PRAKTEK KERJA BANGKU 1. Tujuan Instruksional Khusus
1) Menjelaskan persiapan pada kerja bangku, serta keselamatannya.
2) Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi peralatan pada kerja bangku 3) Memilih dan menentukan alat yang akan digunakan dalam proses kerja
bangku.
4) Mengikir benda dengan baik dan tepat
5) Menandai benda kerja, dengan menggunakan stamping dan penggores.
6) Mengebor benda kerja
2. Dasar Teori
2.1 Sarana Tempat Kerja
Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi alat yang tersedia dan susunan serta kebersihan sekitar tempat kerja.
Alat-alat dan perlengkapan harus dipelihara kebersihannya hanya dengan demikian efisiensi kerja dapat terlaksana.
Susunan diatas bangku kerja;
- Hanya alat-alat yang dibutuhkan untuk bekerja ada diatas bangku kerja.
- Alat yang sensitiv atau sejenis, diletakkan terpisah dari kikir, martil, sikat, dll.
- Kikir tidak boleh diletakkan bersilangan atau bertumpukan untuk menghindari kerusakan gigi-giginya.
Kebersihan lantai:
- Majun harus disimpan dalam drum yang dilengkapi dengan tutup.
Hal yang membahayakan:
- Minyak dan gemuk yang tumpah diatas lantai harus segera dibersihkan
2.2 Cara Mengikir Benda Kerja
Posisi kerja yang memperlihatkan bagaimana kecakapan seorang pekerja.
Posisi Kaki
Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya. Lutut harus di bentangkan.
Jarak antara kaki disesuaikan dengan panjang kikir.
Sudut poros ragum dan kaki kira- kira 30º untuk kaki kiri dan lebih kurang 75º untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan lutut
Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya dicondongkan kedepan selama gerakan pemotongan.
Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan kedalam.
Pandangan mata selalu ditujukan pada benda kerja
Bagaimana cara memegang kikir Tangan kanan: Peganglah gagang kikir dengan teguh dan tekanlah ujung gagang dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak diatas
Panjang Kikir
Bekerja dengan kikir kecil, maka gagang tsb harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari-jari dan ibu jari saja.
Tekanan pada kikir
Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
- Jika memulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan.
- Tekanan kedua tangan itu harus sama mana kala kikir berada di tengah- tengah benda yang dikikir.
- Jika posisi kikir sudah di ujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan tekanan tangan kanan harus dalam keadaan maksimal.
Pada langkah kebelakang tidak dengan tekanan.
Tangan kiri: Tempatkan telapak tangan dan ibu jari pada ujung kikir.
Jari-jari lainnya terletak diluar ujung kikir dengan keadaan rapat satu sama lain dan melipat kebawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir tsb.
2.3 Cara Menandai Benda Kerja 1. Pengertian Penandaan
Penandaan adalah proses pemindahan ukuran-ukuran: dari gambar- gambar, menurut suatu benda kerja atau menurut petunjuk-petunjuk untuk dikerjakan dimesin, dengan tanda garis.
Mengukur dan menggambar tanda-tanda garis dengan penggaris besi dan penggores:
Ukuran yang dikehendaki pada skala dan ujung dari bidang dasar (patokan) A harus menyatu (tepat garis).
Garis pada ujung penggaris
Letakkan ujung penggores kedalam garis dan tempatkan penggaris menyentuhnya dengan sedikit dimiringkan.
Pindahkan penggaris sampai tepat dengan garis kedua.
Buatlah tanda garis dengan penggores.
Mengukur dan menggambar tanda-tanda garis dengan penggaris besi, penyiku dan penggores:
Letakkan penyiku pada bidang dasar B dan pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris besi.
Ambil penggaris besi dan buatlah tanda garis dengan penggores.
Ulangi dengan bidang dasar A.
2. Alat-alat Penandaan Lainnya dan Kegunaannya a. Penggores
Bagaimana menempatkan penggores dengan pengarahnya:
Betul Salah
Bagaimana membuat garis:
Tekan penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda kerja dan goreslah hanya satu kali saja.
Miringkan penggores kearah gerakan.
b. Jangka pegas
Jangka berpegas terdiri dari sepasang kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut dan disatukan dengan sebuah pegas bulat pada satu ujung.
Jangka dimiringkan pada arah perputaran, pada saat digunakan Penggores harus
dimiringkan keluar dari pengarahnya
Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok dan pemindahan ukuranpun jadi tidak betul
c. Penitik
Penitik adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja atau bahan-bahan dengan alat yang diperkeras dan digerinda ujungnya bersudut 30º sampai 90º.
Penekanan ujung penitik harus terhadap bahan yang lebih lunak, bagian yang ditekan akan terdorong kepermukaan di sekitar ujung penitik.
Bagaimana menandai pusat:
Pegang penitik ditangan kiri
Miringkan dab geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong, dimana tempat pusat dititik.
Penitik harus tegak lurus benda kerja.
Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan periksa posisinya. Jika sudah tepat pukul yang lebih keras.
d. Pengecapan
Cap dipakai menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengan nomor, huruf atau tanda-tanda lainnya.
Pengecapan dari kanan ke kiri (untuk orang tidak kidal) untuk mempermudah dilihat.
Letakkan cap pada benda kerja miringkan sedikit kearah kita, diatas garis tanda, tarik hati-hati sampai kita merasakan berhenti digaris itu.
Cap sekarang ditegakkan sampai menyentuh benda kerja dengan rata.
Pukul satu kali dengan ringan pada posisi ini. Setelah diadakan pembetulan, barulah dipukul dengan keras, sehingga semuanya seragam dengan kedalaman yang tepat.
Terakhir hilangkan seluruh tonjolan-tonjolan yang terjadi dengan menggunakan kikir.
2.4 Cara Mengebor Benda Kerja
Pengeboran ialah cara/operasi yang menghasilkan lubang-lubang bulat pada logam atau bukan logam. Perkakas potong yang digunakan ialah mata bor.
Pekerjaan-pekerjaan pelubang harus selalu dijepit atau dipegang dengan pemegang. Tak terjepit dan tidak kuat dalam penjepitan sangat berbahaya untuk operator dan sering berakibat tak tepatnya benda kerja dan mematahkan bor.
Memegang benda kerja dengan ragum tangan Benda-benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan. Pelubangan dari titik-titik pusat yang berdiameter sampai dengan 6 mm tidak memerlukan penjepitan ragum tangan dengan meja mesin.
Pengaturan tempat-tempat pengeboran dengan ujung bor dapat lebih mudah dan cepat.
Memegang benda kerja dengan ragum mesin Banyak benda kerja yang dijepit dalam ragum mesin. Ragum dijepit pada meja mesin dengan baut-baut T yang cocok dipasangkan dalam celah T meja. Blok paralel harus diletakkan dibawah benda kerja untuk menjamin bahwa selama pelubangan tembus, ragum tak akan rusak karena bor.
Memegang benda kerja dengan tangan
Benda kerja yang panjang kadang-kadang dipegang dengan tangan. Baut pemberhenti dipasang dimeja mencegah benda kerja berputar karena gaya-gaya putar.
Setidak-tidaknya benda kerja harus dipegang demikian. Sehingga selama terjadi pemutaran benda mengenai baut dahulu atau column (batang), dari pada operatornya.
3. Keselamatan Kerja
3.1. Keselamatan Kerja di Bangku Kerja
Kecelakaan di bangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak tepat (tidak sesuai) dengan fungsinya,juga menggunakan yang salah atau tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
Pencegahannya :
1. Bekerjalah dengan hati-hati
2. Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya 3. Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang balk 4. Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar
5. Jangan menyimpan alat-alat tajam di saku baju kerja 6. Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita.
7. Lindungilah ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnnva.
8. Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong 9. Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya 10. Alasi alat-alat presisi dengan lap halus
11. Ambillah alat-alat dengan hati-hati
12. Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat-alat kerja bangku 1. Kikir
- Periksalah tangkai kikir,apakah tangkai kikir terpasang dengan baik dan kuat - Jangan menggunakan kikir tanpa tangkai.
- Bersihkan kikir dari bram sebelum dan sesudah dipakai, jangan membiarkan kotoran pada gigi-gigi kikir.
- Jangan mempergunakan kikir sebagai palu
- Simpanlah kikir terpisah satu dengan yang lainnya.
2. Palu
Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukan saja menimpah si pekerja tetapi juga bisa menimpa lingkungan di sekitarnya.
Pencegahan .:
- Periksa selalu, apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnya yakinkan baji terpasang dengan baik di tempatnya
- Jangan mempergunakan palu yang tangkainya patah/pecah.
- Hilangkan olie flemak atau kotoran lainnya dari bagian muka palu dan tangkai sebelum dipergunakan.
- Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebih keras dari palu itu sendiri
- Pilihlah ukuran palu yang sesuai dengan operasinya.
- Gerinda segera muka palu yang lebih berkembang - Waktu memukul vakinkan di sekitar kita tidak ada orang 3. Penggunaan Kunci
- Jagalah kunci-kunci tetap bersih
- Bersihkan oli atau lemak sebelum dipergunakan
- Hentikan mesin terlebih dahulu sebelum menggunakan kunci, baik itu mengencangkan, membuka, memindahkan ataupun mengatur.
- Pakailah kunci yang sesuai ukurannya
- Usahakan waktu menggunakan kunci jangan ditekan, tetapi hendaknya ditarik
- Pergunakan sikap keseimbangan baling-baling jika diperlukan untuk menarik lebih kuat, yaitu salah satu kaki dibelakang yang lainnya.
- Jangan memperpanjang kunci pas dengan pipa atau dengan kunci lainnya - Jangan memukul ujung atau tangkai kunci.
- Pergunakan kunci inggis bila kunci pas tidak ada yang sesuai.
4. Ragum
- Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai - Jagalah ragum jangan sampai tergores aleh alat potong
- Waktu menjepit benda kerja, handle jangan dipukul atau diperpanjang cukup diputar dengan tangan saja.
- Bersihkan selalu ragum setelah dipakai, berilah oli atau lemak secukupnya.
- Mulut ragum harus diberi jarak.
3.2. Keselamatan Kerja pada Mesin Bor Keselamatan kerja ada empat :
Keselamatan dari pada si pekerja
Keselamatan dari pada mesin
Keselamatan dari pada benda kerja
Keselamatan dari pada lingkungan
1. Keselamatan dari pada si pekerja
Dalam praktek bengkel si pekerja harus memakai pakaian praktek, sepatu kulit, kaca mata, sarung tangan dan lain sebagainya.
Mengenai pakaian praktek (Khususnya pada mesin Bor)
a. Pakaian praktek harus rapi dan tidak ada bagian yang terbuka pada waktu mengebor.
- Terutama baju; baju harus di kancingkan dari atas sampai bawah,sebab bram yang panas bisa terlempar dan masuk ke dalam baju.
- Kancing lengan baju (untuk baju lengan panjang) harus terkancing sebab hal
b. Sepatu kulit; dalam praktek untuk menghindari benda benda kerja yang tertumpuk. Dan kemungkinan benda jatuh,jepitan benda lain.
c. Kaca mata; Pada waktu mengebor diharuskan memakai kaca mata untuk melindungi mata kita sendiri, sebab pada waktu pengeboran banyak bram yang bisa terlempar.
d. Sarung tangan; Pada waktu pengeboran si pekerja tidak boleh memakai sarung tangan untuk menjaga tangan dari belitan mesin bor. Sarung tangan perlu di pakai a pabila mesin bor dalam keadaan berhenti dan untuk memegang benda kerja yang panas.
e. Lain-lain; Rambut tidak boleh panjang dalam pekerjaan mengebor.
Apabila berambut panjang harus memakai topi pengaman.
2. Keselamatan_dari_pada mesin
Dalam proses pengerjaan mengebor khususnya,si pekerja ha - rus ~ngat akan perlengkapan mesin bor itu.
Misalnya,akan mengebor : Perlengkapannya ; pelumas,putararn mesin,dan kondisi mesin.
3. Keselamatan dari pada benda kerja
Pada waktu pengeboran benda kerja kecil harus di cekam de ngan ragum atau alat lainnva, agar supaya tidak lari apabila di bor. Benda kerja harus di titik dulu sebelum di bor, sebab akan mengakibatkan ketidak tepat pada ukuran yang di inginkan.
4. Keselamatan pada lingkungan
Di dalam proses pengeboran kita harus mengoreksi dan mengetahui lingkungan pada mesin/tempat kita kerja. Sebab lingkungan juga mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi keselamatan pada lingkungan. Jadi lingkungan sangat mempengaruhi sekali dalam kita bekerja. Kita harus mempunyai rasa timbal balik terhadap lingkungan.
4. Daftar Alat dan Bahan
- Bangku kerja
- Ragum bangku kerja
- Kikir plat 12” - 00, 10” - 0, dan 6” - 1
- Pisau kerataan
- Siku presisi
- Penggaris baja 300 mm
- Penggores
- Penitik 90o
- Palu besi 300 gram
- Jangka pegas
- Gergaji besi
- Centre drill
- Mata bor 3
- Counterbore
- Countersink
- Jangka sorong
- Meja perata
- Blok siku
- Kongkol penggores
- Landasan
- Stamping huruf 5 mm
- Stamping angka 5 mm
- Kaca mata pengaman
- Tabung Oli
- Ragum mesin bor
- Mesin bor meja
- Kuas 1”
- Counter sink 90o
- Majun
5. Gambar Kerja
1 Plat St. 37 5 X 27 X 77
Jumlah Nama bagian No. bag Bahan Ukuran Keterangan
III II I Perubahan
PLAT NAMA
Skala DigambarDiperiksa Okt’.12 RahmanDisetujui
POLITEKNIK NEGERI
6. Langkah Kerja
No Cara kerja Gambar Al;at
1 - Periksa gambar kerja dan material ST 37 ukuran 5 x 27 x 77
- Kikir material jadi benda kerja berukuran 4 x 25 x 75, sisi benda kerja harus flat dan siku dengan sisi bidang lainnya.
- Bangku kerja
- Ragum bangku kerja
- Kikir plat 12” – 0
- Kikir plat 10” – 0
- Kikir plat 6” – 1
- Jangka sorong
- Sikat kikir
- Pisau kerataan 2 - Tempatkan benda kerja
pada meja dan gores
dengan kongkol
penggores untuk di champer, perpotongan garis untuk pengeboran dan jarak huruf
- Meja perata
- Landasan
- Kongkol penggores
- Siku presisi
3 - Titik perpotongan garis untuk pengeboran
- Penitik 90o
- Palu besi 300 gram
- Landasan
- Siku presisi 4 - Benda kerja di
bor 3 dan di Counter sink 90o
- Mesin bor meja
- Ragum mesin
- Bor 3 mm
- Countersink
90o
- Tabung oli
- Kaca mata pengaman
No Cara kerja Gambar Al;at
5 - Benda kerja di
kikir champer 2 x 45o
- Bangku kerja
- Ragum bangku kerja
- Kikir plat 10” – 0
- Kikir plat 6” – 1
- Jangka sorong
- Sikat kikir
- Pisau kerataan
6 - Benda kerja di
stamping huruf 5 mm
- Landasan
- Palu besi 300 gram
- Stamping huruf 5 mm
7. Soal dan Pertanyaan
1. Jelaskan bagaimana posisi kaki serta gerakan badan dan lutut dalam proses mengikir yang baik dan benar.
2. Jelaskan bagaimana cara memegang kikir dan tekanan kikir dalam proses mengikir yang baik dan benar.
3. Sebutkan bagian-bagian dari gergaji, serta jelaskan secara singkat posisi tubuh dan gerakan dalam menggergaji.
4. Sebutkan bagian-bagian dari jangka pegas, serta jelaskan secara singkat penggunaan jangka tersebut.
5. Sebutkan peralatan yang digunakan dalam proses pengeboran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Daryanto, 1996, Mesin Perkakas, PT. Rineka Cipta, Jakarta
2. Eko Marsyhahyo, 2003, Mesin Perkakas Pemotongan Logam, Bayumedia Publishing, Malang.
3. Job Sheet, Bandung PEDC, 1984
4. Stefford, J., G. Mc Murdo, Abdul Rachman, 1990, Teknolog Kerja Logam, Erlangga, Jakarta
5. Taufik Rochim, Teori Kerja Bangku, Bandung ITB, 1990 6. Teori Kerja Bangku, Bandung PMS-ITB, 1990
7. Teori kerja bor, Bandung PMS, 1990