• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK

N/A
N/A
SDIT Al-Hamidiyah

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

Kami sangat senang menyambut Anda dalam diperkenalkannya program Sekolah Ramah Anak di lingkungan pendidikan kami. Kami berharap program Sekolah Ramah Anak ini menjadi tonggak penting dalam jalur pendidikan anak-anak kita. Program Sekolah Ramah Anak pada tingkat sekolah dasar (SD) mempunyai latar belakang terkait dengan upaya menciptakan lingkungan belajar yang menstimulasi, aman dan mendukung perkembangan anak secara holistik.

Oleh karena itu, menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak diharapkan dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan prestasi anak. Program sekolah ramah anak mengedepankan keterlibatan orang tua, kolaborasi masyarakat, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung perkembangan anak. . e. Program sekolah ramah anak mendorong pengembangan strategi untuk mendukung kesehatan mental siswa, mengelola stres, dan mendorong suasana positif di sekolah.

Dengan berfokus pada aspek-aspek tersebut, program sekolah ramah anak di tingkat dasar bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang memberikan pengalaman positif, mendukung keberhasilan akademik dan pengembangan pribadi anak. Memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan dan warga sekolah mengenai pembentukan dan pengembangan sekolah ramah anak. Konsep sekolah ramah anak merupakan suatu program untuk menciptakan kondisi yang aman, bersih, sehat, peduli dan berwawasan lingkungan yang mampu menjamin terpenuhinya hak-hak anak serta perlindungan dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan sewenang-wenang lainnya pada saat anak duduk di bangku sekolah dasar.. ., serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran dan pengawasan.

Sekolah ramah anak bukan berarti membangun sekolah baru, namun menjadikan sekolah nyaman bagi anak dan menjamin sekolah tersebut memenuhi hak-hak anak serta melindunginya, karena sekolah merupakan rumah kedua bagi anak, setelah rumahnya.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang ramah anak

Apakah sekolah mempunyai ruang/ruang bermain (lokasi dan desain dengan perlindungan yang memadai sehingga dapat digunakan oleh seluruh siswa, termasuk anak penyandang disabilitas). Apakah sekolah mempunyai simbol/tanda/tanda yang berkaitan dengan SRA (misal: simbol – dilarang merokok, dilarang melakukan perundungan; tanda – tempat berkumpul, laki-laki-perempuan, disabilitas, dll).

Partisipasi Anak

Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni

TAHAPAN PERSIAPAN DAN

PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK

  • Sosialisasi tentang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak
  • Tujuan
  • Materi Sosialisasi
    • Konsultasi Anak
  • Tujuan
  • Materi konsultasi anak
    • Pembentukan Tim Pelaksana SRA
  • Ketua Bidang Pengawasan Pelaksanaan Kurikulum yang Ramah Anak
  • Ketua Bidang Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan
  • Septyan dwi cahyo Tata Usaha C. Ketua Bidang Koordinasi dan Sosialisasi
    • Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi
  • Dessi RTatnasari Guru Kelas
  • Yuli Rahmawati Ketua FKOM (Forum Komunikasi
    • Pembina : Mendampingi dan memfasilitasi proses pembentukan dan pengembangan SRA;
    • Penanggung Jawab: Memastikan semua program berjalan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku;
    • Ketua pelaksana : memastikan dan mengontrol semua pelaksanaan SRA dari mulai pembentukan sampai pelaksanaan program untuk
    • Bidang Pengawasan pelaksanaan kurikulum yang ramah anak : memastikan dan mengawasi penggunaan disiplin positive dalam proses
    • Bidang Koordinasi dan Sosialisasi : mengkoordinasikan semua program dengan pihak terkait termasuk memastikan keterlibatan anak
    • Bidang Monitoring dan Evaluasi : melakukan monitoring atas pelaksanaan semua program sejak pembentukan sampai pelaksanaan

Komitmen untuk memenuhi dan melindungi anak-anak di sekolah dasar... melalui sekolah ramah anak harus diperkuat dengan mengembangkan kebijakan terkait penerapan RVA di setiap sekolah dasar. Membangun komitmen bersama antar warga sekolah untuk membentuk atau mengembangkan sekolah ramah anak sebagai kebutuhan bersama. Sesuai dengan salah satu prinsip Konvensi Hak Anak yaitu penghormatan terhadap pandangan anak, maka perlu adanya konsultasi dengan anak untuk memberikan ruang bagi anak untuk berpartisipasi dalam penyusunan dan perencanaan SRA ini.

Konsultasi dilakukan melalui metode partisipatif untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang apa yang telah dan belum dilakukan sekolah untuk menjamin, melindungi dan menghormati hak-hak anak. Direktur Hadi Sukarna, S.Si Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Dasmen Penanggung Jawab Ana Husna, S.Pd Direktur. Yuli Rahmawati Ketua FKOM (Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa) Tugas dan fungsi tim pelaksana SRA.

Tugas Tim Pelaksana SRA secara umum adalah mengoordinasikan berbagai upaya pengembangan SRA, mensosialisasikan pentingnya SRA, memantau proses pengembangan SRA, dan mengevaluasi SRA. Penanggung Jawab: Memastikan seluruh program berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; sesuai dengan peraturan yang berlaku;. Ketua Pelaksana: memastikan dan mengendalikan seluruh pelaksanaan ARV mulai dari pembentukan hingga pelaksanaan program ARV mulai dari pembentukan hingga pelaksanaan program untuk mendukung pencapaian SRA;

Bidang pengawasan penerapan kurikulum ramah anak: mengawal dan membimbing penggunaan disiplin positif dalam proses Mengawal dan membimbing penggunaan disiplin positif dalam proses belajar mengajar di sekolah, termasuk menginventarisasi dan melakukan komitmen terhadap penggunaan disiplin positif yang akan diterapkan; Bidang koordinasi dan sosialisasi: mengkoordinasikan seluruh program dengan pihak terkait, termasuk memastikan keterlibatan anak program dengan pihak terkait, termasuk memastikan keterlibatan anak dalam proses pembentukan dan pengembangan SRA; Monitoring dan Evaluasi Sektor: pemantauan pelaksanaan seluruh program, mulai dari pembentukan hingga pelaksanaan seluruh program, mulai dari pembentukan hingga pelaksanaan program.

TAHAPAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK

  • Tahap Pembentukan dan Pengembangan SRA
  • Kebijakan : Punya komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan terhadap anak, misalnya bentuk seperti pakta integritas,
  • Partisipasi anak
  • Aspek sarana prasarana : ada tempat sampah terpilah, toilet terpilah, ada sumber air, ada titik kumpul aman, ada kotak curhat (mekanisme pengaduan)
  • Guru & Tenaga Kependidikan : Kualifikasi Guru S1 dan D4 (sesuai SPM)

Keterlibatan orang tua: menyekolahkan anak di dekat orang tua (rumah/kantor) Orang tua selalu mengawasi dan memantau aktivitas anak di sekolah. Jika pesantren atau pesantren sulit, maka menyekolahkan anak di dekat orang tuanya akan lebih mudah.

Verifikasi untuk tahap 1

  • Kebijakan SRA
  • Sarana dan Prasarana SRA
  • Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni
  • Sudah memenuhi tahap 1
  • Kebijakan : membuat SK intern, pembentukan tim pengembangan SRA, tim pemantau SRA yang melibatkan anak
  • Guru dan tenaga terlatih Hak Anak
  • Partipasi anak : Tata tertib sekolah dibuat melibatkan anak 3. Proses belajar yang ramah anak (Disiplin Positif)
  • Mekanisme pengaduan : SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh Forum SRA)
  • Mempunyai program sekolah aman/bersih dan sehat/peduli dan berbudaya lingkungan hidup/inklusif
  • Partisipasi ortu : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit sehari untuk curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru (melalui social media (WA)
  • Sarana Prasarana : Ratio toilet perempuan dan laki-laki, fungsi dan kebersihan, ada pengawasan
  • Partisipasi alumni yang mendukung SRA Verifikasi untuk tahap 2
  • Guru dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-Hak Anak
  • Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan

Pencahayaan yang cukup di dalam kelas d. Persyaratan kenyamanan.. lebar koridor dapat memungkinkan dua orang berpapasan.. tersedia toilet dengan jumlah unit tergantung jumlah siswa, terpisah antara toilet pria dan wanita.. jarak akses terpisah antara toilet pria dan siswi.. furniture toilet di PAUD, TK dan SD menggunakan ukuran yang sesuai dengan penggunanya.. lebar tangga minimal cukup untuk dilalui dua orang sekaligus.. furniture khususnya di ruang kelas memiliki ukuran standar menurut penggunanya.. struktur bangunan tidak memiliki sudut lancip maupun kasar.. bangunan sekolah meminimalkan ruang kosong dan gelap.. furniture tidak memiliki sudut lancip dan membahayakan penggunanya. Siswa diberi kesempatan untuk membentuk komunitas teman sebaya, misalnya membentuk komunitas pelajar anti kekerasan. Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder Lainnya dan Dunia Usaha Alumni, Stakeholder Lain, dan Alumni.. a) menyekolahkan anak di dekat orang tua (rumah/kantor).

Kebijakan: Penyusunan peraturan internal, pembentukan tim pengembangan SRA, tim pemantau SRA yang melibatkan anak. Memiliki program sekolah yang aman/bersih dan sehat/peduli serta ramah lingkungan/inklusif. Keterlibatan orang tua: pengawasan terhadap pendidikan anak dengan memberikan waktu 20 menit sehari agar anak saling percaya, adanya komunikasi yang intensif antara orang tua dan guru (melalui media sosial (WA) untuk mempercayai anak, adanya komunikasi yang intensif antara orang tua dan guru (melalui sosial media).(WA) dan komunikasi buku).

Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Kemasyarakatan, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan.

Alumni

  • Sudah memenuhi tahap 1 & 2
  • Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan anak, dengan memfungsikan guru piket, piket anak, dan POMG
  • Mekanisme pengaduan : mekanisme pengaduan sudah berjalan (didampingi oleh Forum SRA), termasuk penanganannya
  • Proses pembelajaran : kelas ramah anak (minimal 1 kelas dari guru yang terlatih)
  • Partisipasi orang tua : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit sehari untuk curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru (melalui social media
  • Sarana Prasarana : kelengkapan sarana prasarana 7. Standar nasional SRA sudah tercapai

Penerapan kebijakan pemantauan perlindungan anak secara rutin, berperan sebagai guru yang ingin tahu, juru masak anak, serta pos pemeriksaan POMG, kubah anak dan POMG. Mekanisme pengaduan: mekanisme pengaduan sudah berjalan (didampingi Forum SRA), termasuk penanganannya. SRA), termasuk pengobatannya. Partisipasi orang tua: pengawasan terhadap pendidikan anak dengan memberikan waktu 20 menit sehari agar anak dapat percaya, adanya komunikasi yang intensif antara orang tua dan guru (melalui media sosial agar anak dapat percaya, adanya komunikasi yang intensif antara orang tua dan guru (melalui media sosial dan komunikasi buku).

Verifikasi untuk tahap 3

  • Sarana dan Prasarana SRA b. Persyaratan Kesehatan
  • Sudah memenuhi tahap 1, 2 & 3
  • Kebijakan : SRA terintegrasi dalam RKAS 3. Guru dan tenaga kependidikan
  • Mekanisme pengaduan : SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh Forum SRA)
  • Partisipasi orang tua : 8. Sarana Prasarana
  • Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang ramah anak a. Pelaksanaan Proses pembelajaran
  • Guru dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-Hak Anak
  • Sudah memenuhi tahap 1, 2, 3 & 4
  • Kebijakan : sudah siap menjadi sekolah rujukan untuk SRA dan memiliki imbas minimal untuk 10 sekolah/madrasah di sekitarnya, ada kebijakan sekolah yang membuka kelas
  • Guru dan tenaga terlatih Hak Anak sudah mempunyai working group (Pokja SRA)
  • Proses Pembelajaran : seluruh kelas sudah melaksanakan pemenuhan hak dan perlindungan anak
  • Partisipasi anak : anak sudah berani dan bisa melakukan pengaduan 6. Mekanisme pengaduan (memiliki tim pengaduan)

Melaksanakan proses pembelajaran: 1) Proses pembelajaran: .. e) dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan, penuh cinta kasih dan bebas dari perlakuan diskriminatif terhadap .. siswa di dalam dan di luar kelas. Guru, tenaga kependidikan dan Komite Sekolah/Madrasah/SD...mendengarkan dan mempertimbangkan usulan siswa untuk pemetaan. pemenuhan hak dan perlindungan anak, serta rekomendasi kepada RKAS untuk mewujudkan SRA. Peran serta orang tua/wali, lembaga masyarakat, dunia usaha, pemangku kepentingan lain dan alumni dunia usaha, pemangku kepentingan lain, dan alumni.

Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip SRA dalam manajemen sekolah dan RKAS setiap tahunnya. Tersedia staf penyuluhan/BP3 (Badan Organisasi Pendidikan), yang terlatih dalam isu gender, Konvensi Hak Anak dan siswa yang memerlukan perlindungan khusus (misalnya: anak penyandang disabilitas). Hai. Partisipasi Orang Tua/Wali, Lembaga Kemasyarakatan, Dunia Usaha, Stakeholder Lain dan Alumni Dunia Usaha, Stakeholder Lain dan Alumni.

Kebijakan: siap menjadi sekolah rujukan SRA dan berdampak minimal pada 10 sekolah/madrasah di wilayah sekitar, ada kebijakan sekolah yang membuka kelas untuk 10 sekolah/madrasah di wilayah tersebut, ada kebijakan sekolah yang membuka kelas layanan khusus bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus dan/atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Anak (PMKSA).

Verifikasi untuk tahap 5

Guru dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-Hak Anak f. Guru dan tenaga terlatih Hak Anak mempunyai working

Partisipasi Anak

Mekanisme Pengaduan

Alur pengaduan dimulai dari

  • Pengaduan diterima oleh tim pengaduan
  • Teknis Pengaduan
  • Tim Pengaduan melakukan klarifikasi masalah mengenai kebenaran informasi serta mendokumentasikan bukti kejadian/ kasus
  • Analisis Masalah

Tim Pengaduan menjelaskan permasalahan mengenai kebenaran informasi dan dokumen bukti kejadian/kasus. Dokumen bukti kejadian/kasus.

TAHAPAN PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pemantauan

Menyusunan instrument pemantauan dengan bantuan pendamping dengan mengacu kepada instrument yang dibuat oleh KPPPA

  • Pelaporan

Evaluasi dilakukan oleh tim internal dan kelompok yang terkait dengan kelompok 4 kelompok kerja KVK, berdasarkan hasil instrumen yang dibagikan dan diisi oleh responden, kemudian dikaji dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan, dan rekomendasi. telah disiapkan, yang ditujukan ke halaman yang relevan. Pelaporan dilakukan oleh tim dan melaporkan kepada Pokja KLA Kabupaten/Kota, yang selanjutnya akan melaporkan secara progresif kepada Pokja Provinsi dan selanjutnya kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Referensi

Dokumen terkait

1) Tampilan fasad bangunan harus menyesuaikan dengan Bangunan Cagar Budaya khas ruko Pecinan. 2) Elemen arsitektur, seperti jendela-jendela, pintu-pintu, bukaan- bukaan lainnya

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai

1) Pencahayaan Alami , Yaitu cahaya alam yang umum dimanfaatkan dalam desain ruang dalam, adalah sinar matahari. Pencahayaan alami didapat dari bukaan pintu dan

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven- tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai