• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIKUM II PEMBUATAN GRANUL

Andy Chandra Gunawan

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIKUM II PEMBUATAN GRANUL"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM II PEMBUATAN GRANUL

Dosen Pengampu : Susi Novaryatiin, M.Si

Disusun oleh :

Nama : Andy Chandra Gunawan NIM : 22.71.025927

Kelas : Farmasi C Kelompok : 1 (Satu)

LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2023

Nilai

(2)

A. Tujuan

Tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat granul dengan metode basah.

2. Melakukan evaluasi granul yang dibuat dengan uji waktu alir dan uji sudut diam.

B. Dasar Teori

Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi.

Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan panas. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif dan eksipien dengan larutan pengikat tertentu sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu pula ( Sharimina Venu Gopalan dan Dolih Gozali, 2018)

Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah ( Sharimina Venu Gopalan dan Dolih Gozali, 2018)

Dalam meracik suatu bentuk sediaan obat, tentunya ada beberapa faktor atau aspek yang perlu diperhatikan agar sediaan yang dihasilkan bisa sesuai, salah satunya adalah bentuk keseragaman ukuran partikel. Ukuran partikel dari bahan obat merupakan penentu untuk beberapa sifat zat. Hal ini berlaku baik untuk bahan yang berada dalam kondisi berbentuk serbuk atau bubuk maupun yang diracik dalam bentuk sediaan tablet, granular, salep, suppositoria dan emulsi (Novaryatiin, 2023).

Selain bentuk keseragaman ukuran partikel, dalam pembuatan granul perlu memperhatikan kualitas granul, dengan melakukan uji waktu alir dan sudut diam. Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas

(3)

bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulat (Novaryatiin, 2023).

C. Alat dan Bahan 1. Alat

No Nama Alat Ukuran (unit/jumlah)

1. Mortir dan stamper - 1

2. Gelas beaker 250ml 1

3. Gelas ukur 100ml 1

4. Cawan porselin 75ml,100ml 1

5. Ayakan OPN 40,80,100 3

6. Oven - 1

7. Aluminium foil - Qs

8. Timbangan analitik - 1

9. Corong - 1

10. Sendok tanduk - 1

2. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1. Amylum maydis (pati jagung) 55 gram

2. PGA 10 gram

3. Kertas perkamen Qs

4. Magnesium Stearat 250gram 2,5 gram

(4)

D. Prosedur Kerja

1. Pembuatan granul

Disiapkan alat dan bahan

Dibuatlah mucilage PGA 5 gram kemudian ditimbang magnesium 1gram

Disiapkan Aquadest 50 mL dan Dipanaskan di penangas air, setelah panas dilarutkan Muchilage PGA di Aquadest panas

Ditimbang 50 gram amylum maydis, dan dicampurkan segera di mortir dengan muchilago PGA 5 gram, gerus hingga kedua bahan mengental keras

Diayak kedua bahan yang telah tercampur menggunakan ayakan OPN 40

Hasil ayakan ditimbang, dan ditaruh di Aluminium foil setelah itu dikeringan menggunakan open selama 1 jam

Setelah granul kering, dicampurkan dengan magnesium 1 gram, dimasukan kedalam wadah tutup rapat dan disimpan pada suhu kamar di dalam desikator

(5)

2. Uji waktu alir

Disiapkan alat stand titrasi, siapkan corong dan taruh kertas dibawah untuk menampung granul yang jatuh

Dituangkan granul 50 gram secara perlahan-lahan ke dalam corong

Dilanjutkan catat tinggi granul yang jatuh, diameter dan berat granul yang jatuh, dan granul yang tertinggal di corong dipisahkan

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbanglah 50 gram bahan yang telah disiapkan

Dilakukan pengulangan Ad 3 kali

diisi granul di corong dan ditutup menggunakan kertas atau bisa juga menggunakan jari

Dicatat berapa lama waktu yang diperlukan (detik) agar semua bahan keluar lewat corong dengan menggunakan alat pencatat

waktu (stopwatch)

Dihitung kecepatan aliran (gram/detik)

(6)

3. Uji sudut diam

Disiapkan alat stand titrasi, siapkan corong dan taruh kertas dibawah untuk menampung granul yang jatuh

Dibuka penutupnya dan biarkan bahan keluar Disiapkan alat dan bahan

Ditimbanglah 50 gram bahan yang telah disiapkan

Dimasukkan secara perlahan-lahan lewat lubang bagian atas, sementara bagian bawah ditutup

Diukur tinggi diameter kerucut yang terbentuk

Dihitung sudut bahan yang dievaluasi dan lakukan sebanyak 3 kali pengulangan, lalu hitung rata-ratanya

(7)

E. Hasil Pengamatan A. Uji Waktu alir

Sampel

Waktu (s) Kecepatan alir (gr/s) Rata-rata kecepatan alir (gr/s)

1 2 3 1 2 3

Granul 8,98 9,61 9,91 5,56 5,20 5,04 5,26 gr/s

B. Uji sudut diam

Sampel Tinggi Jari-jari Sudut diam Rata-rata

Sudut Diam

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Granul 3,5 4 4 6,5 5,75 5,75 27,92 34,60 34,60 32,37o

Perhitungan : a. Uji waktu air

• Uji alir ke-1

Berat granul (w) = 50g Waktu (t) = 8,98 Kecepatan alir = 𝑤

𝑡 𝑔𝑟/𝑠

= 50

8,98

= 5,56 gr/s

• Uji alir ke-2

Berat granul (w) = 50g Waktu (t) = 9,61 Kecepatan alir = 𝑤

𝑡 𝑔𝑟/𝑠

= 50

9,61

= 5,20 gr/s

• Uji alir ke-3

Berat granul (w) = 50g Waktu (t) = 9,91 Kecepatan alir = 𝑤

𝑡 𝑔𝑟/𝑠

(8)

= 50

9,91

= 5,04 gr/s

Rata-rata kecepatan alir = 5,56+5,20+5,04 3

= 15,8

3 = 5,26 𝑔𝑟/𝑠 b. Uji sudut diam

• Tg 𝛼 =

𝑟 =3,5

6,5

Tg 𝛼= 0,53

𝛼 = tan -1 (0,53) 𝛼 = 27,92o

• Tg 𝛼 =

𝑟 = 4

5,75

Tg 𝛼= 0,69

𝛼 = tan -1 (0,69) 𝛼 = 34,60o

• Tg 𝛼 =

𝑟 = 4

5,75

Tg 𝛼= 0,69

𝛼 = tan -1 (0,69) 𝛼 = 34,60o

Rata-rata sudut diam

=

27,92+34,60+34,60 3

= 97,12

3 = 32,37 o

(9)

F. PEMBAHASAN

Granulasi basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap lembab dan panas. Prinsip dari metode ini adalah membasahi massa atau campuran zat aktif dan eksipien dengan larutan pengikat tertentu sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu pula ( Sharimina Venu Gopalan dan Dolih Gozali, 2018)

Dalam meracik suatu bentuk sediaan obat, tentunya ada beberapa faktor atau aspek yang perlu diperhatikan agar sediaan yang dihasilkan bisa sesuai, salah satunya adalah bentuk keseragaman ukuran partikel. Ukuran partikel dari bahan obat merupakan penentu untuk beberapa sifat zat. Hal ini berlaku baik untuk bahan yang berada dalam kondisi berbentuk serbuk atau bubuk maupun yang diracik dalam bentuk sediaan tablet, granular, salep, suppositoria dan emulsi (Novaryatiin, 2023).

Selain bentuk keseragaman ukuran partikel, dalam pembuatan granul perlu memperhatikan kualitas granul, dengan melakukan uji waktu alir dan sudut diam. Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulat (Novaryatiin, 2023).

Pada praktikum kali ini mahasiswa telah melakukan proses pembuatan granul dan pengujian fisik yang meliputi uji waktu alir dan uji sudut diam. Granul yang kami buat untuk praktikum kali ini berbahan dasar dari Amylum maydis (pati jagung) dah PGA. Granul yang mempunyai sifat fisik baik yaitu yang mudah mengalir dengan baik dan mudah dikempa (kompresibilitas baik). Untuk itu maka pada praktikum kali ini dilakukan beberapa uji evaluasi yang biasa digunakan sebagai patokan untuk mengetahui sifat alir granul, yaitu: Waktu alir, Sudut diam. Granulasi itu sendiri adalah proses peningkatan ukuran partikel-partikel kecil

(10)

digabungkan menjadi partikel dengan ukuran yang lebih besar, membentuk aglomerat atau granul stabil sehingga lebih mudah menyebar.

Kecepatan alir merupakan waktu yang diperlukan sejumlah granul atau serbuk pada alat yang dipakai. Pada campuran serbuk atau granul sifat alirnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rapat jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab (Pertiwi, 2020).

Sudut diam adalah sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel yang berbentuk kerucut dengan bidang horizontal, granul atau serbuk yang mempunyai sudut diam lebih atau sama dengan 40° biasanya mempunyai sifat alir yang kurang baik. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh ukuran dan kelembaban serbuk. Serbuk akan mudah mengalir jika mempunyai sudut diam kurang dari 30° dan tidak lebih dari 40°. Sudut diam merupakan karakteristik fluiditas yang berhubungan erat dengan kohesifitas antar partikel penyusun (Pertiwi, 2020).

Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulal. Berdasarkan 3 hasil pengujian pada granul didapatkan hasil yaitu: uji waktu alir pertama mempunyai waktu alir 8,98s dan kecepatan alir 5,56gr/s. Pada uji waktu alir kedua mempunyai waktu alir 9,61s dan kecepatan alirnya 5,20gr/s. Pada uji waktu alir ketiga mempunyai waktu alir 9,91s dan kecepatan alirnya 5,04gr/s. Dari hasil tersebut didapatkan rata-rata kecepatan alirnya yaitu 5,26gr/s.

Sudut Diam, yaitu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel berbentuk kerucut dengan bidang horizontal, jika sejumlah serbuk atau granul dituang kedalam alat pengukur. Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran partikel, dan kelembaban granul. Dimana sudut diam yang dinyatakan baik jika berada diantara 25-40°. Berdasarkan 3 uji sudut diam didapatkan hasil dari yaitu : uji sudut diam pertama mempunyai tinggi 3,5cm dan jari-jari 6,5 maka di peroleh hasil sudut diam

(11)

dari pengujian pertama yaitu 27,92o. Pada uji sudut diam kedua mempunyai tinggi 4cm dan jari-jari 5,75 maka di peroleh hasil sudut diam dari pengujian kedua yaitu 34,60o. Pada uji sudut diam ketiga mempunyai tinggi 4cm dan jari-jari 5,75 maka di peroleh hasil sudut diam dari pengujian ketiga yaitu 34,60o. Dari data yang di peroleh rata-rata sudut diamnya yaitu 32,37o. Dapat disimpulkan bahwa granul yang kami buat memenuhi standar uji sudut diam yang baik berada diantara 25-40o maka dikategorikan sudut diam yang bagus. Dari nilai sudut diam dapat menunjukkan suatu nilai indikasi bisa diterimanya sifat aliran yang dimiliki oleh suatu bahan. Dari perhitungan didapatkan hasil rata-rata sudut diam 32,37o yang berarti memenuhi syarat sudut diam yang baik.

(12)

G. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum kali ini yaitu : 1. Mahasiswa dapat mampu melakukan evaluasi granul yang dibuat

dengan uji waktu alir dan uji sudut diam.

2. Mahasiswa dapat mampu membuat granul dengan metode basah.

3. Granul merupakan gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih kecil dengan bentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih besar.

4. Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. uji waktu alir pertama mempunyai waktu alir 8,98s dan kecepatan alir 5,56gr/s. Pada uji waktu alir kedua mempunyai waktu alir 9,61s dan kecepatan alirnya 5,20gr/s. Pada uji waktu alir ketiga mempunyai waktu alir 9,91s dan kecepatan alirnya 5,04gr/s. Dari hasil tersebut didapatkan rata-rata kecepatan alirnya yaitu 5,26gr/s.

5. Sudut diam merupakan suatu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal jika sejumlah serbuk dituang ke dalam alat pengukur. Dari data yang di peroleh rata-rata sudut diamnya yaitu 32,37o. Dapat disimpulkan bahwa granul yang kami buat memenuhi standar uji sudut diam yang baik apabila dibawah 40o maka dikategorikan sudut diam yang bagus.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

H, A. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Kempat. Jakarta : Universitas Indonesia.

Depkes RI 1979.Farmakope Indonesia Edisi III Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Jakarta.

Pertiwi, Ratih Dyah. 2020. Preformulasi. Formulasi Dan Tekhnologi Sediaan Padat. Universitas Esa Unggul. Jakarta.

Novaryatiin, Susi. 2023. Pembuatan Granul. Modul Praktikum Fisika Farmasi Praktikum 2. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Palangkaraya.

Sharimina Venu Gopalan dan Dolih Gozali. 2018. FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT DAN SEDIAAN TABLET DENGAN METODE GRANULASI BASAH. Jurnal. Universitas Padjadjaran. Jawa Barat.

(14)

Soal Post-test: (langsung dikerjakan di halaman terakhir laporan) 1. Apa yang dimaksud dengan waktu alir?

Jawaban : Waktu alir yaitu waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat dipakai untuk menilai efektivitas bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granulat.

2. Apa yang dimaksud dengan sudut diam.

Jawaban : Sudut diam merupakan suatu sudut tetap yang terjadi antara timbunan partikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal jika sejumlah serbuk dituang ke dalam alat pengukur. Dimana sudut diam yang baik, jika kurang dari 40°.

3. Apa tujuan dari penentuan waktu alir dan sudut diam dari granul?

Jawaban : Penentuan waktu alir untuk mengetahui apakah granul dapat mengalir dengan baik atau tidak, mempunyai kompresibilitas baik atau tidak. Sedangkan, Sudut diam merupakan uji granul yang penting untuk mengetahui sifat alir dari granul. Serbuk akan membentuk kerucut, semakin datar kerucut yang dihasilkan maka sudut diamnya makin kecil.

(15)

LAMPIRAN

Gambar Keterangan Gambar

Alat Dan Bahan

Mucilago

Pembuatan Mucilago

Pembuatan Mucilago

(16)

Penyimpanan Granul

Penimbangan Mgnesium Stearat 2,5 gram

Penimbangan Granul 50gr

(17)

Laporan Sementara

Proses Pencampuran Magnesium Stearat

Proses Uji Waktu Alir Dan Sudut Diam

(18)

Proses Pengayakan

Hasil Ayakan

Referensi

Dokumen terkait

zat aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan larutan bahan pengikat. 2) Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi harus. dibuat dengan metode

Pada metode granulasi kering, granul dibentuk tanpa campuran pelembab bahan pengikat kedalam campuran serbuk obat, tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya

Kempa langsung di definisikan sebagai proses pembuatan tablet dengan langsung mengempa campuran serbuk (zat aktif dan eksipien), dan tidak ada proses sebelumnya kecuali

Istilah tabletasi langsung digunakan untuk menggambarkan proses dimana tablet dikempa secara langsung dari campuran serbuk zat aktif dan eksipien yang sesuai (termasuk

Massa yang diperoleh ini tentunya akan mempengaruhi berat jenis larutan, dimana berat jenis dapat diperoleh dari proses penghitungan pembagian antara berat larutan dengan

Kempa langsung digunakan untuk menyatakan proses ketika tablet dikempa langsung dari campuran serbuk zat aktif dan eksipien yang sesuai. (Gangurde,

pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-. zat makanan atau nutrisi yang diperlukan oleh mikroorganisme

Granulasi Basah merupakan salah satu metode pembuatan tablet, metode ini memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan