Sarah Saphira Wenas 2206813076
Kelompok 14
Praktikum Kimia Dasar 01
MSDS MODUL 5: PRAKTIKUM ASAM-BASA No Nama
Bahan
Bentuk/Komposisi Bahan
Identifikasi Bahaya
Penanganan Pertama
1. Metil Jingga
Bubuk jingga berbau khas yang lemah. Rumus kimia yang tepat adalah
C14H14N3NaO3S.
Bersifat toksik jika dikonsumsi.
Atau mengalami kontak dengan mata
Bila terhidup, hirup udara segar.
Jika napas berhenti, berikan napas buatan ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen bila mungkin. Segera hubungi dokter. Bila terjadi kontak kulit, bilaslah dengan air yang banyak.
Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, beri air minum. Jika pertolongan tidak tersedia dalam
satu jam, rangsang untuk muntah.
2. Fenolftae lin
Bubuk putih tidak berbau.
Fenolftalein adalah senyawa kimia dengan rumus molekul C20H14O4.
Dapat
menyebabkan kanker, diduga menyebabkan kerusakan genetic, diduga dapat merusak kesuburan.
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kotntak kulit,
tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, segera beri minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan
ke dokter.
3. Bromtim ol Biru
Bubuk ungu tidak berbau. Bromtimol biru memiliki rumus molekul C H Br O S.₂₇ ₂₈ ₂ ₅
Tidak diklasifikasik an sebagai berbahaya
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kotntak kulit,
tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, segera beri minum air putih (dua
gelas paling banyak).
4. Metil Merah
Bubuk ungu- kemerahan dengan bau lemah. Rumus
Tidak diklasifikasik
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kotntak kulit,
tanggalkan segera semua pakaian
molekul:
C H N₁₅ ₁₅ ₃ O₂
an sebagai berbahaya
yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, segera beri minum air putih (dua
gelas paling banyak).
5. HCl
(Asam Klorida)
Cairan tidak berwarna dan tidak berbau.
Menyebabka n gangguan pada kulit dan gangguan mata berat
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kotntak kulit,
tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, segera beri minum air putih (dua
gelas paling banyak).
6. CH3CO OH (Asam Asetat)
Cairan tidak berwarna dan berbau pedih
Menyebabka n kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kontak kulti, tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hindari
muntah (risiko perforasi).
7. NaOH
(Natrium Hidroksi
da)
Berbentuk padat warna putih dan tidak berbau.
Korosif terhadap logam.
Menyebabka n kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Jika napas terhenti, berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin dan segera hubungi dokter. Bila terjadi kontak kulit, bilaslah dengan air yang banyak dan hubungi dokter. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, beri air minum (paling banyak dua gelas).
Segera cari anjuran pengobatan.
Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon
aktif.
8. Mg(OH)
2
(Magnesi um Hidroksi
da)
Berbentuk padat tidak berwarna dan tidak berbau
Bisa
menyebabkan iritasi kulit dan mata.
Toksisitas pada organ sasaran spesifik.
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Jika napas terhenti, berikan napas buatan mulut ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika mungkin dan segera hubungi dokter. Bila terjadi kontak kulit, bilaslah dengan air yang banyak dan hubungi dokter. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Setelah tertelan, beri air minum (paling banyak dua gelas).
Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak sadarkan diri), telan karbon aktif, dan konsultasikan kepada
dokter secepatnya.
9. H2PO42-
(Dihidro gen sulfat)
Cairan tidak berwarna dan tidak berbau
Tidak diklasifikasik an sebagai berbahaya
Setelah menghirup, hirup udara segar. Bila terjadi kontak kulit, tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/pancaran air. Setelah kontak pada nata, bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan lensa kontak. Setelah tertelan, beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi ke
dokter jika merasa tidak sehat.
10. NH4OH- NH4+
(Amoniu m hidroksid
a)
Cairan tidak berwarna dan tidak berbau.
Menyebabka n kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata, bisa menyebabkan iritasi
pernapasan.
Setelah terhirup, hirup udara segar.
Bila terjadi kontak kulti, tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilas kulit dengan air/pancuran air. Segera panggil dokter. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak, segera hubugni dokter mata, dan lepaskan lensa kontak. Setelah tertelan, beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hindari muntah (risiko perforasi), segera panggil
dokter, dan jangan mencoba menetralisir.