Audit Kepatian Mutu
Konsep Audit Kepastian Mutu
A. ARTI PENTING AUDIT KEPASTIAN MUTU
1. Sangat penting agar mulai dari awal proses produksi, perusahaan telah menjalankan TQM dengan benar.
2. perusahaan harus berubah agar mutu menjiwai segenap lapisan perusahaan dan mengatasi berbagai hambatan yang menghalangi pencapaian mutu tersebut.
3. Dalam hal ini, peranan auditor manajemen dalam melaksanakan audit kepastian mutu sangatlah besar, yaitu:
Pertama, auditor harus memahami manajemen kualitas ketika melaksanakan fungsinya mengawasi kegiatan atau aktivitas fungsi-fungsi perusahaan.
Kedua, auditor manajemen harus berpartisipasi aktif dalam menjalankan program TQM melalui pengawasan ketat terhadap program mutu yang dijalankan perusahaan dan menjalankan aktivitas mutu ketika melaksanakan pekerjaannya agar semakin memahami maksud dan tujuan manajemen mutu tersebut.
B.DEFINISI AUDIT KEPASTIAN MUTU
Audit kepastian mutu merupakan suatu upaya yang dilakukan secara objektif dan sistematis untuk memastikan bahwa kegiatan mutu dan hasil yang dicapai telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan kriteria tersebut telah diterapkan sebagaimana mestinya. Upaya pemeriksaan dilakukan dalam 2 cara, yaitu secara random dan terus-menerus.
Secara sekilas audit kepastian mutu ini memiliki kemiripan dengan audit manajemen terhadap fungsi operasional. Namun demikian, harus diperjelas bahwa dengan konsep TQM yang memastikan bahwa mutu merupakan suatu hal yang harus dicapai lintas fungsi dan lintas aktivitas dalam perusahaan maka audit kepastian mutu ini merupakan bidang yang jauh lebih luas daripada sekadar audit terhadap fungsi operasional.
Sebaliknya, audit fungsi operasional dapat memberikan kontribusi agar audit kepastian mutu yang dijalankan oleh perusahaan dapat mencapai tujuan yang dimaksud.
Konsep Audit Kepastian Mutu
(Lanjutan)
C.TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT KEPASTIAN MUTU D. TIPE-TIPE AUDIT KEPASTIAN MUTU
1. Tipe-tipe audit kepastian mutu dapat diklasifikasikan berdasarkan masing-masing kategori berikut ini.
2. Tujuan pelaksanaan audit.
3. Objek pelaksanaan audit.
4. Subjek pelaksanaan audit.
5. Metode pelaksanaan audit.
Konsep Audit Kepastian Mutu
(Lanjutan)
A. LINGKUP AUDIT KEPASTIAN MUTU
Audit kepastian mutu dilakukan dalam 2 lingkup berikut.
1. Audit keuangan kepastian mutu.
2. Audit operasional kepastian mutu.
B. PROSEDUR AUDIT KEPASTIAN MUTU
Secara umum, prosedur yang dilakukan untuk melaksanakan audit kepastian mutu meliputi berikut ini.
1. Mengembangkan pemahaman umum terhadap peranan kepastian mutu dalam organisasi, keterkaitannya dengan fungsi produksi dan fungsi lain dalam
perusahaan.
2. Mengulas proses yang dijalankan untuk mengembangkan, membuat, dan mengeluarkan standar mutu perusahaan, dan menilai apakah proses yang ditempuh telah memadai.
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit
Kepastian Mutu
3. Mengambil contoh standar mutu terakhir yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan melakukan pemeriksaan terhadap bagaimana standar ini dibuat yang mencakup:
a. penggunaan standar dan peralatan.
b. proses riset internal.
c. mandat yang berasal dari manajemen yang berwenang.
4. Dengan menggunakan standar yang diambil sebagai contoh sebelumnya, auditor memeriksa
implementasinya, mulai dari proses dokumentasi hingga pelatihan dan pengendalian yang diterapkan.
5. Menilai prosedur untuk memantau pengendalian mutu dan untuk mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
6. Menilai laporan kinerja pengendalian mutu pada periode sebelumnya, melihat laporan yang berisi kinerja di luar batas, dan menilai tindakan korektif yang diambil terhadap deviasi tersebut pada periode
selanjutnya (periode kini). Hal ini penting untuk memastikan perusahaan belakukan perbaikan berkelanjutan (continous improvement).
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Kepastian Mutu (Lanjutan)
Ruang Lingkup Pelaksanaan Audit Kepastian Mutu
(Lanjutan)
C. LANGKAH-LANGKAH AUDIT KEPASTIAN MUTU
1. Kebutuhan akan Kepastian Mutu 2. Perencanaan Audit Kepastian Mutu 3. Implementasi Audit Kepastian Mutu 4. Analisis Audit Kepastian Mutu
5. Pelaporan Hasil Audit Kepastian Mutu
6. Rekomendasi Tindakan Korektif dan Tindak Lanjut