• Tidak ada hasil yang ditemukan

praktik pengalihan jual beli kredit motor di bawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "praktik pengalihan jual beli kredit motor di bawah"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Tesis tersebut berjudul “Praktik Redirect Pembelian dan Penjualan Kredit Sepeda Motor Berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah (Studi FIF Group Kota Bengkulu)”. Tesis berjudul “Praktik Pengalihan Jual Beli Sepeda Motor Di Bawah Tangan Berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah (Studi FIF Group Kota Bengkulu). Praktik Pengalihan Jual Beli Sepeda Motor Di Bawah Tangan Berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah (Studi FIF Group , Kota Bengkulu)." Oleh: Anggun Oktavia Sari, NIM.

Yang maha pengasih dan maha penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menulis disertasi yang berjudul “Praktik Pengalihan Jual Beli Kredit Sepeda Motor Berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah (Studi Pada FIF Group Kota Bengkulu)” dapat terselesaikan. . Praktek pengalihan jual beli kredit sepeda motor berdasarkan hukum ekonomi syariah (studi pada FIF Group Kota Bengkulu), khususnya Desa Kandang Mas, Kec. Praktek pengalihan jual beli kredit sepeda motor berdasarkan hukum ekonomi syariah (studi pada FIF Group Kota Bengkulu).

Bagaimana praktik pengalihan jual beli kredit sepeda motor di bawah tangan menurut Hukum Ekonomi Syariah (Studi FIF Group Kota Bengkulu), khususnya di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Untuk menjelaskan praktek pengalihan jual beli kredit sepeda motor di bawah tangan menurut hukum ekonomi syariah (studi pada kelompok FIF Kota Bengkulu), khususnya di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Batasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
  • Penelitian Terdahulu
  • Metode Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih terfokus pada tujuan pembahasan, maka perlu disusun suatu sistematika yang terdiri dari lima bab, dimana bab yang satu dan bab yang lain saling menunjang dan berhubungan satu sama lain.

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Jual Beli
  • Landasan Hukum Jual Beli
  • Rukun dan Syarat Jual Beli
  • Kredit
    • Pengertian Kredit
    • Jual Beli Kredit Dalam Islam
    • Hukum Jual Beli Kredit
    • Dalil Jual Beli Kredit
    • Persyaratan Keabsahan Jual Beli Kredit
    • Kredit Bawah Tangan
  • Leasing

Umat ​​Islam yaitu : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang jual beli hashaath (jual beli dengan menggunakan kerikil yang dilempar untuk menentukan barang apa yang akan dijual) dan jual beli gharar. Hal ini dapat terwujud apabila jual beli tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, yaitu ditaatinya ketentuan dan rukun jual beli. Adapun rukun jual beli ada 3, yaitu Aqid (penjual dan pembeli), Ma'qud Alaih (objek akad), dan Shigat (pernyataan ijab qabul).

Jual beli kredit merupakan salah satu jenis jual beli yang populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Jual beli secara kredit adalah suatu mekanisme jual beli dimana harga suatu barang dibayar secara berkala (secara angsuran, angsuran) dalam jangka waktu yang telah disepakati. Namun memerlukan kejelasan akad, yakni adanya kesepahaman antara penjual dan pembeli bahwa penjualan tersebut benar-benar dilakukan dengan sistem kredit.

Jual beli secara angsuran, ketika seseorang mempunyai suatu barang kemudian menjualnya secara samar-samar dalam jangka waktu tertentu, itu tidak menjadi masalah. Adapun bagi penjual, jika ia tidak memiliki barang tersebut kemudian mengadakan perjanjian jual beli dengan pembeli, maka hal tersebut tidak diperbolehkan karena ia menjual barang yang bukan miliknya. Hadits ini dengan demikian menjadi dasar diperbolehkannya jual beli dengan pembayaran utang, dan kredit adalah salah satu bentuk jual beli dengan pembayaran utang.

Kemudian debitur menawarkan barang tersebut kepada orang yang bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi dan pada akhirnya barang tersebut dibeli oleh penjual pertama, maka penjualan tersebut sah karena tidak ada perjanjian sebelumnya. Walaupun akad jual beli secara kredit dengan harga yang lebih mahal dari pada tunai pada prinsipnya diperbolehkan, namun harus dipenuhi syarat sahnya, riba dan keuntungan menjadi harta haram. Juga tidak diperbolehkan memisahkan harga tunai dan margin yang dikaitkan dengan waktu dan bunga dalam akad jual beli kredit, karena ini mirip dengan riba.

Maka tidak diperkenankan penjual kredit mengadakan perjanjian jual beli kredit sepeda motor dengan konsumen, kemudian mengejarnya.

DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

Sejarah Kota Bengkulu

Pada tahun 2003, kota Bengkulu mengalami pemekaran wilayah, yang semula terdiri dari 4 kecamatan dengan 57 kelurahan menjadi 9 kelurahan dan 67 kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bengkulu No.

Pemerintahan Kota Bengkulu

Jumlah Penduduk Kota Bengkulu

Peralihan kredit yang ada tidak terlepas dari banyaknya lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan terhadap pembelian kendaraan seperti mobil dan sepeda motor. Kenyataan yang terjadi saat ini dikalangan masyarakat khususnya masyarakat kota Bengkulu sangat antusias untuk membeli sepeda motor secara kredit. Berdasarkan perjanjian kredit sepeda motor dan transfer kredit swasta, pihak pertama adalah pihak yang pertama kali mengajukan pembiayaan kredit kepada perusahaan leasing.

Setelah pembelian dari dealer, barang tersebut diserahkan kepada pihak yang mengajukan pembiayaan pembelian sepeda motor. Adapun pengalihan kredit sepeda motor dilakukan atas kepercayaan kedua belah pihak tanpa ada bukti pemakzulan. Awal transaksi pembelian disini adalah penjual yang mengajukan kredit sepeda motor kepada agen leasing.

Hal ini tidak terlepas dari transaksi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dengan sistem kepercayaan tanpa adanya perjanjian tertulis dan kewajiban mengatur pengalihan kredit di bawah tangan sepeda motor ke kantor perusahaan pembiayaan sewa guna usaha yang bersangkutan. Dalam hal ini dilakukan melalui objek kredit motor yang digadaikan bahkan digelapkan oleh debitur. Jika pembeli motor pertama kali mendatangi lembaga pembiayaan leasing, jika ditengah-tengah kewajiban membayar angsuran kredit motor ada keberatan atau membutuhkan uang, mengajukan kafalah ke perorangan atau lembaga perbankan bisa menjadi solusinya.

Sehingga ada penjamin kredit bagi pembeli sepeda motor dan tidak terpaksa membatalkan, menjual atau mengalihkan kewajiban pembayaran angsuran kepada lembaga leasing pembiayaan. Kedua, penulis akan memaparkan hasil observasi lapangan langsung dan wawancara mengenai cara penanganan dan antisipasi agar tidak terjadi jual beli mesin kredit melalui pengalihan Kredit Underhand atau aset mesin yang masih terikat. Dan instrumen yang terakhir dan harus dilaksanakan apabila seseorang terpaksa tidak melanjutkan atau tidak meneruskan kewajiban membayar angsuran kredit kendaraan bermotor kepada lembaga pembiayaan leasing, yaitu dengan cara over kredit.

Dalam hal ini yang diperdagangkan adalah sepeda motor, namun masih dalam status kredit dan masih menjadi milik resmi lembaga leasing pembiayaan. Oleh karena itu, pengalihan pinjaman di bawah tangan dianggap tidak sah menurut hukum Islam apabila pengalihan pinjaman tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan lembaga pembiayaan yang menyewakan, yang disini masih merupakan pemilik resmi dari objek kredit tersebut. sepeda motor yang diperdagangkan. Diharapkan debitur/nasabah yang mempunyai kewajiban pembayaran kredit sepeda motor tidak dapat memenuhinya.

Pendidikan dan Sosial Kota Bengkulu

Visi Dan Misi Kota Bengkulu

Namun, ada sebagian pembeli yang mengajukan kredit sepeda motor saat belum siap secara finansial, sehingga sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mengajukan kredit. Seperti yang diungkapkan oleh Bpk. Afandi yang berprofesi sebagai penjual sepeda motor di kota Bengkulu mengatakan, Pembeli membeli sepeda motor tersebut dengan pembiayaan sewa, dan pembayaran kreditnya mengalami kendala atau terhenti karena suatu hal.

Debitur disini adalah lembaga pembiayaan leasing, karena lessor sebelumnya membeli fasilitas sepeda motor dari dealer dan memberikannya kepada pelanggan yang mengajukan pembiayaan untuk pengadaan fasilitas sepeda motor tersebut. Saya menjual sepeda motor ini kepada teman saya dengan rasa saling percaya bahwa dia akan membayar sisa pinjamannya setiap bulan''40. Akad jual beli sepeda motor yang masih dalam tahap pembiayaan sewa dilakukan dengan cara melunasi sepeda motor tersebut kepada penjual sesuai dengan harga standar penjual, setelah itu pembeli akan membayar sisa pinjaman atas sepeda motor tersebut.

Seperti halnya Like Masir yang menjual sepeda motornya secara kredit kepada pembeli lain dan terlambat membayar cicilannya. Permasalahan lain yang sering terjadi adalah kedua pembeli menggadaikan sepeda motor tanpa sepengetahuan pihak yang menyewakan. Dalam hal ini penulis melihat bahwa objek penelitian berupa sepeda motor merupakan barang yang bermanfaat dan penggunaannya tidak melanggar hukum Islam.

Berdasarkan penelitian, barang yang diperdagangkan ada yang berupa sepeda motor secara kredit yang pada zaman Akkadia sudah berada di tangan penjual. Dalam hal ini benda berupa sepeda motor termasuk syariah karena kondisi fisik benda tersebut dapat dilihat langsung oleh pembelinya dan langsung diketahui kelebihan dan kekurangannya. Sebab jual beli sepeda motor secara kredit dengan transfer pembayaran biasanya dilakukan antar anggota keluarga, teman atau saudara yang sudah lama berinteraksi, sehingga keduanya bisa saling percaya dan yakin.

Salah satu yang terjadi di Bengkulu, transaksi tersebut dilakukan atas nama Pak Sudirman yang kemudian menjual kredit sepeda motor tersebut dan mengalihkannya kepada pembeli lain yang rupanya sedang dalam perjalanan. Tak hanya itu, bahkan terjadi perselisihan di Kelurahan Kandang Mas, Kota Bengkulu yang melibatkan pelanggan/pembeli lain yang gagal bayar kredit sepeda motor bahkan barang sepeda motor tersebut digadaikan dan digelapkan. Akibat permasalahan tersebut, para kreditur terpaksa menjual sepeda motor tersebut kepada pihak lain, padahal masih dibiayai atau belum dilunasi dengan harga yang disepakati bersama.

PT, Federal Internasional Finance (FIF)

Kecamatan Kampung Melayu

  • Kelurahan Kandang
    • Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bengkulu
    • Persebaran Unit Kerja di Pemerintahan Kota Bengkulu
    • Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Bengkulu
    • Data Informan Penelitian

Praktek pengalihan jual beli kredit sepeda motor berdasarkan hukum ekonomi syariah (studi pada FIF Group Kota Bengkulu), khususnya di Kelurahan Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Sejak saat itu, berbagai lembaga pembiayaan khususnya di bidang pembiayaan sepeda motor bermunculan dan berkembang dengan berbagai instrumen dan penawaran yang mampu menarik pembeli. Berdasarkan permasalahan tersebut, pembeli akhirnya bergegas mengajukan pembiayaan melalui perusahaan leasing untuk pembelian sepeda motor yang kemudian dilakukan secara angsuran dengan sistem kredit.

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai tindakan transfer kredit secara diam-diam di kota Bengkulu khususnya di desa Kandang Mas terdapat penjual dan pembeli yang telah memenuhi syarat jual beli menurut syariat Islam. Sebelum mengambil kredit sepeda motor sesuai dengan pembahasan penelitian ini, dianalisis terlebih dahulu pembeli telah memperhitungkan akibat-akibat yang akan dihadapinya, misalnya tidak terbayarnya di kemudian hari. Transaksi jual beli sepeda motor melalui transfer kredit manual di lapangan telah terkonfirmasi dan banyak terjadi kasus di beberapa negara dan lembaga keuangan transaksi sewa yang belum selesai.

Sebenarnya ada beberapa instrumen atau cara yang bisa dilakukan agar seseorang yang mengajukan pembiayaan ini tidak terpaksa menjual sepeda motor kreditnya ketika tidak mampu melanjutkan kewajiban pembayaran angsuran atau saat itu membutuhkan uang untuk keperluan lain. .

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap jual beli barang bekas melalui bank sampah di Kecamatan Sajad termasuk jual beli yang sah karena dari segi kesucian