• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

FAKTOR PENGHAMBAT MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR SEJARAH DI KELAS XI IPA4 PADA SMA NEGERI 2 BAYANG

ARTIKEL

`

Oleh :

NELLA YULIANA NPM. 12020057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2016

(2)

2

(3)

1

Faktor Penghambat Motivasi Siswa Dalam Belajar Sejarah Di Kelas XI IPA4 Pada SMA Negeri 2 Bayang

Oleh Nella Yuliana1

Ranti Nazmi2 Zulfa3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This study examines the factors that demotivates the students' motivation in learning the history subject in grade XI IPA4 at SMAN 2 Bayang. Based on the field findings, it is showed that student motivation is still low in learning history and the mark of the students is still much below the standard. The formulation of the problem in this study is “what are the demotivating factors on student's motivation in learning history in class XI IPA4 at SMA N 2 Bayang.?”

The results showed that the demotivating factors on student's motivation in learning the history in class XI IPA4 at SMA N 2 Bayang can be seen from several factors: 1) the internal factors that impede the students' motivation in learning history in class XI IPA4, namely: a) the student's motivation in learning history is still very low, b) the students' attention in learning history is still low because the students have not been fully focused on learning, 2) the external factors that impede students' motivation in learning history in class XI IPA4, such as: a) the teaching method that applied by the teachers in the teaching process is a lecture or teachers centered, b) the library as the central means of support in learning the history is under-utilized by the students because they are less fond of reading, c) the friends among students in schools can bring a good impact eitheir a bad impact on the students themselves, d) teachers who contribute on the students’ motivation in the teaching the history subject.

Keyworld: Demotivating, factor, students, learning

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

2 PENDAHULUAN

Sistem pendidikan nasional ditujukan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan kemajuan ilmu teknologi. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa (UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003). Setiap individu punya cara dan tujuan yang harus dijalaninya, dalam menjalani kehidupan ini.

Belajar merupakan salah satu cara untuk memperoleh berbagai pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat dalam kehidupan. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Selain itu belajar merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan terjadi secara terus-menerus. Belajar sangat penting, namun dalam kenyataannya sering muncul permasalahan atau hambatan dalam belajar.

Pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Namun tidaklah mudah, kuantitas pendidikan seperti pengembangan kurikulum, membangun ruang belajar, memberikan pelatihan-pelatihan khusus kepada guru agar dapat memberikan kualitasnya dalam mengajar. Selain itu pihak sekolah juga melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas belajar peserta didik, diantaranya melalui usaha menyediakan buku-buku di perpustakaan, dan menyediakan alat pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa.

Mata pelajaran Sejarah termasuk ke dalam Ilmu Sosial yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3.

Hambatan dalam belajar akan mempersulit anak untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Maka dari itu, harus ada solusi untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam belajar pada anak. Seseorang

dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan (Hamdani, 2011:20).

Pembelajaran Sejarah mendorong untuk siswa berfikir kritis-analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan datang, memahami bahwa sejarah merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat.

Sejarah mempunyai tujuan pembelajaran salah satu faktornya adalah motivasi siswa. Motivasi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar terhadap kesuksesan dalam belajar. Siswa yang motivasinya tinggi diduga akan mendapatkan hasil belajar yang sempurna.

Sedangkan siswa yang kurang motivasinya akan mendapatkan hasil belajar yang rendah.

Motivasi dalam belajar sangatlah penting, agar terjadi perubahan belajar yang positif, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sardiman (2011: 84), bahwa motivasi dapat memberi dorongan kepada siswa untuk lebih semangat dan aktif dalam pembelajaran agar tercapai tujuan belajar.

Proses belajar-mengajar Sejarah di SMAN 2 Bayang di kelas XI IPA terdapat banyak keluhan dari para pengajar atau guru yang berhubungan dengan kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran Sejarah.

Seperti sikap mereka acuh tak acuh dan kurang memperhatikan terhadap materi yang diberikan oleh guru, sehingga hasil belajar menurun.

Siswa IPA yang kebanyakan mata pelajarannya adalah ilmu alam, banyak dari mereka menganggap bahwa pembelajaran Sejarah hanyalah sebuah pembelajaran yang bisa dipahami tanpa harus belajar. Hal tersebut berbeda dengan pelajaran ilmu alam lainnya yang harus dipelajari dengan sungguh-sungguh, kalau tidak mereka tidak akan mengerti akan pembelajaran tersebut.

(5)

3 Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada waktu Program Pengalaman Lapangan di SMA N 2 Bayang pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPA, dan juga pernyataan dari guru sejarah kelas XI IPA yang menyatakan bahwa masih terlihat rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Banyak siswa yang meribut saat pembelajaran sejarah, keluar masuk pada pembelajaran sejarah, apabila diberi kesempatan bertanya hanya 1 atau 2 orang yang mau bertanya. Siswa cenderung belajar apabila akan menghadapi ujian.

Akibatnya masih banyak siswa yang kurang memahami pembelajaran Sejarah dan masih banyak nilai siswa yang berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Berdasarkan nilai rata-rata KKM tersebut, dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang tidak mencapai KKM, hal ini dikarenakan bahwa siswa kurang memahami serta kurang termotivasi dalam pembelajaran sejarah, dan dalam pembelajaran sejarah masih bersifat teacher centered atau metoda ceramah. Sehubungan dengan permasalahan diatas maka penulis ingin melihat faktor apa saja yang menghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah, karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang “Faktor-Faktor Penghambat Motivasi Siswa Dalam Belajar Sejarah Di Kelas XI IPA4 pada SMA Negeri 2 Bayang”.

Adapun identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Siswa masih kurang termotivasi dalam pembelajaran sejarah.

2. Pembelajaran sejarah masih bersifat teacher centered.

3. Hasil belajar sejarah siswa masih rendah.

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini perlu dibatasi yaitu “faktor- faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah di kelas XI IPA4 pada SMA N 2 Bayang”.

Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: “Bagaimana faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar Sejarah di Kelas XI IPA4 pada SMAN 2 Bayang”?.

Adapun tujuan penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu mendeskripsikan faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar Sejarah di Kelas XI IPA4 pada SMAN 2 Bayang.

Adapun manfaat penulisan dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat teoritis

a. Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang motivasi dalam belajar.

b. Untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan bagi penulis dan peneliti selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Sebagai sumbangan khazanah ilmu pengetahuan.

b. Sebagai masukan bagi Dinas Pendidikan (Instansi di bidang pendidikan) atau sekolah itu sendiri.

c. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk pengembangan pengetahuan yang menyangkut masalah penelitian yang terkait.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif.

Pengambilan data dilakukan secara alami dan natural untuk itu dalam penelitian dituntut keterlibatan peneliti secara langsung dilapangan.

Sesuai dengan sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan pada saat berlangsungya proses belajar mengajar (PBM), khususnya melihat dan mengamati kegiatan guru sejarah dalam memberikan motivasi dan pembelajaran kepada siswa.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, guru-guru sejarah, pegawai perpustakaan dan siswa-siswi Kelas XI IPA4 SMA N 2 Bayang. Peneliti menggunakan teknik wawancara

(6)

4 mendalam karena untuk mendapatkan keterangan mengenai faktor-faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah di kelas XI IPA4. 3. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen, data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder melalui wawancara dengan guru dan siswa, kemudian gambar- gambar guru sejarah saat mengajar di SMA N 2 Bayang.

Teknik analisa data yang penulis pakai adalah :

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan pengamatan dengan guru sejarah di SMA N 2 Bayang dan siswa kelas XI IPA4 SMA N 2 Bayang.

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi kemudian dipelajari, ditelaah dan direduksi. Dengan demikian kesimpulannya dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti.

3. Penyajian Data (Display data)

Langkah penyajian data ini penulis mengelompokan atau menyusun data yang diperoleh baik itu dari data primer dan data sekunder gunanya agar memudahkan memahami data dan Penarikan kesimpulan.

4. Penarikan Kesimpulan (Verification) Hasil dari pengumpulan beberapa data yang didapatkan dilapangan maka data tersebut diolah menjadi suatu kesimpulan sesuai yang terjadi dilapangan.

HASIL PENELITIAN

Motivasi berperan sangat penting bagi siswa dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang termotivasi terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila belajar dengan memiliki motivasi maka akan mendapatkan hasil yang baik.

Berkaitan dengan pembelajaran sejarah idealnya siswa mempunyai motivasi yang tinggi, sesuai dengan tujuan pembelajaran sejarah diajarkan di sekolah.

Siswa hendaknya mengetahui pentingnya pembelajaran sejarah, karena berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Melihat dari betapa pentingnya belajar sejarah ini, maka pelajaran sejarah harus diikuti dengan motivasi, karena motivasi menciptakan belajar yang efektif serta berpengaruh terhadap cara belajar, perhatian siswa, hasil belajar siswa dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan dan juga hasil temuan lapangan, dapat diketahui bahwa motivasi siswa dalam belajar sejarah masih kurang, hal tersebut sesuai dengan pengamatan yang telah peneliti lakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru, sibuk dengan urusannya sendiri, keluar masuk kelas dan lainnya.

Berdasarkan temuan di lapangan, dan juga pengamatan yang telah dilakukan selama observasi diketahui bahwa masih kurangnya motivasi siswa dalam belajar sejarah, diperoleh data mengenai faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah di kelas XI IPA4 SMA N 2 Bayang, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal Penghambat Motivasi Siswa Dalam Belajar Sejarah Di Kelas XI IPA4 Pada SMA N 2 Bayang

a. Motivasi

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa motivasi atau semangat siswa dalam pembelajaran sejarah masih

(7)

5 kurang karena kebanyakan dari mereka menganggap pelajaran sejarah itu adalah pelajaran yang membosankan dan banyak hafalan. Bagi mereka yang jurusan IPA yang hanya perlu hitung-hitungan dan sedikit menghafal menyebabkan mereka malas dan tidak serius untuk belajar sejarah karena mereka lebih senang belajar yang sedikit hafalannya.

b. Perhatian

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa perhatian siswa dalam pembelajaran sejarah dirasa masih kurang. Karena siswa-siswi masih ada yang memperhatikan dan masih ada yang tidak memperhatikan guru dalam menerangkan pembelajaran. Maka dari itu sebagian siswa-siswi dari kelas XI IPA4 masih kurang perhatian dan memperhatikan baik itu terhadap pembelajaran maupun terhadap guru dalam

menerangkan proses

pembelajaran.

2. Faktor Eksternal Penghambat Motivasi Siswa Dalam Belajar Sejarah Di Kelas XI IPA4 Pada SMA N 2 Bayang

a. Metode Mengajar

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa metode mengajar guru terhadap motivasi siswa dalam belajar sejarah sangat besar, sementara metode yang dipakai oleh guru hanya ceramah yang kurang tertarik bagi siswa. Guru hanya sesekali menggunakan metode diskusi dalam belajar.

b. Perpustakaan

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa buku pegangan untuk sejarah tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang, hanya saja bisa dipinjamkan ketika belajar saja.

Hal tersebut dikarenakan keterbatasan buku yang ada di perpustakaan menyebabkan siswa kurang mempunyai sumber yang lebih dalam pembelajaran. Siswa hanya belajar dari satu sumber buku saja yaitu LKS. Dimana LKS lah yang dipakai selama proses pembelajaran berlangsung

.

c. Teman Bergaul

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa pergaulan antar teman di SMA N 2 Bayang berjalan dengan baik.

Hubungan antar siswa yang baik tersebut terlihat dari siswa yang mudah bergaul dengan siswa lain tanpa ada perbedaan. siswa yang memiliki pergaulan yang baik dan tidak baik dengan teman sekolahnya. Jika pengaruh pergaulan dengan sesama teman baik, maka akan menghasilkan hal yang baik pula terhadap siswa, begitu pula sebaliknya jika pergaulan dengan sesama teman tidak baik, maka hasil yang didapat oleh siswa tidak baik pula. Hal ini dapat menghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah karena teman pergaulan dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar.

d. Guru

Berdasarkan pengamatan, wawancara dengan guru sejarah dan siswa dapat terlihat bahwa guru dalam menerangkan materi cukup teratur, akan tetapi juga ada yang tidak sesuai dengan urutan materi. Hal ini membuat siswa kurang perhatian terhadap pelajaran sejarah, karena sulit untuk memahami materi yang diterangkan. Hal tersebut dikarenakan jam pelajaran yang kurang. peranan guru dalam motivasi siswa sangat berarti, karena guru merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar siswa.

(8)

6 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian mengenai faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar sejarah di kelas XI IPA4 pada SMA N 2 Bayang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai beriku:

1. Faktor internal yang terdiri dari motivasi atau semangat para siswa dalam pembelajaran sejarah yang masih rendah untuk mata pelajaran sejarah dan yang kedua adalah perhatian, perhatian siswa terhadap pembelajaran sejarah juga masih rendah karena siswa belum sepenuhnya terfokus terhadap pembelajaran.

2. Faktor eksternal yang terdiri dari metode mengajar yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah atau masih terfokus pada guru yang membuat siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran sejarah, perpustakaan yang merupakan sarana pendukung pembelajaran masih belum digunakan secara maksimal karena siswa kurang gemar dalam membaca, teman bergaul yang merupakan interaksi siswa dengan sesamanya yang akan berdampak baik ataupun buruk terhadap siswa itu sendiri dan guru yang berperan terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran sejarah.

SARAN

Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan melalui skripsi peneliti ini adalah:

1. Bagi Siswa

a. Diharapkan kepada siswa, untuk dapat meningkatkan lagi motivasi dan kemampuannya dalam belajar.

b. Diharapkan kepada siswa agar lebih semangat dan rajin dalam pembelajaran sejarah supaya mendapat hasil yang memuaskan

2. Bagi guru

a. Diharapkan kepada guru, agar dapat meningkatkan lagi motivasi siswa dalam belajar sejarah.

b. Diharapkan kepada guru, supaya lebih meningkatkan peran guru untuk meberikan kesempatan kepada siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

Afifudin dan Saeni Beni Ahmad. 2012.

Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Pustaka Setia.

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Annurahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati dan Mudjiono. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamzah B. Uno. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2007. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar, Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2013. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Ridwan Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman, Am. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

(9)

7 Sugiyono. 2014. Metode dan Penelitian

Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D). Bandung:

Alfabeta.

Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial.

Yogyakarta: Ombak.

Tim Pengembang MKDP. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rawali Pers.

Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003.

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan dan Pelaksanaannya.

Jakarta: Depdiknas.

B. SKRIPSI

Anggia Mustika Roza. 2013. Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Di SMAN 2 Koto XI Tarusan. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

Artinda Sukma. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siswa Dalam Belajar IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 26 Padan Tahun Pelajaran 2013/2014. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Eliya Eka Putri. 2014. Motivasi Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran IPS di SMP N 2 Bonjol Kanupaten Pasaman.

Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Pasti. 2014. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Dan Metode Restiasi Pada Pembelajaran IPS Di SMPN 1 Siberut Utara. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

C. JURNAL

Lukman Sunadi. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Jurnal Ekonomi (Nomor 1). Hlm. 1-19.

Zulhafizh, dkk. (2013). Kontribusi Sikap Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran (Nomor 2 Volume 1, Juni 2013). Hlm. 1-14.

Referensi

Dokumen terkait

Dari pihak guru, guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam hal ini guru hanya menggunakan metode ceramah saja, selain itu guru kurang komunikatif ketika dalam mengajar

Dalam proses belajar mengajar guru sering kurang sesuai menggunakan metode.. pembelajaran , metode pembelajaran yang sering digunakan ceramah

Pelajaran 2017/2018 yang disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: 1) Metode mengajar guru yang masih konvensional seperti ceramah. 2) Guru masih mendominasi

Proses pembelajaran masih terfokus pada guru sebagai sumber pengetahuan utama, dimana ceramah yang menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa

menerangkan materi pelajaran karena metode pembelajaran yang diimplementasikan oleh guru masih bersifat konvensional atau ceramah dimana guru masih menjadi pusat dalam

Namun masih terdapat beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus II adalah guru masih kurang dalam mengelola kelas karena masih ada siswa yang melakukan

Metode mengajar calon guru biologi yang terdiri dari lima komponen yaitu ketepatan dalam merencanakan bahan pengajaran, ketepatan dalam merencanakan pengelolaan

2 Faktor sekolah terdiri dari: a metode mengajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan memengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula, biasanya guru hanya menggunakan metode