Pengertian Ketahanan Pangan
• kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
• kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Tujuan Ketahanan Pangan
a. meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri
b. menyediakan Pangan yang
beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan Gizi bagi konsumsi masyarakat;
c. mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
d. meningkatkan kesejahteraan bagi Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha Pangan;
dan
Tujuan Ketahanan Pangan
a. meningkatkan kemampuan memproduksi Pangan secara mandiri
b. menyediakan Pangan yang
beraneka ragam dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan Gizi bagi konsumsi masyarakat;
c. mewujudkan tingkat kecukupan Pangan, terutama Pangan Pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
d. meningkatkan kesejahteraan bagi Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku Usaha Pangan;
dan
• Program Gerbang Si Intan
• (Gerakan Membangun Sistem Intensifikasi Pekarangan)
merupakan program inovasi dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana. Tujuan dari program ini adalah
memberdayakan rumah tangga dan masyarakat dalam penyediaan sumber pangan dan gizi melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan lahan sekitar tempat tinggal.
Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melakukan optimalisasi lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga. Salah satu program yang mendukung ketahanan pangan sebagai sumber pangan keluarga adalah program pengembangan konsumsi dan
penganekaragaman dengan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
BUDIDAYA CABAI
• Buat tempat persemaian berbentuk bedengan atau rak yang diberi atap plastik transparan.
• •Buat campuran media semai dari 1-2 ember tanah + 1 ember pupuk kandang dan 180 gr NPK) dihaluskan, Dari 90%- nyabisa dijadikan 300-400 polybag.
• •Benih ditanam di dalam polybag/plastik semai ukuran 4x6, dengan dibuatkan lubang semai sebesar 0.5 cm dan lalu ditutup tanah halus atau abu (lihat gambar Cara Menanam Benih Dalam Media).
• •Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah berumur antara 17-21 hari.
PEMERAMAN BIJI DAN
PERSEMAIAN
• Sebelum disemai, benih cabai diperam terlebih dulu dalam air hangat yang bertujuan untuk menghilangkan hama penyakit dan untuk mempercepat proses perkecambahannya.
Selain itu jika ada benih yang mengambang berarti kualitasnya kurang bagus
PERSIAPAN LAHAN
• Ukur tingkat keasaman tanah (pH) dan lalu berikan kapur sesuai tabel dosis.
• Bajak tanah dengan traktor/cangkul dengan kedalaman 30-40 cm,
yang disertai pembersihan dari gulma, sisa tanaman, batu-batuan, dan kotoran unorganik lainnya.
• Taburkan pupuk organik (pupuk kandang) sebanyak 20-30 ton/ha.
• Buat bedengan dengan lebar 110-120 cm dan tinggi 30-40 cm. Jarak antar bedengan 60-70 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan lahan.
• Buat garitan-garitan dan lubang-lubang tanam dengan ketentuan
untuk musim hujan 60 x 70 cm dan untuk musim kemarau 60 x 60 cm.
• Beri pupuk urea NPK, ditaburkan per meternya 100 gram dan lalu diaduk sampai rata
Penanaman Cabai.
• Sebelum penanaman, garitan-garitan dan lubang pada bedengan diberi pupuk kandang (pupuk kompos) dam pupuk NPK Setelah itu bedengan disiram air dan lalu dipasangi mulsa (Plastik hitam perak).
• Pemasangan mulsa bertujuan untuk menjaga struktur tanah agar tetap gembur, memelihara kelembaban
dan temperatur tanah, menghindari pencucian unsur
hara dikala hujan, menekan perkembangan gulma,
dan terhindar dari erosi tanah.
• Cara menanam cabai pada bedengan:
• Tanam pada pagi atau sore hari.
• Sehari sebelumnya lahan diairi bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa.
• Lepaskan polybag tanpa merusak akar, lalu tanam dan siram secukupnya (media semai menyatu dengan tanah).
• Segera tutup dengan tanah jika akar terlihat.
• Jangan ada rongga diantara tanah dan plastik
mulsa.
• Setelah tanaman cabai cukup tinggi juga perlu
dipasang ajir atau lanjaran untuk menopang
tanaman agar dapat berdiri kokoh.
Pemeliharaan dan Perawatan
•
– Penyiraman
• Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari apabila dalam keadaan terik, yaitu pagi dan seore hari. Jangan menyiram tanaman pada siang hari.
– Pemupukan
• Pemupukan bisa dilakuukan dengan membikan pupuk
tambahan sebanyak 1 sendok makan pk per lubang tanam disetiap bulannya, anda juga bisa menggunakan pupuk
organikc cair dengan cara menyemprotkannya pada bagian daun pad amasa pertumbuhan. Dan juga bisa menambah kanpupuk kandang pada saat tanaman mulai berbuah.
– Pemangkasan
• Pemangkasan dilakukan pada hari ke 20 setelah tanam, pemangkasan dilakukan pada tunas yang berada diketiak daun.
– Hama dan Penyakit
• Gunakan Peptisida apabila tanaman cabe terkena serangan hama atau sakit, bisaanya yang menyerang adalah hama putih dan ulat. Sedang kanapa bila terkena serangan jamur semprot dengan menggunakan fungisida.
– Proses Panen
• Cabe mulai bisa dipanen setelah berumur kurang lebih 80 hari setelah proses penanaman. Pemanenan dapat dilakukan
beberapa kali namuan tergantung jenis varietasnya kondisi lahan, perawatan dan lainnya. Pemanenan dapat dilakuakn dalam priode 3 sampai 5 hari sekali. dalam proses pemanenan sebaiknya langsung memtik dengan tangkainya sekaligus.
Proses pemetikan ini sebaikny adilakukan pagi hari karena cabe masih dalam kondisi segar.
BUDIDAYA TERONG
• Penyemaian.
• Benih terong sebelum ditanam di lahan terbuka sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. Tempat persemaian berupa bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20 cm.
• Bedengan dibuat dari cam-puran tanah, arang sekam dan kompos dengan perban-dingan 1:1:1. Benih terong direndam dalam air hangat selama 10- 15 menit, kemudian benih dibungkus dengan kain basah dan didiamkan selama 24 jam.
• Buat alur berjarak 5-10 cm di atas bedengan untuk menebarkan benih.
Benih diletakkan pada alur tersebut kemudian ditutup dengan tanah tipis.
Bedengan ditutup dengan daun dan disiram.
• Benih akan berkecambah setelah 2-3 hari,.
• Setelah 10-15 hari bibit dipindah ke dalam polybag. Bibit berada dalam polybag sampai berumur 1-1,5 bulan atau telah memiliki minimal 4 helai daun baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka.
• Pengolahan Tanah
• Lahan untuk budidaya terong dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm. Bersihkan tanah dari
gulma dan kerikil. Bentuk bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm dan panjang disesuaikan bentuk lahan. Jarak antar bedengan 40 cm. Pupuk organic digunakan sebagai pupuk dasar sebanyak 1,5 ton per hektar.
• Lubang tanam dibuat bergaris, satu bedengan
sebanyak dua baris. Jarak tanam antar lubang tanam
60 cm dan jarak antar baris 70 cm. Lebar lubang dan
kedalaman disesuaikan dengan ukuran polybag bibit.
POLYBAG
• Genangi parit
dengan air setinggi bedengan, kemudian kurangi air hingga ½ dari tinggi bedengan.
• Lubangi mulsa
dengan jarak 50 cm X 60 cm,
• Masukan bibit yang sudah berumur 25 hari atau sudah berdaun 4 helai kedalam lubang mulsa,
Siapkan beberapa polybag atau pot yang sudah diberi lubang di bagian bawah. Sesuaikan
dengan jumlah bibit yang Anda miliki.
1. Campurlah media tanah dengan pupuk kandang dan sekam 1;1;1.
2. Masukkan campuran tersebut ke dalam pot atau polybag yang telah disediakan.
3. Buatlah lubang di bagian tengahnya sedalam kurang lebih 5 cm.
4. Angkat bibit terong ungu yang sudah berke- cambah secara perlahan dari media semai.
5. Tanam bibit di lubang yang telah dibuat.
6. Padatkan tanah dengan menepuk secara perlahan.
7. Siramlah dengan air secukupnya dengan teratur, yaitu pada pagi dan sore hari.
BEDENGAN
PEMELIHARAAN TANAMAN
• Penyulaman, Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit.
Penyulaman maksimal umur 15 hari.
• Penyiangan Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut, Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari
• Pemupukan
• Pemupukan Dasar
• Pemupukan ini dilakukan pada saat olah tanah sebelum bedengan dikerjakan, agar pupuk dasar terpendam dalam bedengan.
Komposisinya : Phonska 120 kg/ha, ZA 150 kg/ha, phospat 100 kg/ha.
• Pemupukan Lanjutan 1
• Pemupukan ini dilakukan pada saat tanaman umur 7 hst – 30 hst, dengan cara campuran air dan pupuk dikocorkan kelubang tanaman dengan
takaran 200ml – 250 ml setiap lubang tanaman. Komposisi : NPK 35 – 45 kg/ha
• Pemupukan ini dilakukan 1 minggu sekali.
• Pemupukan lanjutan 2
• Pemupukan dilakukan pada saat tanaman umur 30 hst dan seterusnya, komposisi : NPK 280 kg/ha atau campuran Phonska + ZA 300 kg/ ha.
Cara pemupukan : tanah ditugal sedalam 5 cm pupuk dimasukan kedalm lubang kemudian ditutup dengan tanah. Jarak pupuk dengan batang
tanaman sekitar 5 cm. pemupukan dilakukan dengan interval 7- 10 hari.
PANEN
• Kriteria panen buah terong layak panen adalah daging belum keras, warna buah mengkilat
• Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim dapat
dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah.
Setelah pemanenan yang ke- delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwa-litas
maupun kwantitasnya.
BUDIDAYA TOMAT
• PEMBIBITAN
• Untuk mendapatkan hasil yang optimal, benih yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik. Memiliki daya tumbuh yang baik,
kemampuan berkecambah lebih dari 85%
• Penyemaian di kotak semai - Buat kotak semai dari
papan kayu dengan ukuran panjang 50-60 cm, lebar 30- 40 cm, dan tinggi 25-30 cm. Dasar kotak semai dibuat berlubang-lubang untuk memudahkan aliran air
siraman.
• Isi kotak semai dengan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang setinggi 12 cm. Perbandingan antara tanah dan pupuk kandang adalah 1 : 1
• Basahi kotak semai sehari sebelum tanam. - Semaikan benih ke dalam kotak yang telah dibasahi. Benih disebar atau ditanam sedalam 0,5-1 cm minimal 2 biji/lubang.
• Tutup benih dengan sedikit tanah halus.
• Penyapihan bibit Setelah berumur 2 minggu atau telah mempunyai 2-3 helai daun, benih
muda siap dipindahkan ke tempat penyapihan, seperti kantong-kantong polibag berkuran 5 x 8 cm. Penyapihan berperan sebagai proses
adaptasi bibit. Letakkan bibit dalam polibag ditempat yang teduh. Siram bibit dengan air
secukupnya. Penyapihan biasanya berlangsung
14-21 hari. Bibit siap dipindahkan ke tempat
penanaman yang permanen.
Pengolahan tanah
• Tanah dapat diolah dengan cangkul, bajak atau traktor sedalam ± 30 cm. Pengolahan tanah
dilaksanakan 2-4 minggu sebelum tanam sebanyak 2 kali agar diperoleh struktur tanah yang gembur.
Bersihkan tanah dari gulma. Buat bedengan ukuran lebar 120 cm atau 160 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Diantara bedengan
dibuat parit saluran air dengan lebar 20-30 cm dan kedalaman 30 cm. Buat lubang tanam pada
bedengan dengan jarak tanam 60x50 cm atau
80x60 cm.
Penanaman
•
Setelah lubang tanam siap, satu minggu sebelum tanam perlu diberi pupuk kandang yang telah masak dengan dosis 2 t/ha
•
Buka polibag dan masukkan pelan-pelan bibit ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan.
•
Tutup lubang tanam dengan tanah di sekitarnya dan tekan sedikit agar akar tanaman dapat langsung
berhubungan dengan media tanamnya. Jika kondisi tanahnya kering, sebelum tanam lubang tanam perlu
disiram air secukupnya dan disiram segera setelah tanam.
Pemeliharaan dan pemupukan
• Umur 1 MST dengan urea dan KCI (perbandingan 1:1 dengan takaran 1-2 g/ tanaman,di berikan 3 cm di sekeliling tanaman, di tutup dengan tanah dan disiram air
• Umur 2 – 3 MST dengan pupuk
yang sama (5 g/tanaman, diberikan 5 cm sekeliling batang tanaman).
• Umur 4 MST dengan pupuk yang sama (7 g/tanaman, diberikan 7 cm sekeliling tanaman).
• Pupuk organic cair dapat
diaplikasikan setiap 7 hari sekali dengan cara disemprotkan pada takaran yang sesuai rekomendasi.
• Pemasangan ajir. Bambu atau tali yang bermanfaat untuk
menghindari rebahnya pohon ke tanah dan memudahkan
pemeliharaan. Ajir dapat
dipasang pada waktu tanaman berumur satu bulan atau
tanaman telah mencapai tinggi ± 40 cm.
• Pemangkasan, dimaksudkan agar dapat diperoleh buah yang besar dan cepat masak.
• Pemangkasan dilakukan sekali atau dua kali sebulan yaitu
dengan cara memangkas bagian pucuk atau cabang ketiga pada batang pokok, atau cabang
kelima pada kedua cabang yang dibiarkan hidup.
Panen
• buah tomat mulai dapat dipanen biasanya setelah tanaman berumur 2-3 bulan,
• Panen dapat dilakukan beberapa kali, yakni
sekitar 10-15 kali pemetikan buah dengan
interval waktu 2-3 hari sekali