• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK AKAD IJARAH MULTIJASA DALAM PEMBIAYAAN SERTIFIKASI DI BPRS RAJASA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIK AKAD IJARAH MULTIJASA DALAM PEMBIAYAAN SERTIFIKASI DI BPRS RAJASA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PT BPRS Rajasa Lampung Tengah merupakan bagian dari lembaga keuangan perbankan syariah yang berbasis pada pengelolaan dana syariah. Dalam memberikan dana kepada nasabah, PT BPRS Rajasa Lampung Tengah menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan. Produk pembiayaan PT BPRS Rajasa Lampung Tengah adalah pembiayaan multijasa, pembiayaan murabahah dan pembiayaan qardh.

SANGAT BERLAYANAN DALAM PEMBIAYAAN SERTIFIKASI PADA BPRS RAJASA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH.

Rumusan Masalah

Peneliti memfokuskan pada praktik akad ijarah multijasa dalam sertifikasi pembiayaan di BPRS Rajasa Bandar Jaya Lampung Tengah dari perspektif hukum niaga syariah. Analisis Praktek Akad Ijarah Multijasa Pada Pembiayaan Sertifikasi Pada BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah Berdasarkan BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah Berdasarkan Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. BPRS RAJASA Lampung Tengah di Bandarjaya sedang melaksanakan akad ijarah multijasa pembiayaan sertifikasi di PT.

BPRS RAJASA Lampung Tengah di Bandarjaya merupakan produk yang menggunakan akad ijarah dan murabahah.

Tujuan Penelitian

Penelitian Relevan

Penelitian ini menghasilkan produk yang menggunakan dua prosedur yaitu akad ijarah dan akad wakalah, sehingga tidak terjadi transaksi antara BMT dengan pihak ketiga, dan pembiayaannya seringkali sama dengan pembiayaan lainnya untuk memberikan kemudahan kepada nasabah. Linda Wahyu Mey Saroh, Jurusan Hukum Bisnis Syariah, Fakultas Syariah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2017 dengan tesisnya yang berjudul “Penerapan multi akad dalam produk pembiayaan multi jasa di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mitra Harmoni Malang. Review of Majelis Ulama Indonesia Kota Malang”. Namun sayangnya, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang tidak dapat melaksanakan operasi ini, dan seiring bertambahnya akad wakalah, nasabah berhak atas pembiayaan yang dibutuhkan dan tetap harus membayar ujrah atas akad ijarah yang telah disepakati. , yang disebut riba.

Agustia Kurniawati, D3 Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang tahun 2016 dengan judul skripsi “Implementasi Akad Ijarah dalam Pembiayaan Mulia di KJKS Binama Semarang”.

LANDASAN TEORI

Pembiayaan Ijarah Multijasa

  • Pengertian Pembiayaan Ijarah Multijasa
  • Dasar Hukum Pembiayaan Ijarah Multijasa
  • Rukun Dan Syarat Pembiayaan Ijarah Multijasa
  • Mekanisme Pembiayaan Ijarah Multijasa
  • Produk Ijarah Multijasa

MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga menjelaskan bahwa pembiayaan multijasa dengan akad ijarah didasarkan pada Fatwa DSN Nomor 44/DSN/MUI/VII.2004 yang memuat masalah pembiayaan multijasa, pembiayaan ditujukan pada keuangan syariah. lembaga bagi nasabah untuk memperoleh manfaat dan layanan: a. Dalam perspektif perbankan syariah, ijarah multijasa adalah sewa dimana akad ijarah atas suatu jasa digunakan untuk memperoleh manfaat dari suatu jasa. Dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah, maka diperbolehkan (jaiz) pembiayaan multijasa dalam ketentuan umum Fatwa Komisi Syariah Nasional No.44/DSN-MUI/VIII/2004.

Alur di atas menunjukkan pembiayaan ijarah multijasa, dimana pembiayaan ini menggunakan akad ijarah.

Pembiayaan Sertifikasi

  • Pengertian Pembiayaan Sertifikasi
  • Prosedur Pembiayaan
  • Analisis Pembiayaan

Pembiayaan haji dan umrah merupakan beberapa layanan untuk membiayai kebutuhan nasabah untuk mendapatkan manfaat atau layanan. Bank Syariah dan/atau UUS (Unit Usaha Syariah)” kemudian berbagai pihak jika membutuhkan pembiayaan dari suatu pihak untuk transaksi dan/atau pihak lain. Undang-undang di atas jelas menunjukkan bahwa pembiayaan tidak berupa uang utang yang berdiri sendiri, tetapi hanya dapat dibiayai melalui suatu perjanjian yang telah ditetapkan.

Proses pendanaan dilakukan dengan mengacu pada kebijakan dan pedoman yang ditetapkan, dikelola dengan baik dan didokumentasikan. Setelah memperoleh keyakinan akan keabsahan dokumen dari hasil survei dan wawancara, langkah selanjutnya adalah meneliti tempat-tempat yang menjadi subjek kredit. Setelah melalui beberapa penilaian mulai dari kelengkapan dokumen, keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang mencakup seluruh aspek studi kelayakan pembiayaan, langkah selanjutnya adalah keputusan pembiayaan.

Seseorang benar-benar harus mempercayai sifat atau karakter orang yang akan mereka beri penghargaan. Analisis modal juga harus menganalisis sumber modal apa yang tersedia saat ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan datang. Ini adalah jaminan yang diberikan oleh calon pelanggan (pelanggan fisik dan non fisik).

Ia mengukur bagaimana pelanggan membayar balik pinjaman yang telah mereka keluarkan atau membayar balik pinjaman daripada setiap sumber pembiayaan. Matlamatnya ialah bagaimana menjaga jaminan perlindungan pinjaman yang diberikan supaya pinjaman yang diberikan benar-benar selamat. 37.

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Sifat Penelitian

Sumber Data

Sumber yang tidak secara langsung menyediakan data untuk pengumpulan data 43 Sumber data sekunder diharapkan dapat mendukung peneliti dalam mengakses data yang diperlukan untuk penelitian ini, sehingga sumber data primer menjadi lebih lengkap.

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak. Aan Febrianto sebagai Pengacara yang biasa menangani pembiayaan sertifikasi dan Mr. Budi Setiawan sebagai nasabah pembiayaan sertifikasi di BPRS Rajasa Bandar Jaya Lampung, Lampung Tengah. Terwujudnya BPRS Rajasa Lampung Tengah yang profesional dan sehat sebagai mitra ekonomi kerakyatan kepada masyarakat madani. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan nasabah, BPRS Rajasa Bandarjaya Lampung Tengah termasuk dalam kategori ijarah.

Untuk melihat apakah prosedur pembiayaan sertifikasi yang diterapkan oleh BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah dan pembiayaan sertifikasi melalui akad ijarah multijasa sudah sesuai dengan syariat Islam. BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah, hasil wawancara dengan Bapak. Budi Setiawan sebagai salah satu nasabah yang mengajukan pembiayaan sertifikasi, nasabah menilai persentase ujrah sudah sesuai. BPRS RAJASA Bandar Jaya, Lampung Tengah, dalam formulir permohonan disebutkan hanya tujuan pembiayaan permohonan, baik itu biaya pendidikan, kesehatan atau biaya lainnya yang tidak menyebutkan tujuan manfaat barang atau jasa.

BPRS RAJASA Bandar Jaya Lampung Tengah Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan teori yang tertuang dalam akad ijarah, seperti fatwa DSN MUI No. BPRS RAJASA berlokasi di Bandar Jaya, Lampung Tengah dan bank bertindak sebagai pengelola dana bantuan nasabah. BPRS RAJASA Bandar Jaya Lampung Tengah juga menggunakan akad murabahah yang seharusnya menggunakan akad kafalah.

BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah, digunakan untuk akad ijarah multijasa dan akad murabahah sebagai pengganti akad wakalah. BPRS RAJASA Lampung Tengah di Bandarjaya tidak menyewakan barang atau jasa, namun pembiayaan ini hanya menyalurkan dana penyelamatan kepada nasabah yang membutuhkan untuk pendidikan, kesehatan dan biaya atau jasa lain yang diinginkan nasabah. BPRS RAJASA Bandar Jaya Lampung Tengah yang harus mencari barang atau jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan dan kemudian mengembalikannya kepada pelanggan.

BPRS RAJASA Lampung Tengah di Bandarjaya, khususnya para pihak yang terlibat dalam transaksi, agar dalam berhubungan dengan semua pihak selalu berpedoman pada prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang dilarang oleh agama.

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umun BPRS RAJASA Lampung tengah

  • Sejarah BPRS RAJASA Lampung Tengah
  • Visi, Misi dan Komitmen
  • Struktur Organisasi BPRS RAJASA Lampung Tengah

Praktik Akad Ijarah Multijasa Pada Pembiayaan Sertifikasi di

Pembiayaan Ijarah Multijasa merupakan produk pembiayaan yang fungsinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan jasa. Cara pembiayaan Ijarah Multijasa, jika berupa sertifikasi pembiayaan, adalah mengamankan dana yang diperoleh nasabah sehingga nasabah dapat menggunakan uang tersebut untuk membiayai pendidikan atau kesehatan. Proses pembiayaan merupakan cara yang harus dilaksanakan dalam proses pelaksanaan pembiayaan.Setiap akad atau perjanjian keuangan harus dibuat antara "lembaga keuangan syariah" yang bertanggung jawab atas penyedia dan pelanggan untuk penerima.

Syarat dan tata cara yang ditetapkan oleh bank pada saat mengajukan pembiayaan harus menjamin keamanan usaha perbankan dan memberikan acuan bagi bank untuk menerima atau menolak permohonan tersebut. Apabila berkas persyaratan terpenuhi, bank melakukan due diligence terhadap nasabah melalui BI Checking. Analisis Praktik Akad Ijarah Multijasa Pada Pembiayaan Sertifikasi Pada BPRS RAJASA Bandarjaya Lampung Tengah Berdasarkan.

Analisis Praktik Akad Ijarah Multijasa Pada Pembiayaan Sertifikasi

Dalam penerapan pembiayaan ijarah multijasa pengadaan komoditas telah berkembang, hukum syariah menggunakan prosedur kafalah untuk memberikan kuasa kepada nasabah untuk menyewakan barang atau jasa kepada pemasok atas nama bank. Untuk memperoleh pendapatan jasa dari barang carteran yang disediakan oleh pengelola jasa dan menggunakan dana yang disediakan oleh bank, diperlukan berbagai berkas hukum, seperti: pengisian lembar data nasabah, tanda tangan prosedur ijarah multijasa, tanda tangan surat murabahah dan tanda tangan surat jaminan untuk aplikasi hibah. Dalam proses perjanjian lisan dan kesepakatan bersama dalam bentuk dokumen kontrak tertulis, hal ini sesuai dengan hukum Islam.

Akad ijarah menyatakan bahwa bank harus bertindak sebagai pemasok barang atau jasa, meskipun bank tidak memiliki aset atau jasa untuk dipesan atau disewakan oleh nasabah, bank wajib menyediakan barang atau jasa tersebut. Karena nasabah menggunakan agunan berupa sertifikat sertifikasi pembiayaan yang akan dititipkan kepada bank sebagai agunan, dan pihak bank akan memberikan dana penyelamatan kepada nasabah. Karena nasabah mencari barang prosedural yang dipesan nasabah dari bank, maka pendekatan ini bukanlah akad ijarah multijasa.

Atau menggunakan akad kafalah dengan cara lain untuk menggantikan akad murabahah. Dengan kata lain, dengan melakukan akad kafalah antara bank dan nasabah, nasabah mencari pemasok untuk melakukan akad ijarah antara nasabah (yang dikuasakan oleh bank) dengan pemasok barang atau jasa, nasabah dan bank. . Amalan akad ijarah multijasa ini adalah manfaat sertifikat jaminan yang disewa oleh klien untuk biaya pendidikan, kesehatan dan lain-lain yang diterima klien. Sedangkan praktek murabahah dalam sertifikasi keuangan berarti jual beli antara nasabah dan penyedia jasa sebagai perwakilan bank, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan fasilitas lainnya yang telah dibayar.

Pada saat yang sama, tujuan kontrak adalah untuk menentukan manfaat barang atau jasa yang harus dievaluasi dan diimplementasikan dalam kontrak. Dan sebaiknya memperluas kerjasama dengan pemasok barang atau jasa, seperti kesehatan, lembaga pendidikan dan sebagainya, agar PT.

PENUTUP

KESIMPULAN

Hal ini karena murabahah adad termasuk dalam pembiayaan bank dan nasabah berhak untuk membeli fasilitas yang dibutuhkan. Selain itu, dalam metode pembiayaan ini, jumlah dana yang dikeluarkan nasabah tidak mengharuskan nasabah menunjukkan rincian belanja modal.

SARAN

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Surabaya: Universitas Airlangga. Dokumen Informasi SK Direksi Susunan Organisasi dan Pegawai 2019 FORDEBI, ADESy, Ekonomi dan Bisnis Syariah Depok: Rajagrafindo, 2016 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Yogyakarta: Ekonisia, 2012 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan ilustrasi. Indah Deliyani, Analisis Penggunaan Pembiayaan Ijarah Multijasa di BMT Al-Munawwarah, Skripsi, Program Studi Muamalah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (2008).

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Jakarta: Rajawali Press, 2010 Kasmir, Manajemen Perbankan Jakarta: Rajagrafindo Pustaka, 2014 Kumpulan Hukum Dagang Syariah. Sumar'in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu 2012 Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas. Uhar Suharsaputra, Bandung Metode Penelitian: Refika Aditama, 2012 Veithzal Rivai, Arviyan Arifin, Islamic Banking Jakarta: Bumi Aksara, 2010 www.bi.go.id, “Peraturan” (online), tersedia di: witchnclown.wodpress.com (Mei 28, 2020).

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan empiris adalah usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan yang hidup dalam masyarakat.20 Berdasarkan definisi diatas,