TOKSIKOLOGI OBAT
ASTRI APRILIA SYAFARAH
Toksikokinetik
Toksikokinetika adalah studi tentang nasib zat beracun (xenobiotik) didalam tubuh.
Toksikokinetika mempelajari
proses mulai dari masuknya zat
berazcun kedalam tubuh sampai
dikeluarkan kembali. Terdapat 4
proses yang terjadi, Absorbsi,
Distribusi, Metabolisme, dan
Ekskresi.
Biokimia sel, efek dari zat dapat menyebabkan perubahn kimia dari sel, seperti peningkatan atau pengurangan aktivitas transpor elektron, sistesis protein dan gangguan sistem hormonal.
Perubahan Fungsional, interksi antara zat toksik dengan reseptor dapat mempengaruhi fungsi organ tertentu, seperti terjadi anoksia, gangguan pernafasan, gangguan sistem saraf, dll. perubahan fungsional/biokimia merupakan tahap awal perubahan struktural
Perubahan Struktural, terdapat degenerasi (pengecilan atau pengurangan jumlah organel dalam sel), Proliferasi (tanggapan sel terhadap zat kimia xenobotik dengan meningkatkan pertumbuhannya), inflamasi (peradangan),
Wujud efek Toksik
Gangguan Fungsional
Biokimia dan Struktural
Biologi struktural adalah subdisiplin dari
biokimia yang berkaitan dengan struktur
molekuler dari makromolekul biologis. Ini
melibatkan penelitian tentang bagaimana
protein (yang terdiri dari asam amino) dan
asam nukleat (RNA atau DNA, yang terdiri
dari nukleotida) memperoleh struktur yang
dimilikinya. Perubahan dalam struktur
makromolekul memengaruhi fungsinya
dalam tubuh
Sifat efek toksik terbalikkan
Kadar racun habis, kemudian reseptor kembali
seperti semula. Efek toksik cepat sekali
kembali menjadi normal. Ketoksikan tergantung
takarannya. ketika dampak toksik pada tubuh
dapat kembali normal setelah zat beracun
dihilangkan. ciri efek terbalikkan adalah: Jika zat
toksik habis dari tempat kerjanya atau
reseptornya, reseptor akan kembali ke posisi
semula. dan Kecepatan pemulihan efek toksik
tergantung pada dosis, kecepatan absorbsi,
distribusi, dan eliminasi zat racun
Sifat efek tak terbalikkan
Efek ireversibel adalah ketika kerusakan yang disebabkan oleh zat beracun tidak dapat sepenuhnya diperbaiki. Kerusakan menetap, Penumpukan efek toksik, Pemejanan takaran kecil jangka panjang = takaran besar jangka pendek
Contoh efek ireversibel termasuk kerusakan
permanen pada organ atau sistem tubuh,
seperti kerusakan hati akibat alkohol atau
kerusakan saraf akibat logam berat
Hubungan kekerabatan Dosis-Respon
Hubungan dosis-respons, yang melibatkan prinsip-prinsip farmakokinetik dan
farmakodinamik, menentukan dosis yang
dibutuhkan, frekuensi pemberian serta indeks terapeutik suatu obat dalam suatu populasi.
Indeks terapeutik (rasio konsentrasi toksik
terendah dengan median konsentrasi terapeutik) membantu menentukan kemanjuran dan
keamanan obat.
Hubungan dosis-respon adalah konsep dasar dalam toksikologi yang menggambarkan
bagaimana respon biologis terhadap suatu zat beracun berhubungan dengan dosis yang
diberikan.
Hubungan Kekerabatan dosis-Respon
Karakteristik Hubungan Dosis-Respon:
1. Dosis-respon menggambarkan bagaimana efek toksik berubah seiring dengan peningkatan dosis zat beracun.
Respons dapat berupa peningkatan, penurunan, atau perubahan kualitatif lainnya.
Hubungan dosis-respon dapat digambarkan dalam bentuk kurva dosis-respon 1.
Pentingnya Hubungan Dosis-Respon:
2. Memahami hubungan ini membantu kita menentukan tingkat paparan aman dan dosis terapeutik.
Farmakokinetik (proses penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi) dan farmakodinamik (interaksi zat dengan target biologis) memengaruhi hubungan ini.
Hubungan Kekerabatan dosis-Respon
3. Indeks Terapeutik:
Indeks terapeutik adalah rasio antara konsentrasi toksik terendah dan median konsentrasi terapeutik suatu obat.
Indeks ini membantu menilai kemanjuran dan keamanan obat dalam populasi
https://id.scribd.com/doc/251058770/WUJUD-EFEK-TOKSIK
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/presentation/372912484/Asas-Umum-Toksikologi https://www.academia.edu/24724705/Toksikologi_TSF_Steril_dan_Pen gantar_Farmasi_Komunitas
https://healthsafetyprotection.com/toksikologi-bahan-kimia/