Instruktur : Drs. Harto Malik, M.Hum.
Instruktur : Drs. Harto Malik, M.Hum.
MATAKULIAH
NIRMANA I
MATAKULIAH
NIRMANA I
Oleh: I Wayan Sudana
JURUSAN TEKNIK KRIYA FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS NEGERI GORONTALO JURUSAN TEKNIK KRIYA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS NEGERI GORONTALO
Tujuan dari mata kuliah nirmana I adalah memberikan pengetahuan dan praktek dasar yang dibutuhkan mahasiswa seni kriya dalam menghadapi masalah visualisasi ide dan pengolahan bahasa rupa dalam
bentuk dua dimensi.
MATAKULIAH NIRMANA I
Matakuliah ini mempelajari teori dan praktek dasar mengenai elemen-elemen dan prinsip-prinsip seni rupa
(desain/kriya) tanpa adanya pretensi terhadap fungsi apapun, KECUALI estetika atau keindahan.
KOMPETENSI UMUM
Setelah menyelesaikan matakuliah Nirmana I, mahasiswa kriya dapat menyusun elemen-elemen dasar seni rupa
(desain/kriya) dengan prinsip-prinsip tertentu, seperti kesatuan, irama, balance, dominan, komposisi, proporsional,
dan kejelasan (clarity)
KOMPETENSI
KOMPETENSI KHUSUS
Setelah menyelesaikan pertemuan ini, mahasiswa kriya dapat membuat komposisi titik-titik, komposisi garis, dan
komposisi bidang dengan mempertimbangkan prinsip- prinsip tertentu, seperti kesatuan, irama, balance, dominan,
komposisi, proporsional, dan kejelasan (clarity)
Berdasarkan bentuknya, elemen–elemen seni rupa pada
dasarnya dapat dikelompokan menjadi 2 bagian, yakni bentuk dua dimensi dan bentuk bervolume/tiga dimensi
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen- elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (dua dimensi) atau trimatra (tiga dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa atau rupadasar.
PENGERTIAN NIRMANA PENGERTIAN NIRMANA
Nirmana berasal dari kata “Nir” artinya tidak atau tanpa dan
“Mana” artinya arah atau tujuan. Pengertian “tanpa
arah/tujuan” maksudnya dalam membuat nirmana belum memiliki tujuan atau maksud untuk membuat sesuatu, tetapi hanya menyusun elemen-elemen dasar saja dgn
pertimbangan prinsip-prinsip tertentu.
Prinsip-prinsip
penyusunan elemen dasar seni rupa
Prinsip-prinsip
penyusunan elemen dasar seni rupa
Kesatuan (unity), yakni hubungan antarelemen atau bentuk yang saling membutuhkan.
Keseimbangan suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani tapi saling
memberi kekuatan. Kesan keseimbangan dapat dicapai secara simetris dan asimetris.
Proporsi yakni perbandingan yang ideal.
Irama yakni suatu pengulangan secara terus-menerus dan teratur dari unsur-unsur tertentu.
Asentuasi/dominasi/emphasis maksudnya adalah mengarahkan perhatian pengamat yang menikmati suatu karya ke suatu hal tertentu yang dipandang lebih penting dari hal-hal lainnya dalam karya itu. Dicapai dgn perbedaan warna, bentuk, ukuran dll.
UNSUR-UNSUR SENI RUPA
1. TITIK 1. TITIK
Titik merupakan unsur paling dasar dari seni rupa.Titik terjadi dari hasil sentuhan atau tusukan benda runcing (pena, paku, jaru, pen) pada suatu bidang (papan, kertas atau bidang datar lainnya).
Titik merupakan unsur paling dasar dari seni rupa.Titik terjadi dari hasil sentuhan atau tusukan benda runcing (pena, paku, jaru, pen) pada suatu bidang (papan, kertas atau bidang datar lainnya).
Unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah elemen- elemen dasar yang digunakan atau berfungsi untuk
mewujudkan karya. Pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap unsur–unsur tersebut sangat
bermanfaat, baik dalam menciptakan maupun mengapresiasi suatu karya seni rupa.
Unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah elemen- elemen dasar yang digunakan atau berfungsi untuk
mewujudkan karya. Pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap unsur–unsur tersebut sangat
bermanfaat, baik dalam menciptakan maupun mengapresiasi suatu karya seni rupa.
Jika titik masih tersendiri dalam konteks seni rupa/disain belum memiliki arti apa-apa, tapi penempatan sejumlah titik pada suatu bidang bisa mengandung arti atau memberi
kesan tertentu, karena akan memancing pengamat untuk menciptakan imajinasi hubungan antartitik yang dilihatnya Jika titik masih tersendiri dalam konteks seni rupa/disain belum memiliki arti apa-apa, tapi penempatan sejumlah titik pada suatu bidang bisa mengandung arti atau memberi
kesan tertentu, karena akan memancing pengamat untuk menciptakan imajinasi hubungan antartitik yang dilihatnya
PEMANFAATAN TITIK
Penggunaan titik-titik yang menonjol pada disain terdapat pada motif-motif batik, bahkan penggunaan
titik menjadi ciri dari motif batik (titik=cecek).
Penggunaan titik-titik yang menonjol pada disain terdapat pada motif-motif batik, bahkan penggunaan
titik menjadi ciri dari motif batik (titik=cecek).
Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik- titik hitam-putih atau berwarna untuk media ekspresi
adalah aliran pointilisme.
Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik- titik hitam-putih atau berwarna untuk media ekspresi
adalah aliran pointilisme.
Dalam dunia seni ukir, titik sering dimanfaatkan untuk memunculkan tekstur, sbg aksen/cawian guna
memeberi kesan rumit/complexity.
Dalam dunia seni ukir, titik sering dimanfaatkan untuk memunculkan tekstur, sbg aksen/cawian guna
memeberi kesan rumit/complexity.
Titik sebagai motif batik
Titik sebagai motif batik
Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik-titik
Tien Hong Centralizatin II, 2005
180 x 180 cm Acrilic on canvas
Karya seni lukis yang memanfaatkan susunan titik-titik
Jullian Giles Kampurrapa, 2008
5.50 x 5.50 cm Acrilic on canvas
Karya seni lukis yang menginspirasi susunan titik-titik
Pusaran
Pada seni ukir, titik kerap dimanfaatkan sbg aksen untuk menambah nilai kerumitan/kompleksitas Pada seni ukir, titik kerap dimanfaatkan sbg aksen
untuk menambah nilai kerumitan/kompleksitas
Titik juga sering dimanfaatkan sbg background untuk menonjolkan objek Titik juga sering dimanfaatkan sbg background untuk menonjolkan objek
Buatlah komposisi titik-titik dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip seni rupa Ketentuan Tugas:
1. Dibuat pada kerta gambar A3
2. Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm 3. Penyelesaian drawing pen 01 atau 02
4. Identitas tugas 8 cm
5. Sela antara gambar dengan identitas 1 cm
4 cm
3 cm 1 cm
8 cm
Kesan garis di alam
2. GARIS 2. GARIS
Garis merupakan unsur tertua yang digunakan manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya.
Garis merupakan unsur tertua yang digunakan manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya.
Garis terjadi dengan menekan benda runcing pada ujungnya dan mengarahkan atau menggoreskan kearah yang lain. Jadi terjadinya garis karena adanya daya gerak ke suatu arah, garis hanya berdimensi memanjang dan memiliki arah (horisontal, vertikal, diagonal).
Garis terjadi dengan menekan benda runcing pada ujungnya dan mengarahkan atau menggoreskan kearah yang lain. Jadi terjadinya garis karena adanya daya gerak ke suatu arah, garis hanya berdimensi memanjang dan memiliki arah (horisontal, vertikal, diagonal).
Garis yang berkualitas adalah garis yang dibuat spontan, tegas dan tidak ragu-ragu.
Garis yang berkualitas adalah garis yang dibuat spontan, tegas dan tidak ragu-ragu.
Definisi Garis Definisi Garis
Garis adalah deretan titik-titik atau hubungan antartitik
Garis adalah batas atau pemisah antara dua bidang, warna, dan bentuk yang berbeda.
Jenis-Jenis Garis
Garis Lurus Garis
Lurus
Goresan yang menimbulkan jarak antara ujung dan pangkal atau permulaan dan akhir dengan mengambil jarak yang paling pendek Goresan yang menimbulkan jarak antara ujung dan pangkal atau permulaan dan akhir dengan mengambil jarak yang paling pendek
Efek garis lurus dalam seni atau disain:
- Garis lurus mendatar (horisontal) = perasaan tenang dan pasif.
- Garis lurus vertikal = kuat, kewibawaan, keseimbangan, keluhuran, ketulusan hati, dan bersifat meninggikan.
- Garis lurus diagonal = dinamis, perpindahan, goyah.
Efek garis lurus dalam seni atau disain:
- Garis lurus mendatar (horisontal) = perasaan tenang dan pasif.
- Garis lurus vertikal = kuat, kewibawaan, keseimbangan, keluhuran, ketulusan hati, dan bersifat meninggikan.
- Garis lurus diagonal = dinamis, perpindahan, goyah.
Secara umum garis lurus memberi kesan: kaku, kuat, tenang, rapi, stabil, keras, (kejantanan). Jadi penerapan lebih banyak unsur garis lurus dalam disain/seni maka kesan karya yang timbul adalah seperti sifat-sifat garis lurus tersebut.
Secara umum garis lurus memberi kesan: kaku, kuat, tenang, rapi, stabil, keras, (kejantanan). Jadi penerapan lebih banyak unsur garis lurus dalam disain/seni maka kesan karya yang timbul adalah seperti sifat-sifat garis lurus tersebut.
Garis Lengkung Garis Lengkung
Garis lengkung merupakan perwujudan dari keadaan alam sepert sungai. Pantai, pegunungan dll, yang memberikan pada kita
suasana keindahan
Garis lengkung merupakan perwujudan dari keadaan alam sepert sungai. Pantai, pegunungan dll, yang memberikan pada kita
suasana keindahan
Garis lengkung memiliki sifat, Luwes, Lembut, Lemah gemulai, Halus, Kewanitaan
Garis lengkung memiliki sifat, Luwes, Lembut, Lemah gemulai, Halus, Kewanitaan
Penerapan dominan garis lengkung pada karya rupa akan menimbulkan kesan lemah-lembut, luwes, halus, sesuai dengan
sifat garis tersebut.
Penerapan dominan garis lengkung pada karya rupa akan menimbulkan kesan lemah-lembut, luwes, halus, sesuai dengan
sifat garis tersebut.
Keindahan irama garis lengkung di alam
Penerapan dominan garis lengkung dalam suatu karya seni rupa akan menimbulkan kesan lemah-lembut, luwes, halus,
sesuai dengan sifat garis tersebut.
C. Garis-Garis Lainnya C. Garis-Garis Lainnya
Garis bergolombang garis lengkung yang disusun
berulang-ulang. Penyusunan garis bergolombang akan memberi kesan berirama.
Garis patah/putus:garis lurus yang dipatahkan. (kesan sinar, hujan, gerakan)
Garis zig-zag: garis lurus yang disusun segitiga/bergigi dan lincah. (kesan kilat, retak)
Garis ikal: garis lengkung yang diteruskan (kesan rumit, berbelit).
Kesan lain yang ditimbulkan oleh garis tergantung dari ukuran, tebal-tipis, dan penempatannya diantara garis- garis yang lain.
Penyusunan garis bergolombang memberi kesan irama.
M.W. Valarasa
Mengganggu pandangan, 2006 140 x 120 cm
Akrilik di atas kertas
Kesan gerak yang ditimbulkan oleh garis patah-ptah atau putus-putus
N. Nuarta
Rush Hour, 1990
Penipuan Garis Penipuan Garis
Penyusunan garis-garis tertentu dapat menimbulkan
“ilusi” penipuan/kesan buatan pada pengamat, sehingga pengamat melihat lain dari kenyataan.
Garis A adalah sama panjang tapi terkesan berbeda karena dibubuhi garis tertentu pada ujungnya
Garis B adalah sejajar tapi terlihat tidak sejajar karena dibubuhi tanda tertentu
A B
Gambar C walaupun garis-garis vertikal tapi terkesan melebar karena garis-garis tersebut tebal sehingga penglihatan kita dibawa
kesamping (kiri-kanan)
Gambar D walaupun garis-garis horisontal tapi terkesan meninggikan karena pergerakan mata kita dibawa dari atas ke bawah atau
sebaliknya.
C D
Pemanfaatan Penipuan Garis
Penipuan garis dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan jarak (dekat-jauh), dan
volume (tiga dimensi).
Bualtah komposisi garis lurus, garis, lengkung, dan garis bergelombang dengan mempertimbangkan prinsip seni rupa Ketentuan Tugas:
1. Dibuat pada kerta gambar A3
2. Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm 3. Penyelesaian drawing pen 02 atau 05
4. Identitas tugas 8 cm
5. Sela antara gambar dengan identitas 1 cm
4 cm
3 cm 1 cm
8 cm
3. Bidang
Bidang terjadi dari pertemuan/perpotongan beberapa garis, atau bila sebuah garis dilanjutkan sedemikian rupa hingga kembali pada titik tolaknya, maka terwujud bidang. Jadi suatu garis ke manapun digoreskan asal ujungnya bertemu maka akan menghasilkan bidang.
Bidang terjadi dari pertemuan/perpotongan beberapa garis, atau bila sebuah garis dilanjutkan sedemikian rupa hingga kembali pada titik tolaknya, maka terwujud bidang. Jadi suatu garis ke manapun digoreskan asal ujungnya bertemu maka akan menghasilkan bidang.
Menurut sifatnya bidang ada yang dinamis dan statis, misalnya bidang segitiga kelihatan lebih dinamis
daripada segiempat/bujur sangkar (ingat sifat garis miring dan garis datar/tegak)
Menurut sifatnya bidang ada yang dinamis dan statis, misalnya bidang segitiga kelihatan lebih dinamis
daripada segiempat/bujur sangkar (ingat sifat garis miring dan garis datar/tegak)
Bidang ada dua
1. Bidang beraturan, yakni bidang yang terdiri dari bentuk- bentuk geometris seperti yang terdapat dalam ilmu ukur, misalnya segitiga, segiempat, lingkaran.
2. Bidang tak beraturan, yaitu bidang yang bentuk atau tepinya tidak beraturan menyerupai
bentuk-bentuk di alam
Penipuan Bidang
Seperti halnya garis, bidang juga dapat menipu
penglihatan kita, artinya kesan yang kita tangkap dari mengamati suatu bidang berbeda dengan sebenarnya
A terkesan lebih sempit daripada bidang B. C terkesan lebih tinggi dari D
A B C D
Bualtah komposisi bidang beraturan dan bidang tak beraturan dengan mempertimbangkan prinsip seni rupa Ketentuan Tugas:
1. Dibuat pada kerta gambar A3
2. Margin: kiri 4 cm, atas, bawah, dan kanan 3 cm 3. Penyelesaian drawing pen 02 atau 05
4. Identitas tugas 8 cm
5. Sela antara gambar dengan identitas 1 cm
4 cm
3 cm 1 cm
8 cm