• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppt hakikat ipteks dalam islam aik

N/A
N/A
Mustari Ar

Academic year: 2024

Membagikan "ppt hakikat ipteks dalam islam aik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HAKIKAT IPTEKS DALAM PANDANGAN ISLAM

Mustari (202101146)

Sherlinda Angie (202101148)

(2)

Kosep IPTEKS dan Peradaban Muslim

Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Banyak disebutkan dalam Al Qur‟an ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk

senantiasa mencari ilmu. Allah senantiasa meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. Al-Mujadalah [58]: 11, yaitu :

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(3)

Pengertian IPTEKS

Mengenai kata Ipteks orang berbeda pendapat, ada yang menganggap merupakan singkatan dari dua

komponen yaitu “Ilmu pengetahuan”

dan “Teknologi” dan ada pula yang memasukkan unsur seni di dalamnya sehingga singkatannya menjadi

IPTEKS.

(4)

Konsep IPTEKS dalam Islam

Allah SWT. menciptakan alam semesta dengan karakteristik khusus untu tiap ciptaan itu sendiri. Sebagai contoh, air diciptakan oleh Allah dalam bentuk cair mendidih bila dipanaskan 100 C pada tekanan udara normal dan menjadi es bila didinginkan sampai 0 C. Ciri-ciri seperti itu sudah lekat pada air sejak air itu

diciptakan dan manusia secara bertahap memahami ciri-ciri tersebut. Karakteristik yang melekat pada suatu ciptaan itulah yang dinamakan “sunnatullah”. Dari Al

Qur’an dapat diketahui banyak sekali ayat yang memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam semesta, mengkaji dan meneliti ciptaan Allah.

Disinilah sesungguhnya hakikat Iptek dari sudut pandang Islam yaitu

pengkajian terhadap sunnatullah secara obyektif, memberi kemaslahatan kepada umat manusia, dan yang terpenting adalah harus sejalan dengan nilai-nilai

keislaman.

(5)

Hubungan Ilmu, Agama, dan Budaya

ILMU

AGAMA

BUDAYA

(6)

Hubungan Agama dan Ilmu pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak positif, yakni dapat memperbaiki kualitas hidup manusia.

Berbagaisarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Tapi di sisi lain, tidak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Disinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali.

Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya.

(7)

Hubungan Agama dan Budaya

Sistem religi merupakan salah satu unsur kebudayaan universal yang mengandung kepercayaan dan perilaku yang berkaitan dengan kekuatan serta kekuasaan supernatural. Sebagai salah satu unsur kebudayaan yang universal, religi dan kepercayaan terdapat di hamper semua kebudayaan masyarakat. Religi meliputi kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang lebih tinggi kedudukannya daripada manusia dan mencangkup kegiatan- kegiatan yang dilakukan manusia untuk berkomunikasi dan mencari hubungan dengan kekuatan- kekuatan gaib tersebut.

Kepercayaan yang lahir dalam bentuk religi kuno yang dianut oleh manusia sampai masa munculnya agama- agama. Agama sukar dipisahkan dari budaya karena agama tidak akan dianut oleh umatnya tanpa budaya. Agama tidak tersebar tanpa budaya, begitupun sebaliknya, budaya akan tersesat tanpa agama.

(8)

Hukum Sunnahtullah (Kaulisatas)

a. Pengertian Sunnatullah

Sunnatullah merupakan istilah dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata, yaitu sunnah dan Allah Dengan digabungkannya dua kata tersebut, maka menjadi susunan idhafah, yaitu susunan kata yang terdiri dari kata yang disandari (mudhaf) dan kata yang disandarkan (mudhaf ilaihi). Kata sunnat berkedudukan sebagai

mudhaf dan kata Allah berkedudukan sebagai mudhaf ilaihinya.

Di dalam bahasa Arab, kata sunnah dengan fi'il madhi (kata kerja untuk masa lampau)-nya sanna ini mempunyai beberapa arti. Di antaranya adalah,

thariqah (jalan, cara, metode), sirah (peri kehidupan, perilaku), thabi‟ah (tabiat, watak), syari‟ah (syariat, peraturan, hukum) atau dapat juga berarti suatu

pekerjaan yang sudah menjadi tradisi (kebiasaan).

(9)

b. Pandangan Dasar tentang Sunnatullah

Terma Sunnatullah yang banyak disebutkan di dalam al-Qur‟an merupakan terma bagi aturan global yang berlaku dan ditetapkan oleh Allah terhadap seluruh komponen alam semesta. Mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang bersifat materi maupun yang immateri, seluruhnya berjalan di atas aturan-aturan ini. Dan secara umum, aturan tersebut berdiri diatas hukum sebab-akibat (kausal) atau premis dan hasil akhir (conclution).

(10)

Sekian dan Terimakasih

Wassalamualaikum.wr.wb

(11)

KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an adalah proses pencapaian segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra sehingga memperoleh kejelasan.

Teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan yang obyektif. Seni adalah hasil ungkapan akal budi serta ekspresi jiwa

manusia dengan segala prosesnya. Seni identik dengan keindahan dimana keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi danseni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu sistem yang disebut Dienul Islam.

Pengembangan IPTEKS yang lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat bagi umat manusiadan alam

lingkungannya. Allah memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu dan amarah.

Referensi

Dokumen terkait