• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari tentang Steven Johnson Syndrome

N/A
N/A
Dheby Risa Ivehana

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari tentang Steven Johnson Syndrome"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Steven Johnson Syndrome

Dosen pembimbing: PDr. drg. Maharani Laillyza Apriasari, Sp. PM

Dheby Risa Ivehana (2231111320056)

(2)
(3)

Laporan Kasus Steven Johnson Syndrome

Pasien laki-laki I.F.B.C usia 13 tahun, pasien mengeluhkan rasa sakit terbakar di rongga mulut

dan sulit makan. Pasien melaporkan bahwa ia mengonsumsi Kalium Diklofenak - 100 miligram -

tablet - dosis tidak spesifik, untuk mencegah kemungkinan flu, dan setelah menelan

ia mengalami reaksi alergi.

(Raffaele, 2020)

(4)

Keluhan Utama dan Manifestasi Klinis

Sensasi nyeri dan tidak nyaman saat makan

Inflamasi pada bibir dan mukosa

Eritema dan adanya krusta pada bibir atas dan bawah

Perdarahan yang luas

Edema local

Ulkus eritematosa difus pada mukosa pipi

Eritema pada 1/3 lidah anterior

Sulit membuka mulut

(Raffaele, 2020)

(5)

Laporan kasus: SJS

Diagnosis

Steven Johnson Syndrome (SJS)

Terapi

Aplikasi harian InGaAIP, laser dengan intensitas

rendah

Riwayat

Konsumsi Kalium Diklofenak - 100 miligram - tablet - dosis

tidak spesifik

(Raffaele, 2020)

(6)

● Laser intensitas rendah digunakan untuk untuk menstimulasi fotobiomodulasi dan perbaikan selanjutnya dari mukosa yang terganggu.

● Total waktu iradiasi per sesi adalah 2 hingga 5 menit per wilayah, tergantung pada area yang terkena, terapi Laser berdaya rendah (Therapy XT - DMC®;

daya - 100mW; panjang gelombang - 660nm; energi total - 2J)

Terapi dengan Laser Intensitas

Rendah

(Raffaele, 2020)

(7)

Setelah perawatan pertama: pasien menyatakan pengurangan rasa sakit saat

mengunyah makanan padat

Setelah perawatan kedua, pengurangan edema lokal dan deskuamasi epitel

nekrotik diamati

Protokol terapi laser intensitas rendah melibatkan 4 sesi dengan interval 24 jam.

Hasil: pemulihan jaringan bibir dan keseimbangan orofaringeal

(Raffaele, 2020)

(8)

Steven Johnson Syndrome

Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah gangguan mukokutan nekrolitik parah yang terjadi akibat hipersensitivitas terhadap obat-obatan dan secara klinis

dan etiopatogenetik berbeda dari EM.

Diagnosis SJS: jika keterlibatan permukaan tubuh kurang dari 10%,

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(9)

Amerika Serikat dan Eropa

Epidemiologi SJS

2-3% per juta populasi per tahun

Steven Johnson Syndrome yang terjadi sekitar 12 kasus per tahun.

Tingkat Kematian SJS 1-5%

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

Indonesia

(10)

Etiologi dari SJS belum diketahui pasti.

Faktor Predisposisi:

Obat: Obat pemicu yang lebih umum termasuk allopurinol (paling umum), antikonvulsan, antibiotik,dan NSAID.

Infeksi (virus,jamur,bakteri,parasit)

Infeksi seperti infeksi Herpes Simplex Virus (HSV), dan Mycoplasma pneumoniae, makanan, dan vaksinasi.

Etiologi SJS

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(11)

Patogenesis SJS: Hipersensitivitas tipe IV

Obat pemicu SJS

Kontak dengan antigen yang sama berulang kali

3

Pelepasan Limfokin

Limfosit T

2 4 1

Faktor pemicu

5

Reaksi radang >>

kerusakan jaringan

Obat pemicu SJS termasuk allopurinol (paling umum), antikonvulsan, antibiotik,dan NSAID.

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(12)

Manifestasi Klinis SJS

Manifestasi:

Krusta hemoragik pada vermilion dan ulserasi luas serta eritema pada permukaan mukosa mulut

dan lainnya

Lokasi: Mata, genital, mulut

Gejala Klinis: gejala prodromal, demam dan sembuh sendiri, biasanya berlangsung sekitar dua sampai empat minggu, mempengaruhi kulit dan selaput lendir

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(13)

Pemeriksaan

Steven Johnson Syndrome

✔ Pemeriksaan Fisik

✔ Pemeriksaan Penunjang: Histopatologi, biopsy kulit, imunofluorescene

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(14)

Tata Laksana SJS

Perawatan suportif intensif (rawat inap)

Imunoglobulin intravena

Terapi dengan laser intensitas rendah

Steroid sistemik, siklosporin, plasmaferesis, dan tumor necrosis factor alpha-inhibitor

Vitamin

Pencegahan: skrining farmakogenetik

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(15)

Diagnosa Banding

Behchet Disease SJS

Persamaan Lokasi: mulut, kelamin, mata

Lokasi: mulut, kelamin, mata

Perbedaan

Lesi bulat/oval, nyeri, ditutupi oleh

jaringan nekrotik yang kekuningan,

dikelilingi oleh reaksi inflamasi lokal.

Didahului oleh makula dan papula, lalu vesikel/bula, kemudian pecah membentuk krusta hemoragik pada

vermilion dan ulserasi luas serta eritema pada permukaan mukosa

mulut

(Raffaele, 2020; Glick, 2015)

(16)

Daftar Pustaka

Raffaele et al. Treatment Using Low Level Laser Therapy in The Oral Manifestations of Steven Johnson Syndrome. Journal of Internal Medicine and Emergency Research. 2020: 1(3); 1-7

Glick M. Burket’s Oral Medicine:Diagnosis And Treatment.

12th Ed. Shelton: People’s Medical Publishing House; 2015.

Novita dkk. Steven Johnson syndrom et causa Paracetamol.

Jurnal Medula Unila. Lampung. 2016; 6 (1): 1-5

(17)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Gejala klinis dari serangan bakteri ini adalah adanya ptekhie hemoragik (Gambar 2) atau peradangan pada kulit di bawah mulut, operkulum (tutup insang) dan perut ikan..

Berdasarkan hasil penelitian ini jenis obat terbanyak yang menimbulkan SJS ialah cefadroxil dan sulfadoksin, dan dari penelusuran kepustakaan ditemukan bahwa

Manifestasi klinis yang paling sering pada pasien dengan AB yaitu ulkus aftosa pada mulut dan genital yang berulang, lesi multipel, nyeri, diameter 1-3 cm,