• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

N/A
N/A
Jihyo Sptra

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BATIK DAN PENJELASANYA

DISUSUN OLEH :

DAFFA FAIZA PRATAMA (09) FAUZIZAH FITRIA RIZQI (12) M. ANGGARA BINTANG G. (19)

VINA HERLIANA (31)

KELAS X MIPA 1

(2)

DEFINISI BATIK

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.

Batik berasal dari Bahasa Jawa yaitu “Ambhatik” dari kata ‘amba’ yang berarti lebar, luas, kain dan ‘titik’ yang berarti titik atau ‘matik’. Kemudian berkembang menjadi istilah batik yang artinya menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar.

CARA PEMBUATAN BATIK

1. Semua batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas (kain mori).

2. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang bernama canting (pada motif halus) dan kuas (pada motif berukuran besar).

3. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan.

4. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan kedalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

TEKNIK PEMBUATAN BATIK

o Batik tulis : kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Teknik ini memakan waktu 2-3 bulan.

o Batik cap: kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang di bentuk dengan cat.

Teknik ini memakan waktu 2-3 hari.

o Batik lukis: Proses pembuatan batik dengan cara langsung meluskis pada kain putih.

(3)

BATIK DAN PENJELASANYA

1. BATIK ACEH

- Dalam motif batik mengandung makna yakni menggambarkan kepribadian masyarakat Aceh. Didalamnya terdapat makna falsafah kehidupan yang menjadi kearifan lokal dan pedoman hidup masyarakat Aceh.

- Motif Batik Aceh yang terkenal yaitu motif pintu Aceh, bungong jeumpa, tolak angin, rencong, awan berarak, awan meucanek, gayo, pucok reubong.

2. BATIK BALI

- Inspirasi cirak batik bali banyak berasal dari kebudayaan serta kondisi alam sekitar.

- Masyarakat sekitar kebanyakan menggunakan batik sebagai busana upacara adat atau acara keagamaan lainya. Biasanya kain diikatkan pada bagian pinggang sebagai sampir atau dililitkan dikepala sebagai ikat kepala (udeng).

3. BATIK BANTEN

- Filosofi nama motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif berasal dari “Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan/sultan dan tata nama ruang di Kesultanan Banten.

(Contoh : Motif batik Dataluya. Dataluya adalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin/ tata ruang keluarga di Kesultanan Banten).

- Batik banten memiliki cirri khas yang mana terdapat pola hias gerabah klasik dan keramik lokalklasuk hasil peninggalan Kerajaan Banten.

- Motif batik memiliki pola dasar pada ragam hias yang berasal dari benda bersejarah yaitu artefak terwengkal yang merupakan hasil arkeolog pada tahun 1976 di Banten.

- Apapun warnanya, batik banten memiliki kecenderungan warna abu abu yang lembut yang mana hal tersebut menunjukan bahwa karakter orang Banten secara umum memiliki sifat antara lain : idenya, cita-citanya, kemauanya dan sikap mentalnya cenderung tinggi namun selalu dengan pembawaan yang sederhana serta kalem.

- Filosofi dari nama motif batik tersebut selalu berkaitan dengan sejarah Banten.

4. BATIK BENGKULU

- Ciri khas dari kain batik Bengkulu yakni dari bentuk motifnya lebih dominan kea rah huruf arab (kaligrafi) dan bunga raflesia arnoldi.

- Menurut sejarah kain Bengkulu ini merupakan perpaduan dari motif kaligrafi daerah jambi dan Cirebon yang kemudian diadaptasi menjadi kain khas Bengkulu.

5. Batik Yogyakarta

Batik Yogyakarta adalah salah satu dari batik Indonesia yang pada awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan keluarga keraton saja. Warna batik tradisionalnya adalah biru- hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau

(4)

cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning.Sered atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau pewarna. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem.

Ragam hias batik Yogyakarta ada yang geometris seperti lereng atau garis miring lerek, garis silang atau ceplok, kawung, anyaman, dan limaran. Ragam hias yang nongeometris yaitu seperti semen, lung-lungan, dan ada juga boketan.

6. Batik Solo

Solo adalah salah satu daerah yang harus disebut ketika kita membahas tentang batik.

Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Ragam motif batik asal Solo dipengaruhi dengan makna-makna simbolis yang berasal dari kebudayaan Hindu. Dari kesemuanya, secara umum corak batik Solo merupakan perpaduan dari bentuk-bentuk geometris yang berukuran kecil-kecil. Selain itu, ciri khas yang terdapat pada batik Solo adalah terletak dalam pewarnaannya.

Warna soga (kecokelatan) menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik Sogan ,ini memiliki arti “kerendahan hati, bersahaja” menandakan kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat. Salah satu alasan yang membuat batik Solo terkenal yaitu batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun.

7. Batik Pekalongan

Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Walaupun Pekalongan bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai sekarang penghasil batik utama. Pembatik santri di Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa Islam. Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan akibat paparan dengan berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di pedalaman Jawa.

Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri.

8.

Batik Cirebon

Kota Cirebon dikenal dengan kerajinan batik tulisnya dengan salah satu motif yang paling dikenal adalah motif mega mendung. kain batik tulis ini sangat cocok digunakan sebagai suvernir maupun di pakai secara langsung sebagai busana.

(5)

Batik Cirebon menampilkan 2 kategori motifnya yaitu: Menampilkan motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton dan warnanya cenderung pada warna sogan dan babar mas.

9. Batik Indramayu

Batik Indramayu sering disebut juga dengan batik dermayon, memiliki ciri khas motif berupa gambar datar flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam hias batiknya dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang merupakan nelayanAda lagi motif Jendral Pesta, dahulu dikenakan oleh Gubernur Hindia Belanda ketika menghadiri pesta penobatan Ratu Wilhelmina. Selain itu, ada motif Puyong. Puyong adalah burung berparuh besar dan berleher panjang yang bentuknya menyerupai merpati. Burung ini hidup bebas di hutan, kebanyakan di Pulau Nila. Konon di pulau tersebut, para nelayan asal Paoman kerap bersembunyi.

10.

Batik Madura

Wilayah yang termasuk Provinsi Jawa Timur ini juga terkenal sebagai penghasil batik.

Bahkan, produk batiknya memiliki ragam warna dan motif yang tidak kalah dengan produksi daerah lain. Maklum, batik Madura menggunakan pewarna alami sehingga warnanya cukup mencolok. Selain warna yang mencolok, seperti kuning, merah atau hijau, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di daerah sekitar Madura.

Karakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam aplikasi desain. Warna utama batik Madura umumnya merah, merah tua atau jingga, biru tua, hijau tua, hitam dan putih. Di daerah Pamekasan, batik Madura kemudian juga mulai menggunakan warna seperti biru muda, cokelat muda mengikuti perkembangan zaman.

11.

Batik Tegal

Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang

(6)

mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna yang sedikit agak gelap.

Dalam perkembangannya, batik Tegalan dapat dibedakan dalam dua motif dasar, yakni motif klasik dan motif pengembangan. Motif klasik dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni motif klasik irengan yang didominasi warna hitam, coklat dan biru serta motif klasik bangjo yang dipengaruhi tradisi Batik Lasem yang didominasi warna kuning, coklat, merah, hijau dan biru. Motif yang dikategorikan sebagai motif klasik irengan diantaranya motif gribikan, jahe-jahenan, kawung mlinjo, sidomukti ukel, udan liris, ukel wit-witan, kopi pecah, parang, parang angkik, dll.

12. Batik Banten

Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalah Motif Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga, dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan sulur daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.

Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya diambil dari ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat meriah. Itu merupakan hasil perpaduan warna-warna pastel yang ceria namun lembut. Warna ini konon sulit ditiru perajin batik dari daerah lain karena menggunakan air Banten asli yang kabarnya menguatkan warna.

Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna terang tadi berubah menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna tersebut mencerminkan karakter orang Banten yang bersemangat, ekspresif tetapi rendah hati.

13.

Batik Tuban

Batik Tuban merupakan batik yang paling khas di Jawa Timur, Kenapa? karena proses pembatikannya dimulai dari bahan kain yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah jadi selembar kain lalu dibatik. Batik ini kemudian disebut Batik Gedog.

Batik Tuban termasuk ke dalam batik pesisir. Kebanyakan orang menyebut motif dari Batik Tuban mirip dengan Batik Cirebon. Selain warna yang mencolok, Batik tuban memiliki ciri khas motif batik pesisir yang didominasi oleh kebudayaan Jawa, Cina, dan Islam.

Misalnya, gambar-gambar burung pada motif batik tulis Tuban terpengaruh dari budaya tiongkok. Hal ini bisa dilihat dari gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut, burung Hong.

(7)

14.

Batik Banyumas

Batik Banyumas memiliki sejarah yang tak lepas dari pengaruh budaya, seperti Yogyakarta dan Surakarta, maupun Pekalongan. Asal mula batik Banyumas memang belum dapat dilacak. Namun dari informasi para sesepuh dan penggiat batik Banyumas, disebutkan batik Banyumas muncul, lantaran pengaruh berdirinya kademangan-kademangan di daerah Banyumas dan para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi di daerah Banyumas.

Batik Banyumas identik dengan motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain:

Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring Sedapur.

15.

Batik Betawi

Jakarta tempo dulu pernah diramaikan dengan tempat usaha pembuatan batik yang

pemiliknya orang-orang asal dari Betawi asli.

Batik ini dibuat secara rumahan dan diwariskan secara turun-temurun. Daerah yang terkenal dengan usaha batiknya yaitu di Palmerah, Bendungan Hilir, Karet Tengsin, dan Kebon Kacang. Hasil dari pembatikan, menjadi barang-barang dagangan yang dijual di pasar-pasar.

Batik dari Jakarta atau Batik Betawi mempunyai warna-warna yang semarak sesuai dengan selera orang Betawi yang meriah. Warna-warnanya didominasi warna-warna cerah dengan sedikit corak, seperti biru terang, shocking pink, oranye, dan hijau.

16. Batik Kalimantan

Sebenarnya ini bukan batik tapi coraknya bisa dibilang mirip batik lah. Di Kalimantan ga ada batik, namanya Kain Sasirangan (Prosesnya Penyelupan kain ke campuran warna). Jelas itu tidak sama sekali dengan Batik yang notabene dicanting yang terisi oleh lilin.

17.

Batik Papua

Batik Papua yang dapat di temukan di pasaran, seperti motif Burung Cenderawasih, motif Komoro, motif Sentani, dan lainnya, dengan dasar warna yang cerah, seperti merah ataupun orange, ada juga motif yang di variasi dengan sentuhan garis-garis emas dan di juluki batik Prada.

Keunikan batik Papua membuatnya kini banyak dilirik pencinta batik lokal maupun international. Batik papua tak hanya melambangkan culture masyarakat yang ada di sekitar, tapi juga menorehkan unsur sejarah dan arkeologi yang ada di dalamnya.

Batik khas daerah Papua, yang merupakan ciri khas culture kehidupan masyarakat di

(8)

papua, ini layak untuk kita lestarikan karena merupakan aset nasional lainnya, bila tertarik untuk memiliki batik-batik papua.

18. Batik Padang

Pemakaian batik tanah liek dahulu hanya digunakan untuk acara-acara adat. Dulu pemuka adat seperti datuak (penghulu atau kepala adat), bundo kanduang (pemimpin wanita di Minang), raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Jambu Lipo, Punjung, Sawah Lunto, dan Sijujung memakai batik ini. Biasanya batik dipakai sebagai perlengkapan adat, bisa berupa selendang atau saluak/peci. Para Datuak memakai selendang dengan melingkarkannya di leher, sedangkan untuk wanita melampirkan selendang itu dibahu dengan ujung kain pertama dililit dua kali dibahu kiri dan ujungnya disampirkan ditangan kanan melalui bagian belakang badan.

Batik Padang agak sulit ditemukan tetapi sekarang sudah mulai digiatkan kembali agar batik ini mudah ditemukan dan dinikmati oleh orang. Salah satu yang berusaha menaikkan kembali batik Tanah Liek adalah Ranah Minang Inaaya yang mempunyai showroom batik

Padang di daerah Marapalam yang terletak di Padang.

Batik Padang atau dalam bahasa Minangkabau disebut batik tanah liek (tanah liat) adalah jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Dinamakan batik tanah liat karena batik ini

menggunakan tanah liat dalam proses pewarnaannya.

Batik Ranah Minang punya ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan batik jawa, baik corak maun warna. Terutama, media pewarna dasar kain berupa tanah liat dengan cara merendam dasar kain yang belum dibubuhi motif batik ke dalam larutan tanah liat.

Perendaman ini bisa memakan waktu lebih dari satu hari untuk mendapatkan ketahanan warna tanah yang menyatu dengan kain. Setelah itu, kain dicuci bersih lalu dibubuhi motif batik, seperti kaluak paku, itiak pulang patang, parang rusak, maupun motif berupa kekayaan

alam seperti flora dan fauna alam Ranah Minang.

Warna Batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Keterbatasan warna di pasaran karena batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna. Sesuai dengan permintaan pasar, warna batik tanah liat kini tidak hanya berwarna coklat. Batik ini pada akhirnya juga diwarnai menggunakan sumber-sumber pewarna alam lainnya. Sebut saja seperti kulit jengkol, kulit rambutan, gambir, kulit mahoni, dan lain-lain. Bahan batik pun ada yang terbuat dari katun ataupun sutera sehingga cocok digunakan untuk baju, selendang, setelan

sarung, dan masih banyak lagi yang lain.

Motif Batik Padang antara lain motif kaluak paku, motif pucuk rebung, motif rangkiang, motif itiak pulang patang, motif parang rusak, motif tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun pakis, dan masih banyak lagi yang lain.

19.

Batik Aceh

(9)

Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah.

Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan.

Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan juga berbentuk garis yang beragam-ragam.

20.

Batik Bali

Di Bali, industri kerajinan batik dimulai sekitar dekade 1970-an. Industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati – Gianyar, dengan teknik tenun-cap menggunakan alat tenun manual yang dikenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Kerapnya orang Bali mengenakan batik untuk berupacara –sebagai bahan kain maupun udeng (ikat kepala), mendorong industri batik di pulau ini terus berkembang dang maju. Kini di Bali telah tumbuh puluhan industri Batik yang menampilkan corak-corak khas Bali, juga corak-corak perpaduan Bali dengan luar Bali seperti Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain.

21. Batik Lampung

Mungkin lebih banyak orang mengenal Lampung dari kain tenun tapis-nya, tapi jangan salah, Lampung juga memiliki batik dengan corak tersendiri. Batik ini lahir melalui proses panjang yang dilakukan oleh Andriand Damiri Sangadjie, seorang budayawan, bersama kawan-kawannya. Motif batik Lampung yang paling terkenal dan sering menjadi rebutan oleh berbagai kolektor asing adalah motif perahu dan “pohon kehidupan”.

22.

Batik Toraja

Batik merupakan warisan seni dan budaya bangsa yang sampai saat ini banyak diminati dari berbagai kalangan dan tanpa batasan umur, batik juga telah menjadi ciri khas budaya bangsa Indonesia yang tak akan lekang kapanpun oleh waktu.

Lahirnya batik Toraja masih tergolong baru yaitu sekitar satu tahun yang lalu, meskipun demikian keindahan serta ciri khas pada batiknya tidak kalah dengan batik-batik yang ada di daerah lainnya. Dan saat ini batik Toraja telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, motif dan warna yang digunakanpun sangat beragam serta mengandung unsur-

unsur budaya daerah yang mengembangkannya.

23.

Batik Palembang

(10)

Batik Palembang menggunakan bahan sutra, organdi, jumputan, katun, dan blongsong.

Adapun motif batik Palembang di antaranya Kembang Jepri, Lasem, Sisik Ikan, Gribik, Encim, Kembang Bakung, Kerak Mutung, Sembagi dan Salahi. Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah khas Melayu, seperti merah, kuning dan hijau terang. Memang tidak mudah untuk menemukan pebatik khas Palembang yang mau menggunakan media canting atau menulis kain sehingga jadi batik saat ini. Pihak Kesultanan Palembang berupaya melestarikaan kekayaan seni dan budaya peninggalan nenek moyang mereka tersebut, tentunya dengan menggali dan mengumpulkan serta memproduksi kembali batik tulis.

24.

Batik Jambi

Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi.

Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.

Warna khas yang biasa dijumpai pada batik Jambi adalah merah, biru, hitam, dan kuning.

Motifnya pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan, dan aktivitas sehari- hari warga Jambi. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain adalah motif kapal sanggat, burung kuau, durian pecah, merak ngeram, dan tampok manggis.

25. Batik Bojonegoro

Sejak lama Bojonegoro sangat kaya dengan motif batik. Beberapa motif di antaranya siap dipatenkan. Motif batik asli Bojonegoro, mengambil tema dari budaya lokal yang cukup arif dan potensi Bojonegoro yang cukup terkenal. Di antaranya motif Mliwis Putih, Sapi, Jagung, Kahyangan Api, Tembakau, Minyak, Wayang Tengul, Padi dan motif batik Jati. Hingga saat ini pasar produksi batik tersebut kini telah sampai di Singapura.

26.

Batik Purbalingga

Sekilas memang mirip batik dari Banyumas, karena Purbalingga memang pernah satu

karisidenan dengan Banyumas.

Buat yang ngga tahu di mana itu Purbalingga, Purbalingga terletak di provinsi Jawa Tengah. Disebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas (Purwokerto).

Sebelah timur dengan Kabupaten Banjarnegara dan sebelah utara dengan Kabupaten Pemalang.

(11)

27. Batik Garut

Batik Garut termasuk batik priangan dan juga batik pesisiran. Kegiatan dan usaha pembatikan di Garut merupakan warisan nenek moyang yang berlangsung turun temurun dan telah berkembang lama sebelum masa kemerdekaan. Pada tahun 1945, Batik Garut semakin populer dengan sebutan Batik Garutan. Pada pertengahan tahun 1960-an dan 1980-an Batik Garut mengalami kejayaan. Gaya batik yang khas adalah corak-coraknya yang tegas serta warna kekuningannya yaitu gumading.

Seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan Batik Garut mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya batik printing, kurangnya minat generasi penerus pada usaha batik tulis, tidak tersedianya bahan dan modal, serta lemahnya strategi pemasaran.

Batik Garutan umumnya digunakan untuk kain sinjang (jarit atau kain panjang), namun berfungsi juga untuk memenuhi kebutuhan sandang dan lainnya. Bentuk motif Batik Garut merupakan cerminan dari kehidupan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat istiadat orang Sunda.

Motif-motif batik Garut dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya, selain itu bermotif flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya didominasi oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah lainnya yang merupakan karakteristik khas Batik Garutan.

Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di Garut kota.

28.

Batik Riau

Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah, seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.

Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk.

29.

Batik Semarang

(12)

Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif- motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar batik Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak menampilkan motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.

30.

Batik Rembang

Batik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini pasarannya pun sudah menembus pasar mancanegara. Batik Lasem Rembang ini adalah batik yang mempunyai motif dan ciri khas tertentu yang membedakan antara batik lainnya di seluruh tanah air. Nama Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Rembang setelah kota Rembang.

Lasem dikenal juga sebagai “Tiongkok kecil” karena merupakan kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa dan terdapat perkampungan tionghoa yang sangat banyak. Di Lasem juga terdapat patung Buddha Terbaring yang berlapis emas. Kerajinan Batik Lasem sangat terkenal sejak lama yang diperkirakan telah ada sejak tahun 1413 batik lasem rembang ini cepat terkenal karena cirinya sebagai batik pesisir yang indah dengan pewarnaan yang berani atau mencolok. batik lasem rembang sangat diminati para kolector batik tingkat dunia dan akhir-akhir ini para pengusaha batik telah melakukan beberapa pameran seperti di Jakarta di MT Thamrin, JCC.

31.

Batik Pacitan

Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, Sekar Jagat, Semen Romodan Kembang-Kembang. Para wanita di pacitan lebih banyak mengisi hari dan waktu luangnya dengan membatik. Pacitan tekenal akan karya-karya batiknya berkat kakak beradik Coenraad yang sekitar seabad yang lalu menjalankan usaha batik disana. Pengaruh gaya Solo pada karya-karya batik Pacitan sangatlah terlihat. Namun berkembang pula gaya Pacitan sendiri, yang ditandai motif-motif klasik pedalaman dengan warna-warna yang lebih pekat dari soga.

Keindahan alam telah menginspirasi ragam hias dan motif Batik Pacitan, yang sarat dengan simbol-simbol hayati. Motif khas Pacitan berupa buah pace atau mengkudu dan

(13)

karang laut. Batik klasik buatan Pacitan kini terancam punah karena para pembatiknya sudah memasuki usia renta dan regenerasi masih belum menyamai hasilnya.

32.

Batik Sidoarjo

Sidoarjo juga punya Kampoeng batik dengan nama Batik Jetis, Kampoeng ini memproduksi batik tulis dengan motif yang khas dari Sidoarjo. Motif kain batik asal Jetis didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam. Motifnya juga motif kuno, tidak banyak perubahan dari motif yang dulu dipakai oleh para pendahulu. Ada abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan (campur-campur) lalu ada motif burung merak, dan motif-motif lainnya.

33.

Batik Banyuwangi

Tak banyak orang yang tahu, bahwa sejatinya Banyuwangi merupakan salah satu daerah asal batik di Nusantara. Banyak motif asli batik khas Bumi Blambangan. Namun hingga sekarang, baru 21 jenis motif batik asli Banyuwangi yang diakui secara nasional. Jenis-jenis batik Banyuwangi itu salah satunya antara lain: Gajah Oling; Kangkung Setingkes; Alas

Kobong; Paras Gempal; Kopi Pecah, dan lain-lain.

Semua nama motif dari batik asli Bumi blambangan ini ternyata banyak dipengaruhi oleh kondisi alam. Misalnya, Batik Gajah Oling yang cukup dikenal itu, motifnya berupa hewan seperti belut yang ukurannya cukup besar. Motif Sembruk Cacing juga motifnya seperti cacing dan motif Gedegan juga kayak gedeg (anyaman bambu). Motif-motif batik yang ada ini merupakan cerminan kekayaan alam yang ada di Banyuwangi. Motif batik seperti di Banyuwangi ini tidak akan ditemui di daerah lain dan merupakan khas Banyuwangi.

34.

Batik Mojokerto

Batik Mojokerto merupakan sebuah budaya kerajinan batik yang sejarahnya berkembang dengan masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Keunikan batik Mojokerto adalah pada nama- nama coraknya yang sangat asing dan aneh di telinga sebagian orang. Misalnya gedeg rubuh, matahari, mrico bolong, pring sedapur, grinsing, atau surya majapait. Batik Mojokerto kini memiliki 6 motif yang telah dipatenkan, yakni pring sedapur, mrico bolong, sisik gringsing,

koro renteng, rawan indek dan matahari.

Desain batik itu Mojokerto mengambil corak alam sekitar kehidupan manusia. Misalnya motif pring sedapur merupakan gambar rumpun bambu dengan daun-daun menjuntai. Ada burung merak bertengger. Warna dasarnya putih dengan batang bambu warna biru.

Sedangkan daunnya warna biru dan hitam. Demikian pula motif gedeg rubuh, coraknya mirip seperti anyaman bambu yang miring. Kalau mrico bolong, motifnya berupa bulatan merica

(14)

berlubang.

35.

Batik Ponorogo

Batik Ponorogo terkenal dengan motif meraknya yang diilhami dari kesenian reog yang menjadi ikon di daerah ini. Hingga kini paling tidak sudah 25 corak batik Ponorogo diciptakan.Motif batik lainnya antara lain merak tarung, merak romantis, sekar jagad, dan batik reog.

36.

Batik Tulungagung

Pesona batik Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan warna untuk menghasilkan batik dengan warna yang berbeda. Dari yang kebanyakan berwarna coklat maupun hitam, kini lebih berani dengan memainkan warna yang lebih cerah. Beberapa motif yang paling banyak dibuat di Tulungagung antara lain “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik pacit ungker”, serta “lereng buket”. Ketiga motif tersebut merupakan salah satu motif di antara 86 motif yang dimiliki oleh para pengrajin di Tulungagung.

Batik Tulungagung, Jawa Timur yang juga dikenal dengan Barong Gung, kini mulai dilirik pengusaha timur tengah. Adalah pengusaha asal Arab Saudi Talal Omar Al Yafee yang berniat memasarkan Barong Gung ke tanah kelahirannya.

37.

Nusa Tenggara

Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya adalah batik Sasambo (Sasak Samawa Mbojo) yang dijadikan sebagai pakaian batik resmi lokal NTB. Di NTT, juga terdapat batik. Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilkan batik dengan keunikan masing-masing. Pulau Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif daunnya.

38. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan

Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.

39.

Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug),

Batik Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya)

(15)

Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.

Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.

Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.

40.

Sulawesi

Sulawesi juga memiliki motif batik yang beraneka ragama. Sebagai contoh, batik Sulawesi Selatan memiliki motif-motif seperti Toraja, Bugis dan Makassar. Batik Sulawesi Selatan umumnya menggunakan teknik pembuatan yang sama dengan batik Jawa, namun tetap memiliki kekhasan sendiri. Sedangkan di Sulawesi Tengah rata rata mendatangkan bahan baku tekstil batik dari Jawa, namun pembuatan motifnya dilakukan oleh masyarakat pengrajin batik di Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu dan motifnya sesuai dengan ciri khas motif lokal Palu. Motif yang digunakan batik-batik di Sulawesi Tengah kebanyakan menggambarkan motif burung maleo, motif bunga merayap, motif resplang, motif ventilasi dan motif ukiran rumah adat Kaili ataupun motif bunga dan buah cengkeh.

Referensi

Dokumen terkait

For South African Learners, Teachers and the General Public Essential facts about The disease, the responses and an uncertain future Commissioned by the Academy of Science of South

Hasil karya seni ragam hias berbahan kayu merupakan karya seni rupa yang berbentuk .... Kegiatan membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan