PENDAHULUAN
Penegasan istilah
Karya ini telah menginspirasi generasi muda untuk menerapkan pemikirannya pada pendidikan Islam saat ini.18. Pendidikan Islam seringkali dimaknai sebagai pendidikan dalam arti sempit, yaitu dimana proses belajar mengajar agama menjadi “kurikulum inti”.
Identifikasi Masalah
Pendidikan Islam dapat berarti lembaga pendidikan yang kegiatannya dilakukan untuk menjadikan Islam sebagai suatu jati diri, terlihat dari perkembangan pendidikan Islam saat ini yang lebih bersifat substantif, artinya pendidikan tidak hanya sebatas pada proses belajar mengajar saja. atau lembaga pendidikan, namun lebih menekankan pada iklim pendidikan Islam yang menghidupkan setiap elemen sistem pendidikan yang ada.
Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Konsep Pendidik dalam Islam
- Orang Tua sebagai Pendidik
 - Guru sebagai Pendidik
 - Masyarakat sebagai Pendidik
 
Dalam hal ini pendidik mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan peserta didik baik dari segi spiritual, intelektual, moral, estetika dan kebutuhannya. Dan tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai.Dalam hal ini Hamka mengungkapkan bahwa sosok pendidik yang bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan adalah: orang tua pertama, kedua guru, dan ketiga masyarakat. Selain itu, Hamka menyatakan bahwa orang tua akan membimbing anaknya hingga ia dapat berdiri sendiri (mandiri), sehingga kewajiban orang tua terbagi menjadi tiga, yaitu: 1.
Ketika anak mengalami masa perkembangan intelektual, kedua orang tuanya harus mendampingi dan memberi contoh yang baik bagi mereka. Semakin bertambahnya usia anak maka tanggung jawab orang tua semakin besar terutama dalam hal mengasuh anak perempuannya, dan tidak menyerahkan tugas pendidikannya sepenuhnya kepada gurunya, karena pelajaran yang didapatnya di sekolah hanya sekedar pelajaran, dan pendidikan hanyalah pelajaran. sebagian besar tugas orang tua. tanggung jawab38. Tanggung jawab orang tua terhadap anak merupakan kewajiban yang ada karena sifat dan kewajiban orang tua yang harus dipenuhi.
Islam memerintahkan kedua ibu bapa supaya mendidik diri, keluarga dan anak-anak agar terhindar dari azab Neraka yang pedih. Bagi anak, perlu mempunyai tokoh pendidikan yang utama dan pertama serta segala keperluan dan tingkah laku anak yang mesti dipenuhi oleh ibu bapa. Guru-guru yang rapat dengan ibu bapa dan anak muda tahu menghubungkan zaman lama dan baharu yang mengikut arus.
Penciptaan Manusia dan Implikasinya dalam Pendidikan Islam
- Khalifah
 - Abdillah
 
Keberadaan khalifah di bumi pada mulanya merupakan wacana dari khalifah, yang menciptakan khalifah untuk beribadah kepadanya dan menjaga keseimbangan seluruh ciptaannya. Karena besarnya kehormatan manusia sebagai pengemban amanah Allah, maka manusia diberi kedudukan sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Dalam konteks ini dapat diartikan bahwa manusia telah mendapat amanah dari Tuhan untuk menjadi penguasa yang mengatur bumi dan seluruh isinya dengan tujuan untuk memajukan kehidupan di bumi.
Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. (QS. Adz-Zariyat: 56)47. Dalam menunaikan fungsinya sebagai hamba, ia memerlukan penghayatan agar seseorang hamba itu mencapai tahap religiositas di mana kedekatan kepada Allah tercapai. Islam menekankan bahawa semua aktiviti seseorang hamba boleh dianggap sebagai ibadah sedangkan aktiviti itu semata-mata untuk mencari keredhaan Allah.
Pandangan di atas merupakan pandangan filosofis dan antropologis yang diungkapkan Allah dalam Al-Quran, yang telah menempatkan manusia di alam semesta ini pada dua kedudukan utama, yaitu Khalifah dan. Pandangan kategoris ini tidak menyiratkan konsep dualistik-dikotomis, namun menjelaskan muatan fungsional yang harus dilakukan manusia dalam menjalankan tugas sejarah dalam kehidupannya di muka bumi. Ada banyak konsep tentang Khalifah dan 'Abdillah, namun keduanya tidak boleh dipertentangkan, melainkan keduanya harus ditempatkan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Karakteristik Pendidik Ideal
Maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu." 34: “Berdirilah kamu”, kemudian berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat. Di samping penjelasan tentang larangan berbisik, yang merupakan salah satu tuntutan akhlak bagi membina hubungan yang harmoni antara orang lain; Ayat di atas juga menggambarkan kedudukan orang yang berilmu.
Ayat di atas tidak secara tegas mengatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Orang-orang yang memperoleh ilmu sebagaimana dimaksud pada ayat di atas adalah orang-orang yang beriman dan menghiasi dirinya dengan ilmu. Artinya ayat di atas membagi orang yang beriman menjadi dua golongan besar, yang pertama beriman semata dan beramal shaleh, dan yang kedua beriman dan beramal shaleh namun juga berilmu.
Selain itu ada empat konsep yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, yaitu: 1) pengembangan potensi (fitrah) peserta didik, 2) pengembangan pengajaran, 3) pencatatan seluruh aktivitas peserta didik sebagai pedoman dalam mengajar. pelaksanaan pembinaan dan proses pendidikan selanjutnya, 4) perumusan kondisi yang kondusif bagi pengembangan sistem pendidikan secara efektif dan efisien serta meminimalkan faktor-faktor yang dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan Islam. Tanpa nilai tambah sulit bagi pendidik untuk mengembangkan potensi peserta didik, karena mereka akan kehilangan arah, tanpa mengetahui ke mana sifat peserta didik akan dikembangkan dan kemampuan pendukung apa yang dapat digunakan. Menyikapi berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang mungkin mempengaruhi jiwa, keyakinan atau pola pikir siswa.
Pendidik Teladan Muhammad SAW
Pendidik dalam perspektif Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan pendidikan Islam dan peserta didik. Teladan yang baik bagi siswa dan orang disekitarnya Guru harus menjadi teladan yang baik dalam hal kepribadian, sehingga dapat menjadikan siswanya mempunyai akhlak yang baik. Sikap pendidik ini sangat berpengaruh terhadap peserta didik yang ingin mengaktualisasikan dirinya untuk menemukan jati dirinya.
Pendidikan yang baik akan melahirkan jiwa yang baik, dan juga akan menghasilkan peserta didik yang juga mempunyai kepribadian yang baik. Kedekatan antara orang tua dan siswa atau generasi muda menunjukkan bahwa guru dapat menghubungkan masa lalu dan masa baru. Oleh karena itu, ia dianggap mulia bukan karena jabatannya, melainkan karena kemampuannya menjadi guru bagi murid-muridnya.
Guru adalah teladan bagi siswanya, dengan segala kekurangannya, guru berusaha membimbing dan mengembangkan siswanya agar menjadi manusia yang berguna di kemudian hari. Karena masyarakat merupakan miniatur kebudayaan yang dapat dilihat dan kemudian ditiru oleh setiap siswa.92. Karena masyarakat merupakan suatu miniatur kebudayaan yang dapat dilihat dan kemudian ditiru oleh setiap siswa.
Kajian Pustaka
Kerangka Berfikir
METODE PENELITIAN
Data dan Sumber Data
Sumber data adalah badan darimana data itu diperoleh.55 Penelitian ini menggunakan dua sumber data untuk mengumpulkan data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Keabsahan Data
Oleh karena itu, pemeriksaan wawancara, observasi dan dokumentasi dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung kondisi informan.
Teknik Analisis Data
- Pemikiran Hamka Tentang Pendidikan
 - Pemikiran Hamka Tentang Pendidik
 - Karakteristik Pendidik Menurut Hamka
 
Sutomo menyarankan agar sistem pendidikan pesantren dihidupkan kembali seperti sedia kala, menurutnya di pesantren ada pemimpin yaitu Kyai yang bisa memimpin para pendidik santri, yang tujuannya bukan hanya menjadikan santri pintar saja, namun juga berguna. untuk persahabatan. Pada penjelasan sebelumnya penulis menyampaikan bahwa menurut Hamka, pendidik adalah orang yang membantu mempersiapkan dan membimbing peserta didik agar memiliki pengetahuan yang luas. Dengan kata lain, pendidik adalah pembimbing bagi peserta didik, membuka kunci pikiran peserta didik, dan memperluas ilmu serta upaya peserta didik untuk menjadi khalifah seutuhnya dan menunaikan tugasnya sebagai hamba Allah.
Sebab beliaulah yang menjadi pembimbing dan pengarah langkah siswa agar maju sesuai dengan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Dengan terpenuhinya segala kebutuhan peserta didik merupakan bagian dari kegiatan proses pembelajaran dan pendidikan yang berupaya untuk mendidik dan mendewasakan peserta didik serta meningkatkan akhlak peserta didik.63. Berdasarkan kutipan tersebut, Hamka mengatakan, jika seorang guru mengajar dengan penuh tanggung jawab, maka siswa akan mengapresiasi sekaligus mengkritik karyanya.
Melalui pengaruh pendidik di sekolah diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkompetensi tinggi, siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh percaya diri dan percaya diri. Rasa percaya diri merupakan hal terakhir yang dijelaskan Hamka dalam bukunya The Great Personality tentang sifat-sifat yang dapat menimbulkan daya tarik pada diri sendiri dan orang lain, khususnya siswa. Jika siswa merasa gurunya memperlakukannya dengan lembut, maka mereka akan merasa aman dan tenang (memiliki rasa aman) berdampingan dengannya.
Analisis Data
Singkatnya, kata Al-Gazali, tugas utama guru adalah menyempurnakan, mensucikan, mensucikan dan membimbing hati peserta didik agar mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini menandakan bahwa ilmu akan melekat di hati dan jiwa peserta didik jika dipraktekkan secara langsung. Hamka mengatakan, mahasiswa adalah bunga masyarakat yang suatu saat akan mekar dan menjadi bagian dari masyarakat.
Kepedulian tersebut tidak sekedar bersifat moril atau materil, namun merupakan bentuk tindakan nyata, seperti mengembangkan sarasehan ilmu, menyejahterakan masjid, musala atau surau sebagai tempat menempa ilmu pendidikan bagi peserta didik di luar pendidikan formal. Partisipasi seluruh anggota masyarakat akan bermanfaat bagi upaya pendidikan, khususnya dalam penyempurnaan akhlak dan menyikapi dinamika fitrah peserta didik secara optimal. Untuk mewujudkan peserta didik yang berkepribadian utuh, ketiga guru di atas harus bekerja sama secara harmonis dan integral.
Peran ketiga pendidik di atas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan kepribadian peserta didik. Kepedulian terhadap peserta didik tidak hanya bersifat moril atau materil, namun berbentuk tindakan nyata, seperti pengembangan koleksi ilmu pengetahuan, masjid sejahtera, musala atau surau sebagai tempat melahirkan ilmu pendidikan bagi peserta didik di luar pendidikan formal. Relevansi konsep pendidik menurut Hamka terhadap pendidikan Islam kontemporer masih berorientasi baik, terutama pada peran pendidik dan kewajiban setiap orang tua, guru dan masyarakat, yang mempengaruhi kebiasaan dan kehidupan peserta didik sehari-hari.
PENUTUP
Saran
Kajian tentang konsep pendidik Hamka dalam pendidikan Islam kontemporari adalah sesuatu yang amat membanggakan penulis. Pandangan dan pendapat Hamka sudah tidak asing lagi kerana topik-topik yang hampir sama sering disiarkan. Namun, merenungi perkembangan zaman, perkara berkaitan pendidikan perlu dirombak, sebagai sandaran kepada reformasi pendidikan itu sendiri, adalah lebih baik kita memahami dengan lebih mendalam sifat kita sebagai pendidik.
Orang tua merupakan guru yang paling penting dan pertama bagi anak, untuk itu orang tua hendaknya dapat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak serta memberikan pembelajaran dan pemahaman tentang hakikatnya sebagai anak dan pelayan. Masyarakat merupakan cerminan sikap terhadap anak, oleh karena itu kerjasama dengan masyarakat sangat diperlukan untuk melindungi generasi penerus bangsa ini. Pembaca hendaknya lebih sering membaca informasi terkait pendidikan Islam untuk menambah wawasan dan pengetahuan pendidikannya.