• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Metode Biopreservasi Menggunakan BAL

N/A
N/A
Alfa Putra

Academic year: 2023

Membagikan "Prinsip Metode Biopreservasi Menggunakan BAL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Metode Biopreservasi Menggunakan BAL

Biopreservasi adalah strategi pengawetan makanan yang berfokus pada penggunaan bahan alami yang berasal dari mikroorganisme, tanaman, hewan, atau jamur untuk memperpanjang umur simpan produk pangan sambil menjaga keamanannya. Zat-zat tersebut dapat berupa metabolit primer dan/atau sekunder yang diperoleh dari mikroorganisme, sayuran, produk hewani, seperti susu atau telur, atau jaringan hewan, dan lain-lain. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk pengawetan makanan dengan metode biopreservasi ialah menggunakan bakteri asam laktat (BAL)

Bakteri asam laktat dapat menghasilkan senyawa aktif biologis, seperti bakteriosin, yang memiliki aktivitas antimikroba. Bakteriosin adalah senyawa peptida dengan sifat antimikroba yang dapat melawan bakteri pembusuk dan patogen yang mengkontaminasi makanan. Agen biopreservatif yang ideal adalah yang memiliki aktivitas antimikroba spesifik terhadap mikroorganisme patogen atau pembusuk yang ditargetkan. Dengan demikian, BAL digunakan untuk melawan bakteri yang dapat mengkontaminasi makanan, sehingga menjaga keamanan produk (Barcenilla et al., 2022).

Gambar 1. Bakteri asam laktat , bakteriosin dan penerapannya pada berbagai produk daging untuk mencapai beberapa manfaat terkait dengan penghambatan bakteri yang tidak diinginkan (Barcenilla et

al., 2022)..

Keuntungan dan Kerugian

Beberapa kelebihan tehnik biopreservasi dengan menggunakan BAL ialah (Nurraifah et al., 2021).

- Biopreservasi makanan dapat mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan patogen dalam produk makanan. Ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.

- Senyawa aktif biologis yang dihasilkan BAL (bakteriosin) bukan merupakan bahan toksik dan mudah mengalami degradasi oleh enzim proteolitik karena merupakan senyawa protein - Tidak membahayakan mikroflora usus karena mudah dicerna oleh enzim saluran pencernaan - Dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sebagai pengawet pangan

- Penggunaannya fleksibel

- Stabil terhadap pH dan suhu sehingga tahan terhadap proses pengolahan yang melibatkan asam dan basa, serta kondisi panas dan dingin

(2)

- Tidak merusak karakteristik sensorik produk daging, seperti rasa dan tekstur - Kandungan nutrisi produk yang diawetkan tidak mengalami perubahan

Beberapa kekurangan tehnik biopreservasi dengan menggunakan BAL ialah (Barcenilla et al., 2022).

- Bakteriosin yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan atau produk ternak mungkin mahal. Biaya produksi dan pemurnian bakteriosin bisa menjadi faktor pembatas.

Ini dapat membuatnya kurang praktis atau terjangkau untuk digunakan dalam skala besar atau oleh produsen dengan anggaran terbatas.

Bakteriosin mungkin tidak selalu efektif terhadap semua mikroorganisme patogen yang ada dalam produk akhir. Keefektivitasan bakteriosin tergantung pada jenis mikroorganisme target, dan ada kemungkinan bahwa beberapa patogen tertentu tidak rentan terhadap bakteriosin

Referensi

Dokumen terkait

b) Bakteri asam laktat ( Lactobacillus sp.. Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula, sedangkan bakteri fotosintetik dan ragi menghasilkan karbohidrat lainnya.

terlimpahkan kepada hambaNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “ Aplikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Terhadap Penurunan Kadar Trigliserida Darah Pada Mencit (

Penelitian ini bertujuan untuk Menguji pengaruh pengendalian Escherichia coli (E.coli) menggunakan bakteri asam laktat (BAL) terenkapsulasi terhadap pertambahan bobot badan

Bakteri asam laktat dapat diisolasi dari produk terasi dan menghasilkan senyawa antibakteri yaitu bakteriosin.. Bakteriosin sebagai pengawet makanan memiliki kelebihan antara

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “ Identifikasi total bakteri asam laktat (BAL) dan daya terima organoleptik yoghurtsari buah naga merah (hylocereus

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui potensi kitosan sebagai pengawet alami dan potensi BAL (Bakteri Asam Laktat) sebagai biokoagulan alami dalam proses

Yoghurt merupakan produk olahan susu dari hasil fermentasi BAL (Bakteri Asam Laktat) yang akan menghasilkan citarasa asam dan kental. Salah satu produk olahan

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji pengaruh bahan penyalut maltodekstrin yang digunakan pada mikroenkapsulasi probiotik bakteri asam laktat (BAL) dengan