Manakala pembiayaan dengan prinsip sewa diisyaratkan untuk mendapatkan perkhidmatan dan kontrak terpakai iaitu ija>rah dan al-qard{. Menurut Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VII/2004 tentang pembiayaan pelbagai perkhidmatan, bahawa pembiayaan pelbagai perkhidmatan adalah sah (jaiz), dan kontrak yang digunakan ialah ija>rah dan kafa>lah. Umat Islam pada zaman sahabat telah bersepakat membenarkan akad ija>rah sebelum wujudnya Asham, Ibnu Ulayya dan lain-lain.
Dan selama akad jual beli dibolehkan, akad manfaat ija>rah juga harus dihalalkan. Pelaksanaan akad ijarah dalam perbankan syariah harus melibatkan kerjasama antara lembaga keuangan (bank atau BMT) sebagai penyandang dana dan penyewa. Selain menggunakan akad ijarah, pembiayaan multijasa juga dapat menggunakan akad kafa>lah.
44/DSN-MUI/VII/2004, akad ija>rah atau kafa>lah dapat digunakan untuk pembiayaan multijasa. Penerapan akad ijarah pembiayaan multijasa di BMT Amanah diawali dengan anggota (mu'ajjir) menyerahkan pembiayaan yang dibutuhkan kepada BMT (musta'jir). Dari beberapa permasalahan di atas, penulis melihat adanya perbedaan teori dengan praktik akad ija>rah yang terjadi di BMT Amanah Wangon.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh perspektif hukum ekonomi Islam terhadap praktik akad ijarah dalam pembiayaan multijasa.
Definisi Operasional
Dari informasi wawancara awal di atas, terlihat bahwa BMT Amanah hanya mengeluarkan dana untuk pembayaran penuh kepada anggota, sehingga BMT Amanah tidak secara langsung bekerja sama dengan penyedia layanan, seperti sekolah, rumah sakit, klinik, biro perjalanan dan sebagainya, serta fasilitas. untuk sewa dari akad ija>rah, bukan sewa manfaat atau sewa produk jasa, namun BMT Amanah hanya memfasilitasi anggota dengan kisaran dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan. PERLUASAN AKADEMIK IJARAH DALAM PEMBIAYAAN MULTISERVICE DI BMT AMANAH WANGON PERSPEKTIF HUKUM KEUANGAN SYARIAH. Pengertian ija>rah adalah akad yang boleh dipakai, yang jelas, yang mempunyai maksud dan tujuan yaitu.
Menurut Fatwa DSN no. 44/DSN-MUI/VII/2004 tentang pembiayaan multijasa, pembiayaan multijasa dimaksud adalah pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKI) kepada nasabah dalam memperoleh manfaat dari layanan tersebut.30 Sedangkan menurut Himpunan Komersial Syariah Hukum . 31 bahwa pembiayaan multijasa (jaiz) diperbolehkan, dan akad yang digunakan adalah ija>rah dan kafa>lah. Pembiayaan ini digunakan dalam bentuk penyaluran jasa untuk pendidikan, kesehatan, perkawinan, haji, pariwisata dll.
Dalam pembiayaan multijasa ini, bank syariah mengenakan biaya jasa (ujrah) atau biaya yang harus disepakati di awal akad dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan persentase. BMT Amanah Wangon merupakan lembaga keuangan syariah yang menerapkan sistem dan operasional berdasarkan syariat Islam. BMT Amanah dalam kegiatan operasionalnya menggabungkan tiga kegiatan usaha berupa tabungan-pembiayaan, jasa, Baitul Ma>l dimana satu kegiatan saling mendukung.
Ekonomi syariah adalah studi tentang bagaimana orang mencapai kekayaan dan mendistribusikannya berdasarkan hukum Islam. Kekayaan adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan harga, termasuk harta dan jasa yang dihasilkan dan dialihkan, baik dalam bentuk jual beli oleh pengusaha maupun dalam bentuk transaksi lain yang sesuai dengan ekonomi syariah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perspektif hukum ekonomi syariah adalah pandangan yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan kegiatan usaha atau sistem ekonomi berdasarkan prinsip syariah.
Rumusan Masalah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan bermanfaat untuk menambah khazanah ilmu dan literatur Islam khususnya dalam bidang muamalah khususnya ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan akad ija>rah di multiservice finance.
Kajian Pustaka
Menurut Seyjid Sabik dalam bukunya yang berjudul Fiqh Sunnah menjelaskan bahwa kata ijhare berasal dari kata ajr yang berarti “pahala”. Menurut Yadi Janwari dalam bukunya yang berjudul Islamic Financial Institutions, mengatakan bahwa dari perspektif perbankan syariah, ijarah adalah akad penyaluran dana untuk pengalihan hak pakai (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (Ujrah). . , antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (muajjir) dan penyewa (musta'jir) tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan barang itu sendiri. Menurut Abdul Rahman Ghazali, dll. dalam bukunya yang berjudul Fiqh Muamalah menjelaskan bahwa ija>rah berupa sewa atau berupa gaji adalah muamalah yang didefinisikan dalam Islam.
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi'i Antonio menjelaskan dalam bukunya Apa dan Bagaimana Bank Islam bahwa ulama Fiqh Islam membagi ijarah menjadi dua jenis, yaitu sewa untuk jangka waktu tertentu dan sewa untuk proyek atau bisnis tertentu. Sedangkan ija>rah menurut jenisnya terbagi menjadi empat yaitu: ija>rah „amal, ija>rah „ain/ ija>rah mutlaqah, ija>rah Rompiiya bittamlik dan ija>rah multijasa. Menurut Fathurrahman Djamil, perbankan syariah dalam praktiknya menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan berbasis ijarah untuk transaksi multijasa yang digunakan dalam bentuk pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan pariwisata.
Dalam hal ini penulis menemukan proyek akhir Anissa Novita Sari yang berjudul “Mekanisme Pembiayaan Multi Layanan Pada BPRS Khasanah Ummat Purwokerto”. 39 Karnaen Perwataatmadja and Muhammad Syafi'i Antonio, The What and How of Islamic Banks (Yogyakarta: Dana Wakaf Bakti, 1992), hal. 40 Fathurrahman Djamil, Penerapan hukum kontrak dalam transaksi di lembaga keuangan sjar (Jakarta: Sinar Grafik, 2012), hal.
Selain itu, BPRS Khasanah Ummat juga mengikuti ketentuan Fatwa DSN No.44/DSN-MUI/VII/2004 tentang Pembiayaan Multijasa dan Peraturan Bank Indonesia.41. Jika penelitian menitikberatkan pada mekanisme pembiayaan multijasa, yaitu mekanisme pembiayaan multijasa dengan menggunakan akad ijarah dan kafala. Berdasarkan pengamatan penulis, belum ada disertasi atau penelitian sebelumnya yang secara khusus membahas praktik akad ijarah dalam pembiayaan multijasa.
Sistematika Pembahasan
Adapun hal-hal yang disampaikan penulis antara lain adalah gambaran tentang Baitul Ma>l wa Tamwi>l (BMT) dan akad ija>rah yang meliputi sejarah BMT, pengertian BMT, badan hukum BMT, visi dan misi BMT, tujuan dan karakteristik BMT, prinsip fungsi pokok BMT, fungsi BMT, pembiayaan dan pembiayaan BMT, pengertian akad ija>rah, dasar hukum ija>rah, rukun dan syarat ija>rah, sifat dan hukum ija>rah. rah, pembagian dan hukum ija>rah, jenis-jenis ija>>rah, sistem transaksi ija>rah, pengembalian dan berakhirnya ija>rah. Mengenai review khususnya mengenai pembiayaan multijasa, yang meliputi pengertian pembiayaan multijasa, landasan hukum dan Fatwa DSN No. Pembahasan dalam bab ini meliputi jenis penelitian, topik dan objek penelitian, metode pengumpulan data, sumber data, dan teknik analisis data.
Bab ini membahas tentang gambaran umum BMT Amanah Wangon, penyajian data penelitian, analisis data penelitian yang dilakukan pada BMT Amanah Wangon, kesesuaian praktik akad ijarah dengan.
Kesimpulan
Dalam hal kesesuaian objek yang digunakan, tidak sesuai dengan objek layanan dengan makna aslinya, karena layanan yang disebut objek ijarah adalah layanan sebagai prinsip atau 'layanan yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang Islam. . bank, atau manfaat suatu benda, seperti menyewa gedung untuk koleksi, manfaat misalnya untuk usaha oleh nasabah. Pelayanan kesehatan dan pendidikan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pihak lain dengan demikian tidak termasuk dalam tujuan pembiayaan akad ijarah.
Saran-saran
BMT Amanah Wangon hendaknya lebih memperluas jaringan ke instansi terkait seperti lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga lainnya. Sehingga dapat mempermudah bertransaksi dengan lembaga tersebut untuk memenuhi kebutuhan nasabah pembiayaan multi layanan. Serta penulis juga menyarankan bahwa dengan mewakili pelaksanaan akad yang harus diketahui oleh pihak ketiga, sebaiknya BMT Amanah mencantumkan surat kuasa bagi anggota agar pihak ketiga mengetahui bahwa dalam transaksi yang dilakukan ada pihak lain yang terlibat yaitu BMT Amanah Wangon.
Mengambil ujrah sebagai keuntungan yang diperoleh BMT Amanah dalam pembiayaan multijasa diperbolehkan, dilakukan dengan pencairan administrasi tetap yang tidak diambil dari persentase yang dilakukan secara nominal dari jumlah pembiayaan. Bagi nasabah yang menjadi nasabah pembiayaan multijasa, khususnya bagi nasabah yang membiayai pendidikan/kesehatan, hendaknya wajib melampirkan bukti/kwitansi pembayaran biaya tersebut secara berkala, yaitu untuk mengurangi nasabah yang menggunakan dana tersebut. untuk kebutuhan lainnya. diluar kontrak. As-Sijistani, Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy'as bin Ishak bin Basyir bin Syidad bin Amar al-Azdi.