• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS "

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Widia Nopita Sari, Juli 2021, NIM Implementasi e-learning mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi e-learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi E-learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu sangat baik dan lengkap.

Dari latar belakang permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi E-Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IBB Di SMAN 04 Kota Bengkulu”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi awal siswa kelas XI IBB menyampaikan bahwa kendala yang ditemui dalam penerapan e-learning adalah “Masalahnya adalah tidak adanya kuota dan terbatasnya kuota karena tidak semua orang mampu membeli kuota.Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI IBB mengatakan kendala yang ditemui dalam penerapan e-learning adalah, seperti yang dikatakan siswa tadi, permasalahan e-learning adalah ketidakmampuan siswa untuk terus membeli kuota.

Batasan Masalah

Rumusan masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi Bahasa Indonesia merupakan program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, serta penghargaan terhadap manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Kementerian Agama menyatakan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memadukan keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia sendiri serta penghargaan terhadap manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

Pembelajaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan meningkatkan keterampilan komunikasi baik lisan maupun tulisan, hal ini sejalan dengan pendapat Bapak. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengoreksi lisan dan tulisan, serta meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra manusia Indonesia. 33 Mega Berliana Yolandasari, “Efektivitas Pembelajaran Daring dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II A MI Unggul Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali Tahun Ajaran Skripsi Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, 2020), h.

34 Mega Berliana Yolandasari, “Efektifitas Pembelajaran Online dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II A MI Unggul Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali Tahun Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, 2020), h. Berdasarkan penjelasan di atas, pembelajaran bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai suatu proses belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya adalah mengajarkan siswa untuk mempunyai pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan tujuan dan fungsinya.

Menurut Atmazaki, kursus bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif. Pembelajaran bahasa Indonesia harus memperhatikan prinsip belajar yaitu dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang dekat ke hal yang jauh, dari hal yang sederhana ke hal yang rumit, dari hal yang diketahui ke hal yang belum diketahui, dan dari yang konkrit ke yang abstrak.

Hasil Penelitian Terdahulu

Analisis hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) perencanaan implementasi e-learning kelas sebagai sarana pembelajaran pada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran daring dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II A MI unggulan Miftahul Huda Tumang. Hal yang menarik dari Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali tahun ajaran ini adalah: 1) Apakah dilaksanakannya pembelajaran daring dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis web pada pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. 41 Mega Berliana Yolandasari, “Efektivitas pembelajaran daring dalam pengajaran bahasa Indonesia di kelas II A MI Unggul Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali Tahun Ajaran Skripsi Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, 2020), h. xiv. . Pembelajaran berbasis web pada pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Kalasan.. hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang diterapkan di sekolah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu dengan sampel penelitian kelas XA dan XB SMA Negeri 1 Kalasan. Uji beda dilakukan untuk mengukur perbedaan efektivitas media pembelajaran e-learning online dan media pembelajaran konvensional berdasarkan ukuran hasil belajar. dan landasan teori yang sama yaitu konsep belajar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring bagi guru IPS.

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 1 Kalasan,” (Skripsi S-1 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2012), hal. vi. 44 Dessta Putra Wijaya, “Implementasi E-learning di SMPN 10 Yogyakarta,” (Skripsi S-1. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2015), hal.

Kerangka Berpikir

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk menyelidiki keadaan benda-benda alam, apalagi penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang menjadi subjek atau objeknya. sedang diamati. . Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan dan menafsirkan apa yang ada mengenai kondisi atau hubungan, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, dampak atau akibat yang sedang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berkembang, sehingga penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jadi, penelitian deskriptif adalah suatu penelitian untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan ditafsirkan dengan baik.

Setting Penelitian

Subjek dan Informan Penelitian

Subyek penelitian ini adalah informan yang akan memberikan data penelitian yang akan diteliti dan diobservasi oleh peneliti yang terdiri dari kepala sekolah, guru bahasa Indonesia, guru teman sebaya dan tiga orang siswa IBB kelas XI SMAN 04 Kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah implementasi e-learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu.

Teknik Pengumpulan Data

Sedarmayanti, mengemukakan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak ditujukan secara langsung kepada subjek penelitian melainkan melalui dokumen. Dokumen adalah catatan tertulis yang isinya merupakan keterangan tertulis yang dibuat oleh seseorang atau suatu lembaga untuk kepentingan penyidikan suatu peristiwa, dan berguna sebagai sumber data, alat bukti, informasi alam yang sulit diperoleh, sulit ditemukan, dan yang memberikan kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan tentang apa yang sedang diselidiki. 48.

Teknik Keabsahan Data

Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber artinya data diperoleh dari sumber yang berbeda dengan menggunakan teknik yang sama.

Teknik Analisis Data

Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 4 Kota Bengkulu

SMA Negeri 4 Kota Bengkulu didirikan pada tanggal 20 November 1984 dengan nama depan SMA Negeri 3 Kota Bengkulu, yang kemudian diubah namanya menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) Negeri 4 Kota Bengkulu pada tahun 1997 berdasarkan keputusan eksekutif. Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu Nomor: 034 /O/1997 Tanggal 7 Maret 1997 Sama halnya dengan SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMAN 4 Bengkulu diselesaikan dalam tiga tahun ajaran, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Kategori peminatan yang tersedia adalah ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu bahasa dari tingkat peminatan mulai tahun kedua hingga tahun ketiga perkuliahan.

Sebagai salah satu SMA favorit, SMAN 4 Kota Bengkulu telah banyak meraih prestasi baik dari segi sarana prasarana sekolah, prestasi siswa dalam bidang akademik maupun non akademik seperti Anugerah Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2014 dan Adiwiyata Mandiri pada tahun 2015.

Profil Sekolah

Identitas Sekolah

  • Visi dan Misi SMA Negeri 4 Kota Bengkulu a. Visi

Terwujudnya warga sekolah yang berkemauan keras, bertakwa, inovatif dan kreatif, dengan lulusan yang cerdas, unggul, tangguh, berakhlak mulia, jujur, berani, bertanggung jawab dan disiplin, mampu bersaing dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. teknologi dan ramah lingkungan.

Hasil Penelitian

Bagaimana perencanaan e-learning pada kelas XI IBB mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 04 Kota Bengkulu. Bagaimana implementasi e-learning pada kelas XI IBB mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 04 Kota Bengkulu. Penerapan e-learning pada kelas mata pelajaran bahasa Indonesia XI IBB SMAN 04 Kota Bengkulu dilaksanakan pada akhir semester tahun ajaran 2020/2021.

Bagaimana evaluasi e-learning mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. Evaluasi implementasi e-learning mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu belum mempunyai sistem evaluasi tersendiri dalam pembelajarannya. Dampak Positif dan Negatif Penerapan E-Learning Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu.

Bagaimana implementasi e-learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Hermis Paris S.Pd, guru bahasa Indonesia Kelas XI IBB SMAN 4 Kota Bengkulu. Keterbatasan diatas dapat mempengaruhi pembelajaran e-learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu.

Apakah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi e-learning bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu sudah baik dan benar? Apakah Ibu Hermis telah menerapkan e-learning pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu dengan baik dan benar?

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Keadaan Guru dan Karyawan SMA Negeri 4 Kota Bengkulu
  • Keadaaan Siswa SMA Negeri 4 Kota Bengkulu
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Kota Bengkulu
  • Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Kota Bengkulu Gambar 1

Siswa diharapkan aktif dalam melaksanakan tugas dan mengikuti pengajaran bahasa Indonesia, serta membiasakan diri belajar mandiri dan mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru. Efektivitas Pembelajaran Daring dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II A MI Terpilih Miftahul Huda Tumang Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Menggunakan Strategi Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.".

Bagaimana kegiatan belajar mengajar dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup e-learning pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. Apa saja kendala dalam penerapan e-learning mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI IBB di SMAN 04 Kota Bengkulu. 28 Hermi paris, S.Pd PNS S1 Bahasa Indonesia 29 Erna Halian, SE, M.Pd PNS S2 Ekonomi dan KWU 30 Safrina Jumaida, S.Sos PNS S1 Sosiologi.

46 Maisiatul Arpawati, SE PNS S1 Økonomi/KWU 47 David Suryana, S.Pd PNS S1 Matematik 48 Lis Rohmanita, S.Si PNS S1 Matematik 49 Fitri Yanti, S.Pd PNS S1 Geografi. Interview med fru Hermis Paris, indonesisk sprogfaglærer for klasse XI på SMAN 04 Bengkulu City.

Gambar

Tabel 4.1  Profil Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

E-learning 58% Tatap Muka 11% Kemudahan Interaksi Dengan Pengajar 29% Kemudahan Pengumpulan Tugas 8% SEMUA E-learning Fleksibilitas Waktu Kuliah 14% E-learning 57% Tatap