Toksikologi Obat
RIZKY PUTRA PRATAMA WARUWU
Toksikokinetik
Toksikokinetik adalah ilmu yang mempelajari
kinetika zat kimia atau pengaruh tubuh terhadap
zat tersebut. Dalam konteks toksikologi obat,
toksikokinetik membahas bagaimana obat
berperilaku dalam tubuh setelah masuk melalui
berbagai rute administrasi. Pada slide selanjutnya
akan dijelaskan beberapa aspek yang terdapat
dalam toksikokinetik obat
Toksikokinetik
Absorpsi: Fase di mana obat masuk ke dalam tubuh. Absorpsi dapat terjadi melalui saluran pencernaan (seperti mulut), kulit, atau paru-paru. Bagaimana obat diserap akan memengaruhi seberapa cepat dan seberapa banyak obat mencapai aliran darah.
1.
Distribusi: Setelah masuk ke dalam aliran darah, obat didistribusikan ke berbagai organ dan jaringan. Faktor-faktor seperti sirkulasi darah, permeabilitas membran, dan afinitas obat terhadap jaringan tertentu memengaruhi distribusi obat.
2.
Biotransformasi: Obat mengalami biotransformasi di hati atau organ lainnya. Proses ini melibatkan enzim yang mengubah struktur kimia obat, baik untuk mengaktivasi atau menginaktivasi zat tersebut.
3.
Ekskresi: Obat dikeluarkan dari tubuh melalui urine, feses, atau napas. Organ-organ seperti ginjal, hati, dan paru-paru berperan dalam proses ekskresi.
4.
wujud efek toksik
gangguan fungsional
Pada perubahan Fungsional (Reversible) efek toksik dapat mempengaruhi fungsi tubuh dan dapat dibalikkan.
Contohnya meliputi:
Anoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), 1.
Gangguan Pernafasan (Misal kesulitan bernafas atau perubahan pola pernafasan),
2.
Gangguan pada sistem saraf pusat SSP (seperti pusing, kebingungan, atau gangguan kognitif),
3.
Hipo/Hipertensi (penurunan atau peningkatan tekanan darah),
4.
Hiperglikemia (kadar gula darah yang tinggi), 5.
Perubahan kontraksi / rerlaksasi otot (misalnya kelemahan otot atau kejang)
6.
wujud efek toksik
gangguan fungsional
Pada perubahan efek yang tidak dapat dibalikkan (Irreversible) ada beberapa efek toksik yang bersifat permanen dan tidak dapat dibalikkan. Contohnya meliputi:
Kerusakan organ (penggunaan obat atau zat kimia tertentu dalam jangka panjang dapat merusak organ tubuh secara permanen),
1.
Gangguan sistem saraf (kerusakan pada sistem saraf yang tidak dapat pulih sepenuhnya),
2.
Efek Karsinogenik (paparan zat-zat tertentu dapat menyebabkan kanker dan kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki).
3.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk struktur, fungsi, dan interaksi makromolekul biologis seperti protein, asam nukleat (DNA dan RNA), karbohidrat, dan lipid. Molekul-molekul ini membangun struktur sel dan memainkan peran penting dalam kehidupan.
Biologi struktural, sebagai cabang dari biokimia, memfokuskan pada:
Struktur molekuler dari makromolekul biologis, terutama protein dan asam nukleat.
1.
Bagaimana molekul-molekul ini memperoleh struktur yang dimilikinya.
2.
Bagaimana perubahan dalam struktur makromolekul memengaruhi fungsinya
3.
Biokimia dan Struktural
DAFTAR PUSTAKA
Hodgson, E. (Ed.). (2010). A textbook of modern toxicology (4th ed). John Wiley & Sons.
NLM. (2019). Collection Development Guidelines of the National Library of Medicine.
National Library of Medicine (US).
https://www.slideshare.net/romdhoni1984/toksikologi-2017
https://repository.uam.ac.id/id/eprint/474/1/Buku%20Ajar%20Biokimia.pdf
https://elearning.itkesmusidrap.ac.id/pluginfile.php/35974/mod_resource/content/1/Perte muan%2011.pdf