• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK JUAL BELI GABAH DENGAN SISTEM TIMBANGAN DI ABBOKONGANG KAB. SIDRAP: PERSPEKTIF HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIK JUAL BELI GABAH DENGAN SISTEM TIMBANGAN DI ABBOKONGANG KAB. SIDRAP: PERSPEKTIF HUKUM "

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

5 Jamaluddin, Konsep Dasar Muamalah dan Etika Jual Beli (Al-Ba'i) Perspektif Islam, Jurnal Pemikiran Islam, Vol. Keabsahan atau kebolehan melakukan transaksi jual beli gabah di desa Abbokongang dengan menggunakan timbangan masih dipertanyakan menurut agama.

Rumusan Masalah

Sejak zaman dahulu berat gabah yang ditimbang sudah berkurang sekitar 2-3 kg karena karung yang digunakan petani untuk menyimpan berasnya disediakan oleh pedagang gabah, namun saat ini karung yang digunakan petani disediakan oleh pemilik gabah. beras disediakan. mesin pemotong namun gabah yang ditimbang tetap mendapat diskon 5 kg dengan alasan harga gabah dinaikkan dan tidak sesuai dengan surat yang disampaikan Pemkab. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti praktik jual beli gabah dengan sistem timbang di kecamatan Abbokongan.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perjanjian jual beli gabah yang dilakukan antara petani dan pedagang gabah setelah dikeluarkannya surat penyerahan pemerintah di Desa Abbokongang, Kecamatan. Untuk mengetahui perspektif hukum ekonomi syariah terhadap penetapan berat badan yang dilakukan pemerintah yang tidak diperhatikan oleh pedagang gabah pada saat jual beli gabah di Desa Abbokongang Kecamatan.

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Ahmad Muhtadi “Praktik pengurangan timbangan dalam jual beli cabai menurut sudut pandang Syaf’i Madzhab Fiqh (studi kasus di desa Tamanan, kecamatan Tamanan, kabupaten Bondowoso). Bedanya dengan penelitian yang akan kami kaji adalah bahwa penelitian sebelumnya menjelaskan praktik pengurangan berat pembelian dan penjualan cabai menurut perspektif madzhab fiqh Syaf’i, sedangkan penelitian ini menjelaskan praktik penurunan berat pembelian dan penjualan gabah dari perspektif ekonomi syariah. hukum.

Tinjauan Teori

  • Teori Jual Beli
  • Teori Akad
  • Teori Hukum Ekonomi Syariah

Perjanjian jual beli gabah yang dilakukan antara Petani dan Pedagang Gabah Setelah Surat Angkut Pemerintah diterbitkan di Desa Abbokongang Setelah Surat Angkut Pemerintah diterbitkan di Desa Abbokongang, Kab. Akad yang biasa digunakan dalam jual beli dilihat dari syarat pertukarannya, akad jual beli terbagi menjadi empat. Seperti halnya perjanjian jual beli gabah antara petani dan pedagang gabah di desa Abbokongang, mereka melakukan perjanjian jual beli.

Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Penentuan berat badan oleh pemerintah yang tidak diindahkan oleh pedagang gabah di pemerintahan yang tidak diindahkan oleh pedagang gabah dalam jual beli gabah di Desa Abbokongang Kecamatan. Dalam suatu transaksi jual beli ada dua pihak yang terlibat yaitu penjual atau pedagang dan pembeli. Kesalahan tersebut bisa seperti bermain-main dengan timbangan yang terdapat pada jual beli gabah dengan sistem timbang di Desa Abbokongang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa praktek jual beli gabah dengan sistem timbang di Desa Abbokongang Kab. Perjanjian jual beli gabah dibuat antara petani dan pedagang gabah setelah surat pengiriman pemerintah dikeluarkan di sebuah desa di distrik Abbokongang. Perspektif Hukum Dagang Syariah Terhadap Penetapan Skala Yang Dilakukan Pemerintah Yang Abaikan Pedagang Gabah Dalam Jual Beli Gabah Di Desa Abbokongang Kecamatan.

Pedagang gabah harus selalu mengikuti dan memperhatikan syariat Islam dalam melakukan jual beli gabah.

Kerangka Konseptual

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Abbokongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Desa Abbokongang terletak pada ketinggian 10 m – 1500 m diatas permukaan laut dan mempunyai luas wilayah 947,00 ha. 69I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Agama (Vol. I, Badung: Nilacakra, 2018), hal. Desa Abbokongang mempunyai 2 desa yaitu Desa Jampu dan Desa Abbokongang yang masing-masing berbatasan dengan wilayah desa lainnya. Di sebelah selatan desa ini berbatasan dengan desa Tonrong yang merupakan kecamatan Baranti, di sebelah utara berbatasan dengan desa Kulo, di sebelah barat berbatasan dengan Pinrang.

Di desa ini dengan mudah anda dapat menemukan bangunan masjid besar dan permanen (al-mubaraq), ini merupakan salah satu masjid mewah yang ada di kecamatan Kulo. Pendapatan penduduknya sebagian besar berasal dari petani padi, dan desa ini juga merupakan penghasil utama telur ayam dan telur bebek. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan (disesuaikan dengan kebutuhan penelitian).

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Seperti halnya dalam jual beli gabah di desa Abbokongang, sikap saling membantu dilakukan oleh para pedagang gabah agar gabah petani cepat terjual dan uang hasil penjualan gabah petani cepat cair. Praktek dan akad jual beli gabah di desa Abbokongang dipaparkan oleh para petani dan pedagang gabah, namun tidak berhenti sampai disitu saja, perlu adanya perspektif Hukum Ekonomi Syariah untuk menentukan sah atau tidaknya jual beli gabah. , khususnya terkait penurunan bobot yang dilakukan oleh pedagang gabah. Dalam penelitian ini penulis berinisiatif untuk mengkaji tentang penentuan beban pemerintah yang tidak diperhatikan oleh para pedagang gabah pada saat jual beli gandum di desa Abbokongang kecamatan Sidrap dengan menggunakan prinsip hukum ekonomi syariah dalam jual beli yang ditentukan. apakah jual beli itu sah atau tidak.

Lain halnya dengan jual beli gabah dengan sistem timbang desa Abbokongan, ada unsur haramnya karena timbangannya diperkecil padahal berdasarkan itu. Praktek jual beli gabah antara petani dengan pedagang gabah sebagai penjual dan pembeli mempunyai alasan pertama bahwa pedagang gabah membantu para petani untuk menjual gabah pertaniannya dengan cepat dan uang hasil penjualan gabah tersebut cepat tercairkan. Agar para petani dapat melakukan jual beli gabah, hendaknya mereka tidak serta merta menerima keputusan pedagang gabah yang memotong kuping tersebut, agar tidak mengalami kerugian dan tetap terpenuhi haknya.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Teknik Analisis Data

86 Sirajuddin, Transaksi dan Akad Jual Beli Gandum dalam Perspektif Ekonomi Islam di Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan, Jurnal Tentang Ekonomi Islam, Vol. Oleh karena itu penentuan bobot yang dilakukan oleh pedagang gabah justru memberikan keuntungan bagi petani dalam pembelian dan penjualan gabah karena pengurangan bobot dan kenaikan harga yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah memberikan keuntungan bagi petani sesuai tabel perhitungan di atas, namun skalanya definisi masih ini. Ayat di atas menjelaskan bahwa ajaran Islam mengajarkan manusia untuk melakukan transaksi jual beli secara adil.

Namun dalam jual beli gabah di desa Abbokongan dengan sistem penimbangan yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah, belum ada hasil penelitian dimana penjual atau petani menggunakan hak khiyarnya karena pengurangan beratnya sebesar 5 kg/satu karung. Konsep Dasar Muamalah dan Etika Jual Beli (Al-Ba'i) Perspektif Islam. Jurnal Pemikiran Islam, Vol. Akad dan Transaksi Jual Beli Gandum dalam Perspektif Ekonomi Islam di Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Praktik Jual Beli Gabah antara Petani dan Pedagang Gabah

Persamaan penelitian yang dilakukan adalah proses penjualan melalui perantara dengan sistem jual beli menggunakan timbangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebiasaan masyarakat Tamanan Kec dalam membeli dan menjual cabai. Eko Dwi Susilo “Survei Etika Bisnis Islam Terhadap Praktek Jual Beli Gabah Basah Di Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo.”

Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim: “Dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW melarang jual beli gharar (penipuan)”. Dalam perjanjian jual beli, tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan barang dari penjual kepada pembeli sebagai imbalannya. Ayat di atas menjelaskan bahwa ajaran Islam mengajarkan manusia untuk melakukan transaksi jual beli secara adil.

Untuk menghindari kesalahan penafsiran atau pandangan dalam penelitian yang berjudul Praktek Jual Beli Gandum Menggunakan Sistem Penimbangan di Desa Abbokongang Kab. Perjanjian jual beli gandum dilakukan antara petani dan pedagang gabah Setelah keluarnya surat penyerahan pemerintah di desa Abbokongang.

Akad Jual Beli Gabah yang Dilakukan antara Petani dan

“Kalau soal kontrak, saya mengikuti keputusan pedagang gabah yang membeli gabah saya berapa harganya dan diskon timbangan yang diterapkan petani lain karena pasti ada potongannya, yang penting tidak banyak.” Berdasarkan tabel perhitungan di atas dapat dijelaskan bahwa penurunan bobot dan kenaikan harga yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dilakukan oleh pedagang gabah justru mendatangkan keuntungan bagi petani. Tujuan transaksi dilakukan oleh petani dan pedagang gabah dimana petani sebagai penjual gabah dan pedagang gabah sebagai pembeli, yang dilakukan di rumah pedagang gabah atau di sepanjang jalan desa.

Jadi penjualannya batal bila penjual berkata, “Saya menjual mobil ini dengan harga yang akan kita sepakati nanti.” Hal ini berdasarkan hadis Riwayat Muslim 94 Sementara itu, harga yang diberikan pedagang gabah kepada petani sudah sesuai. Para petani dan pedagang gabah di Desa Abbokongang telah menerapkan syarat-syarat hukum dalam jual beli, khususnya yang berkaitan dengan akad bekas. Perspektif Hukum Ekonomi Syariah mengenai penentuan berat badan oleh pemerintah yang tidak diperhitungkan oleh pedagang gabah di.

Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Penetapan

Hal ini sejalan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang menunjukkan bahwa jual beli yang terjadi telah sesuai dengan akad yang telah penulis sampaikan sebelumnya. Secara spesifik akad yang digunakan adalah bai’ Musawamah karena jual beli merupakan kesepakatan harga yang ditentukan atau disepakati oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi, tanpa pihak penjual (petani) menyebutkan modalnya. Perilaku amanah sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, salah satunya dalam berbisnis atau jual beli.

Oleh karena itu, praktek jual beli gabah di desa Abbokongan dengan sistem timbang tidak dibenarkan secara syariat, karena dalam penimbangan tersebut terdapat unsur pemotongan sebagaimana telah dijelaskan di atas, padahal pelaksanaan akad di lapangan berlangsung. Sesuai dengan syarat akad yaitu ada penjual (petani) dan pembeli (pedagang gabah), maka barang yang diperjualbelikan juga merupakan barang yang jelas dan bukan barang haram yaitu hasil pertanian (beras). Namun dalam bentuk bahan atau obyek jual belinya diperbolehkan secara syariat, dan keuntungan jual beli gabah adalah gabah petani cepat terjual karena ada pedagang gabah sebagai perantara dalam penjualan gabah tersebut. gabah petani kepada pemilik penggilingan padi, dan keuntungan bagi petani adalah berkurangnya penimbangan yang dilakukan oleh pedagang gabah dibandingkan dengan peraturan pemerintah. Transaksi jual beli online perspektif syariah Madzhab Asy-Syafi'i. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi, Vol.

Eko Dwi Susilo, “Review Etika Bisnis Islam Pada Praktek Jual Beli Gabah Basah Di Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo” Naskah Sarjana: Afdeling Sharia Economisch Recht Institut Agama Islam Negeri Ponorogo (2019). Mujiburrohman “Tinjauan Hukum Islam Jual Beli Tembakau dengan Sistem Scale Reduction” (Studi Kasus di Desa Pitosari Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung) Skripsi: Jurusan Muamalah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (2015).

Referensi

Dokumen terkait

JUAL BELI BAJU BATIK DENGAN SISTEM KONSINYASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Di Rumah Batik Yaa Salaam-Sallimna Pekalongan). Sistem jual-beli konsinyasi