• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODERNISASI TEKNOLOGI DAN DIGITALISASI UMKM OLAHAN KEDELAI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Shoheh Rahman

Academic year: 2023

Membagikan "MODERNISASI TEKNOLOGI DAN DIGITALISASI UMKM OLAHAN KEDELAI JAWA TENGAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MATCHING FUND KEDAIREKA TAHUN 2022

MODERNISASI TEKNOLOGI DAN DIGITALISASI

UMKM OLAHAN KEDELAI JAWA TENGAH

(2)

Permasalahan utama UMKM dalam hal ini UMKM olahan kedelai (tahu dan tempe) anggota Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) di Jawa Tengah, khususnya anggota Primkopti “Handayani”

Salatiga adalah: lebih dari 95% UMKM masih menggunakan teknologi tradisional, tidak efisien, kurang higienis, dan terkesan kumuh.

Selain itu, pemasaran produk masih dilakukan secara tradisional dan belum menerapkan digital marketing.

Solusi permasalahan yang dihadapi mitra adalah dengan menerapkan teknologi ketel uap (steam boiler) dan penerapan digital marketing untuk mendukung pemasaran produk UMKM olahan kedelai.

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

(3)

HASIL INOVASI

Steam Boiler (Ketel Uap) untuk industri makanan, Paten No. IDS 000003292.

Spesifikasi Teknis Steam Boiler:

Sofware Agen Virtual Office Primkopti Salatiga, Hak Cipta No. 000412532, dan Software Market Place Primkopti Salatiga, Hak Cipta No. 000412363.

(4)

KEUNGGULAN PRODUK

POTENSI PASAR PENGGUNA

Keunggulan produksi tahu/tempe menggunakan Ketel Uap:

▪ Menghemat waktu perebusan hingga 40%.

▪ Menghemat biaya bahan bakar hingga 48%.

▪ Kualitas tahu/tempe lebih baik, higienis dan tidak berbau sangit.

▪ Ruang produksi lebih bersih dan sehat/tidak berasap.

▪ Pekerja lebih nyaman dan terjaga kesehatannya.

❑ Jumlah produsen tempe dan tahu di Indonesia sekitar 150.000 perajin. Namun hanya sebagian kecil saja (kurang dari 1%) yang menerapkan cara produksi yang modern dan higienis.

❑ Selain itu sebagian besar (lebih dari 95%) produsen tahu/tempe belum menggunakan ketel uap dalam proses perebusan

kedelai.

❑ Kondisi di atas merupakan peluang pasar yang cukup besar dalam hilirisasi dan komersialisai produk inovasi ketel uap.

KENDALA

❑ Kurangnya pemahaman perajin tentang teknologi ketel uap untuk produksi tahu/tempe.

❑ Terbatasnya kemampuan perajin untuk membeli ketel uap sebagai peralatan produksi tahu/tempe.

(5)

TINDAK LANJUT HASIL INOVASI

Beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil inovasi:

Melakukan promosi dan komersialisasi produk

hasil inovasi kepada masyarakat/pengguna melalui media sosial, pameran, dan

media/kegiatan lain.

Melakukan hilirisasi dan implementasi produk

dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan/atau perusahaan (melalui program CSR)

dalam program pemberdayaan masyarakat.

Mengembangkan dan menyempurnakan produk

hasil inovasi agar lebih baik lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Koperasi Produsen Tahu Tempe (KOPTI) mempakan suatu \badah )ang berperan untuk membina masyamkai perajin bahan malranan dari kedelai serta m e n p k a n alai

Dalam bulan Juli 2012 harga kedelai men- capai Rp 8.000 dari harga biasa Rp 5.000-. Jika kenaikan harga tersebut tetap berlanjut, maka dikhawatirkan banyak produsen

Sistem baru yang diusulkan pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah adalah E-Marketplace dengan Model Prototyping yang dapat dijadikan sebagai solusi efektif

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM dalam memberdayakan industri kecil pengolahan

Produsen tidak perduli benih super yang dibeli oleh petani akan digunakan untuk konsumsi (tahu,tempe) atau akan ditanam sebagai benih.. Harga benih bersertifikat yang

Panitia Pengadaan Non Konstruksi APBD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara

Panitia Pengadaan Non Konstruksi APBD Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara elektronik untuk paket

Untuk mewujudkan besarnya potensi areal hutan Perum Perhutani tersebut sebagai areal produsen kedelai, telah dilaksanakan sosialisasi gelar teknologi budi daya kedelai di