• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIOLOGIS

Vanni Putri Paramitha1 , Ika Subekti Wulandari2

1Mahasiswa Prodi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

[email protected]

2Dosen Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta [email protected]

Abstrak

Gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang ditandai oleh kerusakan fungsi ginjal secara progresif dan irreversibel dalam berbagai periode waktu, dari beberapa bulan hingga beberapa dekade. Gagal ginjal kronik terjadi karena sejumlah keadaan yang nefron tidak berfungsi secara permanen dan penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR). Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah salah satu pasien gagal ginjal kronik dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis di IGD RSUD Ungaran. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis diberikan intervensi pemberian terapi teknik pursed lips breathing dengan waktu 10-15 menit terjadi penurunan tingkat keletihan dari 8 menjadi 4. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian terapi pursed lips breathing efektif dilakukan pada pasien gagal ginjal kronik dengan masalah keletihan.

Kata kunci : Gagal Ginjal Kronik, Pursed Lips Breathing, Fisiologis.

(2)

Study Program of Nursing Diploma Three Program Faculty of Health Science University of Kusuma Husada Surakarta

2021

NURSING IN PATIENTS OF CHRONIC KIDNEY FAILURE IN THE FULFILLMENT OF PHYSIOLOGICAL NEEDS

Vanni Putri Paramitha1 , Ika Subekti Wulandari2

1 Student of Nursing Study Program Diploma Three in University of Kusuma Husada , Surakarta

[email protected]

2 Lecturer of Nursing in University of Kusuma Husada Surakarta [email protected]

Abstract

Chronic kidney failure is a disease characterized by progressive and irreversible deterioration of kidney function over a period of time, from several months to decades. Chronic renal failure occurs due to a number of conditions in which the nephrons do not function permanently and a decrease in the glomerular filtration rate (GFR). The purpose of this case study is to know the description of nursing care in patients with chronic kidney failure in meeting physiological needs. The design of this research is quasi-experimental with a case study approach method. The subject in this case study is one of the patients with chronic kidney failure in fulfilling physiological needs in the ER of Ungaran Hospital. The results of the case study indicated that the management of nursing care in patients with chronic kidney failure in fulfilling physiological needs was given an intervention in the provision of pursed lips breathing technique with a time of 10-15 minutes, there was a decrease in the level of fatigue from 8 to 4. This indicates that the administration of pursed lips breathing therapy is effective performed on patients with chronic renal failure with fatigue problems.

Key words: Chronic Kidney Failure, Pursed Lips Breathing, Physiological.

(3)

PENDAHULUAN

Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi penggantian ginjal yang tepat berupa transplantasi ginjal atau dialisis (Setiati, 2014).

Di amerika pasien dyalisis lebih dari 500 juta orang harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah. Indonesia merupakan negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Hasil survei yang dilakukan oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) diperkirakan ada sekitar 12,5% dari populasi atau sebesar 25 juta penduduk indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal (Indonesian et al., 2015).

Menurut data Riskesdas 2013, pravelensi penyakit gagal ginjal kronis di indonesia berdasarkan wawancara yang di diagnosis meningkat seiring dengan bertambahnya umur, semakin meningkat tajam pada kelompok umur 35-44 tahun (0,3%), diikuti dengan umur 45-54 tahun (0,4%), dan umur 55-74 tahun (0,5%) tertinggi pada kelompok umur sekitar 75 tahun (0,6%) (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013).

Gagal Ginjal Kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit, sehingga menyebabkan nuremik. Kelelahan merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh pasien). Gangguan yang bisa terjadi pada gagal ginjal kronik akan menghasilkan gejala

antara lain udema paru, hipertensi, pruritus, ensefalofeti, cegukan, hiperkalemia, mual, muntah, malaise, anoreksia, dan anemia kronis yang terjadi akibat defisiensi eritropoietin ditambah dengan masa hidup sel darahmerah menjadi lebih pendek sehingga menimbulkan fatigue/kelelahan (Smeltzer and Bare, 2001).

Pursed lips breathing adalah latihan pernapasan dengan menghirup udara melalui hidung dan mengeluarkan udara dengan cara bibir lebih dirapatkan atau dimonyongkan dengan waktu ekshalasi lebih di perpanjang.

Terapi rehabilitasi paru-paru dengan pursed lips breathing ini adalah cara yang sangatmudah dilakukan, tanpa memerlukan alat bantu apapun, dan juga tanpa efek negative seperti pemakaian obat-obatan (Smeltzer & Bare, 2013)

Latihan pernapasan dengan pursed lips breathing memiliki tahapan yang dapat membantu menginduksi pola pernafasan lambat, memperbaiki transport oksigen, membantu pasien mengontrol pernapasan dan juga melatih otot respirasi, dapat juga meningkatkan pengeluaran karbondioksida yang disebabkan oleh terperangkapnya karbondioksida karena alveoli kehilangan elastistitas, sehingga pertukaran gas tidak dapat dilakukan dengan maksimal dan meningkatkan ruang rugi di paru-paru. Namun dengan latihan pernapasan Pursed lips breathing ini dapat meningkatkan pengeluaran karbondioksidan dan juga meningkatkan jumlah oksigen didalam darah darah, dan membantu menyeimbangkan homeostasis. Jika homeostasis mulai seimbang maka tubuh tidak akan meningkatkan upaya kebutuhan oksigen

(4)

dengan meningkatkan pernapasan yang membuat penderita emfisema mengalami sesak napas atau pola pernapasan tidak efektif.

(Smeltzer & Bare, 2013). Pursed lips breathing adalah salah satu terapi dasar yang digunakan untuk menurunkan respon nyeri, stress, fatigue, kardiopulmonal, dan gangguan respiratory. Dengan pursed lips breathing akan mempertahankan intra alveolar yang tinggi dan memungkinkan oksigen terdistribusi ke kapiler alveolar sehingga tubuh mendapatkan input yang adekuat. Dengan Pursed Lips Breathing akan mempertahankan tekanan intra alveolar yang tinggi dan memungkinkan oksigen terdistribusi ke kapiler alveolar sehingga tubuh mendapatkan input oksigen yang adekut (Septiwi, 2013).

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah melalui aplikasi teknik pursed lips breathing untuk menurunkan tingkat keletihan pada pasien gagal ginjal kronik.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Quasi eksperimen adalah penelitian yang menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subjek dalam kelompok perbandingan namun tidak dilakukan randomisasi untuk memasukkan subjek dalam kelompok perlakuan atau control. Dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperimen pre and post testwithout control yang melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa perbandingan. Penelitian ini digunakan

untuk mengetahui pengaruh pursed lips breathing terhadap fatigue pasien gagal ginjal kronik (Dharma, 2011)

HASIL

Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. S usia 52 tahun yang terkena gagal ginjal kronik di Instalasi Gawat Darurat, RSUD Ungaran. Berdasarkan hasil observasi teknik pursed lips breathing selama 5 kali didapatkan hasil intervensi tingkat keletihan pasien mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa terapi teknik pursed lips breathing efektif terhadap menurunnya tingkat keletihan yang dialami oleh pasien selama hospitalisasi.

PEMBAHASAN

Hasil studi kasus ini menunjukkan setelah dilakukan tindakan teknik pursed lips breathing selama 10-15 menit didapatkan hasil pasien menjadi leboh rileks, masih sedikit lemas dan sedikit gelisah.

penelitian yang dilakukan Wijaya &

Yessie (2012) yang menyatakan bahwa terdapat beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kondisi keletihan pada pasien gagal ginjal kronik yaitu uremia, anemi, malnutrisi, depresi, dan kurangnya aktivitas fisik. Uremia pada pasien gagal ginjal kronik dapat menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kehilangan energi dan protein, dan penurunan produksi kreatinin yang menyebabkan penurunan produksi energi untuk skeletal dan mengakibatkan keletihan.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik pursed lips breathing yang

(5)

dilakukan dapat mengatasi berbagai masalah yang sering dialami oleh pasien hemodialisis seperti fatigue, gangguan tidur, kecemasan, dan nyeri atau kram saat dialisis.

Hal ini sejalan dengan konsep teori Black & Hawks (2014) menyatakan bahwa napas dalam merupakan salah satu teknik pernapasan secara mandiri untuk meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan perfusi oksigen kejaringan perifer dan merupakan salah satu bentuk terapi yang mampu meringankan gejala kelelahan.

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa teknik pursed lips breathing pada pasien gagal ginjal kronik ini efektif.

Keefektifan ini ditujukan dengan adanya penurunan tingkat keletihan yang dialami pasien dengan skala VAS-F.

Saran

Diharapkan sebelum dilakukan tindakan teknik pursed lips breathing untuk menurunkan tingkat keletihan pasien gagal ginjal kronik, sebaiknya memonitor status oksigenasi pada pasien untuk menghindari keluhan lain selama dilakukan tindakan dan agar pasien tetap dalam keadaan nyaman saat melakukan teknik pursed lips breathing.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar

Budiharto., Faridah, Aini., Dan Ratna, S.

(2010). Pengaruh Breathing Retraining

Terhadap Peningkatan Fungsi Ventilasi Paru Pada Asuhan Keperawatan Pasien Ppok.

Dharma, K. K. (2011). Metode Penelitian Imu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

Jakarta Timur: Cv. Trans Info Media.

Kusmiran, E., & Gatingingsih, Y. (2017).

Post Hemodialisis Di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Hasil Studi Pendahuluan Di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tercatat Pada Bulan Januari 2016 Terdapat 65 Pasien, 1(2), 3–7. Di Akses Pada Tanggal 25 April 2018 Pukul 11:43 Wita M.Wilkinson, J. (2016). Diagnosis

Keperawatan. In S. K. Ns.Wuri Praptiani (Ed.), Pearson Nursing Diagnosis Handbook (10th Ed.). Jakarta:

Buku Kedokteran: EGC.

Mustikaningtyas, D. A. (2015). Disusun Oleh : Pemberian Tindakan Breathing Exercise Terhadap Level Fatigue Pada Asuhan Keperawatan Tn. L Dengan Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Bangsal Melati 1 Rsud Dr. Moewardi Surakarta

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Tuberkulosis Paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang dilakukan tindakan keperawatan yaitu teknik

Hasil studi kasus menunjukan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Congestive Heart Failure CHF dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang diberikan tindakan keperawatan

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dalam masalah pemenuhan oksigenasi diberikan intervensi keperawatan teknik relaksasi

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan masalah asma yang dilakukan tindakan terapi meniup balon selama 10

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung kongestif dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan masalah keperawatan penurunan curah jantung

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien diare dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan ansietas yang dilakukan tindakan

KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi apendiktomi dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengam pemberian terapi

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien asma dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan masalah keperawatan pola napas tidak efektif berhubungan