DINAMIKA DAN KELOMPOK SOSIAL
DIVISI PKIP
PENGERTIAN Dinamika Kelompok :
● Slamet Santoso (2009: 5), dinamika adalah interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan anggota kelompok yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan kelompok secara keseluruhan.
● Kumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi untuk suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama (Stoner, Freeman dan Gilbert dalam Sule, 2010: 281).
● Dinamika kelompok dikemukakan oleh Jacobs, Harvill dan Manson (1994);
dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok
● Dinamika Kelompok adalah suatu penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di dalam kelompok; suatu penyelidikan tentang saling hubungan antar anggota di dalam kelompok; bagaimana kelompok terbentuk, dan bagaimana suatu kelompok bereaksi terhadap kelompok lain. Dinamika Kelompok juga mencakup studi tentang Cohesiveness, Leadership, Proses pengambilan keputusan dan pembentukan sub kelompok (J.P. Chaplin, Dictionary of Psychology).
● Slamet Santosa (2004: 5), mengartikan Dinamika Kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain; antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama- sama.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan pengertian Dinamika Kelompok adalah
Studi tentang interaksi dan Interdependensi antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain dengan adanya feedback dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.
Tujuan interaksi dalam dinamika kelompok:
1. Keutuhan
2. Penyelesaian Tugas
PROES PENGEMBANGAN KELOMPOK
-Saling menerima
-Saling berkomunikasi -Mengambil keputusan
-Motivasi dan produktivitas -Pengendalian dan Organisasi
TAHAP PERKEMBANGAN KELOMPOK
Tahap Proses Karakteristik
Forming Ikatan perkembangan atraksi: perubahan
informasi; orientasi ke depan dan situasi
Interaksi sementara; wacana
kesopanan; perhatian melalui ambiguitas; diam
Storming Ketidakpuasan dengan yang lainnya; persaingan antar anggota;
ketidaksetujuan prosedur yang ada; konflik
Ide-ide yang dikritisi; pembicara yang diinterupsi;
kurangnya kehadiran; permusuhan
Norming Perkembangan struktur kelompok; meningkatnya kohesi dan harmoni; pembangunan peranan dan hubungan
Persetujuan dalam peranan; pencarian mufakat;
peningkatan suportivitas; yang kami rasakan
Performing Fokus terhadap hasil; orientasi tugas yang tinggi;
menekankan pada penampilan dan produktivitas
Pembuat keputusan; pemecahan masalah;
peningkatan kerjasama; peningkatan pengurangan emosional
Adjourning Penghentian tugas; pengurangan ketergantungan, penyelesaian tugas.
Penolakan, peningkatan emosional, penghancuran
Sumber; Tuckman, 1965: Tuckman & Jensen, 1977
Dinamika kelompok terdiri dari beberapa unsur diantaranya, tujuan
kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok, keefektifan kelompok, dan maksud terselubung (Santosa, 2004).
1. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai oleh kelompok dan para anggotanya. Adanya tujuan kelompok yang jelas
maka dapat berdampak pada tingginya aktivitas anggota kelompoknya.
2. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah suatu bentuk hubungan antara
individu-individu di dalam kelompok yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing individu (Soedarsono, 2005).
3. Fungsi Tugas
Fungsi tugas kelompok merupakan upaya yang dilakukan para anggota kelompok sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
4. Pembinaan dan PengembanganKelompok
Pengembangan dan pengembangan kelompok merupakan upaya yang mengarah pemaksimalan partisipasi anggota kelompok maupun fasilitas yang menunjang kegiatankelompok.
5. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok merupakan rasa keterikatan anggota kelompok terhadap kelompoknya. Anggota kelompok yang tingkat kekompakan kelompoknya tinggi lebih terangsang untuk aktif mencapai tujuan kelompok.
6. Suasana kelompok merupakan sesuatu yang menyangkut keadaan moral, sikap, dan perasaan-perasaan yang akan mempengaruhi perasaan setiap anggota kelompok terhadapkelompoknya.
7. Tekanan kelompok merupakan tekanan-tekanan yang menimbulkan ketegangan pada kelompok untuk menimbulkan dorongan ataupun
motivasi dalam mencapai tujuankelompok.
8.Keefektifan kelompokyaitu keberhasilan kelompok untuk
mencapai tujuannya, yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan
atauperubahan-perubahan (fisik maupun nonfisik) yang memuaskan anggotanya.
9.Maksud terselubung yaitu tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh
kelompok yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak dinyatakan secara tertulis, begitu pula bagi anggota kelompok secara perorangan.
Kelompok dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan:
1. ukuran kelompok 2. struktur kelompok
3. sikap kelompok terhadapperubahan 4. fungsi kelompok
BERDASARKAN UKURAN KELOMPOK
1. kelompok kecil
anggota kelompok terdiri dari 2 - 20 orang, dengan jumlah ideal 7 - 10 orang.
2. kelompok besar
beranggotakan lebih dari 20 orang. dengan jumlah ideal 20 - 30 orang
BERDASARKAN STRUKTUR KELOMPOK
1. kelompok formal
memiliki tujuan yang jelas dan peraturan-peraturan yang tegas. Tujuan dan
peraturan dibicarakan bersama dan dirumuskan secara tertulis maupun tidak tertulis seperti nilai-nilai dan norma kelompok. Beberapa contoh kelompok formal antara lain komite atau panitia, unit kerja tertentu, tim riset, LSM, dan sebagainya.
2. kelompok informal
kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang.
Dalam kelompok ini anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau dilegalisasi dalam suatu pernyataan formal (SK atau surat pengangkatan). keanggotaannya tidak bersifat resmi.
BERDASARKAN SIKAP KELOMPOKTERHADAP PERUBAHAN
1. Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang
secara tetap mempunyai rasa tanggap akan perubahan dan pembaharuan
1. Kelompok tertutup adalah kelompok yang kecil kemungkinannya untuk menerima perubahan atau pembaharuan
BERDASARKAN FUNGSI KELOMPOK
1. Kelompok sosialmerupakan himpunan manusia atau pergaulan antar manusia yang tidak terikat dengan tugas kedinasan dan terutama mempunyai fungsi atau tugas untuk mencari kesenangan dan kepuasan bagi anggotanya. Bentuknya bisa kelompok olah raga tenis lapangan, kelompok pengajian, dan sebagainya.
1. Kelompok tugas merupakan kelompok yang segala sesuatu harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan, sehingga pembagian tugas dan penyelesaian tugas merupakan hal yang diutamakan. Misalnya, kelompok dokter ahli jantung, kelompok pemadam kebakaran, dan lain-lain
TERIMA KASIH
Dinamika Kelompok
• konsep yang
menggambarkan proses kelompok yang selalu
bergerak,
berkembang dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu
berubah-ubah
Tujuan Dinamika Kelompok
• Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain,
sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
• Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
• Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
• Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
Situasi yang dihadapi individu terbagi menjadi 2 macam :
1. Situasi kebersamaan
(Crowd=massa, Kinch) dengan ciri:
– Bertanggung jawab dalam waktu yang relatif pendek – Pesertanya berhubungan secara fisik (misal berdesak-
desakan)
– Kurang adanya aturan yang terorganisir – Interaksinya bersifat spontan
Brown membagi kerumunan massa/ crowd
menjadi dua golongan, yaitu Mobs dan Audience.
2. Situasi sosial
• Suatu situasi ketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi sosial yang
mendalam satu sama lain.
• Terbentuknya
kelompok sosial
– suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih individu yang telah mengadakan
interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat
pembagian tugas, struktur, norma-norma tertentu.
Definisi menurut Ahli
• Soerjono Soekanto
– himpunan atau kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi
• Hendro Puspito
– suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama
• Paul B. Horton dan Chaster L. Hunt
– suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi
Definisi…..
• Sherif
– suatu kesatuan sosial yang terdiri dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma
tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial tersebut
• Robert Bierstedt
– kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Kelompok Sosial
• kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaannya dalam suatu kelompok
• terbentuk karena tumbuhnya perasaan
bersama akibat interaksi yang sering terjadi diantara mereka
Ciri Kelompok Sosial
1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu (dapat menyebabkan terjadinya interaksi dalam mencapai tujuan yang sama)
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang
berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.
3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan
kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
5. Berlangsungnya suatu kepentingan 6. Adanya pergerakan yang dinamik
Pembagian
Charles H. Cooley membagi menjadi:
1. Kelompok primer (primary group),
– mempunyai hubungan/interaksi yang lebih intensif dan lebih erat antar anggotanya.
– Contoh: keluarga, rukun tetangga/kelompok kawan sepermainan, kelompok agama.
2. Kelompok sekunder (secondary group),
– hubungan yang tidak langsung, berjauhan
(pertemuan tidak harus face to face) dan formal, dan kurang bersifat kekeluargaan.
– Contoh: partai politik, perhimpunan serikat kerja.
Crèch dan Curtchfield membagi menjadi:
1. Kelompok stabil,
– kelompok yang strukturnya terus tetap, tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama
2. Kelompok tidak stabil,
– kelompok yang mengalami perubahan progresif meskipun tanpa terdapat variasi-variasi yang cukup penting dari situasi eksternal.
French membagi menjadi:
1. Kelompok terorganisir,
– kelompok yang menunjukkan secara tegas, lebih memiliki kebebasan sosial, perasaan kita, saling ketergantungan, kesamaan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, motivasi, frustasi dan agresi terhadap anggota kelompok yang lain
2. Kelompok tidak terorganisir,
– kelompok yang sedikit sekali kemungkinan bahwa individu akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan orang lain
Berdasarkan tingkat keformalan kelompok dibagi menjadi 1. Kelompok formal/kelompok resmi,
– sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu,
– anggotanya diangkat dan dilegimitasi oleh suatu badan/organisasi.
– itandai dengan adanya peraturan serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
– Contoh: komite, panitia, organisasi pemuda.
2. Kelompok informal,
– kelompok yang terbentuk dari proses interaksi, daya tarik dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
– Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau dilegalisasikan dalam pernyataan normal.
– tidak didukung oleh peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
– bisa berkembang dalam kelompok formal, karena beberapa anggota memiliki nilai-nilai yang perlu dibagi dengan sesama anggota.
Pembentukan & Efektifitas
Kelompok Sosial
Pembentukan Kelompok
Beberapa hal dalam pembentukan kelompok selanjutnya
• Persepsi
– Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari
pencapaian akademis
• Motivasi
– Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok
• Tujuan
– Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau
individu.
• Organisasi
– Pengorganisasian dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi, sehingga penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.
• Indepedensi
– kebebasan anggota kelompok dalam menyampaikan ide dan pendapatnyatetapi tetap disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses kelompok.
• Interaksi
– Interaksi/hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat yang penting dalam kelompok, karena dengan adanya interaksi/
hubungan timbal balik akan ada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari satu
anggota ke anggota yang lain, sehingga transfer ilmu dapat berjalan (kebutuhan akan informasi terpenuhi).
Tahap Perkembangan Kelompok
(ditinjau dari bagaimana komunikasi dalam kelompok)
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang menjaadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok.
Sudahkah Saudara menjadi anggota
kelompok sosial???
Pengembangan Kelompok Dalam Kesmas (Teori Group Dynamic)
Departemen PKIP FKM UNAIR
Field theory
• This approach arose as a result of the work of Kurt Lewin (1952)
• field to describe all the forces that determine the
behaviour of people in what he called their ”life space”.
• “field theories in psychology consider that an organism is affected by factors in the field which surrounds it”
Interaction theory
• This approach sees a group as a system of interacting individuals
• interaction process analysis as a term that has “been adopted to designate a body of methods”
• All have in common of social interaction in small face to face groups
Systems theory
• General Systems Theory has influenced most scientific disciplines.
• distinguished between open living systems and closed physical systems.
• Open living systems
✓ as being able to maintain their existence only by exchanging materials with their environment.
✓ The system has to import, convert and export materials in order to live
✓ Individual as open system
• physical systems
✓ are self-sufficient and have no need of importing or exporting.
Sociometric orientation
• Sociometry is a qualitative method for measuring social relationships
• Sociogram a systematic method for graphically representing individuals as points/nodes and the relationships between them as lines
Example of Sociometric
Psychoanalytic theory
• The main concepts dealt with include
✓ Identification
✓ anxiety
✓ defense mechanisms
✓ the unconscious.
Cognitive theory
• cognitive theory is, perhaps, the most influential of the major theories of human behaviour that have been developed in general and then applied to groups
• theory and more a “point of view” that concentrates on the way in which information is received and integrated by the individual, and how this influences behaviour.
The empiricist-statistical orientation
• This approach attempts to discover group concepts from various statistical procedures, for example, factor
analysis, as opposed to a priori theories
• Individuals working in this field make extensive use of psychometric techniques, as used in personality testing.
• This orientation is successfully demonstrated in the work to construct effective management teams
THEORETICAL FOUNDATIONS OF GROUP
DYNAMICS
Group cohesion
• Group cohesion is a social process that
characterizes groups whose members interact with each other and refers to the forces that push group members closer together
Cohesion has two dimensions
emotional (or personal)
• connection that members feel to other group members and to their group as a whole
task-related.
• refers to the degree to which group members share group goals and work together to meet these goals.
Group cohesion
• The earliest expression of an emotional tie with another person and a basic force in group life
• the cohesion between members of a group is based
✓ substitution by the members of an actual person,
✓ the leader
✓ the internal ego ideal
Factors Influencing Group Cohesion
Members’ Similarity
• The more group members are similar to each other on various characteristics, the easier it is to reach cohesion
Group Size
• smaller groups are more cohesive than larger groups
Entry Difficult
• Difficult entry criteria or procedures to a group tend to present it in more exclusive light. The more elite the group is perceived to be, the more prestigious it is to be a member in that group, and consequently
Factors Influencing Group Cohesion
Group Success
• group success, like exclusive entry, increases the value of group membership to its members and influences members to identify more strongly with the team
External Competition and Threats
• When members perceive active competition with another group, they become more aware of members’ similarity within their group and see their group as a means to overcome the external threat or competition they are facing.
Entry Difficult
• Difficult entry criteria or procedures to a group tend to present it in more
exclusive light. The more elite the group is perceived to be, the more prestigious it is to be a member in that group, and consequently
Consequences of Group Cohesion
Members interact more with each other
Cohesive groups’ members are friendlier and cooperative with each other than are members in noncohesive groups
Cohesive groups have greater influence over their members and pressure them to conform.
groups’ members are more satisfied and believe that both their personal and group goals are better met compared to low-
cohesion groups.
KELOMPOK
• kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif
dan mempunyai tujuan bersama
• ”the essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their
interdependence”. (Kurt Lewin)
• suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi (Smith)
• Interaksi dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok:
– Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam kelompok tersebut
– Adanya saling menghomati di antara anggota- anggotanya
– Adanya saling menghargai pendapat anggota lain – Adanya saling keterbukaan, toleransi dan
kejujuran di antara anggota kelompok
Yuwono dkk, 2005
• Kelompok terjadi karena kebutuhan untuk
menyelesaikan tugas ataupun masalah secara bersama.
• Persoalan tidak mungkin dapat diselesaikan sendiri oleh individu per individu.
• Dengan kesadaran atau tanpa disadari akan berusaha untuk ikut serta berpartisipasi
dengan membentuk kelompok
• GROUP DYNAMICS
TIM (TEAM)
• Sekumpulan orang dalam jumlah kecil dengan kemampuan untuk saling melengkapi dan
memiliki tujuan yang sama, kinerja, dan
kedekatan yang mengharuskan mereka saling bertanggung jawab. (Moorhead & Griffin, 2010 dalam McKenna, 2012)
• TEAM BUILDING
• Tim berupaya untuk melakukan cohesiveness,
menggunakan kekuatan @ anggota dalam rangka mencapai TUJUAN
Tipe TIM
• Work teams
Biasanya tetap dan terikat dengan pekerjaan
• Top management teams Tim yang relatif kecil eksekutif sebagai pemimpin teratas
• Cross-functional teams Biasanya berarsal dari tingkat hirarki yang sama
• Project teams
Tim yang bersama-sama dalam mengerjakan sebuah projek dan biasanya memiliki keahlian
khusus di bidangnya
• Fenture teams
Berisi orang-orang yang kreatif
• Quality circles
tim ini terbentuk untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas
• Self-managed teams Orang yang memilih untuk bergabung dengan kelompok dan memungkinkan anggota tersebut untuk mengevaluasi kinerja satu sama lain
• Virtual teams
Sekolompok orang yang menggunakan teknologi modern
Pembentukan Kelompok (Tim) by Tuckman
Forming
• = Icebreaking
• Fase pembentukan kelompok
• Belum memahami TUJUAN TIM/ kelompok
• Belum saling mempercayai diantara anggota
• Anggota masih saling menunggu untuk memberikan kontribusi at their best behavior
Storming
• Fase penyesuaian diri @ anggota
• Sangat besar kemungkinan muncul konflik, terkait tujuan tim, kepemimpinan, proses
• @ anggota masih takut untuk berpendapat, mencari posisi “aman” supaya tidak
dikeluarkan dari tim
Norming
• Tim mulai membentuk norma (kerja) dan membagi tugas
• Masing2 anggota mulai menyesuaikan visi dan tujuan tim
• Masing2 anggota tahu kelebihan dan
dimanfaatkan untuk pencapaian tujuan tim
• Tim lebih stabil dan produktif
Performing
• Masing2 anggota sudah saling percaya, bekerja sesuai tujuan bersama yang akan dicapai dan mengetahui kontribusi masing2
• Aktifitas tidak lagi terlalu bergantung kepada pemimpin
• Tim dapat melakukan pengambilan keputusan secara mandiri dan otonom
Adjourning/ Transforming
• Ada 2 kemungkinan:
1) "Transformasi" terjadi ketika tim berada pada tingkat fungsi yang efektif sehingga dapat
mendefinisikan kembali tujuan bersama dan merespons perubahan dengan cepat
2) Bila tugas tim dianggap selesai, maka
pembubaran tim harus dilakukan sebijaksana mungkin, supaya tidak timbul rasa saling
bersalah
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kelompok (Mc Gregor, 1960)
• Atmosfer , atmosffer yang rileks dan nyaman bebas dari tekanan, dimana tiap individu dapat berinteraksi dan terlibat
• Diskusi, fokus pada tiap orang berpartisipasi
• Tujuan/obyektif, dipahami secara jelas dan diterima oleh anggota kelompok
• Listening, anggota akan aktif mendengar anggota lain
• Disagreement/pertentangan, jika ada
perselisihan pendapat, kelompok merasa nyaman untuk menghadapi semuanya
…..lanjut
• Consensus, keputusan dibuat dengan
konsensus/persetujuan umum/mufakat
• Critism, terbuka, tidak ada agenda
disembunyikan, sehingga anggota merasa nyaman
• Feeling, dapat diekspresikan dengan bebas
• Action, secara jelas ditegaskan dan anggota berkomitmen
• Leadership, fleksibel, tidak ada perebutan kekuasaan
• Kesadaran diri, kelompok penuh dengan cara kerja
Keunggulan/ kelebihan kelompok
• Adanya sifat keterbukaan antar angota
• Adanya kemauaan angota kelompok, yang mengutamakan kepentingan kelompok
• Adanya kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan pengalaman
• Pengetahuan dan kemampuan tanpa
meninggalkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok
Kelemahan kelompok
• Waktu penugasan
• Tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan
Dinamika Kelompok
• konsep yang
menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri
dengan keadaan yang selalu berubah-ubah
Tujuan DinKel
• Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain,
sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
• Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
• Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
• Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
Indikator Tingkat Perkembangan Kelompok
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide,
pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
– Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama,
– mampu membina dan memperluas pola, serta
– mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Acuan
• McKenna, Eugene. 2012. Business Psychology and Organizational Behavior, 5th ed. New
York: Psychology Press
• Ino Yuwono, Fendy Suhariadi, Seger Handoyo, Fajrianthi, Budi Setiawan Muhamad, Berlian Gressy Septarini, 2005. Psikologi Industri &
Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
KETERBUKAAN DIRI (JOHARI WINDOW)
Departemen PKIP FKM UNAIR
Konsep Johari Window
•
JOHARI WINDOW berasal dari nama
JOSEPH LUFT dan HARRINGTON INGHAM
DIRI TERBUKA
DIRI TERLENA (blind area)
DIRI
TERSEMBUNYI (hidden area)
DIRI
TAK DIKENAL SIAPAPUN (unknown area)
Dikenal Orang Lain
Tak Dikenal Orang Lain
Dikenal Diri Sendiri Tak Dikenal Diri Sendiri
1 • Disadari diri sendiri, dan ditampilkan kepada orang lain atas kemauan sendiri
• Misal perasaan, pendapat dan pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain
• Termasuk hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain seperi bentuk wajah, badan, usia, perkawinan,pekerjaan
2 • Disadari diri sendiri, tapi secara sadar ditutupi atau disembunyikan terhadap orang
• Mungkin juga tidak tahu bagaimana menyampaikannya kepada orang lain, misal tidak setuju dengan pendapat orang lain akan tetapi tidak dapat menyampaikan hal tersebut karena bisa membuat malu sendiri, perasaan ketidak pastian, atau keinginan- keinginan yang bersifat rahasia
3 • Bagian diri yang tanpa disadari dirinya, tertutup terhadap dirinya, diketahui orang lain atau tersampaikan kepada orang lain
• Misal kebiasaan, sifat dan kemampuan tertentu yang tanpa disadari ada pada dirinya, sering berpengaruh (POSITIF- NEGATIF) terhdap orang lain -→ sering membuat interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, sering membantah, membanggakan diri sendiri
4 • Bagian diri yang tak dikenal diri sendiri dan oleh orang lain
• Bisa berupa motif, kebutuhan yang tidak disadari atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak dikenal lagi
• Mempengaruhi tindakan dalam berhubungan dengan orang lain
DIRI TERBUKA
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI
TAK DIKENAL SIAPAPUN
• Bidang 1 sempit → kurang terbuka
• Banyak hal dari dirinya yang ditutupi → tidak efektif
• Tidak ada kepercayaan pada orang lain karena takut
kehilangan harga diri atau tidak enak menerima kritik
Untuk diri sendiri perlu dikembangkan kepercayaan dengan membuka diri terhadap pendapat, perasaan dan pikiran orang lain → membuka jalan kepada orang lain memberikan umpan balik kepadanya, hingga bidang 1 melebar dan akan timbul perbaikan dalam berhubungan dengan orang lain
DIRI TERBUKA
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI
TAK DIKENAL SIAPAPUN
Kepercayaan
Umpan Balik
DIRI TERSEMBUNYI
DIRI TERBUKA
DIRI TAK DIKENAL
SIAPAPUN
DIRI TERLENA
DIRI TERBUKA
DIRI TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI TAK DIKENAL
SIAPAPUN
A. Komunikasi Terbuka
B. Tak Sengaja Terkomunikasikan
C. Penyampaian dimana masing-masing terlena terhadap perasaannya D. Mempercayakan
E. Penyampaian Dengan Perasaan atau duga menduga
Tahapan Jendela Johari
Pengenalan diri dapat dilakukan dengan
1. Pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (Feedback) yaitu
• Tahap pengungkapan diri, orang memperluas daerah C (lihat gambar 2), sedangkan untuk memperluas daerah B dibutuhkan umpan balik dari orang lain (lihat gambar 3).
Akhirnya, ia akan mempunyai daerah publik (A) yang semakin luas (lihat gambar 4).
Pengenalan diri dapat dilakukan dengan
2. meningkatkan self-awareness dengan mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind
Kuadran 2 merupakan area rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita ketahui.
Mengurangi area Blind kita juga berarti bahwa kita
memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin akan mengalami peningkatan
untuk meningkatkan self-awareness
1. Threat tends to decrease awareness; mutual trust tends to increase awareness
2. Forced awareness (exposure) is undesirable and usually ineffective
3. Interpersonal learning means a change has taken place so that Quadrant 1 is larger, and one or more of the
other quadrants has grown smaller
4. Sensitivity means appreciating the covert aspects of behavior, in Quadrants 2, 3, and 4 and respecting the desire of others to keep them so
Arena (diketahui diri sendiri dan orang lain)
Blind Spot (hanya diketahui oleh orang lain)
tenang, matang mampu, menerima, berani, ceria, cerdas, kompleks, energik, ramah, bahagia, membantu, idealis, cerdas, introvert, ramah,
berpengetahuan, logis, teliti, terorganisir, sabar, kuat,
bangga, tenang, santai,
agama, mencari, masuk akal, sentimental, bodoh, hangat, bijaksana
Façade (yang hanya diketahui diri sendiri)
Unknown (dikenal tidak ada)
responsif, pemalu, spontan beradaptasi, berani, peduli,
percaya diri, dapat diandalkan, bermartabat, ekstrover,
memberi, mandiri, cerdas, penuh kasih, sederhana,
gugup, reflektif, menonjolkan diri, sadar diri, simpatik,
tegang, dapat dipercaya, cerdas
JOHARI WINDOW
Muji Sulistyowati
Pengantar
• Memelihara hubungan antar individu adalah penting dalam kehidupan berkelompok/ pertemanan
• Psikolog Amerika, Joseph Loeft & Harry Ingham (1955) menciptakan model utk melihat kadar solidaritas dalam suatu kelompok, terkait dgn derajat keterbukaan individu anggota kelompok terhadap anggota lainnya 🡪 Johari Window
• Teori yang digunakan untuk membantu orang dalam memahami hubungan antara dirinya sendiri dan orang lain
• disebut juga TEORI KESADARAN DIRI mengenai perilaku maupun pikiran yang ada di dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain
• berkaitan dengan Emotional Intelligence Theory yang berhubungan dengan kesadaran dan perasaan manusia.
JOHARI WINDOW
I
TERBUKA (Open Self)
II BUTA (Blind Self)
III
TERSEMBUNYI (Hidden Self)
IV GELAP (Unknown Self) O
R A N G L A I N
DIRI SENDIRI
TAHU TIDAK TAHU
T A H U
T D K T A H U
Open Self (wilayah terbuka)
• suatu keadaan dimana seseorang saling terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
• seseorang akan terbuka mengenai sifat, perasaan, kesadaran, perilaku, dan motivasi.
• Open self dalam ilmu psikologi digambarkan dengan sifat extrovert pada diri seseorang.
• Orang yang berada pada wilayah terbuka lebih mudah menjalin komunikasi dengan siapapun 🡪 berpengaruh terhadap interaksi antara individu atau kelompok untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
• Ciri : ia lebih cenderung melemparkan senyum, menyapa lebih awal, menjabat tangan, dan lebih banyak bercerita mengenai dirinya sendiri.
Blind self (wilayah buta)
• kondisi dimana orang lain dapat memahami sifat,
perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang tersebut tidak dapat memahami dirinya sendiri.
• dapat menimbulkan kesalahpahaman atau permasalahan lainnya karena cenderung tidak dapat menciptakan
komunikasi efektif
• orang yang biasanya bersikap ‘sok’ asik ketika bertemu dengan orang baru, padahal dirinya sendiri merupakan seorang yang pendiam
• sering disebut sebagai orang yang ‘munafik’.
Hidden Self (wilayah tersembunyi)
• keadaan dimana seseorang memiliki kemampuan untuk
menyembunyikan atau merahasiakan sebagian hal yang dianggap tidak perlu untuk dipublikasikan kepada orang lain (sifat,
perilaku, motivasi, atau pemikiran)
• Konsep ini terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Over disclosed, yaitu seseorang terlalu banyak
menceritakan rahasianya, sehingga kemungkinan hidden self lebih kecil. Hal ini membuat seseorang berada di wilayah terbuka.
2. Under disclosed, yaitu seseorang sedikit menceritakan rahasianya, tetapi hanya pada bagian-bagian tertentu, sehingga seseorang cenderung berada di wilayah rahasia
Unknown self (wilayah tak dikenal)
• kondisi dimana seseorang yang tidak dapat
memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak dapat mengenalinya.
• merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan interaksi dan komunikasi yang efektif karena
keduanya sama-sama merasa tidak ada pemahaman
• Unknown self disebut juga sebagai konsep diri
tertutup atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima masukan atau feedback dari orang lain
• Utk meningkatkan efektifitas kelompok, maka daerah kuadran I perlu diupayakan diperluas.
• Hal tsb menuntut setiap anggota kelompok untuk ikhlas membantu anggota lain yang bermasalah. Dan anggota lain tsb dituntut untuk ikhlas menerima umpan balik yang diberikan.
• Maka diketahui kelemahan & kekuatan anggota kelompok, sehingga kekompakan kelompok mudah dicapai.
🡪 KOMUNIKASI KELOMPOK
DIRI TERBUKA
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI
TAK DIKENAL SIAPAPUN
• Bidang 1 sempit 🡪 kurang terbuka
• Banyak hal dari dirinya yang ditutupi 🡪 tidak efektif
• Tidak ada kepercayaan pada orang lain karena takut kehilangan harga diri atau tidak enak menerima kritik
DIRI TERBUKA
DIRI
TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI TAK DIKENAL
SIAPAPUN
Kepercayaan
Umpan Balik
DIRI TERSEMBUNYI
DIRI TERBUKA
DIRI TAK DIKENAL
SIAPAPUN
DIRI TERLENA
DIRI TERBUKA
DIRI TERSEMBUNYI
DIRI TERLENA
DIRI TAK DIKENAL
SIAPAPUN
A. Komunikasi Terbuka
B. Tak Sengaja Terkomunikasikan
C. Penyampaian dimana masing-masing terlena terhadap perasaannya D. Mempercayakan
E. Penyampaian Dengan Perasaan atau duga menduga
TEST
1. Bacalah 55 kata yang telah disusun dalam metode Johari Window
2. dari kata-kata itu, pilihlah yang menurutmu pribadi menggambarkan dirimu secara utuh, tak ada batasan jumlah kata.
3. setelah kamu selesai memilih, mintalah salah seorang sahabat untuk menilai pribadimu dan memilih kata dari sudut pandangnya
melihatmu.
4. buatlah kotak seperti diatas
5. jika kamu menemukan penilaian yang sama dengan kata yang
ditemukan temanmu, maka letakkan atau tuliskan kata itu pada kolom Open.
• Jika kamu menemukan kata yang dipilih temanmu tapi tidak
tercatat olehmu, maka letakkan atau tuliskan kata itu pada kolom Blind.
• Lalu jika kamu memilih kata berbeda tapi tidak dipilih oleh temanmu, maka letakkan atau tuliskan kata itu pada kolom Hidden.
Leadership dalam Pengembangan Kelompok
DIVISI PKIP
“Kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpin”
---Kenneth Blanchard---
Unsur kepemimpinan
LINGKUNGAN LUAR ORGANISASI
Pemimpin dengan sifat &
karakternya
Anggota/ staff Anggota/ staff Situasi dan kondisi dalam organisasi
Kepemimpinan adalah
menstimulasi memobilisasi mengarahkan
mengkoordinasi berbagai motif
Memiliki kesetiaan yang terlibat dalam usaha bersama
Prinsip Kepemimpinan
Mengadakan peningkatan secara terus menerus.
Mengakui masalah secara terbuka.
Menciptakan tim kerja
Memberikan proses hubungan kerja yang benar Mengembangkan disiplin pribadi
Memberikan informasi pada staf
Memberikan wewenang pada setiap karyawan
Kriteria pemimpin
Pengaruh
Kekuasaan /power
Wewenang Pengikut
Sifat Kepemimpinan
Energik
Memiliki stabilitas emosi Motivasi pribadi
Kemampuan komunikasi Kecakapan mengajar
Kecakapan sosial
Kemampuan teknis/ manajerial skill
Fungsi Kepemimpinan
Problem solving
• menyangkut pemberian saran penyelesaian masalah/konflik, informasi dan pendapat.
pemeliharaan kelompok
• membantu kelompok berjalan lebih lancar, penengahan perbedaan kelompok
Perencana
• Membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku
penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi
Fungsi Kepemimpinan
Orientasi ke masa depan
• mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap ancaman dan peluang.
Pengembangan Loyalitas
• Pengembangan kesetiaan ini tidak saja di antara pengikut
Pengawasan
• adanya pengawasan maka
• hambatan-hambatan dapat segera diketemukan,
Fungsi Kepemimpinan
Mengambil Keputusan
• Metode pengambilan keputusan dapat ilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi referendum, mengajukan usul tertulis
Motivator
• memberi semangat, membesarkan hati,
mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik
Pengawasan
• adanya pengawasan maka
• hambatan-hambatan dapat segera diketemukan,
Fungsi pemimpin secara operasional
Fungsi instruktif
• bersifat komunikasi satu arah
Fungsi konsultatif
• bersifat komunikasi dua arah,
meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin
Fungsi pemimpin secara operasional
Fungsi partisipasi
• pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dengan sesama orang yang dipimpin
Fungsi delegasi
• memberikan pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan
Fungsi pengendalian
• kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif untuk mencapai tujuan
Peran pemimpin
Pemberi arah
Agen Perubahan
Pembicara Pembina
• Saling berkesinambungan
• dapat berganti sesuai situasi
• Semua peran ada dalam keg kepemimpinan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Karakteristik pribadi pemimpin
Kelompok yang dipimpin
Situasi
10 gaya kepemimpinan
1.Autocratic leadership (kepemimpinan otoriter)
2.Bureucratic leadership (kepemimpinan yang birokratis)
3.Charismatic leadership
(kepemimpinan yang kharismatiik)
4.Democratic/partisipative leadership (kepemimpinan demokratis/partisipatif) 5.leissez-faire leadership
(kepemimpinan delegatif)
10 gaya kepemimpinan
6. People/relationship leadership
(kepemimpinan berorientasi hubungan)
7.Servant leadership (kepemimpinan yaang melayani)
8. Task or goal oriented leadership (berorientasi pada tugas/tujuan)
9.Transactional leadership (berorientasi pada transaksi)
10. Tranformational leadership (kepemimpinan transformasional)
Komunikasi Dalam Kelompok
Departemen PKIP FKM UNAIR
Awalnya Mengerti, selanjutnya Dimengerti.
Kita menghabiskan sebagian besar jam bangun untuk berkomunikasi -Stephen R Covey
PENGERTIAN KOMUNIKASI
To make opinions, feelings, information etc, known or understood by others.
(Longman)
Kemampuan untuk mengungkapkan keinginan, ide, perasaan, fikiran atau pendapat seseorang sehingga dapat mengerti dan dimengerti oleh orang lain.
KOMUNIKASI KOMUNIKASI
“Proses penyampaian pesan dari Komunikator ke
Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan balik”
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Media
Komunikator/sender/pengirim Pesan
Channel/saluran/media
Komunikan/Penerima/Reciever Respon
Komunikator Komunikan
Pesan
Respon/feedback
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005).
FUNGSI DAN BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI FUNGSI DAN BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI
KOMUNIKASI INTERNAL:
pertukaran informasi, ide dalam suatu organisasi.
suatu organisasi penting untuk melakukan fungsi secara efektif shg komunikasi berjalan efektif
mempertahankan informasi yangsesuai, benar, sehat, Saluran komunikasi formal dan informal.
1. Komunikasi Internal 1. Komunikasi Internal
Komunikasi Vertikal (VerticalCommunication)
Komunikasi Horizontal (Horizontal Communication)
Komunikasi Cabang atau KomunikasiDiagonal (Crosswise Communication)
2. Komunikasi eksternal 2. Komunikasi eksternal
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
•
•
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai
pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.
komunikasi informal adalah komunikasi yang
disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Saluran Komunikasi dalam organisasi Saluran Komunikasi dalam organisasi
•
SALURAN