• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

27Ahmad Abdusslamam al-Indunisi Nahrawi, Ensiklopedia Imam Syafi'i, Mazhab Fiqih Terbesar Sepanjang Masa (Jakarta: Hikmah Penerbit PT. Mizan Publica, 2008), hal.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Definisi Istilah

Unsur-unsur tersebut kemudian disebut unsur internal (al-'anashir al-dakhiliyyah), yaitu unsur internal yang membangun suatu karya sastra. Sedangkan menurut Zaidan, struktur berarti suatu susunan yang menunjukkan hubungan antara unsur-unsur pembentuk suatu karya sastra atau rangkaian unsur-unsur yang tersusun secara terpadu. Kata syu’ara sama dengan adra yang berarti mengetahui, kemudian syair berarti bertakwa (mengetahui), kemudian makna syair itu khusus pada suatu bentuk dan bukan pada sebuah kata.

Tinjauan Penelitian Relevan

Walaupun sudah banyak penelitiannya, namun setiap penelitian mempunyai konsentrasi yang berbeda-beda, seperti halnya penelitian ini yang berkonsentrasi pada unsur sastra dalam puisi Imam Syafi’i. Penelitian ini merupakan penelitian literatur, oleh karena itu wajib bagi peneliti untuk mempertanggungjawabkan penelitian-penelitian sebelumnya untuk menghindari plagiarisme dan menjadikannya relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kitab kumpulan puisi karya Imam asy-Syafi'i yaitu Diwan al-Imam asy-Syafi'i yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Yusuf Syekh Muhammad Baqa'i yang diterbitkan oleh Maktabah Tijariyah Makkah pada tahun 1988.

Desy Aryani, mahasiswa program studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya 2012: “Lima Syair Imam Syafi’i Kajian Bentuk dan Isinya”.

Landasan Teori

Berkaitan dengan hal tersebut, Suwardi Endraswara, mengutip pendapat Abrams, memberikan kerangka pendekatan kritis terhadap karya sastra sebagai berikut: pendekatan yang dikaitkan dengan pengarang disebut pendekatan ekspresif. Untuk memenuhi tuntutan keempat paradigma dan empat pendekatan kritis tersebut, maka teori-teori karya sastra kemudian dirumuskan atau diciptakan. Karena teori-teori tersebut dianggap mampu menjelaskan secara ilmiah keberadaan dan makna karya sastra, maka teori-teori tersebut digunakan terutama bila dirumuskan untuk kepentingan sastra.

Pendekatan ini menitikberatkan pada pengarang, pendekatan ekspresif dalam menilai karya sastra merupakan pendekatan yang jarang digunakan.

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Jenis Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Sumber Data
  • Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Ditinjau dari lokasi penelitian dan objek kajiannya yaitu buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis unsur-unsur sastra dalam puisi Imam Asy-Syafi'i. Pendekatan ini digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan yaitu unsur sastra dalam puisi Imam Asy-Syafi'i. Data primer yang dijadikan acuan dalam penelitian ini berupa unsur sastra dalam puisi Imam Syafi’i.

Data sekunder merupakan sumber data yang bersumber dari buku-buku syamilah dan ceramah dalam bentuk (perpustakaan digital) yang berkaitan dengan penelitian ini yang diperoleh dengan cara mencari di perpustakaan dan website atau di web.

UNSUR-UNSUR SASTRA

Ilmu Sastra

Sementara itu, Andre Lafevere berpendapat bahwa karya sastra (termasuk fiksi) merupakan gambaran pengalaman manusia yang juga mempunyai dimensi individual dan sosial. Karya sastra yang mempunyai gaya bahasa khas antara lain Diwan al-Imam asy-Syafi'i yang berisi kumpulan puisi-puisi imam madjahab fiqh yaitu Imam asy-Syafi'i yang dikenal mayoritas umat Islam di Indonesia. Indonesia. Imam Asy-Syafi’i juga pernah berkata: “Pada awal masa kanak-kanak saya di kota Makkah, saya bermimpi ada orang yang sangat berwibawa sedang menjaga imam shalat di Masjidil Haram setelah dia selesai memimpin shalat.

Salah satu karya sastranya yang berisi kumpulan puisi adalah Diwan al-Imam Asy-Syafi'i. Kritik sastra adalah bagian sastra yang membahas atau memperdebatkan makna, penghayatan, pemaknaan, dan penilaian terhadap karya sastra.55 Karya sastra juga berfungsi sebagai penentu keberadaan. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat HB Jassin, bahwa kritik sastra adalah penilaian baik buruknya suatu hasil karya sastra.

Macam-macam Sastra

Sastra semacam ini bisa diperoleh dengan mengkaji dan mengkritisi berbagai karya sastra kreatif dan menilainya secara objektif, bukan melihat (orang) secara langsung. Para pengkaji sastra membagi sastra deskriptif menjadi dua bagian, yaitu: 1) kritik sastra (naqqd al-adab), 2) sejarah sastra (tarikh all-adab). Sedangkan yang dimaksud dengan pengertian kritik sastra menurut istilah berarti penilaian yang benar serta menjelaskan nilai dan mutu karya sastra.

Sedangkan menurut Thaha Mustafa Abu Karisy, kritik sastra adalah studi tentang stilistika bahasa sastra dan mengetahui (menilai) tentang baik dan buruk. Pengertian tersebut sesuai dengan HB Jassin, bahwa kritik sastra adalah penilaian baik buruknya suatu karya sastra. Menurut Andre Hardjana, kritik sastra merupakan hasil usaha pembaca untuk menemukan dan menentukan nilai sebenarnya dari karya sastra melalui pemahaman dan penafsiran yang sistematis.

Sedangkan menurut Geyley Da Scott, kritik sastra adalah mencari kesalahan, memuji, menilai, membandingkan dan menikmati. Duroche, kritik sastra merupakan penilaian, interpretasi, karena tidak ada ukuran baku dan ukuran itu tidak dapat terdiri dari penilaian dan interpretasi.62. Dari apa yang telah dikemukakan oleh para ahli sastra di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kritik sastra adalah suatu usaha untuk mengetahui nilai sebenarnya dari sebuah karya sastra yang berupa pemberian pujian, ucapan kesalahan, pemberian pertimbangan, melalui pertimbangan melalui pemahaman dan penafsiran yang sistematis. .

Kritik sastra induktif, yaitu kritik sastra yang tidak mengenal adanya kaidah atau patokan yang telah ditentukan. Kritik sastra jenis ini dilakukan dengan cara mengkaji atau mengeksplorasi suatu karya sastra tanpa adanya persepsi terlebih dahulu, kemudian hasil penjelajahan tersebut disajikan berdasarkan pendekatan atau metode tertentu.

Ciri-ciri Sastra

Pengertian Syair

Berbeda dengan kata al-Aqqad, ia berpendapat bahwa kata syi'r dikembalikan ke bahasa aslinya yaitu bahasa Semit.Pada suku kuno 'Aqqadi mengacu pada suara nyanyian di dalam gereja. Dari kata ini kemudian berpindah ke bahasa Ibrani )َ ر َ ع َِش) yang berarti melakukan (insyadz) dan ke bahasa Aram yang sinonim dengan kata ََ َ نّ ََتَر. Bagi orang Arab, kata syi'r mempunyai arti sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan kebiasaannya.

Menurut mereka, syi'r berarti ilmu atau kecerdasan ('ilm/fathanah), dan penyair itu sendiri disebut al-fatnin (pintar dan pandai)70. Mengenai terminologi, para ahli arudh mengatakan bahwa pengertian syi'ir sama (parafrase) dengan nadzam. Dengan demikian, puisi dengan tema apa pun merupakan ekspresi dari suatu realitas yang ditulis dengan berbagai tujuan.

Struktur luar puisi berkaitan dengan bentuk, yang terdiri atas pilihan kata (diksi), struktur bunyi, penempatan kata dalam kalimat, susunan kalimat, susunan bait, dan tipografi (irama). Sesuai dengan tema dan pesan yang dibawanya, maka bangunan baru tersebut akan layak atau tidaknya dari karya puisi tersebut.75. Kritikus sastra seperti Thaha Husein dan Ahmad al-Syayib membagi puisi menurut isinya menjadi tiga jenis: puisi cerita/puisi epik (syi’r qisahashi), puisi liris/puisi liris (syi’r ghina’i) dan, puisi dramatik /puisi dramatis (syi'r tamtsili).

Dilihat dari alur dan episode yang disusun dengan baik, puisi ini menyerupai puisi cerita. Jadi, keberadaan puisi dalam drama ini memadukan dua puisi yang ada, yaitu puisi naratif dan puisi lirik.

Unsur-unsur Sastra

Artinya perasaan timbul secara sebenarnya, bukan dibuat-buat sehingga perasaan tersebut dapat memberikan nilai abadi dalam sebuah karya sastra. Karya sastra meniru realitas, sedangkan realitas sehari-hari hanyalah tiruan dari dunia gagasan yang merupakan realitas tertinggi yang ada di alam Ilahi. Artinya, terdapat gambaran baru dalam sebuah karya sastra yang dirangkai secara selektif, sehingga disebut fantasi ibtikari.

Fantasi ini merupakan cara yang baik untuk mengekspresikan nuansa alam dalam gaya sastra yang indah. Karya sastra sebenarnya bukan sekadar karangan bahasa dan ungkapan, melainkan harus memberikan informasi baru tentang alam dan kehidupan, keberadaan dan manusia. Pemikiran dan gagasan dalam karya sastra harus jelas dan relevan, bukan plagiarisme atau peniruan.

89 Akhmad Muzakki, Pengantar Teori Sastra Arab, hal.83. .. 90 Akhmad Muzakki, Pengantar Teori Sastra Arab, hal.83. . Posisi penulis dalam menentukan judul hendaknya tetap menjaga unsur-unsur baru, jujur, dan kuat dalam gagasannya. Bentuk adalah cara dan gaya dalam menyusun dan menyusun bagian-bagian suatu karangan, pola struktur suatu karya sastra yang menjelaskan bahwa bentuk atau sastra merupakan sarana utama bagi seorang pengarang untuk mengungkapkan pikiran dan imajinasinya kepada pembaca dan pendengar karya sastra. Yang dimaksud dengan pengertian di atas adalah struktur fisik karya sastra yang digambarkan dalam bentuk bahasa.

Pemikiran, makna dan pesan yang terkandung dalam karya sastra merupakan tujuan, sedangkan perasaan yang tergambar dalam imajinasi merupakan sarana untuk membangkitkan keindahan dan daya pikir. Karena istilah-istilah tersebut hanya digunakan dalam kajian dan penelitian ilmiah yang tentunya tidak cocok untuk mengungkapkan pengertian sastra.

BIOGRAFI IMAM ASY SYAFI’I

  • Nasab
  • Tahun dan Tempat Lahirnya
  • Pembukuan Syair Imam Syafi’i
  • Imam Syafi’i Menuntut Ilmu
  • Murid-murid Imam Syafi’i
  • Karya-karyanya

Namun sayang takdir berkata lain, ia meninggal tak lama setelah kelahiran Imam kecil Asy-Syafi'I. Ibnu Hisyam, seorang ahli nahw ternama asal Mesir, mengatakan bahwa pendapat Syafi’i dalam bidang bahasa dan sastra adalah hujjah. Di antara murid-murid Imam Asy-Syafi'i yang lain, beliau merupakan murid yang dikenal fasih lisan, dan paling mahir berbahasa Arab.

Perasaan ( ََفَُة ََطا ََعلا ) perasaan yang terdapat dalam syair Imam Asy-Syafi'i ialah betapa kita sebagai manusia jika tidak menimba nama ilmu maka sia-sialah perjuangan kita. Hal ini juga dapat dilihat dari para penikmat syair Imam Asy-Syafi'i khususnya syair tentang ilmu. Ini membuktikan syair Imam Asy-Syafi'i di atas memberikan perasaan yang kuat kepada seseorang penulis atau penyair selama dia berkarya.

Dalam syair-syair Imam Asy-Syafi'i yang digunakan dengan sangat jelas dan tersusun, diambil dari perjalanan hidup Imam Asy-Syafi'i yang diperlihatkan dengan sangat tersusun. Sebagai contoh, setiap bait syair Imam Syafii menjelaskan kepentingan menuntut ilmu kerana jika tidak dapat menuntutnya, kita akan menjadi orang yang berguna tanpa ilmu. Dalam syair Imam Asy-Syafi beberapa kali penyair menggambarkan sesuatu yang nyata dan pastinya dapat dihadam dengan baik.

Dalam puisi Imam Asy-Syafi'i sendiri terdapat pandangan luas mengenai gagasan, namun yang lebih tepat bagi puisi penyair adalah persoalan ilmiah. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tema utama puisi Imam Asy-Syafi adalah tentang ilmu pengetahuan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Walaupun puisi merupakan karya sastra yang mengandung unsur imajinasi, namun sebenarnya puisi tidak dapat dipisahkan dari fenomena yang ada. Kebenaran perasaan dalam puisi ini memberikan rasa kesedihan yang sangat abadi dalam karya sastra. Sebab prosa adalah karya sastra yang bebas, tidak terikat (mutlak), sedangkan puisi adalah karya sastra yang terikat kaidah (muaqayyad).

Bahasa dan sastra merupakan suatu sistem yang kemampuannya menjadi syarat mutlak untuk memahami dan menyusun karya sastra. Ambil contoh seorang kritikus sastra asal India yang dinilai merupakan karya sastra yang bernilai sastra tinggi.

PENUTUP

Kesimpulan

Diwan al-Imam asy-Syafi'i yang menjadi objek material dalam penelitian ini adalah untaian syair yang dideklamasikan oleh al-Imam asy-Syafi'i menurut jiwanya sebagai ahli fikih yang menguasai logika dan logika. Pengarang menggunakan unsur sastera yang istimewa dalam deklamasi puisinya dan seterusnya menimbulkan rangsangan ketika membacanya.

Saran

Al-Aqil, Manhaj Aqidah Imam As-Syafi'I Rahimatullah Ta'alaa fi itsbaat al-Aqidah yang diterjemahkan oleh Tim H.TA Prodi IT Stitek Bontang, Buku Panduan Tugas Akhir Teknik Informatika Stitek Bontang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kosakata arkais dan perumpamaan paling banyak ditemukan dalam teks Syair Bayan Budiman, sehingga syair sebagai salah satu puisi lama juga