• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM PRODUKTIFITAS EKONOMI DI KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DALAM PRODUKTIFITAS EKONOMI DI KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Dengan demikian, dalam akad sewa (ijarah) tidak terjadi perubahan kepemilikan, yang ada hanyalah pengalihan hak pakai (manfaat) dari pihak yang menyewakan. Hadits di atas menjelaskan bahwa boleh menyewa tanah untuk bercocok tanam, dengan sewa yang jelas. Artinya, barang yang menjadi objek sewa telah rusak selama berada di tangan penyewa.

Pelaksanaan Ijarah Tanah Pemakaman Desa di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Seputih, Kabupaten Lampung Tengah. Tn. Suwito, warga Desa Suko Binangun, Dusun Wates, menurutnya sangat menguntungkan menyewakan kuburan desa yang selama ini tidak terpakai. Dalam akad ijarah di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah hal ini sesuai dengan rukun yaitu yang pertama adalah aqid (orang yang membuat akad sewa) karena yang membuat akad sewa adalah pihak yang menyewakan atau penyewa.

Prinsip ini tidak diterapkan dalam kegiatan leasing di beberapa desa di Kecamatan Way Seputih. dimana ada salah satu pihak yang merasa dirugikan karena persyaratan pengelolaan kuburan yang berbeda dan tekstur tanah yang berbeda dari setiap kota. Dalam persewaan tanah kuburan yang tidak terpakai di Kecamatan Way Seputih terdapat perbedaan dalam menentukan persyaratan tanah yang akan dikelola.

Tabel 1.3  No  Nama
Tabel 1.3 No Nama

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian: Bagaimana implementasi Ijarah Tanah Pemakaman Desa dalam produktivitas ekonomi di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang kuburan desa ijarah dari segi produktivitas ekonomi.

Penelitian Relevan

11 Eka Nurhasanah, Sewa Tanah Dengan Sistem Lelang Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam, (Jurusan Ekonomi Syariah dan Islam, Program Studi Ekonomi Islam, STAIN Jurai Siwo Metro: 2016). 12 Heni Puspita Sari, Sewa tanah dengan kompensasi bangunan dari sudut pandang ekonomi Islam, (Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Metro: 2017).

PEMBAHASAN

Pengertian Ijarah

Menurut ulama Hanabilah, ijarah adalah akad manfaat yang dapat sah dengan pengucapan ijarah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ijarah atau leasing adalah akad untuk mendapatkan imbalan.

Dasar Hukum Ijarah

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan mendasar di antara para ulama dalam mengartikan ijarah atau sewa. Kesepakatan para ulama mengisyaratkan bahwa leasing diperbolehkan karena bermanfaat bagi manusia.

Rukun Dan Syarat Sahnya Ijarah

Maka dalam prakteknya, menyewa kuburan tak terpakai di kecamatan Way Seputih justru banyak diminati oleh masyarakat karena harga sewanya yang relatif murah atau tunggal. Analisis Penerapan Lahan Pemakaman Desa Ijarah dalam Produktivitas Ekonomi di Kecamatan Way Seputih Produktivitas Ekonomi Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah. Pilar ketiga yaitu Ujrah (sewa atau gaji), di kecamatan Way Seputih terdapat 2 pekuburan yang menggunakan uang sewa, namun 3 diantaranya dibayar menggunakan jasa yaitu perawatan kuburan umum dengan menggunakan hasil yang diperoleh dari produktifitas pekerja. kuburan yang tidak terpakai. bumi.

Mengenai pilar keempat yaitu manfaat, di Kecamatan Way Seputih, dari lima kuburan yang belum dimanfaatkan, ada satu lahan yang belum terpenuhi manfaatnya yaitu di desa Suko Binangun, Dusun Besuki. Di kuburan ijarah yang tidak terpakai di Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, aparat desa menunjukkan sikap gotong royong aparat desa yang mengizinkan lahan kuburan yang tidak terpakai untuk dikelola dan dijadikan lahan pertanian dengan akad ijarah. Namun di Kecamatan Way Seputih juga terdapat pengelolaan lahan kuburan yang tidak menggunakan sewa, namun pihak pengelola diharapkan merawat kuburan dari hasil panen.

Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa pelaksanaan tanah kuburan desa ijarah dalam produktivitas ekonomi di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah sudah sesuai dengan rukun dan syarat sah ijarah, namun masih ada satu rukun yang belum sesuai. , yaitu manfaat dari komoditas yang diekstraksi. Dan terdapat transaksi ijarah di kecamatan Way Seputih tepatnya di desa Sri Busono yang tidak sesuai dengan salah satu prinsip ekonomi Islam yaitu prinsip keadilan.

Macam-Macam Ijarah

Sewa Menyewa Tanah

Perkara yang perlu diperhatikan dalam kes pegangan pajakan adalah menerangkan item yang dipajak, sama ada tanah, loji atau bangunan. Sekiranya penggunaan tanah tidak dijelaskan dalam pegangan pajakan, pegangan pajakan yang dipegang adalah terbatal dan tidak sah (fasid).

Pembatalan Dan Berakhirnya Ijarah

Berdasarkan uraian di atas, untuk menganalisis data menggunakan data yang diperoleh berupa deskripsi, data dianalisis dengan cara berpikir induktif yaitu khusus dari informasi pelaksanaan ijarah tanah kuburan desa dalam produktivitas ekonomi di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah . Bidang pembangunan di Kabupaten Way Seputih tahun 2019 meliputi alokasi dari APBD berupa Alokasi Dana Desa (ADK) kepada 6 desa. Saat melakukan praktik ijarah tanah kuburan desa di Kecamatan Way Seputih, banyak variasi dalam menentukan apakah sewa tanah harus membayar sewa di awal perjanjian, atau dengan mengelola tanah, tetapi ketika panen dipanen, hasilnya akan dibagi untuk tujuan pemeliharaan kuburan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan aparat desa selaku penyewa dan penyewa tanah, maka pelaksanaan ijarah tanah kuburan desa terhadap produktivitas ekonomi di Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah didasarkan pada rukun dan syarat sahnya ijarah. serta prinsip-prinsip ekonomi Islam yang dapat dijadikan landasan masyarakat dalam hubungan timbal balik. Dari beberapa desa di Kecamatan Way Seputih terdapat persyaratan yang berbeda untuk pengurusan kuburan, seperti di kampung Sri Busono, pengelola dikenakan biaya sewa sekaligus potongan hasil panen sebesar 5% untuk biaya pemeliharaan kuburan. , sedangkan hasil untuk setiap panen tidak pasti. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran kepada masyarakat Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah yang menjalin kerjasama dengan ijarah agar :

Tanah Pemakaman Umum

  • Pengertian Tanah Pemakaman Umum
  • Penyediaan Dan Penggunaan Tanah Makam
  • Pemanfaatan Tanah Pemakaman

Produktifitas Ekonomi

  • Pengertian Produktifitas Ekonomi
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktifitas
  • Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Kecamatan Way Seputih dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Tengah Nomor 10 Tahun 2001, tepatnya pada tanggal 8 Januari 2001 statusnya resmi ditingkatkan menjadi Kecamatan Penetapan sekaligus pengukuhan Camat Way Seputih yang pertama , Tn. Syahriza, SH. Kecamatan Way Seputih memiliki luas + 6.431 Ha yang terbagi menjadi 6 (enam) kampung yaitu Kampung Sri Bawono (SB III), Sri Budaya (SB IV), Sido Binangun (SB IX), Sri Busono (SB ) X), Suko Binangun (SB XI) dan Kampung Sangga Buana (SB XII) dengan ibu kota kecamatan berada di Kampung Suko Binangun. Hingga Januari ini, Kecamatan Way Seputih memiliki jumlah penduduk sebanyak 18.679 jiwa yang terdiri dari 5.863 KK, dengan rincian 9.538 laki-laki dan 9.141 perempuan.

Keadaan pendidikan di kecamatan Way Seputih sudah baik, hal ini terlihat dari adanya sekolah yang layak dari tingkat PAUD sampai tingkat SMA dengan rincian sebagai berikut. Potensi perkebunan dan pertanian di Kecamatan Way Seputih meliputi budidaya ubi kayu, padi dan jagung, sedangkan perkebunan karet masih menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Way Seputih. Masyarakat Kecamatan Way Seputih dalam ketenteraman dan ketertiban masyarakat, dalam suasana aman dan kondusif terlihat tidak ada keresahan dari masyarakat, namun keamanannya tetap perlu ditingkatkan untuk kewaspadaan dan antisipasi.

Teknik Pengumpula Data

Teknik Analisis Data

Sejarah Singkat Kecamatan Way Seputih Kabupaten Lampung Tengah Kecamatan Way Seputih pada tahun 1996 merupakan Kecamatan Pembantu yang merupakan bagian dari Kecamatan Seputih Banyak, berpenduduk dari pulau Jawa dan Bali, dan pusat pemerintahan berada di Kampung Suko Binangun ( SB XI) Dengan perkembangan jumlah penduduk dari tahun ke tahun, pada tahun 2001 Kecamatan Way Seputih menjadi kecamatan/kecamatan definitif mandiri yang dipisahkan dari Kecamatan Banyak Seputih. Di bidang kesehatan Kecamatan Way Seputih memiliki 1 Puskesmas Induk di Suko Binangun dan 2 (dua) PUSTU di Kampung Sri Budaya dan Kampung Sri Busono yang dilengkapi dengan paramedis baik dokter umum, perawat umum, dokter gigi, bidan desa. , namun belum memiliki dokter gigi di Puskesmas. Di Desa Sribusono, menyewa tanah kuburan selama setahun dikenakan biaya Rp. 650.000 untuk luas tanam ¼ hektar.

Tn. Sukadi, selaku pengelola pemakaman di Desa Sido Binangun, tidak dipungut biaya awal, namun dengan syarat harus merawat kuburan tersebut. Tn. Suwito selaku penyewa tanah pemakaman di Dusun Wates Desa Suko Binangun dikenakan biaya sewa sebesar Rp. Dari lima pengelola pemakaman yang menggunakan sewa, hanya dua pemakaman yang berada di desa Sri Busono dan desa Suko Binangun di Dusun Besuki.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan ijarah tanah pemakaman desa di kecamatan

Produktivitas ekonomi hasil tanah dan pelaksanaan

Dalam dua tahun tersebut terjadi perbedaan hasil panen karena dua faktor yaitu cuaca dan hama sehingga beliau mengalami gagal panen pada panen kedua, sehingga beliau keberatan dengan pembagian keuntungan selama panen untuk keperluan pemakaman sebesar 5%. untuk biaya pemakaman karena pada awalnya ia harus membayar sewa kepada aparat desa, yang nantinya akan mengembalikan uang tersebut untuk biaya pemeliharaan kuburan. Di sini, bagaimanapun, dia juga adalah penjaga makam dan tidak dikenakan biaya awal untuk pengelolaan tanah, tetapi hasil panen harus dibagi untuk biaya pemeliharaan makam. 67Wawancara dengan Tn. Suwito dan Bpk. Nawii, penggarap kuburan di Dusun Wates dan Dusun Besuku, Desa Suko Binangun, pada 7 Maret 2019.

Di Desa Sri Bawono Bpk. Munaji selaku pengelola juga tidak memungut biaya awal untuk mengelola kuburan yang tidak terpakai. Kemudian tiga kuburan yang tidak membayar sewa dengan uangnya adalah pengelola kuburan. Produktivitas ekonomi yang diperoleh para penggarap kuburan, khususnya ketiga pengelola yang juga pengurus kuburan, tidak hanya sebatas hasil dari tanah yang mereka garap, tetapi juga pembayaran uang yang tulus dari masyarakat.

Analisis implementasi ijarah tanah pemakaman desa dalam

Meski tidak semua penyewa memungut biaya sewa, hal yang sama berlaku, karena penyewa yang tidak membayar sewa juga harus mengurus pemeliharaan kuburan. Prinsip ini tidak diterapkan dalam kegiatan persewaan multi desa di Kecamatan Way Seputih. Uang sewa pada awal penataan harus digunakan lagi untuk biaya operasional pemeliharaan makam.

Dari tiga desa yang lahan kuburannya dikelola tanpa sewa, terdapat satu lahan kuburan yaitu di desa Suko Binangun, Dusun Besuki, yang pendapatan dari hasil panen tidak mencukupi untuk menutupi biaya kuburan.

Saran

Analisis Kesesuaian Pemakaman Umum Baru Berdasarkan Sistem Informasi Geografis (Sig) (Studi Kasus: Kecamatan Tembalang Kota Semarang), 17 September 2018. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai PDAM Kota Banjarmasin. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/alkalam/article/view/732.

Gambar

Tabel 1.3  No  Nama

Referensi

Dokumen terkait

Perspektif Hukum Ekonomi Syairah terhadap pengundian hadiah berupa uang tunai di Kospin Jasa Syariah Batang bahwa syarat dan rukun dalam ijab qabulnya sudah sesuai dengan