• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KEGIATAN KEROHANIAN

N/A
N/A
Media Slbnmetesih

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM KEGIATAN KEROHANIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN TAHUN PELAJARAN 2023-2024

SLB NEGERI METESIH KABUPATEN MADIUN

NPSN : 20548828 Alamat:

Jalan Jend. A. Yani No. 42 Metesih Kec. Jiwan Kab. Madiun Kode Pos 63161 Jawa Timur

Telp.(0351) 463470 email: [email protected]

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diimbangi dengan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menyebabkan manusia sulit mengendalikan dirinya sehingga timbul Tindakan pelanggaran terhadap nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat. Di sisi lain, nilia-nilai yang berkembang di masyarakat lambat laun mulai melemah. Bukan tidak mungkin nilai-nilai ini akan memudar karena tergerus zaman. Adapun nilai-nilai yang dirasakan mulai melemah seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diantaranya adalah nilai toleransi, kebersamaan, gotong royong, semangat kebangsaan, dan kebhinekaan di kalangan anak zaman sekarang.

Anak jaman sekarang mulai kehilangan figure suri tauladan dalam kehidupan mereka. Ketergantungan terhadap gawai dan media sosial menyebabkan lahirnya figure- figur yang mengusung aliran materialisme dan hedonisme. Hal ini berdampak pada pola pikir dan perilaku mereka. Ada anggapan bahwa orang hebat adalah yang kaya serta memiliki gaya hidup kekinian, bukan mereka yang berprestasi. Pada umumnya mereka banyak mengejar popularitas dan eksistensi diri serta kelompoknya. Hal ini membuat mereka nekat melakukan apa saja demi memenuhi keinginan tersebut. Keinginan kuat untuk diterima di komunitasnya dan lemahnya mental menimbukan depresi.

Paparan tersebut hanya Sebagian kecil gambaran perilaku anak jaman sekarang.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan budi pekerti pada anak jaman sekarang sehingga memiliki karakter sebagaimana disebutkan dalam tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis derta bertanggung jawab.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai yang hilang di kalangan anak zaman sekarang adalah melalui kegiatan ektrakurikuler kerohanian. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menumbuhkan kembali sikap

(3)

toleransi, kebersamaan, gotong royong, semangat kebangsaan, khususnya peserta didik berkebutuhan khusus, SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun menyelenggarakan ekstrakurikuler kerohanian sebagai ekstrakurikuler wajib.

B. Landasan Kegiatan

Yang menjadi dasar penyusunan program kerja ekstrakurikuler kerohanian di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun adalah:

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 53 ayat 2 butir a dan Pasal 79 ayat 2 butir b yang menyatakan bahwa kegiatan Ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan kegiatan ekstrakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya oleh satuan pendidikan.

3. Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

4. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.

5. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

6. Permendikbud No. 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler dijelaskan pada Pasal 5 ayat 1, ayat 5, ayat 6, dan ayat 7, serta padal 6 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahhun 2017.

7. Peraturan Menteri Agama No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.

8. Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama di Sekolah.

(4)

C. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dengan disusunnya program kerja ini adalah:

1. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama agar mampu mengembangkan dirinya sejalan dengan aturan dan norma agama serta dapat mengamalkannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

2. Meningkatkan kompetensi peserta didik sebagai bagian dari masyarakat dalam melakukan hubungan dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.

3. Menyalurkan dan mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik berkebutuhan khusus agar kreatif, kritis, komunikatif, kolaboratif, dan prestatif.

4. Melatih sikap religi, disiplin, kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, mandiri, semangat gotong groyong, dan kebangsaan.

5. Menumbuhkembangkan perilaku baik yang mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan, manusia, alam semesta, dan diri sendiri.

6. Meningkatkan kepekaan peserta didik berkebutuhan khusus terhadap masalah sosial keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif terhadap permasalahan.

D. Sasaran

Sasaran pelaksanaan program kerja ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam satuan pendidikan yang meliputi:

1. Pembina ekstrakurikuler kerohanian, yaitu Kepala Sekolah SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun.

2. Unsur penanggung jawab ekstrakurikuler yang merupakan unsur pelaksana kegiatan secara teknis dalam satuan pendidikan.

3. Para pembantu penanggung jawab yang meliputi seluruh guru di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun.

4. Peserta didik yang menjadi subjek pendidikan kerohanian di satuan pendidikan.

(5)
(6)

BAB II

VISI, MISI EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN

Adapun Visi Misi kegiatan ekstrakurikluer kerohanian SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun adalah sebagai berikut:

A. Visi

Visi ekstrakurikuler kerohanian SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun adalah:

Pengembangan Potensi Bakat, Minat Serta Mental dan Moral yang Berlandasan IMTAQ dan IPTEK.

B. Misi

Sedangkan misi ekstrakurikuler kerohanian SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun adalah sebagai berikut.

1. Menyelenggarakan kegiatan kerohanian dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai tuntutan jaman

2. Menyelenggarakan kegiatan kerohanian dalam rangka meningkatkan pengembangan potensi, bakat dan minat.

3. Menyelenggarakan kegiatan kerohanian dalam rangka meningkatkan sikap, mental dan moral yang berkarakter.

4. Melaksanakan kegiatan kerohanian yang berorientasi pada pencapaian budi pekerti luhur.

5. Melaksanakan kegiatan kerohanian yang berorientasi kepada Ihsan.

(7)

BAB III

PROGRAM KERJA EKTRAKURIKULER KEROHANIAN

Program ekstrakurikuler kerohanian dikembangkan berdasarkan prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan. Partisipasi aktif menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihannya masing-masing. Sedangkan menyenangkan mengisyaratkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

Pelaksanaan kegiatan Pramuka di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun pada Tahun Pelajaran 2023-2024 adalah setiap Hari Senin sampai Kamis. Adapun program kerja ekstrakurikuler kerohanian di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun dapat dijelaskan secara rinci pada table berikut ini.

Tabel 3.1 Program Ekstrakurikuler Kerohanian SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun

No Kegiatan Lingkup Sifat Pelaksanaan 1. Shalat Wajib Individu/

kelompok

Pembiasaan / setiap

waktu

Shalat Dzuhur berjamaah di sekolah.

2. Shalat Sunnah Individu/

kelompok

Pembiasaan / setiap

waktu

Shalat Dhuha berjamaah pada waktu istirahat di

sekolah.

3. Pembentukan Karakter

Individu Pembiasaan dan Keteladanan

Penanaman sikap saling membantu, gotong royong,

dan saling menyayangi antar teman.

Mentoring Kerohanian

Kelompok Pembiasaan Pelafalan surat-surat pendek setelah selesai

Shalat Dhuha.

Membersihka n Mushala

Sekolah

Kelompok Pembiasaan Menanamkan sikap mencintai Mushala dan

Masjid.

Diskusi Buku Kelompok Keteladanan Diskusi buku cerita bergambar tentang kisah

Nabi dan Rasul Allah

(8)

SWT.

Program Donasi

Individu/

kelompok

Pembiasaan dan Keteladanan

Menanamkan sifat hemat dengan menyisihkan Sebagian uang saku untuk teman yang kurang mampu.

Pendekatan yang digunakan dalam program kerja ekstrakurikuler kerohanian menggunakan dua pendekatan, yaitu keteladanan dan pembiasaan. Keteladanan merupakan penanaman perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari yang bisa ditiru atau dicontoh. Keteladanan akan memberikan contoh nyata upaya penanaman akhlak, adab, kebiasaan-kebiasaan baik yang harus diajarkan dan dibiasakan. Sedangkan pembiasaan merupakan kegiatan sukarela untuk melakukan perilaku baik secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi suatu kebiasaan dan budaya baik.

Pembiasaan yang dilakukan melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang baik dilakukan secara mandiri maupun bersama-sama dapat membentuk sikap dan perilaku yang relative menetap dan bersifat otomatis. Melalui pembiasaan ini, kegiatan ekstrakurikuler kerohanian diharapkan dapat mendorong terwujudnya pembentukan dan penguatan karakter secara optimal.

(9)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Untuk meminimalkan risiko buruk penyimpangan perilaku anak zaman sekarang, dibutuhkan wadah kegiatan yang dapat mengarahkan pola pikir dan menata pola perilakunya. Di lingkungan sekolah, wadah tersebut adalah ekstrakurikuler yang salah satunya adalah ekstrakurikuler kerohanian. Selain itu, ajaran agama perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Agama merupakan factor utama yang terbukti dalam melindungi pergaulan anak-anak yang masih labil. Anak-anak yanh dibekali ilmu agama yang baik dapat menyaring pengaruh buruk dari lingkungannya.

Ekstrakurikuler kerohanian diharapkan menjadi program sekolah yang dapat memperluas wawasan pengetahuan keagamaan, mendrong pembinaan sikap, dan penguatan nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Tujuan akhir kegiatan ekstrakurikuler ini adalah terinternalisasinya nilai-nilai religi, disiplin, kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, mandiri, semangat gotong groyong, dan kebangsaan dalam diri peserta didik berkebutuhan khusus di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun. Kegiatan ekstrakurikuler kerohanian juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

B. Saran

Dari simpulan diatas dapat diketahui betapa pentingnya kegiatan kerohanian di SLB Negeri Metesih Kabupaten Madiun. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu menjadi perhatian sekolah adalah sebagai berikut.

1. Sekolah perlu mengetahui dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik.

2. Semua elemen sekolah perlu terlibat dalam kegiatan ekstra kerohanian, bukan hanya penanggung jawab ekstra saja.

Referensi

Dokumen terkait

Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

Strategi Dongkrak menggunakan dongeng dan kaulinan untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan rendah hati pada anak usia dini..

Menghayat dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, resposif dan pro-aktf dan menunjukkan sikap sebagai

Para guru dan siswa berpendapat bahwa nilai yang paling penting untuk diinternalisasikan ke dalam diri siswa ialah nilai kejujuran, kepribadian, disiplin, kemandirian,

Strategi Dongkrak menggunakan dongeng dan kaulinan untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, dan rendah hati pada anak usia

Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap