat tidak bisa dikendalikan secara manual. Kemudian kurangnya panduan serta pelatihan bagi pilot mengenai sistem tersebut, sehingga mereka gagal melakukan tindakan penyelamatan. Selain itu, faktor lain yang berkontribusi atas kecelakaan adalah kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot beserta distraksi dalam kokpit
Pelanggaran Etika Bisnis Perusahaan Boeing
1. Melanggar beberapa prinsip dalam etika bisnis, diantaranya yaitu kejujuran dan integritas moral, karena telah lalai dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
2. Film Downfall menyajikan dengan terang benderang mengenai sudah bergesernya fokus pabrik pesawat Boeing dari safety oriented menuju ke profit
oriented yang sangat dipengaruhi oleh pasar modal NYSE (New York Stock Exchange)
3. Menjamin kualitas atas produk yang dihasilkan serta mengutamakan kepentingan publik merupakan hal mendasar dari etika bisnis yang harus dilaksanakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan dsb…
TERIMAKASI
H