• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULA TABLET PARACETAMOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH KELOMPOK 4

N/A
N/A
Aisyah Sukarman

Academic year: 2023

Membagikan "FORMULA TABLET PARACETAMOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH KELOMPOK 4"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

반딧불 축제

FORMULA TABLET PARACETAMOL

DENGAN METODE

GRANULASI BASAH

(WET GRANULATION)

(2)

반딧불 축제

KELOMPOK IV

WULAN UMAIROH SUCI MALADEWI

SRI MEISA NINGRUM VIKA ALVIONITA

RAHMAWATI

ROSLIAN

(3)

A. SIFAT ZAT AKTIF PARACETAMOL

• Paracetamol merupakan bahan dengan karakteristik

kompaktibilitas kurang baik dan memiliki sifat alir yang buruk.

• Kelarutan paracetamol larut dalam 70 bagian air yang artinya paracetamol sukar larut dalam air.

• Memiliki suhu lebur pada 169 ℃ - 172 ℃

• Memiliki pH antara 5,3 – 6,5

(4)

Bahan Komposisi Fungsi/kegunaan

Paracetamol 250 mg Zat aktif (analgetik antipiretik)

Laktosa 20 mg Pengisi

Starch 5 mg Pengisi

Amilum 10 mg Pengikat/penghancur

Talcum 10 mg Glidant

Mg Stearat 5 mg Lubrikan

B. FORMULA

(5)

C. PERHITUNGAN

1. Paracetamol 250 mg = = 0,25 gram/tablet

= 0,25 gram × 10 tab = 2,5 gram/strip = 0,25 gram × 1000 tab = 250 gram/batch 2. Laktosa 20 mg = = 0,02 gram/tablet

= 0,02 gram × 10 tab = 0,2 gram/strip

= 0,02 gram × 1000 tab = 20 gram/batch 3. Starch 5 mg = = 0,005 gram/tablet

= 0,005 gram × 10 tab = 0,05 gram/strip

= 0,05 gram × 1000 tab = 5 gram/batch 4. Amilum 10 mg = = 0,01 gram/tablet

= 0,01 gram × 10 tab = 0,1 gram/strip

= 0,01 gram × 1000 tab = 10 gram/batch 5. Talcum 10 mg = = 0,01 gram/tablet

= 0,01 gram × 10 tab = 0,1 gram/strip

= 0,01 gram × 1000 tab = 10 gram/batch 6. Mg Stearat 5 mg = = 0,005 gram/tablet

= 0,005 gram × 10 tab = 0,05 gram/strip

= 0,05 gram × 1000 tab = 5 gram/batch

(6)

D. METODE PEMBUATAN TABLET

Metode yang digunakan adalah metode granulasi basah.

Granulasi basah merupakan metode yang dilakukan dengan cara membasahi massa tablet menggunakan larutan pengikat sampai diperoleh tingkat kebasahan tertentu, lalu digranulasi (Hadi

Soewignyo dan Fudholi, 2013).

Metode granulasi basah sesuai untuk bahan aktif sukar larut dalam air dan bahan aktif yang tahan akan pemanasan dan lembab.

Pada umumnya, metode granulasi basah digunakan untuk zat aktif

yang sulit dicetak karena mempunyai sifat alir dan kompresibilitas

yang buruk (Hadi Soewignyo dan Fudholi, 2013).

(7)

Prosedur Pembuatan

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang masing-masing bahan sesuai perhitungan

3. Dimasukkan pct, laktosa dan starch ke dalam mixer lalu diaduk ad homogen

4. Dimasukkan amilum yang telah dibuat muchilago ke dalam mixer. Kemudian pembuatan massa granul sampai diperoleh granul yang baik yg ditandai dengan massa granul dikepal lalu dipatahkan tidak ada lagi massa yg rontok

5. Diayak massa granul dengan no 10 mesh (untuk memudahkan pengeringan, memperkecil ukuran partikel)

6. Dikeringkan granul pada oven dengan suhu 40-50 derat C sampai granul kering dengan kadar air di bawah 5%

7. Diayak granul yang sudah kering dengan pengayakan no 20 mesh 8. Ditambahkan mg stearat dan talcum ke dalam granul

9. Granul dikempa lalu tablet yang diperoleh dilakukan evaluasi tablet.

(8)

Evaluasi Tablet

1. Uji organoleptik

Di amati penampilan fisik dari tablet meliputi bau, warna dan bentuk sediaan tablet. Tablet yg dihasilkan berbentuk bulat, tidak berbau karena zat aktif dan bahan tambahan yang digunakan tdk memiliki bau yg khas

2. Keseragaman bobot

Diambil masing2 10 tablet lalu ditimbang bobot satu persatu. Hasil yang

didapatkan diperoleh memperlihatkan bahwa data terdistribusi normal dengan nilai p>0,05.

3. Kekerasan tablet

Kekerasan tablet dinyatakan dalam satuan kg dari tablet yang sudah dibuat.

Persyaratan kekerasan tablet secara umum yaitu 4-8 kg. hasil yang di dapat uji kekerasan tablet memenuhi syarat yaitu 5 kg

4. Kerapuhan tablet

Kerapuhan tablet memiliki syarat boleh kehilangan berat lebih kecil dari 0,5-1%.

Pada penelitian ini kerapuhan tablet adalah kehilangan berat lebih dari 1%.

5. Waktu hancur

Menurut FI edisi III waktu hancur tablet adalah kurang dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan 30 menit untuk tablet yang bersalut. Hasil yang diperoleh menunjukan wakt hancur tablet kurang dari 15 menit.

(9)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon

, infographics & images by Freepik

Thanks

반딧불 축제

Referensi

Dokumen terkait

skripsi yang berjudul “Formulasi Tablet Effervescent Ekstrak Kelopak Bunga Rosella ( Hibiscus sabdariffa Linn) Secara Granulasi Basah dengan Pengikat PVP K- 30”..

Bagaimana pengaruh kadar bahan pengikat PVP K-30 1%, 2%, 3% terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak wortel yang dibuat dengan metode granulasi basah dan berapa kadar PVP K-30

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula tablet ekstrak buah pare dengan bahan pengikat gelain 0,5% yang dibuat dengan metode granulasi basah dapat

PENGARUH KADAR PVP K-30 DALAM FORMULA TABLET EFERVESEN EKSTRAK WORTEL ( Daucus carota L.) DENGAN BAHAN.. PENGISI SUKROSA-MANNITOL DENGAN METODE

Pada metode granulasi basah penambahan bahan pengikat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: dengan cara penambahan bahan pengikat bentuk serbuk kering, dicampur dengan

FORMULASI TABLET EKSTRAK TABLET EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI ( Psidium guajava Linn.) SEBAGAI ANTIDIARE SECARA GRANULASI BASAH DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN.. PENGIKAT

PENGIKAT PADA TABLET HISAP EKSTRAK TEH HIJAU RASA JAHE (Metode Granulasi Basah)” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa formula tablet ekstrak buah pare dengan bahan pengikat gelain 0,5% yang dibuat dengan metode granulasi basah dapat