• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2021/2022

N/A
N/A
Paskalis Alan

Academic year: 2024

Membagikan "Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2021/2022"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DATA DIMENSI PRODUK REFERENSI

3.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan sebuah bagian yang akan menjelaskan secara detail mengenai pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahan masalahnya melalui pembahasan secara teoritis. Teori yang dikemukakan merupakan dasar-dasar penulis untuk meneliti sebuah masalah yang dihadapi. Berikut adalah landasan teori yang berkaitan dengan data dimensi produk referensi.

3.1.1 Pengertian Produk, Data, Dimensi, dan Referensi

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli (Ronald, 2013).

Produk adalah suatu produk adalah kumpulan dari atribut- atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah denganjasa dan reputasi penjualannya (Andri. 2012).

Data adalah deskripsi dasar dari benda, event, Aktivitas, dan transaksi yang telah direkam, diklasifikasi, disimpan tetapi

(2)

belum bisa menyampaikan arti yang lebih spesifik (Yulianingsih, 2017).

Data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu. Data adalah kumpulan dari fakta, konsep, atau instruksi pada penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi, perbaikan dan diproses secara otomatis yang mempresentasikan informasi yang dapat di mengerti oleh manusia (Dewi, 2018)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dimensi adalah ukuran yang meliputi berbagai macam hal seperti panjang, luas, tinggi, lebar dan sebagainya. Definisi dimensi juga bermakna salah satu aspek yang meliputi atribut, elemen, item, fenomena, situasi atau faktor yang membentuk suatu entitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah refrensi mengacu pada sumber acuan (rujukan, petunjuk). Korelasi referensi yang memuat informasi tertentu akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan tertentu. Pada umumnya koleksi ini dirancang untuk tidak dibaca secara keseluruhan, tetapi hanya pada bagian – bagian tertentu dan digunakan sebagai sumber informasi tertentu.

3.1.2 Kualitas Produk

Kualitas produk adalah bagaimana produk tersebut memiliki nilai yang dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun secara psikologis yang menunjukan pada atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil. Assauri mengatakan bahwa kualitas produk merupakan faktorfaktor yang terdapat pada suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil dimaksudkan (Lembardo, 2019)

(3)

Kualitas produk merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi dan pemeliharaan yang membuat produk tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen (Permana, 2021)

3.1.3 Perspektif Kualitas

Perspektif kualitas adalah pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan kualitas suatu produk atau jasa. Terdapat lima perspektif kualitas yang biasa digunakan yaitu sebagai berikut (Harcahyani, 2010).

1. Transcendental Approach

Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain itu perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pernyataan-pernyataan, seperti tempat berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik), kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-lain. Fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas.

2. Product-based Approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.

Perbedaan dalam kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk.

Pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.

3. User-based Approach

(4)

Pendekatan didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (misalnya perceived quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.

4. Manufacturing-based Approach

Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya (conformance to requirements).

Kualitasnya dapat dikatakan bersifat operations-driven dalam sektor jasa. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang sering kali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value-based Approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-of antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “afordable excellence”.

Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli (best-buy).

3.1.4 Dimensi Kualitas

(5)

Apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari : (Indrasari, 2019)

1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk

2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk

4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau

(6)

kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.

3.1.5 Atribut Produk

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut produk meliputi Kualitas Produk, Fitur Produk, Gaya dan Desain Produk, Merek, Kemasan, Lebel (Firmansyah, 2019)

1. Kualitas Produk

Kualitas Produk merupakan salah satu sarana positioning utama untuk pemasar. Ini memiliki dampak langsung pada kinerja produk. Untuk itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.

2. Fitur Produk

Fitur produk adalah suatu produk bisa ditawarkan dalam beragam fitur, model dasar, model tanpa tambahan apapun, ini merupakan titik awal. Perusahaan bisa menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Fitur yaitu sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dengan produk pesaing

3. Gaya dan Desain Produk

Desain memiliki konsep yang lebih luas dibanding gaya (style). Selain mempertimbangkan faktor penampilan, desain juga bertujuan untuk memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi dan menambah keunggulan bersaing.

4. Merek

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi semuanya, yang menunjukkan

(7)

identitas pembuat atau penjual produk atau jasa. Konsumen akan memandang merek sebagai bagian penting dari produk dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk.

5. Kemasan

Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus sebuah produk. Fungsi utama kemasan yaitu menyimpan dan melindungi produk.

Kemasan yang didesain buruk dapat menyebabkan konsumen enggan membelinya dan perusahaan akan kehilangan penjualan. Sebaliknya, jika kemasan inovatif akan bisa memberikan manfaat pada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan.

6. Label

Label bisa berupa penanda sederhana yang ditempelkan pada produk hingga rangkaian huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Label ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya menunjukkan produk atau merek dan menggambarkan beberapa hal tentang produk.

3.1.6Tingkatan Produk

Terdapat lima tingkatan produk yaitu core benefit, product generic, expected product, augmented product dan potential product. Berikut adalah tingkatan produk. (Firmansyah, 2019) 1. Produk Utama atau inti (Core Benefit)

Yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.

2. Product Generic

Produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.

3. Produk harapan (Expected Product)

(8)

Produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

4. Produk Pelengkap (Equipmented Product)

Berbagai atribut produk yang dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.

5. Produk potensial (Potential Product)

Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan datang

3.1.7 Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu berdasarkan wujudnya. Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu (Salam, 2016)

1. Klasifikasi Produk Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:

a. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan diperlakukan fisik lainnya.

b. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya.

2. Klasifikasi Produk Berdasarkan Aspek Daya Tahannya Produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

(9)

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.

b. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

2. Klasifikasi Produk Berdasarkan Kegunaannya

Berdasarkan kegunaannya produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

a. Barang konsumsi (cunsumer’s goods)

Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis:

1) Barang Kenyamanan (Convenience Goods)

Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan haya memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembelinya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar dan sebagainya. Convenience goods sendiri masih dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu staples, impulse goods dan emergency goods.

2) Barang belanja (Shopping Goods)

Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat

(10)

rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya. Ktegori barang belanjaan dibagi menjadi dua yaitu barang belanjaan homogeni dan heterogen.

3) Barang Khusus (Specially Goods)

Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identitas merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.

4) Barang yang tidak dicari (Unsought goods)

Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Ada dua jenis unsought, yaitu regularly unsought goods dan now unsought goods.

b. Barang Industri (Industrial’s Goods)

Barang industri merupakan satu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. Klasifikasi barang produksi dibagi menjadi tiga, diantaranya:

c. Bahan baku dan suku cadang (material and parts)

Barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Bahan dan suku cadang dibagi dua yaitu bahan mentah serta bahan dn suku cadang manufaktur.

d. Barang modal (capital item’s)

Barang tahan lama yang difasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi.

e. Layanan bisnis dan pasokan (supply and business services)

(11)

Barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelola produk jadi.

3.2 Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang menjelaskan data yang didapat dan diteliti bedasarkan hasil temuan lapangan dan sudah dianalisis secara deskriptif. Hasil dan pembahasan pada data dimensi produk referensi menjelaskan deskripsi produk dari bahan baku yang akan digunakan hingga menjadi hasil produk yang memiliki ukuran dimensi produk dan karakteristik dari sifat-sifat sebuah produk.

Berikut merupakan hasil dan pembahasan dari data dimensi produk Rak Pot Tanaman.

3.2.1 Deskripsi Produk Referensi

Deskripsi produk referensi merupakan penjelasan secara detail mengenai produk referensi yang akan dijadikan sebagai acuan pembuatan produk inovasi. Penjelasan sederhana mungkin cukup jelas bagi orang awam, namun investor/klien mungkin tidak memahami produk yang ditawarkan. Dengan kata lain dapat diartikan sebagai keterangan atau penjelasan lengkap mengenai kualitas, kelebihan, cara penggunaan, dan lain sebagainya yang berguna bagi calon pembeli, sehingga akan membaca ulasan tersebut dahulu sebelum melakukan pembelian supaya mengetahui informasi yang diperlukan. Produk yang dijadikan referensi oleh tim pengembang yaitu Rak Pot Tanaman.

Produk ini sangat bermanfaat karena pada umumnya orang- orang yang gemar memelihara tanaman hias memerlukan tempat untuk meletakan pot tanaman hias agar tertata rapih dan terhindar dari kerusakan.

(12)

Produk referensi yang kami buat dalam praktikum PTI 1 ini adalah produk Rak Pot Tanaman. Produk referensi adalah rak pot tanaman dimana memiliki tujuan untuk mengembangkan pasar penjualan rak pot tanaman dan memberikan sebuah inovasi dalam memenuhi permintaan pasar. Produk referensi adalah rak pot tanaman dengan alasan kebanyakan rak pot tanaman pada umumnya memiliki ukuran yang sangat besar yang mungkin produk tersebut tidak dapat dipindah tempatkan dalam ruangan, sehingga menciptakan inovasi produk untuk mempermudah dalam penggunaannya

Tampak Depan Tampak Isometrik

Tampak Atas Tampak Samping

Gambar 3.1 Produk Rak Pot Tanaman

Kegunaan dari produk rak pot tanaman ini adalah untuk meletakkan tanaman - tanaman yang berserakan atau tidak memiliki tempat penyimpanannya, sehingga jika ditata dengan rapih ke dalam Rak Pot Tanaman ini dapat dicari kembali dengan mudah. Melakukan produksi produk rak pot tanaman ini, sebagai produsen diharuskan mempunyai target pasar yang mana

(13)

terdapat dua target yaitu target khusus dan target umum. Target umum, menargetkan kepada kalangan remaja dimana pada anak remaja dan orang dewasa dinilai cukup tinggi untuk mengoleksi tanaman hias. Target khusus, menargetkan pada kalangan remaja yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dengan usia (17 - 55) tahun, hal tersebut dikarenakan seorang remaja dan orang dewasa yang umumnya memiliki kegemaran memelihara tanaman hias harus memiliki tempat penyimpanan pot, oleh karena itu penyimpanan pot pada rak pot tanaman bertujuan agar tertata rapih dan terlihat indah. Tempat pembuatan produk referensi Rak Pot Tanaman ini bertempat di UD Reno Jaya di Jl.

Raya Pisangan, Satriajaya, kec.Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17510.

Ukuran keseluruhan dari produk referensi pada Rak Pot Tanaman ini mempunyai panjang 20 cm , lebar 10 cm , dan tinggi 41 cm. Produk referensi Rak Pot Tanaman ini memiliki 5 komponen utama diantaranya papan kaki yang berukuran panjang 3 cm x lebar 2 cm x tebal 2 cm, papan alas bawah berukuran panjang 25 x lebar 15 x tebal 1,2 cm, papan penyangga samping berukuran panjang 50 x lebar 7 x tebal 1,2 cm, papan alas tengah berukuran pajang 50 x lebar 7 x tebal 1,2 cm dan papan alas atas berukuran panjang 15 x lebar 15 x tebal 1,2cm.

Material yang digunakan dalam pembuatan Rak Pot Tanaman ini menggunakan material jenis kayu multipleks.

Material tambahan juga digunakan seperti paku dan pernis.

Alasan menggunakan material berbahan dasar kayu multipleks secara kualitas, yakni dari ketahanan dan kekuatan, kayu multipleks mampu mengimbangi kayu asli, sedangkan dari segi harga kayu multipleks jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan kayu asli. Secara estetik, kayu multipleks juga masih

(14)

menampilkan pesona kayu yang sama dengan kayu asli karena memang terbuat dari lapisan kayu asli dan dan alasan penggunaan material kayu multipleks yang digunakan sebagai kaki-kaki dari Rak Pot Tanaman dikarenakan kayu ini memiliki tebal yang cukup untuk menopang beban badan dari rak pot tanaman tersebut.

Proses pembuatan produk Rak Pot Tanaman terdiri dari 4 stasiun, yaitu stasiun pengukuran, stasiun pemotongan, stasiun pengelasan, dan stasiun perakitan. Proses produksi Rak Pot ini menggunakan Proses Intermitten. Proses Intermitten adalah proses produksi yang mana pola atau urutan pelaksanaan produksinya dilakukan sejak bahan baku sampai hingga jadi produk akhir. Proses pengukuran adalah proses mulai dari pengambilan bahan dari gudang bahan baku, kemudian bahan diukur menggunakan penggaris dan pensil sesuai dengan ukuran yang akan dibuat, seperti ukuran komponen produk Rak Pot Tanaman sebagai berikut : papan kaki yang berukuran panjang 3 cm x lebar 2 cm x tebal 2 cm, papan alas bawah berukuran panjang 20 cm x lebar 10 cm x tebal 1,2 cm, papan penyangga samping berukuran panjang 47 cm x lebar 7 cm x tebal 1,2 cm, papan alas tengah berukuran pajang 15 cm x lebar 10 cm x tebal 1,2 cm dan papan alas atas berukuran panjang 10 cm x lebar 10 cm x tebal 1,2cm. Bahan kemudian dibawa ke stasiun pemotongan dan dipotong menggunakan alat gergaji mesin kemudian dibawa ke stasiun perakitan untuk menyatukan bahan- bahan yang telah dipotong kemudian dibawa ke stasiun pengamplasan dan diamplas menggunakan mesin pengamplasan, selanjutnya dibawa ke stasiun perakitan dan dirakit menggunakan palu dan paku, akhirnya produk disimpan ke gudang penyimpanan.

(15)

Produk rak pot tanaman ini memiliki beberapa kelebihan yaitu pada bagian atas, tengah, dan bawah terdapat sekat – sekat yang berbeda – beda ukurannya sehingga kita dapat meletakan pot tanaman hias sesuai dengan ukurannya, namun kekurangan dari rak pot tanaman adalah bahan yang digunakan adalah kayu maka Rak Pot Tanaman ini mudah terkena rayap, mudah lapuk apabila kondisi terlalu lembab dan tidak dapat diletakkan ukuran pot yang paling besar

3.2.2Dimensi Produk Referensi

Dimensi produk referensi merupakan wujud fisik dari suatu produk yang dapat dilihat secara langsung oleh konsumen.

Dimensi produk referensi terdapat 2 jenis komponen yaitu komponen utama dan komponen tambahan. Komponen utama adalah komponen yang mempunyai perlakuan dan ukuran yang sama. Berikut ini merupakan Tabel komponen utama produk Rak Pot Tanaman yang disajikan dalam Tabel dibawah ini

Tabel 3.1 Tabel Komponen Utama

No Nama Komponen Unit Tipe

Bahan

Ukuran (panjang x lebar x tebal) 1 Papan penyangga

kiri dan kanan 2 Multipleks 50 x 7 x 1,2 2 Papan alas atas 1 Multipleks 15 x 15 x 1,2 3 Papan alas tengah 1 Multipleks 20 x 15 x 1,2 4 Papan alas bawah 1 Multipleks 25 x 15 x 1,2 5 Kaki rak papan 4 Multipleks 3 x 2 x 2

Komponen utama pada produk referensi Rak Pot Tanaman ini terdiri dari papan kaki, papan alas bawah, papan penyangga samping, papan alas tengah dan papan alas atas yang dimana semua komponen menggunakan bahan dasar dari jenis kayu multipleks. Komponen paling utama pada produk referensi pada Rak Pot Tanaman ini adalah papan penyangga samping karena papan penyangga lebih banyak mendapat perlakuan dari seluruh komponen lainnya. Komponen penyangga samping terdiri 2 unit

(16)

dan berukuran Panjang 50 cm x lebar 7 cm x tebal 1,2 cm/unit.

Komponen papan kaki belakang terdiri dari 4 unit berukuran Panjang 3 cm x lebar 2 cm x tebal 2 cm/unit. Komponen papan alas bawah dan berukuran Panjang 25 cm x lebar 15 cm x tebal 1,2 cm. Komponen alas tengah dan berukuran Panjang 20 cm x lebar 15 cm x tebal 1,2 cm, dan Komponen alas atas berukuran Panjang 15 cmx lebar 15 cm x tebal 1,2 cm.

Tabel 3.2 Tabel Komponen Tambahan No

. Nama Komponen Unit Tipe Bahan Ukuran

(Satuan)

1 Paku 22 Besi 3 cm

2 Lem Kayu 1 - 600 ml

Komponen utama yang dimiliki produk referensi ini, produk Rak Pot Tanaman juga memiliki komponen tambahan yang berfungsi untuk menyatukan dengan komponen utama lainnya. Tabel diatas menunjukkan komponen tambahan terdiri dari paku dan lem kayu. Paku yang dibutuhkan pada produk referensi ini sebanyak 22 unit dengan tipe bahan besi yang memiliki ukuran 3 cm/unit dan 1 unit lem kayu dengan tipe bahan cair dengan ukuran isi sebanyak 600 ml.

3.2.3Dimensi Kualitas Produk Referensi

Dimensi kualitas produk referensi adalah konsisten sebuah produk yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan pelanggan mulai dari harapan dan kebutuhan internal dan eksternal (Kanuk dan Schiffman, 2008). Dimensi kualitas dibagi menjadi beberapa aspek. Pada produk Rak Pot Tanaman ini memiliki Empat Dimensi Kualitas yang terdiri dari Performance / Kinerja, Durability / Daya Tahan, Aesthetics / Estetika, dan Serviceability. Berikut ini merupakan Dimensi Kualitas.

Tabel 3.3 Tabel Dimensi Kualitas

No. Dimensi Kuliatas Analisis

1 Performance (Kinerja) Produk Referensi ini mempunyai

(17)

kinerja yang dapat dipergunakan sebagai tempat meletakan pot tanaman hias

2 Durability (Daya Tahan)

Produk Referensi ini dibuat dengan menggunakan bahan baku berbahan dasar kayu Jati Belanda. Kuat dan ringan,mempunyai daya tahan hingga jangka waktu yang lama, memiliki ketebalan 1.2 cm dan 2 cm

3 Serviceability

Produk referensi ini berbahan dasar kayu jenis Jati Belanda. Menggunakan bahan yang cukup bagus, ringan, kuat dan mudah ditemukan di pasaran yaitu kayu multipleks.

4 Aesthetics(Estetika)

Tampilan produk ini adalah sederhana tetapi fungsional. Posisi bagian alas bawah lebih besar dibandingkan yang bagian alas tengah dan atas dengan tujuan agar menaruh pot tanaman berbeda ukuran dan terlihat rapih dan indah jika ukuran antar potnya berbeda

Performance / Kinerja merupakan dimensi kualitas yang berkaitan dengan karakteristik utama suatu produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut. Pada produk referensi rak pot tanaman ini mempunyai kinerja yang mampu menyimpan dan meletakan pot tanaman dengan ukuran berbeda sesuai dengan ukuran pada bagiannya.

Durability / daya tahan dimensi ini berkaitan dengan seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu. Tentunya dengan pola penggunaan dan perawatan yang masuk akal alias rasional. Durability ini biasanya diukur dengan umur atau waktu daya tahan suatu produk.

Produk referensi Rak Pot Tanaman ini terbuat dari bahan kayu multipleks dikarenakan bahan tersebut kuat dan ringan, Berdasarkan karakteristik kayu berjenis multipleks ini, produk ini mempunyai daya tahan hingga jangka waktu yang lama karena pada produk referensi menggunakan tebal kayu multipleks 1,8

(18)

Aesthetics / estetika adalah yang berkaitan dengan tampilan, corak, daya tarik,dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas . Dimensi ini menyangkut keindahan, keserasian atau kesesuaian yang membuat enak dipandang, sehingga memberikan suatu daya tarik tersendiri kepada konsumen pada produk referensi rak pot tanaman ini memiliki nilai estetika dari segi bentuknya, karena pada bentuknya memiliki sekat di atas dan di bawahnya yang membuat ukuran pot berbeda – beda.

Produk referensi Rak Pot Tanaman ini memiliki nilai estetika dari segi bentuknya, karena pada bentuknya memiliki sekat di atas dan di bawahnya yang membuat Pot Tanaman menjadi tersusun lebih rapih dan memiliki warna kayu yang alami sehingga memiliki kesan yang natural.

Serviceability adalah kemudahan layanan atau perbaikan jika dibutuhkan. Hal ini sering dikaitkan dengan layanan purna jual yang disediakan oleh produsen seperti ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika terjadi kerusakan serta adanya pusat pelayanan perbaikan (Service Center) yang mudah dicapai oleh konsumen. Produk referensi Rak Pot Tanaman ini menggunakan bahan yang cukup bagus, ringan, kuat dan mudah ditemukan di pasaran yaitu kayu multipleks sehingga akan mudah diperbaiki apabila ada komponen yang terlepas atau rusak. Komponen tersebut dapat dipasang dengan mudah hanya dengan paku serta palu.

(19)

Referensi

Dokumen terkait