• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JURUSAN DAKWAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JURUSAN DAKWAH "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

DERI AFRANDI, Judul Skripsi NIM : “MAKNA SIMBOLIS MAPPASIKARAWA DALAM PERNIKAHAN SUKU BUGIS DI KOTA BENGKULU”. Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Makna Simbolik Mappasikarawa Dalam Pernikahan Suku Bugis di Kota Bengkulu”, Pada Demikian pula doa dan salam senantiasa dapat dipanjatkan kepada Nabi besar Muhammad Sallalahu Alaihi Wasaalam sebagai pionir pendidikan dengan perjuangannya membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman ilmu pengetahuan yang kita alami saat ini.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUTUP

Latar Belakang Masalah

Namun belum pernah dilakukan sensus oleh pemerintah Kota Bengkulu mengenai jumlah penduduk suku Bugis di daerah tersebut. Dalam upacara pernikahan suku Bugis banyak tahapan yang harus dilakukan, beberapa kegiatan tersebut dilakukan sebelum prosesi pernikahan.

Rumusan iMasalah

Berdasarkan uraian di atas mengenai banyaknya proses adat yang terjadi pada saat suku bugis melangsungkan perkawinan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti salah satu proses yang menurut peneliti unik dan mempunyai makna yang dalam, maka dari itu penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Simbolis Makna Mappasikarawa pada Pernikahan Suku Bugis di Bengkulu”.

Batasan iMasalah

Tujuan iPenelitian

Manfaat iPenelitian

Kajian iPenelitian iTerdahulu

Sistematika iPenulisan

Makna

  • Pengertian makna
  • Jenis-jenis imakna
  • Makna idenotatif

Kaipapanan interpretasion adalen ima panagipatarus pagsasao panagipatarus idengan ipaganetget ipaganetget dayta no idauluam dayta agsaklaw iti bagina, dagiti kapanunotam konsepto dayta adalen ti bagim konsepto dayta, ti konstruksionmo sursuruem iyaplikar dayta no masursurom dayta bangonem dayta literatura, ti kontekstomo tual imuncul isebagai iakibat ihubanga iantara iujaran idan konteksto, a kaipapananna ti leksikal a panagadal imakna iketika ikata iitu eridri isendiri, ientah idalam ibentuk ileksem iatau iberimbuhan iyang imaknanya ikurang ilebih itetap, iserti iyang idapat idibaca idi idalam ikamus ibahasa ibahasa itertentu, i,makna i iyang iterkandung isebuah i kata lebih iti ruar ti yada ng idipertimbangka , ima ipictorial adalen dagiti imana yang imuncul iakibat ibayangan depensa iatau idibaca, dagiti imana. Para iti ikata yang imengandung ikata idenotatif, ibila ikata iitu imengacu iatau imenunjukan ipengertian iatau imakna yang isebenarnya.

Simbol

  • Pengertian iSimbol
  • Simbol idalam ibudaya idan iagama
  • Makna iSimbol idalam iIlmu iKomunikasi

Pomenski simbol idalam iprocess ikomunikasi iadalah isuatu iproses ipenyampaian ipesan idalam ibentuk symbol iyang ididalamnya iterdapat imakna iyang itelah idisepakati ibersama idan iberapa ipada ilingkungan isekitar idan ibiasanya isering ikita itemui ipada itempat- tempat iumum.

Konsep iDasar iPernikahan i 1. Pengertian iPerkawinan

  • Tujuan iPernikahan
  • Hikmah iPernikahan
  • Tujuan iPernikahan iMenurut iHukum iAdat

Menurut undang-undang sivil Indonesia, perkahwinan bukan sahaja "kesatuan sivil", tetapi juga kesatuan sivil, serta kekeluargaan atau hubungan. Perkawinan dalam arti penyatuan agama adalah perkawinan yang mempunyai akibat hukum melawan hukum umum yang terjadi dalam masyarakat yang bersangkutan, perkawinan dalam arti penyatuan agama, walaupun diakhiri dengan upacara yang berbeda, tidak. mempunyai berat yang sama dengan pembubaran perkahwinan yang bersifat hubungan agama, kerana. Common law adalah peraturan hukum adat yang mengatur bentuk-bentuk perkawinan, tata cara bertunang, upacara perkawinan dan pembubaran perkawinan di Indonesia.

Ipromulga ti Indonesia iti porma ti customary laws a mangitantandudo iti pannakaiwaragawag ti pannakaiwaragawag dagiti linteg ti pagilian kadagiti linteg ti pagilian, saan a berbalized dagiti linteg ti pagilian ken maipablaak dagiti linteg ti pagilian iti porma ti imoral/immoral nga aramid ti iberperilaku iti porma ti imoral nga aramid sigun iti panangukom ti itersebut. Kata isah iberarti imenurut ihukum yang iberlaku, ikalau iperkawinan iitu idilaksanakan itidak imenurut itata itertib ihukum yang itelah iditentukan imaka iperkawinan iitu itidak isah. Sahnya iPernikahan imenurut ijukum iadat ibagi imasyarakat ijukum iadat no iIndonesia ipada iumumnya ibagi ipenganut iagama itergantung ipada iagama yang idianut imasyarakat ibersangkutan.

Tujuan perkawinan bagi masyarakat hukum adat yaitu kekeluargaan adalah untuk melindungi apabila menurut garis keturunan ayah atau ibu atau ibu bapa, untuk kebahagiaan keluarga/kerabat, untuk pemerolehan nilai-nilai budaya. jika aman jika untuk perlindungan warisan.

Pernikahan iSuku iBugis

Kemudian imappada atau imattampa i (mengundang) dilakukan oleh pihak laki-laki dan pihak perempuan untuk memberikan informasi kepada seluruh keluarga dan ihandai itolan tentang pelaksanaan pesta perkawinan. Puncak dari prosesi pernikahan adalah akad nikah yaitu mempelai pria diantar ke rumah mempelai wanita.

Mappasikarawa

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penjelasan Judul Penelitian

Keempat, menurut hukum Islam, perkawinan merupakan akad yang sangat kuat atau Miitsaqan Gholidam untuk mentaati perintah Allah SWT dan pelaksanaannya merupakan ibadah, maka perkawinan adalah akad nikah. Akad perkawinan merupakan serangkaian persetujuan yang diucapkan oleh wali, dan persetujuan tersebut diberikan oleh mempelai laki-laki atau wakilnya dengan disaksikan oleh dua orang saksi. Kelima, etnis merupakan kelompok sosial yang ada dalam masyarakat yang digunakan untuk membedakan suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Keenam, Kota Bengkulu merupakan satu-satunya kota di Bengkulu, Kota Bengkulu juga tak luput dari kedatangan suku Bugis. Suku Bugis di kota Bengkulu terkenal dengan mata pencahariannya sebagai nelayan dan selebihnya sebagai petani dan pedagang. Maka tak heran jika di kawasan perkampungan nelayan kota Bengkulu sangat mudah dijumpai komunitas suku ini.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pernikahan suku Bugis di Bengkulu dan lebih khusus lagi pada salah satu prosesi yaitu Mappasikarawa.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berarti sebenarnya tidak ada perbedaan prosesi pernikahan adat Bugis antar daerah di Bengkulu karena suku ini merupakan suku pendatang di Bengkulu.

Informan Penelitian

Sumber Data

Dari hasil penelitian yang diperoleh baik dengan melakukan penelitian di lapangan maupun melalui studi literatur dan studi dokumentasi, semuanya dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan metode editing data. Pengeditan data adalah pengecekan atau pemeriksaan terhadap data yang diperoleh untuk menjamin bahwa data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kenyataannya. Oleh karena itu, data yang tidak lengkap akan diisi dan data yang kurang mendukung akan dikeluarkan.

Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

  • Observasi

Observasi terdiri dari mengunjungi beberapa tempat kegiatan secara langsung, agar setiap kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek-obyek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata dan jelas.55. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan pasif (passive participation), yaitu peneliti akan mengunjungi tempat yang diamati orang-orang yang melakukan prosesi Mappasikawara dengan adat Bugis, namun peneliti tidak langsung pada kegiatan yang dilakukan.

Teknik Analisa Data

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Gambaran Umum Masyarakat Suku Bugis Di Kota Bengkulu

Data Hasil Penelitian

Puncak dari prosesi pernikahan adalah mapnre botting, dimana pengantin pria dibawa ke rumah pengantin wanita. Orang yang mengantar mempelai pria ke rumah mempelai wanita disebut pampawa botting (pengiring pengantin). Usai mengucapkan ijab qabul (akad nikah), mempelai pria digiring oleh pria berpengalaman menuju kamar mempelai wanita untuk makkarawa (memegang) bagian tubuh mempelai wanita sebagai tanda sahnya keduanya saling bersentuhan.

Untuk memasuki kamar mempelai wanita tidak bisa dimasuki dengan mudah oleh pihak mempelai pria, biasanya pihak mempelai pria memberikan uang sebagai imbalannya agar pihak keluarga mempelai wanita dapat membukakan pintu kamar mempelai wanita. Bacalah doa terlebih dahulu, lalu tiup ke tangan mempelai pria, lalu arahkan ibu jari mempelai pria menyentuh ibu jari mempelai wanita, yang artinya kedua mempelai tidak egois dan ingin bekerja sama membangun rumah tangga. Selanjutnya tangan mempelai pria menyentuh telapak tangan mempelai wanita yang berisi, sebagai harapan kedua mempelai mendapat kebahagiaan di kemudian hari. Kemudian tangan mempelai pria menyentuh seluruh bagian lengan mempelai wanita, hal ini melambangkan kekuatan dan kesehatan.

Pappasikarawa memegang tangan kedua mempelai dan meminta mereka untuk segera berdiri, dalam proses ini melambangkan kekuatan dalam rumah tangga. Terakhir, mempelai wanita disuruh mencium tangan mempelai pria, dimaksudkan untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan suami istri.

Pembahasan

  • Tahapan-tahapan prosesi pernikahan Adat Suku Bugis di Kota Bengkulu
  • Prosesi i Mappasikarawa idalam ipernikahan iadat isuku ibugis idi iKota iBengkulu
  • Makna isimbol i Mappasikarawa idalam ipernikahan iadat isuku ibugis idi iKota iBengkulu

Usai akad nikah, kedua mempelai dibawa ke kamar mempelai wanita untuk melakukan prosesi Makkarawa. Sebelum memasuki kamar tidur pengantin wanita, pengantin pria terlebih dahulu harus memberikan uang kepada keluarga pengantin wanita yang bertugas menjaga pintu kamar tidur pengantin wanita. Pappasikarawa membacakan berhala, kemudian meniup tangan calon mempelai wanita lalu membimbing ibu mempelai wanita dan menyentuh jari mempelai wanita.

Iti proseso ti iMappasikarawa iatau iMakkarawa adda ti panagkikinnaawatan kadagiti kaipapananda ken dagiti simboliko a kaipapananda. Sentuhan iyang idilakukan imempelai ipria idi ilengan imempelai iwanita imelabangkan ikesehatan ikekuatan idan ikesehatan idari ikedua imempelai. Indilig ni Sentuhan ida ioleh imempelai ipria nadakamat iibu ijari iyang a sinaruno ti ioleh iPappasikarawa, iSeperti iyang iH.

Sepiap isentuhan idibigai itubuh imempelai iwanita melikya makna yang ibaik ibagi igasangan sy ibaru imenikah, iagar inantinya imenjadikanikeluarga sy isakinah, imawaddah idan iwarahmah.

Kesimpulan

Mappanre iLebbe idan iMabbarazanji, a mangipakpakita kadagiti naisangayan a tampok dagiti ritual a mangilasin iti proseso ti MappanreLebbe segun iti Qatam ti Qur’an, a mangiladawan kadagiti pagannurotan dagiti ritual ti Barzanji, ket maysa a pagilasinan ti panagsubli iti Mensahero ni Allah (SAW) . . Mappenre iBotting.iAdalah iprosesi imengantar iwannatin ike recepti iprikana idi ikediman imempelai iwanita.iBotting ket maysa a proseso nga umasping iti ioleh panangidayaw-panagdayaw kadagiti ubbing i ikuku isampai ike iujung irambut. Mappasikarawa, iadalah iprosesi isentuhan ipertama imempelai ipria ikepada imempelai iwanita keteleh isah imenikah iyang idilaksanakan idi idalam ikamar ipengantin iwanita.

Tudang iBotting merupakan prosesi kedua yang mana kedua mempelai duduk di pelaminan pernikahan. Arti kata tersebut adalah ia menikah dengan Ihamba Isahaya. Mapparola merupakan rangkaian terakhir dari proses pernikahan adat Isuku Ibugis dimana pengantin pria menjemput pengantin wanita dan membawanya ke rumah pengantin pria untuk dilakukan resepsi pernikahan. Kemudian Papapasikarawa menuntun tangan mempelai wanita untuk menyentuh telapak tangan mempelai wanita yang terdapat di dalamnya.

Saran

Makna Simbol Adat Botting Suku Bugis di Desa Riak Siabun 1 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Tahun 2020. Hermansyah, “Hasbi Hasan: Apa Perbedaan Pernikahan dan Pernikahan?” Pernikahan?", di http://www.badilag .net/seputar-ditjen-badilag/hasbi-hasan-apa bedanya nikah dan nikah. Riskiyah, Fitri. Tradisi Dui' Panaik dalam Pernikahan Bugis di Desa Riak Siabun 1 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu 2015 Skripsi.

Pak, sebagai tokoh adat Bugis, apakah selalu dilibatkan atau dimintai pendapatnya dalam setiap prosesi pernikahan adat Bugis di Kota Bengkulu?

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi idari irelay idifferensial iadalah iuntuk imengamankan itrafo idari igangguan ihubung isingkat iyang iterjadi ididalam idaerah ipengamanan itrafo irelay