• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI "

Copied!
163
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Secara konseptual, Pendidikan Agama Islam Multikultural tidak tersistem dengan baik, terutama untuk dijadikan landasan implementasinya di lapangan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penulisan

Dalam pelaksanaan pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum Desa Tegalsari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten. Adapun nilai-nilai pendidikan Islam berbasis multikultural yang dikembangkan di MA Miftahul Ulum yaitu nilai.

KERANGKA TEORI

Pengertian Pembelajaran Pendidikan Islam

Sedangkan menurut Muhammad Fadil Al-Jamaly, pendidikan Islam adalah “upaya mengembangkan, mendorong dan mengajak manusia untuk lebih maju berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang berakhlak mulia. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam mempersiapkan peserta didik atau individu dan memupuk segala potensi yang ada, baik fisik maupun mental, dengan pertumbuhan yang berkesinambungan agar dapat hidup dan memiliki eksistensi yang sempurna, sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya di dunia hingga akhirat.

Dasar Pendidikan Islam

Oleh karena itu, pendidikan Islam harus memiliki ciri khas tersendiri dengan tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits, sehingga berproses. Kurikulum pendidikan Islam tidak bisa hanya berbicara secara teoritis, tetapi harus bersifat praktis. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah “pendidikan kemanusiaan berdasarkan persaudaraan dalam iman (tidak ada perbedaan antara orang Arab dan orang Ajam kecuali dalam takwa).

Landasan yang menjadi acuan pendidikan Islam harus menjadi sumber nilai-nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat mengarahkan pada kegiatan yang dicita-citakan.

Tujuan Pendidikan Islam

Landasan psikologis, yaitu landasan yang memberikan informasi tentang karakter siswa, guru cara terbaik untuk berlatih prestasi dan penilaian dan pengukuran secara terarah. Landasan filosofis, yaitu landasan yang memberikan kemampuan terbaik untuk mengarahkan suatu sistem, mengendalikan dan mengarahkan seluruh landasan operasional lainnya. Landasan pendidikan di atas menjadikan pendidikan Islam terus berkembang ke arah yang lebih baik dan landasan inilah yang menjadi salah satu acuan dalam menentukan tujuan pendidikan Islam.

Fadhil Al-Jamaly dalam rumusan pendidikan Islam di atas menggambarkan bahwa pendidikan Islam berusaha untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia, hal ini terlihat dengan mengajak manusia untuk mengenal lingkungan baik dirinya, masyarakat maupun alam dan menuntut ilmu sehingga diperlukan keterampilan untuk mampu mengelola dan menguasainya untuk mencapai kebahagiaan hidup dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT.

Ruang Lingkup Pendidikan Islam

Membaca Al-Qur'an adalah ilmu yang mengandung seni, yaitu seni membaca Al-Qur'an. Ilmu Al-Qur'an telah berkembang sedemikian rupa sehingga banyak cabang yang dapat dipelajari secara individual. Tafsir adalah bahasa Arab yang diartikan sebagai “tabyin” yang artinya interpretasi atau penafsiran makna teks Al-Qur’an.

Sedangkan ilmu tafsir adalah sekumpulan teori (ilmu) yang dapat digunakan untuk menafsirkan Al-Qur'an.59 Kata ؽ١كفرٍا secara bahasa berasal dari kata ؽ١كفر - ؽكف١ – ؽكف yang artinya menyingkap atau mengungkapkan Tafsir yang juga dapat diartikan . al-idlah wa al-tabyin, yaitu penjelasan dan keterangan.

Multikultural

  • Pengertian Multikultural
  • Pendidikan Multikultural

Dari doktrin ini diharapkan muncul semangat menghargai perbedaan budaya dan kemudian melahirkan perilaku toleran dalam hidup di tengah keragaman budaya. Dalam kehidupan bangsa yang multikultural, diperlukan kearifan untuk melihat keragaman budaya sebagai realitas dalam kehidupan bermasyarakat.65 Kearifan tersebut akan terwujud jika seseorang membuka diri untuk hidup bersama dengan melihat realitas plural sebagai kebutuhan hidup yang wajar. baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks. Sebagai wacana baru, makna sebenarnya dari pendidikan multikultural belum begitu jelas dan masih banyak pakar pendidikan yang memperdebatkannya.

Menurut Andersen dan Cusher dalam Choirul, Mahfud mengatakan bahwa pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan tentang keragaman budaya.

Pendidikan Agama Islam Multikultural

  • Pengertian
  • Konsep Pendidikan Agama Islam Multikultural
  • Prinsip-prinsip Pendidikan Agama Islam Multikultural

Pendidikan agama Islam dalam perspektif multikulturalisme, cetak I, Puslitbang Agama Jakarta, (Jakarta: Puslitbang Agama Jakarta 2009), h. Bentuk pendidikan agama Islam multikultural ini menekankan hubungan dalam segala bentuknya dan memadukan beberapa ciri. Dengan demikian, pendidikan agama Islam multikultural lebih tepat disebut sebagai pengembangan budaya dalam kehidupan sekolah sebagai lembaga masyarakat.

Pendidikan agama Islam multikultural juga melibatkan pemikiran tentang kebijakan dan strategi pendidikan dalam masyarakat multikultural.

Kajian Terdahulu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang ada dalam pelaksanaan pendidikan multikultural di SMKN 1 Kota Bengkulu, untuk mengetahui strategi dan model apa saja yang digunakan guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai multikultural di SMKN 1 Bengkulu Kota. Penelitian dilakukan oleh Khuzaimah (skripsi magister, 2018), dengan judul tesis Implementasi Nilai Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran (Studi Kurikulum Tersembunyi di SMAN 1 dan. Implementasi muatan nilai pendidikan multikultural dalam pembelajaran PAI di SMA N 1 dan N 2 Grabag dilaksanakan dengan praktik yang baik dan contoh yang baik.

84 Khuzaimah, Implementasi Nilai Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran (Kajian Kurikulum Tersembunyi di SMAN 1 dan SMAN 2 Grabag Tahun 2018), (Skripsi, IAIn Salatiga, 2018).

Kerangka Pikir

Nilai-nilai pendidikan Islam berbasis multikultural yang dikembangkan di MA Miftahul Ulum adalah nilai-nilai persatuan dan toleransi. Upaya implementasi pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum sangat dibutuhkan dalam bidang kemahasiswaan. Perencanaan pembelajaran pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum Desa Tegalsari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.

Dalam pemaparan hasil penelitian di atas diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran internal.

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji suatu fenomena dan makna yang dikandungnya bagi individu.90 Pendekatan fenomenologi bersifat induktif. Menurut Moehadjir, pendekatan fenomenologi termasuk paradigma naturalistik yang mencoba untuk tidak memiliki kepentingan, tentu ada kepentingan yang masuk ke dalam penelitian kita, mengejar tujuan yang bebas nilai adalah ilusi, namun penelitian menjadi terkait dengan nilai, teori dan fakta adalah ditentukan oleh nilai (nilai ditentukan). Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian ini secara umum telah memenuhi penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, model naturalistik.

Penelitian ini tidak bertujuan untuk membuktikan hipotesis, tetapi lebih menekankan pada pengumpulan data faktual yang ada untuk menggambarkan kejadian sebenarnya di lapangan.

Sumber Data

Fokusnya adalah memahami respon terhadap kehadiran atau kehadiran manusia, bukan hanya memahami bagian atau perilaku tertentu. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak memberikan data secara langsung kepada pengumpul data.92 Data sekunder adalah data tambahan pendukung data utama yang diperoleh dari sumber data primer. Untuk menentukan dan memilih sumber data dalam penelitian ini, penulis melakukan beberapa penilaian untuk menentukan layak atau tidaknya sumber tersebut digunakan sebagai sumber data.

Teknik Pengumpulan Data

Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Islam Multikultural di MA Miftahul Ulum Desa Tegalsari Kecamatan Megang Sakti, MA Miftahul Ulum Kecamatan Desa Tegalsari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawa. Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa terdapat faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum. Rancangan pembelajaran pendidikan agama Islam di MA Miftahul Ulum tercermin dari nilai-nilai karakter yang tertuang dalam Rencana Kurikulum (RPP) dan kurikulum.

Praktik/Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di MA Miftahul Ulum Desa Tegalsari Kecamatan Multikultural di MA Miftahul Ulum Desa Tegalsari Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.

Teknik Pengelolaan Data

Uji Keabsahan Data

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di MA Miftahul Ulum berlangsung dari hari Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan pembelajaran di MA Miftahul Ulum dilaksanakan setelah selesai sholat Dhuha berjamaah di masjid sekolah. Nilai-nilai pendidikan Islam multikultural dalam model pembelajaran yang digunakan guru MA Miftahul Ulum meliputi nilai kebersamaan, toleransi, kesetaraan dan keadilan.

Kualitas sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik174 yang belum sepenuhnya mampu memahami nilai dan konsep pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah MA Miftahul Ulum

MA Miftahul Ulum tidak lepas dari pengajian keluarga yang dipimpin oleh ust Joko Suseno dan anggota lainnya yang membentuk Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum Mandala Wangi tahun 2016. Dari situlah kegiatan MA Miftahul Ulum dimulai dengan sistem pendidikan terpadu yang direncanakan sejak yayasan berdiri .

Profil MA Miftahul Ulum

Visi dan Misi MA Miftahul Ulum

Struktur MA Miftahul Ulum

Keadaan Siswa/Siswi MA Miftahul Ulum

Data Guru MA Miftahul Ulum

Fasilitas MA Miftahul Ulum

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran pendidikan Islam di MA Miftahul Ulum tercermin dari nilai-nilai karakter baik yang terkandung dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP) maupun dalam kurikulum. Kegiatan implementasi pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum dapat dilihat dari beberapa perangkat pembelajaran, seperti yang diungkapkan oleh Bapak. Muchamad Romli, S,Pd.. Kegiatan pembelajaran pendidikan Islam berbasis multikultur dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar yang meliputi nilai-nilai multikultural berdasarkan empat prinsip. Untuk menggali informasi lebih dalam tentang kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di MA Miftahul Ulum sebagai implementasi pendidikan Islam berbasis multikultural, penelitian ini juga melakukan wawancara dengan siswa yaitu Faisal Hafiz.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum. Selain faktor pendukung tentunya ada beberapa faktor penghambat implementasi pendidikan Islam berbasis multikultural dalam pembelajaran di MA Miftahul Ulum, seperti yang diungkapkan oleh Bapak. M. Pilihan bahan ajar dalam hal ini tercantum dalam materi pembelajaran. pendidikan Islam berbasis multikultural di MA Miftahul Ulum juga berpedoman pada kurikulum 2013, karena menganggap kurikulum 2013 memasukkan nilai-nilai multikultural dalam cakupan materinya.

Extra Kulikuler MA Miftahul Ulum

Sistem Pengajian

Lembaga Sosial

Administrasi Tata Usaha

Inventaris

Perlengkapan/Sarana

Hasil Penelitian

  • Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Islam Berbasis
  • Praktik/Implementasi Pembelajaran Pendidikan Islam Berbasis
  • Faktor Penghambat dan Pendukung Praktik Pembelajaran

Dalam pembelajaran dalam konteks pendidikan Islam yang mengusung nilai-nilai pembelajaran multikultural, diantaranya adalah nilai-nilai kekompakan, toleransi, kesetaraan dan keadilan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan Islam berbasis multikultural itu sendiri yang digunakan di MA Miftahul. Ulum saya sering menggunakan role-playing model”115 . b) Model pembelajaran kooperatif. 127 Wawancara dengan Ester Lutfida Istiani, guru MA Miftahul Ulum Akidah Akhlak, 10 Februari 2021. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa guru pendidikan Islam di MA Miftahul Ulum dalam berinteraksi dengan siswa dan dalam proses belajar mengajar selalu menunjukkan sikap yang sama terhadap siswa, baik siswa laki-laki maupun perempuan.

149 Wawancara dengan Ester Lutfida Istiani, Guru MA Miftahul Ulum Aqidah Akhlak, 10 Februari 2021. siswa untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Pembahasan

  • Model Pembelajaran Pendidikan Islam Berbasis Multikultural di

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa guru pendidikan agama Islam di MA Miftahul Ulum dalam interaksinya dengan siswa dan dalam proses belajar mengajar selalu memperlihatkan sikap yang sama terhadap siswa, baik siswa laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam di MA Miftahul Ulum selalu memberikan pemahaman kepada siswa bahwa mereka harus selalu menghormati dan menghargai orang lain, sekalipun orang tersebut berbeda dengan kita. Bagi MA Miftahul Ulum di Desa Tegalsari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, dalam praktiknya, pendidikan Islam multikultural tidak hanya pada level sekolah dan level sendiri, tetapi juga pada level masyarakat.

Dengan demikian hendaknya guru pendidikan agama Islam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam multikultural dalam pelaksanaan proses pembelajaran, agar tidak terlihat dan bosan.

PENUTUP

Saran

Oleh karena itu, guru harus mampu mengimplementasikan pendidikan Islam multikultural yang tepat karena ini merupakan salah satu penentu berhasil tidaknya tujuan pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian tentang implementasi pendidikan Islam multikultural dengan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memberikan gambaran yang utuh tentang pendidikan Islam multikultural di sekolah. Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme, Cetak I, Puslitbang Agama Jakarta: Puslitbang Agama Jakarta 2009.

Naim, Ngainun dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural dalam Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Referensi

Dokumen terkait

Jika saya diterima menjadi asisten praktikum Labotorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri, saya akan melaksanakan tugas sebagai asisten dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan