• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT ... - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT ... - IAIN Repository"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung telah membuka pendidikan formal dan melanjutkan pengajian kitab kuning. Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan agama Islam dengan menggunakan kurikulum. Kurikulum Pendidikan Agama Islam merupakan perpaduan dari Kurikulum Pendidikan Agama Islam Nasional di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo baik dari segi buku maupun metode pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di Karesidenan Islam Al-Fatah Jadimulyo Desa Lampung Timur.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Upaya mengatasi kendala yang menghambat implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung.

Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas terlihat dari fokus penerapan kurikulum pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan di pondok pesantren. Kemiripan penelitian di atas dengan penelitian ini dapat dilihat dari kajian kurikulum di pesantren. Kemiripan penelitian di atas dengan penelitian ini dapat dilihat dari kajian pembahasan kurikulum di pondok pesantren.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas terlihat dari fokus implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di pesantren.

KAJIAN PUSTAKA

Kurikulum Nasional

  • Pengertian Kurikulum Nasional
  • Tujuan Kurikulum Nasional
  • Proses Pelaksanaan Kurikulum
  • Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di madrasah pada dasarnya mendapat respon positif dengan dikeluarkannya undang-undang tersebut. Disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam dijadikan mata pelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.

Kurikulum Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran wajib merupakan cikal bakal pengembangan program pendidikan agama Islam.

Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama
  • Tujuan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
  • Ruang Lingkup Kurikulum Pendidikan Agama Islam
  • Komponen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
  • Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan upaya berupa pembinaan dan pengasuhan kepada peserta didik, agar kelak setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta mengubahnya menjadi pedoman hidup. Tujuan pendidikan agama Islam sesuai dengan kurikulum KTSP adalah membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Kelima bidang pendidikan agama Islam tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk standar kompetensi dan kompetensi inti yang kemudian dikembangkan melalui kurikulum Madrasah.

Yang terpenting menjadi guru, menguasai dan mengetahui materi pelajaran yang akan disampaikan 58 3) Tugas Guru (pendidik) Pendidikan Agama Islam.

Pondok Pesantren

  • Pengertian Pondok Pesantren
  • Tipologi Pondok Pesantren
  • Tujuan Dan Fungsi Pondok Pesantren
  • Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren
  • Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan Pesantren

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua yang berfungsi sebagai benteng umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. Kontak sistem pondok pesantren dengan sistem madrasah membuat variasi bentuk pondok pesantren semakin besar. Pesantren Tipe C adalah pesantren yang hanya bersifat asrama sedangkan santrinya belajar di luar.

Rumah tinggal Islam tipe D adalah rumah tinggal Islam yang menyelenggarakan sistem tempat tinggal dan sekaligus sistem sekolah atau madrasah. 74 Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan dan Pengembangan Lembaga Keagamaan Islam, Perumahan Islami dan Madrasah Diniyah, Jakarta: 2003 h. Panti Asuhan yang menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat yang memiliki masalah sosial yaitu madrasah khusus di pesantren.

Pondok Pesantren yang menyelenggarakan pengajian kitab-kitab klasik, tetapi juga menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal di lingkungan pesantren. Pondok Pesantren yang merupakan gabungan dari beberapa poin atau semua poin di atas. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tipologi pesantren adalah pesantren tradisional, yaitu pesantren yang sistem pembelajarannya masih menggunakan sistem lama yaitu sorogan, wetonan dan bandongan, tanpa batasan kelas dan umur.

Sedangkan wali songo pesantren berperan sebagai pencetak kader ulama dan dai yang militan dalam menyebarkan Islam. Metode atau sistem pembelajaran modern adalah metode atau sistem pembelajaran hasil inovasi di kalangan pondok pesantren dengan cara menggabungkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data dan Informan Penelitian

Sumber yang diperoleh dari orang pertama yaitu sumber data utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan. Konsekuensi lebih lanjut dari posisi sumber data tersebut dalam penelitian kualitatif, ketepatan pemilihan dan penentuan jenis sumber data akan menentukan kekayaan data yang diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.

Klasifikasi sumber data berguna sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data yang harus diprioritaskan dalam penelitian. Sumber primer adalah "sumber data pertama tempat penelitian dihasilkan". subyek penelitian (informan) sesuai dengan variabel yang diteliti.”117. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek penelitian (informan) terkait implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam pada lembaga pendidikan di Pesantren Al-Fatah Jadimulyo, Sekampung, Lampung Timur.

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang bertujuan untuk memperoleh landasan teori yang bersumber dari Al-Quran, Hadits, kitab-kitab literatur yang dapat mendukung penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber sekunder merupakan sumber data kedua setelah sumber data primer. Dalam mengumpulkan data implementasi kurikulum pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung Lampung Timur tidak hanya mengandalkan sumber primer tetapi juga menggunakan sumber sekunder sebagai acuan teori yaitu: buku-buku yang berkaitan dengan kurikulum di pesantren.

Informan adalah orang-orang dengan latar belakang penelitian yang digunakan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi lingkungan penelitian. Informan atau narasumber dalam penelitian ini adalah subjek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengasuh pondok pesantren, ustadz, kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, yang menjadi informan kunci (key informant).

Teknik Pengumpulan Data

2 Faktor-faktor yang menghambat implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di rumah tinggal Islam. 3 Upaya mengatasi kendala implementasi kurikulum Nasional pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan di rumah tinggal Islam. Data yang dicari dari hasil wawancara disini dilakukan untuk menggali lebih dalam data mengenai implementasi kurikulum pendidikan agama Islam nasional pada lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung.

Observasi dalam penelitian penulis dilakukan untuk mendapatkan data mengenai implementasi kurikulum pendidikan agama Islam pada lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung Lampung Timur. Toleransi antara pengurus pondok pesantren dengan pengelola pendidikan di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo 3 dan. Penggunaan metode observasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana sumber pendukung akan mendukung data yang diperoleh terkait dengan implementasi kurikulum pendidikan agama Islam nasional di lembaga pendidikan di rumah tinggal Islam.

Beberapa hal yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini antara lain dokumen aspek fisik dan reward. Tempat atau lokasi tempat tinggal subjek yaitu Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Sekampung Lampung Timur. Pelaku atau informan tersebut terdiri dari: pengurus pondok pesantren, Ustadz, kepala sekolah dan waka kurikulum lembaga pendidikan formal di pondok pesantren Al-Fatah Jadimulyo desa Lampung Timur.

Kegiatan yaitu: Implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam pada Lembaga Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Desa Lampung Timur. Untuk penelitian ini, teknik observasi yang digunakan adalah dengan mengamati dan mencatat langsung di tempat penelitian mengenai implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Nasional pada lembaga pendidikan di Pesantren Al-Fatah Jadimulyo, Sekampung, Lampung Timur.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Peneliti bermaksud menguji data yang diperoleh dari satu sumber untuk dibandingkan dengan data dari sumber lain. Dari sini peneliti mengarah pada salah satu kemungkinan bahwa data yang diperoleh konsisten, tidak konsisten atau kontradiktif, sehingga peneliti mendapatkan gambaran yang lebih memadai tentang fenomena yang diteliti. Berdasarkan teknik di atas, peneliti dalam penelitian ini membandingkan data yang diperoleh dari sumber primer dengan data yang diperoleh dari sumber sekunder.

Dalam hal ini peneliti membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dengan kyai atau ustadz dengan data yang diperoleh dari wawancara dengan pendamping kurikulum di sekolah-sekolah di lingkungan pesantren. Selain itu, peneliti juga membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dengan data yang diperoleh dari observasi, untuk mengetahui kesesuaian data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan fakta di lapangan.

Teknik Analisis Data

Implementasi Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo Lampung Timur. Faktor penghambat implementasi kurikulum nasional pendidikan agama Islam di pondok pesantren Al-Fatah Jadimulyo. Upaya mengatasi kendala dalam implementasi kurikulum nasional pendidikan agama Islam di pondok pesantren Al-Fatah Jadimulyo.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Temuan Umun Penelitan

  • Sejarah Singkat Pondok Pesantren Al-Fatah
  • Visi Misi dan Tujuan
  • Data Santri
  • Data Pengurusan dan Data Ustad/Ustadzah
  • Sarana Prasarana
  • Struktur Organisasi

Temuan Khusus Penelitian

  • Faktor yang Menghambat Implementasi Kurikulum
  • Upaya untuk Mengatasi Hambatan Implementasi Kurikulum

Pembahassan

PENUTUP

Kesimpulan

Pertama, implementasi kurikulum nasional pendidikan agama Islam di pondok pesantren, yaitu kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan bermakna (terealisasi) jika tidak dilaksanakan, dalam artian benar-benar digunakan. Keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan oleh aspek perencanaan, sistem pengajaran, alat pengajaran dan tenaga pengajar, sejak pelaksanaan kurikulum, kurikulum mempunyai peranan penting dalam perkembangan suatu lembaga pendidikan, karena kurikulum merupakan salah satu faktor atau alat utama dalam berlangsungnya proses pengajaran di pondok pesantren untuk membentuk perkembangan santri secara maksimal. Kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren merupakan buah dari hasil pengembangan kurikulum yang dilakukan secara umum, mata pelajaran pendidikan agama Islam terdiri dari aspek Al-Qur’an, aqidah, akhlak, fikih serta tarikh dan budaya Islam.

Rancangan awal konsep kurikulum, kemampuan siswa membaca dan menulis Al Quran juga menjadi kendala dalam proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan buku. Keterbatasan pengetahuan metode pembelajaran yang menyenangkan selain menggunakan metode bandongan dalam melaksanakan pembelajaran buku. Belum banyak asrama atau pondok yang difungsikan sebagai tempat tinggal atau tempat tinggal santri selama berada di pondok pesantren.

Buku ajar ustadz ada yang hanya berlatar belakang pendidikan di wisma islami sehingga kurang memiliki pengetahuan tentang metode pembelajaran modern yang menyenangkan, upaya untuk mengembangkan potensi yang ada pada ustadz/pengajar, menitipkan wisma islami sebagai pemimpin, selalu memberikan motivasi dan semangat dalam melaksanakan kegiatan dan pelatihan, Sarana dan prasarana yang dimiliki Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo lengkap, seperti peralatan media elektronik (LCD, proyektor, masjid, aula, buku klasik, dll) dan partisipasi dan dukungan masyarakat (Wali Santri) .

Implikasi

Saran

  • Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
  • Kisi-Kisi Pedoman Observasi
  • Data Santri Ma'had Al-Fatah Jadimulyo Sekampung
  • Data Kepengurusan (Tahun Pelajaran 2017/2018)
  • Data Ustadz/guru Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo
  • Data Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo

Begitu juga dalam proses belajar mengajar pendidikan agama Islam di Pondok Pesantren Al-Fatah Jadimulyo.

Referensi

Dokumen terkait

"Identification of Dysmorphic Body Disorders Using the Bayes Theorem Method", 2021 9th International Conference on Cyber and IT Service Management (CITSM),

Sukiman, (2012), berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat