• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja

N/A
N/A
Simar Kurniawan

Academic year: 2024

Membagikan "Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan analisis kerja merupakan salah satu hal yang penting demi kelancaran kegiatan suatu industri. Ergonomi merupakan suatu ilmu yang dapat memperbaiki cara kerja yang dilakukan oleh setiap manusia untuk mendapatkan hasil yang terbaik maka diperlukan alat bantu untuk memperbaiki urutan kerja agar kegiatan kerja menjadi sistematis dan jelas.

Salah satu alat bantu untuk memperbaiki sistem kerja yaitu dengan menggunakan peta-peta kerja. Peta-peta kerja terdiri dari peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.

Peta kerja merupakan alat sistematis yang didalam mengumpulkan semua fakta berkenaan dengan sistem kerja yang diamati, sehingga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan fakta-fakta tersebut kepada orang lain. Melalui peta kerja dapat diketahui proses dari pengerjaan suatu produk, waktu yang diperlukan dan informasi-informasi lain yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja seperti dalam pembuatan mobil mini 4 WD. Ini merupakan salah satu ilmu didalam teknik industri. Dalam penerapannya, peta kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu sistem produksi. Peta-peta kerja merupakan alat untuk menggambarkan langkah-langkah yang dialami suatu benda dari masuk pabrik hingga menjadi produk jadi.

Perakitan mobil mini 4 WD ini dilakukan karena dalam penyelesaiannya yang tidak terlalu sulit serta alat dan bahan yang digunakan mudah didapat dan terjangkau. Produk mobil mini 4 WD pada modul peta-peta kerja ini diproses dan dibuat peta-peta kerja keseluruhan ataupun setempat untuk mengetahui proses kerja yang dilakukan dari awal hingga akhir. Pembuatan peta-peta kerja pada produk mobil mini 4 WD bertujuan agar proses perakitan mobil mini 4 WD yang sama berikutnya dapat lebih efisien baik dari segi tenaga, waktu, dan bahan yang digunakan.

1.2 Tujuan Praktikum

a. Menentukan elemen kerja

(2)

b. Mendokumentasikan suatu sistem kerja dalam bentuk peta kerja setempat c. Mengidetifikasikan metode kerja berdasarka alas an dan kegunaann studi

gerakan (therblig) dan prinsip ekonomi gerakan

d. Memahami alasan dan kegunaan pemetaan metode kerja 1.3 Pembatasan Masalah

Berbagai hal yang menjadi bahan pertimbangan agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dalam pembuatan laporan akhir ini. Maka dari itu perlu adanya pembatasan terhadap pembuatan modul ini dengan menetapkan batasan-batasan yaitu sebagai berikut:

 Pengambilan data dilakukan dengan melakukan perakitan sebuah produk mobil mini 4 WD.

 Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Teknik Industri Universitas Tanjungpura. Pada hari kamis tanggal 26 Maret 2015 pukul 12.00-14.30.

 Produk yang dibuat adalah sebuah mobil mini 4 WD.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan rangkuman pengelompokan penulisan laporan akhir yang berisikan pejelasan-penjelasan dari awal pembuatan sampai selesai. Laporan akhir Peta-peta Kerja (Work Chart) terdiri dari 5 bab.

Bab 1 merupakan pendahuluan yang menguraikan mengenai latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah serta disertai dengan tujuan penulisan dari laporan ini. Bab 2 merupakan dasar teori yang menunjang modul Peta- peta Kerja (Work Chart). Bab 3 membahas tentang flowchart, pengumpulan data dari proses perakitanmobil mini 4 WD. Bab 4 berisikan pembahasan dari peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat, serta menganalisa peta-peta kerja tersebut. Bab 5 berisikan kesimpulan dengan menjawab tujuan yang ingin dicapai serta berisikan saran yang membangun agar dalam penulisan laporan akhir selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peta Kerja

Peta kerja merupakan alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara

(3)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

bentuk peta-peta kerja untuk menganalisa proses kerja keseluruhan. Peta kerja merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu system kerja. Berikut adalah simbol- simbol ASME (American Society of Mechanical Engineers) sebagai berikut : Tabel 2.1 Simbol-simbol ASME

No. Simbol Keterangan

1. Operasi Operasi terjadi bila material akan mengalami perubahan bentuk maupun sifat dalam suatu proses transformasi.

Contohnya menhaluskan dan mengukur.

2. Transportasi Terjadi bila fasilitas bergerak berpindah tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi kerja. Contohnya obyek dipindahkan dari tempat perakitan ke gudang penyimpanan.

3. Inspeksi Terjadi bila suatu obyek diperiksa apakah sudah sesuai atau belum dengan karakteristik yang digunakan. Contohnya mengukur dimensi dan memeriksa kehalusan.

4. Delay Terjadi bila operator atau fasilitas kerja berhenti atau tidak melakukan kegiatan apapun. Contohnya bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain, menunggu diperiksa, dan sebagainya.

5. Storage Terjadi bila benda atau objek di simpan dalam jangka waktu yang lama. Contohnya dokumen-dokumen dan bahan baku disimpan dalam gudang.

6 Aktivitas Ganda Dua elemen kerja harus dilaksanakan secara bersamaan.

Contohnya kegiatan operasi harus dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan pada stasiun kerja yang sama.

Sumber: www.fantasticblue.net/2011/04/peta-peta-kerja-work-chart.html

Peta kerja merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu system kerja. Agar suatu system kerja dapat maenjadi lebih jelas dan sistematis. Sebagai contoh adalah memperbaiki metode kerja dalam suatu proses produksi. Berapa jumlah banda kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin dan bahan bahan yang harus disediakan.

(4)

2.1.1 Peta kerja keseluruhan

Peta kerja keseluruhan adalah Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja keseluruhan. Melibatkan sebagian besar atau semua sistem yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan dalam suatu kegiatan produksi dari awal sampai akhir proses. Pada peta kerja keseluruhan digunakan simbol-simbol ASME (American Society of Mechanical Engineers) sebagai berikut :

 Assembly Chart (AC) yaitu peta kerja yang menggambarkan urutan prakitan. Manfaatnya untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk. Contoh Assembly Chart dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Assembly Chart

 Operation Process Chart (OPC) yaitu menggambarkan langkah- langkah operasi dan pemeriksaan yang terjadi selama melakukan kegiatan produksi. Penggambaran peta dengan menggunakan symbol ASME. Penekanan pada aktivitas produktif sehingga yang diaplikasikan hanya symbol-simbol operasi/inspeksi saja.

Manfaatnya untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya, memperkirakan kebutuhan bahan baku, salah satu alat tuntuk menentukan tata letak pabrik, untuk memperbaiki cara

(5)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

kerja, pelatihan kerja. Contoh dari Operation Process Chart dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Operation Process Chart

 Flow Process Chart (FPC) yaitu menggambarkan aliran, material, pekerja atau informasi dalam kegiatan suatu produksi. Prinsipnya hampir sama dengan penggambaran peta operasi. Penggambaran lebih detail dengan penggambaran lebih detail dengan mengaplikasikan semua symbol ASME. Terutama bermanfaat untuk menganalisis hidden cost seperti perpindahan material (transportasi), waktu menunggu (idle/delay). Manfaatnya mengeleminir operasi- operasi yang tidak perlu, mengeleminir aktivitas handling yang tidak efisien, mengurangi jarak perpindahan dari satu operasi ke operasi

(6)

yang lainnya, mengurangi waktu yang terbuang sia-sia karena kegiatan menunggu, mengatur prosedur operasi dalam langkah- langkah yang lebih efektif, menemukan operasi kerja yang bisa dilaksanakan secara lebih mudah dan cepat, menunjukkan operasi- operasi mana yang seharusnya memiliki kemungkinan untuk digabungkan, menunjukkan langkah-langkah operasi maupun pemeriksaan yang terlalu berlebihan ataupun pengulangan.

Kegunaan FPC untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.

Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses berlangsung. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja. Contoh dari Flow Process Chart dapat dilihat pada gambar 3.1.

(7)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

Gambar 2.3 Flow Process Chart

 Peta proses kelompok kerja (work process chart) yaitu menggambarkan kegiatan kerja yang melibatkan sekelompok pekerja yang saling bekerja sama. Peta dibuat untuk menganalisa kondisi kerja yang di indikasikan terlalu banyak mempekerjakan manusia(operator) terlalu banyak dari yang seharusnya. Mwsin akan dioperasikan full capacity. Direct labor cost rendah dan employee morale tinggi. Contoh dari peta proses kelompok kerja dapat dilihat pada gambar 2.4.

(8)

Gambar 2.4 Peta proses kelompok kerja

 Flow diagram yaitu menggambarkan aliran kegiatan proses berdasarkan tata letak pabrik dan stasiun kerja didalamnya.

Memberikan gambar visual yang lebih jelas. Kegunaan dari diagram aliran adalah lebih memperjelas suatu peta aliran proses apalagi jika arah aliran merupakan factor yang penting dan menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja. Contoh flow diagram dapat dilihat pada gambar 2.5.

(9)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

Gambar 2.5 Flow Diagram 2.1.2 Peta kerja setempat

Peta kerja setempat adalah Peta-petakerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat. Menyangkut hanya satu sistem kerja saja atau proses produksi pada suatu stasiun kerja tertentu secara detail, biasanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas.

Peta kerja setempat ada dua jenis,yaitu:

 Peta pekerja dan mesin yaitu menggambarkan koordinasi antara waktu operasi dan waktu menganggur antarapekerja dan mesin.

Untuk meenganalisa keseimbangan waktu kerja antara manusia dan mesin. Peta akan menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari iteraksi kerja antara manusia mesin.

Contoh dari peta pekerja dan mesin dapat dilihat pada gambar 2.6.

(10)

Gambar 2.6 Peta Pekerja dan Mesin

 Peta tangan kiri dan kanan yaitu mengganbarkan gerakan tangan kiri dan kanan pekerja ketika melakukan aktivitaskaerja secara detail.

Menganalisa manual operation yang bersifat berulang-ulang.

Mengeliminir gerakan yang tidak ekonomis dan menyeimbangkan gerakan tangan kiri dan tangan kanan. Contoh dari peta tangan kiri dan tangan kanan dapat dilihat pada gambar 2.7.

(11)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

Gambar 2.7 Peta Tangan Kiri Dan Tangan Kanan 2.2 Elemen Kerja

Elemen kerja adalah bagian dari waktu kerja yang dilaksanakan secara berurutan dalam suatu siklus kerja yang meliputi persiapan, menentukan arah rebah, membuat takik rebah, membuat takik balas, pemotongan cabang dan ranting, pembagian batang.

Penelitian kerja terdiri dari dua elemen dasar pemikiran, yaitu pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja dan pemikiran untuk mempertimbangkan perilaku manusia sebagai unsure pokok susksenya usaha kerja mereka. Pemikiran kearah pencapaian efisiensi membawa penelitian

(12)

untuk menghasilkan langkah-langkah kerja secara lebih sistematis dengan urutan-urutan yang logis. Sedangkan pertimabangan mengenai perilaku manusia sebagai unsure pokok suksesnya pelaksanaan kerja, akan membawa penelitian untuk mencari faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi perilaku manusia pekerja di dalam usaha memenuhi kepuasan kerja dan kebutuhan. Pendektan kearah pemikiran pencapaian efisiensi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari konsep manajemen ilmiah (Scientific Management) yang telah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor.

Selanjutnya pendekatkan kedua yang mempertimbangkan factor perilaku manusia sebagai unsure pokok dalam penelitian kerjaakan membawa kesadaran akan kenyataan yang timbul. Konsep perilaku ini akan membawa aktivitas penelitian kerja kearah usaha menambah aspek motivasi kerja dengan cara memperbaiki kualitas ruang lingkup kerja yang ada baik fisik maupun non fisik. Untuk membuat situasi kerja lebih menarik dan berarti maka penelitian kerja ini sering pula mempertimbangkan konsep- konseptentang job enlargement, job rotation, job enrichment, dan atau menerapkan mekanisasi/ otomatisasi peralatan kerja yang ada.

Disini Taylor mengembangkan satu filosofi sesuai dengan metode ilmiah.

Dalam kaitannya dengan konsep ini, Taylor menyatakan bahwa metode penyelesian suatu problem (Problem Solving) tidaklah tepat kalau dilaksanakan secara sistematis berdasarkan urutan yang logis seperti halnya yang dikenal dalam metode ilmiah. Elemen kerja terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Methods Study (Studi Tata Cara Kerja ):

 Studi gerakan kerja.

 Memperbaiki tata cara kerja.

 Aplikasi metode ilmiah dan metode trial dan error.

 Eliminasi gerakan atau kerja.

 Standarisasi operasi/ metode kerja.

2. Measurement Study ( Studi Pengukuran Kerja )

 Pengukuran kerja.

 Efektifitas dan efisiensi kerja.

 Penetapan waktu standar, Output standar, Bonus/insentif, Pengukuran secara langsung (SWTS, Sampling kerja).

 Pengukuran tidak langsung (standard data).

(13)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

2.2.1 Studi Gerakan (Therblig)

Studi gerakan merupakan metode pemetaan sistem kerja dengan melakukan analisis terhadap beberapa gerakan anggota tubuh pekerja ketika melakukan pekerjaan. Untuk memudahkan analisis ini, Frank dan Lilian Gilberth menentukan 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dikenal dengan istilah Therblig. Ada beberapa macam gerakan dasar yang digunakan, dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Studi Gerakan (Therblig) 2.3 Prinsip Ekonomi Gerakan

Prinsip ekonomi gerakan digunakan untuk merancang sistem kerja dengan gerakan-gerakan kerja yang benar dan ekonomis (menghemat tenaga dan waktu). Secara garis besar, prinsip ini terdiri atas 3 bagian besar, yaitu prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan:

1. Tubuh manusia dan gerakannya, terdapat beberapa prinsip ekonomi gerakan:

 Kedua tangan sebaiknya memulai dan mengakhiri gerakan pada saat yang sama.

 Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama kecuali pada waktu istirahat.

 Gerakan kedua tangan akan lebih mudah jika satu terhadap lainnya simetris dan berlawanan arah.

 Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat.

(14)

 Sebaiknya para pekerja dapat memanfaatkan momentum untuk membantu pekerjaannya, pemanfaatan ini timbul karena berkurangnya kerja otot dalam pekerja.

 Gerakan yang patah-patah, banyak perubahan arah akan memperlambatkan gerakan tersebut.

 Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan dan lebih teliti dari pada gerakan yang dikendalikan.

 Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya dan jika memungkinkan irama kerja harus mengikuti irama yang alamiah bagi si pekerja.

 Usahakan sesedikit mungkin gerakan mata.

2. Pengaturan tata letak tempat kerja

 Sebaiknya diusahakan agar badan dan peralatan mempunyai tempat yang tetap.

 Tempatkan bahan-bahan dan peralatan ditempat yang mudah, cepat, dan enak untuk dicapai.

 Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil.

 Mekanisme yang baik untuk menyalurkan objek yang sudah selesai dirancang.

 Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan teratur sedemikian rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan terbaik.

 Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan suatu hal yang menyenangkan.

 Tipe tinggi kursi harus dirancang sedemikian rupa sehingga yang mendudukinya memiliki postur yang baik dan nyaman.

 Tata letak peralatan dan pencahayaan sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan.

3. Perancangan peralatan

 Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakan

(15)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

 Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa agar mempunyai lebih.

 Peralatan sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pemegangan dan penyimpanan.

 Bila setiap jari tangan melakukan gerakan sendiri-sendiri, misalnya seperti pekerjaan mengetik, beban yang didistribusikan pada jari harus sesuaidengan kekuatan masing-masing jari.

 Roda tangan dan peralatan lain yang sejenis dengan itu sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga beban dapat melayaninya dengan posisi yang baik, dan dengan tenaga yang minimum.

BAB 3

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengumpulan Data

Berikut ini pada tabel 3.1 adalah bagian-bagian dari part tamiya yang akan dirakit menjadi satu bagian.

Tabel 3.1 Bagian Part yang Digunakan

Nama Part Kode Jumlah Gambar Part

Body Bawah BdB 1

(16)

Body Atas BdA 1

Dinamo Dnm 1

CoverGearDe pan

CGD 1

As Roda Ard 2

As

Penghubung

Apb 1

Gear Depan GD 1

Gear Belakang GB 1

Ban Ban 4

(17)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

Velg Vlg 4

Ring Bumper RB 4

Sekrup Ring SRg 4

Saklar On/Off Snf 1

Kuningan Kun 1

Batere Bat 2

Cover Gear Belakang

CGB 1

(18)

Pengunci Batere

PBt 1

Pengunci Body

PBd 1

Rumah Dinamo

RD 1

3.2 Daftar Elemen Kerja, Waktu Mulai, Waktu Selesai, Waktu Estimasi Perakitan

Berikut ini pada tabel 3.1 adalah daftar elemen kerja, waktu mulai, waktu selesai dan waktu estimasi perakitan berdasarkan data yang telah diambil.

Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja

No. Elemen Kerja Mulai Selesai Estimasi

1. Mengambil body dan mengambil as 00.00 00.02 2 detik 2. Mengambil gear dan memasangnya 00.02 00.05 3 detik

3. Memasang as pada body 00.05 00.09 4 detik

4. Mengambil velg 00.09 00.10 1 detik

5. Memasang velg pada as 00.10 00.12 2 detik

6. Mengambil as dan gear 00.12 00.14 2 detik

7. Memasang gear 00.14 00.18 4 detik

8. Memasang as 00.18 00.21 3 detik

9. Mengambil velg 00.21 00.22 1 detik

10. Memasang velg 00.22 00.25 3 detik

(19)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

dinamo

12. Memasang dinamo pada rumah dinamo

00.26 00.30 4 detik 13. Mengambil as penghubung 00.30 00.32 2 detik 14. Memasang as penghubung 00.32 00.33 1 detik

15. Memasang dinamo 00.33 00.36 3 detik

16. Mengambil cover gear belakang 00.36 00.37 1 detik 17. Memasang cover gear belakang 00.37 00.44 7 detik 18. Mengambil dan memasang

kuningan

00.44 00.47 3 detik 19. Mengambil saklar on/off 00.47 00.48 1 detik 20. Memasang saklar on/off 00.48 00.50 2 detik 21. Mengambil cover gear depan 00.50 00.51 1 detik 22. Memasang cover gear depan 00.51 00.56 5 detik

23. Mengambil ban 00.56 00.57 2 detik

24. Memasang ban 00.57 01.00 3 detik

25. Mengambil dan memasang ban 01.00 01.04 4 detik 26. Mengambil dan memasang ban 01.04 01.06 2 detik 27. Mengambil dan memasang ban 01.06 01.08 2 detik

28. Mengambil baterai 01.08 01.10 2 detik

29. Memasang baterai 01.10 01.13 3 detik

30. Mengambil dan memasang baterai 01.13 01.15 2 detik 31. Mengambil dan memasang

pengunci baterai

01.15 01.18 3 detik

32. Mengambil ring bumper 01.18 01.20 2 detik

33. Mengambil sekrup ring 01.20 01.22 2 detik

34. Memasang sekrup ring pada ring bumper

01.22 01.23 1 detik 35. Memasang ring bumper pada body 01.23 01.33 10 detik 36. Mengambil dan menggunakan

obeng

01.33 01.35 2 detik

No. Elemen Kerja Mulai Selesai Estimasi

37. Delay karena ring bumper terjatuh 01.35 01.44 9 detik 38. Memasang ring bumper pada body 01.44 01.54 10 detik

39. Mengambil sekrup ring 01.54 01.56 2 detik

40. Mengambil dan memasang ring bamper pada sekrup ring

01.56 01.58 2 detik 41. Memasang ring bumper pada body 01.58 02.07 9 detik

42. Mengambil ring bumper 02.07 02.09 2 detik

43. Mengambil sekrup ring 02.09 02.10 1 detik 44. Memasangsekrup ring pada ring

bumper

02.10 02.12 2 detik 45. Memasang ring bumper pada body 02.12 02.22 10 detik

46. Mengambil ring bumper 02.22 02.23 1 detik

(20)

47. Mengambil sekrup ring 02.23 02.24 1 detik 48. Memasangsekrup ring pada ring

bumper

02.24 02.26 2 detik 49. Memasang ring bumper pada body 02.26 02.35 9 detik

50. Meletakkan obeng 02.35 02.36 1 detik

51. Mengambil body atas 02.36 02.37 1 detik

52. Memasang body atas 02.37 02.38 1 detik

53. Mengambil pengunci body 02.38 02.39 1 detik 54. Memasang pengunci body 02.39 02.41 2 detik 55. Menggecek mobil dengan on/off 02.41 02.42 1 detik

3.3 Assembly Chart

(21)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

3.4 Operaton Process Chart

(22)

BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Elemen Kerja

Elemen kerja merupakan kumpulan dari beberapa elemen dasar therblig.

Dimana kumpulan dari beberapa elemen kerja ini akan dapat membentuk sebuah operasi, dalam hal ini yaitu perakitan sebuah mobil mini 4WD. Operasi

(23)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

melihat tabel operasi kerja yang ada, dapat diketahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh operator dalam menyusun produk mini 4WD (Tamiya) beserta waktu prosesnya. Untuk menyusun produk mini 4WD (Tamiya), harus melakukan 55 operasi kerja. Pada 55 operasi kerja tersebut tercatat waktu proses tercepat yaitu 1 detik, pada elemen kerja seperti mengambil velg, mengambil dinamo dan rumah dinamo, memasang as peenghubung, dan lain- lain. Sedangkan yang membutuhkan waktu cukup lama adalah kegiatan membautkan, seperti memasang sekrup ring pada ring bamper dan dipasangkan ke body yang rata-rata membutuhkan waktu 9 sampai 10 detik. Selain itu memasang roda ass belakang kanan ke ass roda juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Yang membuat operasi kerja ini dilakukan dalam waktu yang lama karena operator mengalami kesulitan saat menyekrupkan karena ukuran sekrup yang kecil sedangkan tangan operator besar. Misalnya pada saat memasang sekrup ring pada ring bamper ke body membutuhkan waktu sebesar 8 sampai 11 detik, artinya operator sempat mengalami kesulitan saat harus memasang ring bamper yang harus dilakukan berulang-ulang memutar obeng. Waktu mulainya proses dihitung mulai saat tangan operator akan menjangkau atau mengambil benda kerja selanjutnya. Waktu mulainya proses belum tentu sama dengan waktu selesainya proses pada operasi kerja sebelumnya karena ada jeda waktu berapa mili detik saat operator melepaskan benda kerja dan akan menjangkau benda selanjutnya. Total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan 1 unit mobil mini 4WD adalah 2 menit 42 detik.

4.2 Analisa Assembly Chart

Assembly chart merupakan gambaran grafis dari urutan aliran komponen dan rakitan dari suatu produk. Dalam hal ini kami membuat assembly chart dari mobil mini 4 WD atau bisa disebut Tamiya. Assembly chart ini dibuat dengan cara, melihat kembali video yang telah dibuat pada saat perakitan.

Assembly chart yang ada di atas merupakan penggabungan dari komponen- komponen mini 4 WD yang kemudian dirangkai menjadi subassembly. Sub- sub assembly ini nantinya akan dirangkai menjadi finish product mini 4 WD

(24)

yang telah jadi. Komponen utama yang digunakan sebagai landasan dalam assembly ini adalah body bawah yang kemudian digabungkan dengan komponen-komponen lainnya seperti dinamo, gear besar, gear kecil, roda, baterai dan lain-lain. Tiap-tiap komponen yang telah di assembly diberi kode di dalam lingkaran. Pemberian kode tersebut berdasarkan urutan perakitan.

Contohnya kode A1S17 yang dapat diartikan sebagai assaembly ke 1 dan subassembly ke 17. Sedangkan sub assembly tersebut kemudian dirakit menjadi mini 4 WD yang diberi tanda lingkaran. Dalam assembly chart yang kami buat terdapat 19 komponen.

4.3 Analisa Operation Process Chart

Peta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan- urutan operasi dan pemeriksaan. Tahapan proses operasi ini dapat diuraikan secara logis dan sistematis, sehingga penggambaran keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal menjadi produk akhir sehingga analisa perbaikan dari masing-masing operasi dapat dilakukan. Dari gambar OPC (Operation Process Chart) di atas, dapat diketahui urutan proses kerja penyusunan Mini 4WD dari awal yang masih berupa komponen-komponen sampai akhir (finish product). Dengan adanya peta proses operasi dapat diketahui bahwa keseluruhan proses operasi dalam proses Assembly, dimana keseluruhan operasi ini nantinya akan pusat pada chasis. Hal ini disebabkan karena hampir semua proses perakitan berada dalam chasis tamiya tersebut Informasi lain yang dapat diketahui yaitu bahwa Mini 4WD memiliki 60 operasi kerja yang terdiri dari 58 kegiatan operasi, 1 kegiatan inspeksi dan 1 storage dengan total waktu 2 menit 42 detik, Dari 58 kegiatan operasi diantaranya adalah memasang dinamo ke rumah dinamo, membautkan ring, menyekrupkan bumper, dan lain-lain. Kegiatan inspeksi dilakukan setelah semua komponen yang digunakan telah terpasang kemudian menyalakan mobil mini 4WD tersebut dapat menyala atau tidak dan juga memeriksa apakah semua komponen sudah terpasang dengan baik sehingga dapat

(25)

Praktikum Fisiologi dan Pengukuran Kerja Modul 1 Peta Kerja Kelompok 3

menggerakkan roda. Di dalam peta proses operasi ini digambarkan seluruh operasi kerja dari awal sampai menjadi produk mobil mini 4WD. Bagian paling atas adalah kepala peta yang terdiri atas Judul. Dicatatkan sebelah kiri adalah urutan operasi-operasi yang dirakitkan pada mobil mini 4WD. Baris sebelah atas menunjukkan komponen-komponen yang dirakit. Lambang lingkaran merupakan lambang operasi sedangkan lambang persegi merupakan lambang dari inspeksi atau kegiatan pemeriksaan dan lambang segitiga merupakan lambang dari storage. Nomor-nomor yang ada di dalam lingkaran adalah nomor urutan dari proses perakitan yang dijalankan. Waktu tiap-tiap operasi juga dicatatkan pada sebelah kiri lingkaran disertai dengan proses yang dilakukan pada sebelah kanan. Proses yang dilakukan antara lain adalah memasang, menyekrupkan dan membautkan. Adanya perbedaan waktu pada tiap elemen kerja tidak mempengaruhi adanya kinerja pada elemen kerja yang selanjutnya. Hal ini disebabkan karena fokus konsentrasi pada seorang operator akan terfokus pada perakitan tamiya, sehingga apapun yang terjadi pada elemen kerja sebelumnya tidak akan mempengaruhi pada kegiatan elemen kerja selanjutnya.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat mempelajari cara merakit produk mobil mini 4WD dengan cepat sehingga hasil praktikum yang kita lakukan dapat dipelajari dan membuat perakitan produk berikutnya menjadi lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu. Dapat dianalisa

(26)

sehingga dapat menentukan elemen-elemen kerja yang dipakai atau digunakan. Untuk menyusun produk mini 4WD (Tamiya), kita harus melakukan 60 operasi kerja. Dan operasi kerja terlama adalah membautkanya itu seperti memasang sekrup ring pada ring bumper. Yang membuat operasi kerja ini dilakukan dalam waktu yang lama karena operator mengalami kesulitan saat menyekrupkan karena ukuran sekrup yang kecil sedangkan tangan operator besar. Dan hasil analisa di buat ke dalam diagram operation process chart dan assembly chart. Dan dari diagram itu, dapat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang efisien dan efektif atau idle/delay suatu kegiatan. Selain itu dapat diidentifikasi metode kerja apa saja yang dapat dipakai atau digunakan berdasarkan alas an dan kegunaannya. Dapat diketahui juga elemen kerja mana yang tercepat dan terlambat dalam suatu proses produksi.

5.2 Saran

 Sebelum praktikum hendaknya mempelajari dan memahami terlebih dahulu mengenai materi praktikum agar praktikan dapat mengetahui teknik perakitan yang efisien.

 Hendaknya saat praktikum lebih berhati-hati dalam melakukan proses perakitan Mini 4WD agar tidak terdapat kerusakan pada komponen.

Harus teliti dalam membuat Elemen Kerja, Assembly Chart, dan Operation Process Chart. Supaya hasil dari rakitan tersebut sesuai dengan video yang di rekam dalam pratikum.

Gambar

Gambar 2.1 Assembly Chart
Gambar 2.2 Operation Process Chart
Gambar 2.3 Flow Process Chart
Gambar 2.4 Peta proses kelompok kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

prosedur kerja dengan lebih aman dan efisien. 2) Memberikan training kepada tenaga kerja/karyawan baru. 3) Memberikan Pre-job instruction pada pekerjaan yang tidak tetap.

Besaran fisik dari proses metabolisme pengeluaran tenaga orang yang dapat diukur secara kuantitatif yaitu : denyut jantung, jumlah oksigen yang terpakai pada pernafasan, jumlah

Dunia Barusa Banda Aceh dengan metode time study, maka dapat disimpulkan bahwa waktu standar yang dibutuhkan seluruh operator tenaga kerja pada proses pergantian oli mobil

Berdasarkan hasil pengamatan, maka dilakukan pembuatan Peta Proses Operasi guna mengetahui secara detail urutan proses diikuti dengan data waktu siklus rata-rata

(1) Kegiatan pengukuran dan pemasangan tanda batas bidang tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dimulai dengan pembuatan peta rencana kerja pembagian tanah.. (2)

Tally sheet peta penyiapan data No Patok Azimuth ˚ JD Peta cm JD Lapangan m Skala 1:7000 1 P0 – P1 150˚ 2 140 2 P1 – P2 285˚ 1,5 105 3 P2 – P3 4 ……- Pn Proses Pengukuran di

Dengan adanya perancangan dan perakitan Kursi Antopometri diharapkan dapat mengimplementasikan keilmuan di bidang Perancangan Produk dan Proses Manufaktur sebagai proses penelitian yang

Kurang dari 25% Sangat tidak efisien Pada tabel 4.4 pada indikator tingkat pengangguran terbuka 98,63%, persentase penduduk usia kerja yang bekerja 99,38%, jumlah calon tenaga kerja