• Tidak ada hasil yang ditemukan

Programmable Logic Controller (PLC) dan Inverter Motor 3 Fasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Programmable Logic Controller (PLC) dan Inverter Motor 3 Fasa"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Programmable Logic

Controller (PLC)

+ Inverter Motor 3 Fasa

(2)

TUJUAN UMUM :

1. Dapat mengenal / mengetahui perangkat komputer yang menunjang pengoperasian PLC dengan benar.

2. Dapat mengenal/mengetahui komponen-komponen penting PLC dengan benar.

TEORI :

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.

Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi- instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus.

Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1. Control: PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant: PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan

MENGENAL PLC

PEMBELAJARAN

1

(3)

sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

3. Shutdown System: Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Program kontrol dibuat melalui perangkat komputer yang telah diinstal sebuah software khusus digunakan untuk merk PLC tertentu. Disamping itu program kontrol dapat dibuat melalui sebuah alat yang disebut Consule. PLC pada dasarnya mempunyai Imput dan Output.

Ia juga membutuhkan tegangan listrik AC dan DC. Penjelasan di atas digambarkan. Pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.1. Diagram Kontrol PLC

PLC

Seperangkat Computer Software Consule

Tombol / Sensor Mesin yang

dikontrol

Program Control

Input Output

(4)

Bagian-Bagian PLC CP1E

Gambar 1.3. Sketsa CP1E Keterangan :

1. Input PLC

a. Input PLC (Push Button, sensor, Limit Swith, dll) b. Input sumber 220 Volt AC

2. Alamat Input

a. Alamat input PLC

b. Keterangan input tegangan 220 Volt AC 3. Output PLC

a. Output PLC

b. Output sumber PLC Volt 24 DC 4. Alamat Output

a. Alamat Output PLC

b. Keterangan Output tegangan 24 Volt DC 5. Baterai PLC

6. USB PLC to PC 7. Lampu indikator

8. Port PLC(RS 232) to PC/HMI

(5)

Tujuan Khusus :

1. Peserta dapat mengerti Input dan Output pada Program control dengan benar

2. Peserta dapat memberikan alamat (address) untuk Input dan Output pada program control dengan benar.

3. Peserta dapat membuka dan membuat lembaran program control dengan benar

4. Peserta dapat membuat beberapa program control bentuk Ladder dalam sebuah file dengan benar.

5. Peserta dapat merubah (mengEDIT) alamat (address) Input, Output dan yang lainnya dengan benar

6. Peserta dapat mengenal Rung, Row, dan Colum dengan benar

7. Peserta dapat menyimpan beberapa program control dalam satu File dengan benar

Teori :

1. Software yang digunakan untuk PLC merk OMRON adalah CX-Programmer.

2. Pada prinsipnya program kontrol yang dimasukkan (Transfer) ke PLC/PC kemudian memproses input dan dan mengeluarkan hasil proses melalui Output.

3. Untuk PLC OMRON dengan Type CP1E mempunyai Input dan Output yang dapat ditambah pada fasilitas Expantion dengan unit Input dan Output (Hardware Unit).

4. Input dan Output pada PLC dengan Type CP1E : Input : 12 Buah

Output : 8 Buah

5. Untuk PLC Type CP1E, pembuatan/penulisan Input dan Output Harus diberi Alamat (Address) :

a. Input : Ciri penulisan alamat Input adalah menggunakan Channel 0 (Nol).

Contoh : 0.00 ; 0.01 ; 0.02 s/d 0.11

b. Output: Ciri penulisan alamat Output adalah menggunakan Channel 100 (Seratus)

Contoh : 100.00 ; 100.01 ; 100.02 s/d 100.07 I. Bentuk / Macam Program Kontrol :

Membuat program kontrol merupakan tujuan dalam pembelajaran ini. Ada 2 macam bentuk program control yang bisa dibuat yang nantinya dimasukkan atau ditransfer pada PLC yaitu dalam bentuk :

a. Ladder Diagram.

Program control yang dibuat dalam bentuk LADDER ini mudah untuk dipahami dan dibaca karena ini berbentuk gambar rangkaian yang menyerupai gambar rangkaian control yang biasa dibuat pada pelajaran pengendali motor-motor listrik.

MEMBUAT & MENYIMPAN PROGRAM

PEMBELAJARAN

2

(6)

II. Membuat File Baru (New File) :

1. Membuka Software CX-Programmer

Sebelum membuat sebuah program control, terlebih dahulu membuka software CX-Programmer. Maka Akan terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. CX Programer 2. Membuat File Baru (New File)

File baru ini merupakan tempat menyimpan beberapa program control yang disesuaikan dengan banyaknya Input dan Output dari sebuah PLC.

Prosedur untuk membuat File baru adalah : a. Pilih, File-New... atau

b. Tekan, Ctrl + N

Gambar 2.2. Membuat File Baru Maka akan tampil seperti Gambar 3, lalu :

c. Seting program (Divice Type) CP1E , d. Network Type USB

e. Klik OK atau tekan tombol ENTER pada keyboard.

(7)

Gambar 2.3. Setting Type PLC

Setelah itu Maka akan terlihat seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.4. Lembar Kerja Baru f. Type PLC yang digunakan

g. Bidang gambar control baru

h. Menu pembuatan program menggunakan mouse

i. Menu pembuatan program kcontrol menggunakan Keyboard

(8)

PLC. Penyimpanan File program ini bisa dilakukan sebelum pembuatan atau penulisan program control. File program disimpan dalam Folder yang diberi nama sesuai dengan nama anda agar dapat dengan mudah diketahui tempat File-file program yang dibuat dan supaya tidak tercampur dengan file lainnya.

Untuk menyimpan file dan membuat folder adalah sebagai berikut : 1. Clik File – Save atau Tekan Ctrl + S,

Gambar 2.5. Save

2. beri nama File Program Kontrol pada file name dengan nama TUGAS 1, Kemudian pilih di My Documents.

Gambar 2.6. Menyimpan program Kontrol

3. Untuk membuat Folder yaitu dengan cara Klik Gambar atau Klik kanan- pilih new folder, kemudian Folder tersebut diberi nama (ANDA). Seperti gambar 5 berikut ini.

4. Berikutnya Klik Open kemudian Save.

(9)

Gambar 2.7. Membuat Folder Baru IV. Cara Pembuatan/ Penulisan Program kontrol

Penulisan atau pembuatan Lader diagram bisa digunakan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan Keyboard dan Mouse.

a. Menggunakan Keyboard

Kode-kode komponen sudah ditentukan pada CX Programmer Information apabila tidak muncul bisa dengan menekan Ctrl + Shift + I pada keyboard secar bersamaan maka akan muncul seperti gambar berikut.

Gambar 2.8. CX-Programmer Information

Apabila menekan C pada keyboard bidang maka menginstruksikan kontak NO

b. Menggunakan Mouse

Apabila menggunakan mouse tinggal Klik Gambar-gambar pada layar monitor seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.9. Menu Komponen Program Kontrol

(10)

V. Rung, Step, Row (baris) dan Column (Kolom)

Rung adalah daerah yang terdiri dari Row dan Column, dimana pada Row dan Cowlomn ini Gambar program kontrol di buat seperti keterangan pada gambar berikut.

Gambar 2.10. Rung, Step, Column, dan Baris VI. Membuat Program Kontrol

Sebelum membuat program kontrol Pada CX-Programer terlebih dulu harus diketahui Alamat (Address ) Input dan Output PLC dimana pada alamat Input dan Outputnya terdapat Chanel yang dipakai Untuk PLC Type CP1E.

i. Chanel Alamat Input PLC Type CP1E adalah 0 dan memiliki 10 Input.

0.00 ; 0.01 ; 0.02 sd 0.09 0.09

Chanel Bit

ii. Chanel Alamat Output PLC Type CP1E adalah 100 dan memiliki 8 Output 100.00 ; 100.01 ; sd 100.07

100.01 Chanel Bit

Pemberian alamat (Address) Input dan Output pada program kontrol tidak boleh sama kecuali memang akan difungsikan sama.

Tugas :

1. Sebuah motor listrik di kontrol oleh tombol start dan tombol stop

Rung Step

Baris

Column

(11)

Gambar 2.11. Contoh Program kontrol Langkah pembuatan Lader diagram program kontrolnya

a. Klik simbol pada bar Cx Programmer tarik dan letakkan pada baris atau tekan

“/” pada keybord .

b. Masukkan alamat input 0.00 klik OK

Gambar 2.12. Masukkan Alamat Input

c. Beri nama S0 sebagai tombol Stop seperti gambar berikut lalu klik OK atau tekan tombol ENTER pada keyboard.

(12)

d. Maka akan tercipta input yang berfungsi NC(Normaly Close)

Gambar 2.14. Input NC

e. Proses berikutnya hampir sama seperti langkah di atas yaitu klik simbol sebagai tombol start tarik ke bidang gambar atau tekan “C” pada keybord dan beri alamat 0.01.

Gambar 2.15. Pembuatan Kontak NO

f. Klik simbol dan tarik pada gambar rangkaian kontrol atau tekan “O” pada keyboard beri alamat 100.00 dan beri nama K1.

Gambar 2.16. Pembuatan Relay

(13)

g. Klik simbol dan tarik pada gambar dan letakkan dibawah S1 dan beri alamat 100.00 yang berfungsi sebagai pengunci sehingga terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 2.17. Pembuatan Pengunci

VII. Mentransfer (upload-download) Program dan Mengoperasikan PLC

Ledder Diagram yang sudah dibuat dan disimpan disebuah file harus ditransfer (download) kedalam memori PLC untuk bisa di jalankan pada PLC. Syarat dan ketentuan transfer program ke PLC.

a. Setting File program kontrol harus sama dengan type PLC.

b. kabel USB yang menghubungkan laptop/CPU dengan PLC sudah terhubung dengan baik.

c. PLC sudah dalam keadaan ON (menyala).

d. Komputer dan PLC sudah Online caranya : Klik simbol pada bar CX Programmer atau tekan Ctrl + W secara bersamaan pada keyboard.

Gambar 2.18a. Langkat tes komunikasi PLC - PC (persolan computer)

Gambar 2.18b. tampilan setelah terhubung komunikasi PLC dan PC

(14)

Transfer dan pilih to PLC atau tekan Ctrl + T pada keyboard seperti gambar berikut

Gambar 2.19a. Transfer From PC to PLC b. Dari PLC ke laptop

Transfer dari PLC ke PC/Laptop tujuannya untuk mengetahui program yang sedang berjalan pada PLC.

Caranya

1. Klik PLC pilih Transfer dan pilih From PLC atau tekan Ctrl + Shift + T pada keyboard seperti gambar berikut

`

Gambar 2.19b. Transfer From PLC to PC

Pada saat PC/laptop dengan PLC dalam keaadan ONLINE tidak melakukan pengeditan, merubah, penghapusan dan sebagainya pada program kontrol hal tersebut bisa dilakukan pada prosedur ONLINE EDIT yang akan diberi pada materi tersendiri.

(15)

VIII. Instruksi-Instruksi Dasar PLC

1. Relay Dalam Tujuan Khusus :

1. Peserta dapat membedakan antara Input, Output dan Relay Dalam dengan benar 2. Peserta dapat mengerti fungsi Relay Dalam dengan benar

3. Peserta dapat menggunakan/mengaplikasikan Relay Dalam pada program control dengan benar.

Teori :

Untuk PLC Type CP1E, Channel yang dimiliki adalah :

Chanel 0-289 itu artinya ada 290 channel pada PLC Type CP1E namun yang terpakai untuk input dan output hanyalah dua channel yaitu channel 0 dan channel 100. maka pertanyaanya “Apakah ada Channel 1,2 s/d 99 dan 101 S/d 289 ?” jawanbannya ADA.

Adapun alamat yang diperbolehkan untuk relay dalam sebgai berikut : 1.00-1.15 s/d 99.00-99.15 dan 101.00-101.15 s/d 289.00-289.15 Alamat diatas bisa digunakan untuk Relay Dalam (Internal Relay) Buatlah program seperti gambar dibawah ini

1. Buatlah program seperti dibawah ini dan beri nama SIA-SIA

2. Buktikan dengan cara di ONLINE dan Tranfer Pada PLC Type CP1E

Gambar 2.20. Pembuktian Relay Dalam

Yang terjadi adalah program kontrol diatas akan sia-sia hal ini disebabkan 0 Inputnya menggunakan Channel 1 sedangkan pada PLC Type CP1E Input yang tersedia mengguakan Channel 0 sehingga tidak bisa memberi masukan pada Output pada Channel 2.

Buatlah program seperti gambar dibawah ini

1. Buatlah program kontrol seperti gambar berikut dan beri nama Relay Bantu 2. Buktikan dengan cara di transfer ke PLC CP1E

(16)

Gambar 2.21. Relay Dalam sebagai Relay Bantu

Yang terjadi adalah relay channel 2 tidak akan muncul pada output PLC yang muncul adalah output dengan cahanel 100. hal ini karena channel Input dan Output selain channel 0 dan channel 100 tidak akan muncul sebagai Input dan output PLC namun bisa difungsikan sebagai relay bantu.

2. TIMER

TIMER adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC. Iya identik dan punya fungsi yang sama seperti TDR(Time delay Relay)

Alamat (Address) TIMER Address Timer : 000-255 Set Waktu : #0 - #9999

Pada set waktu 1 detik (Satu detik) maka ditulis #10 Cara membuat timer pada rangkaian kontrol adalah 1. Buat file baru dengan nama Timer

2. Buatlah input 0.01 dengan nama S1 sebagai Input timer, dan untuk timernya Klik Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau tekan “I” pada keyboar dan beri instruksi TIM 000 #30 yang artinya intruksi ini adalah sebagai TIM = Timer , 000 adalah alamat Timer, #30 Adalah waktu set timer berfungsi selama 3 detik. Lalu beri nama TIM nama bisa diganti yang lain.

(17)

Gambar 2.22. Membuat Timer

3. Buat kontak NO Timer dan beri alamat T000 lalu OK kalau alamat benar sesuai dengan timer maka nama kontak NO akan otomatis terisi seperti nama timer yaitu TIM .

Gambar 2.23. Membuat Kontak NO Timer

4. Outputnya buat output dengan alamat 100.00 dan nama K1 seperti gambar dibawah ini.

(18)

Gambar 2.24. Rangkaian Control Timer 5. Simpan dengan nama TIMER.

6. Transfer program kontrol yang telah dibuat pada PLC 3. DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down)

DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down) adalah salah satu bagian dari Bit Control Instructions. Keduanya mempunyai cara kerja hampir sama.

DIFU dan DIFD adalah salah satu Bit Control Instruction pad PLC yang mempunyai keluaran (Output yang berupa Kontak NO dan NC), dimana terjadi perubahan kondisi hanya sesaat (sangat cepat hingga tidak terlihat oleh mata).

Perubahan kondisi yang dimaksud adalah apabila ia kontak NO maka ia akan menutup/terhubung sesaat atau sangat cepat hingga tidak bisa terlihat perubahan dari menutup (terhubung) menjadi kembali membuka.

Perbedaan DIFU dan DIFD Pada Keluaran (Kontak NO dan Ncnya)

a. DIFU Pada Saat Masukan (ON) maka kontak NO terhubung sesaat dan Kontak NC terputus sesaat

b. DIFD Pada saat masukan (ON) maka kontak NO belum terhubung sesaat dan kontak NCnya belum terputus sesaat, baru pada saat masukan (OFF) maka kontak NO terhubung sesaat dan kontak NC terputus sesaat.

Alamat DIFU dan DIFD

Alamat address yang bisa digunakan untuk DIFU dan DIFD 1. 1.00 s/d 99.15

2. 101.00 s/d 289.15

Pemberian alamat (Address) untuk DIFU dan DIFD tidak boleh sama jika addres tersebut telah digunakan oleh Relay Dalam didalam sebuah kontrol.

Cara membuat instruction DIFU dan DIFD pada rangkaian kontrol 1. Buatlah file baru beri nama DIFU dan DIFD

2. Buatlah input 0.00 sebagai input DIFU dan untuk membuat instrusion DIFU Klik Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau tekan “I” pada keyboard dan beri instruksi DIFU 1.00 klik OK lalu beri nama DIFU klik OK.

(19)

Gambar 3.25. Membuat Instruction DIFU

Gambar 3.26. Membuat DIFU 3. Buatlah Output DIFU seperti gamabar berikut.

Gambar 3.27. Output DIFU

4. Lanjutkan membuat DIFD beserta Outputnya seperti gambar berikut:

(20)

Gambar 2.28. DIFU dan DIFD

5. Setelah selesai membuat kontrol diatas, simpanlah.

6. Transfer program diatas pada PLC dan operasikan.

7. Amati Outputnya, dan coba jelaskan secara singkat.

4. Clock Puls Bit

Clock Pulse Bit adalah salah satu fasilitas yang dapat mengontrol sebuah keluaran Output.

Clock Pulse Bit identik dengan kontak NO/NC yang bekerja terus menerus memberi masukan 1 dan 0 (bekerja ON dan OFF) secara otomatis dalam satuan Secon(detik) atau Minute (menit).

Untuk menggambarkan penjelasan diatas maka buatlah program kontrol yang menggunakan Clock Puls Bit dengan satuan detik seperti gambar berikut ini.

1. Buatlah File simpan dengan nama Clock Puls.

Gambar 2.29. Penggunaan Colk Puls Bit

2. Selesai membuat program kontrol diatas, simpanlah dengan memiih save.

3. Transfer ke PLC dan operasikan.

(21)

4. Amati Outputnya dan coba jelaskan secara singkat.

5. COUNTER (CNT)

Counter adalah salah satu fasilitas yang da pada sebuah PLC yang mempunyai 2 masukan yakni :

• Counter Input

• Reset Input

Disamping itu juga mempunyai :

• Nomor Penghintung /alamat (Counter Number) : 000-225

• Setting penghitung (Set Value) : #0 - #9999

• Alamat Counter tidak boleh sama dengan Alamat Timer Counter berfungsi sebagai penghitung dalam program kontrol

Counter mempunyai keluaran Output yang berupa kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Clouse).

Berikut contoh dan cara kerja counter pada sebuah rangkaian kontrol:

1. Buatlah File baru dan simpan dengan nama COUNTER.

2. Buatalah program control seperti dibawah ini.

Gambar 2.30. Cara Kerja Counter

3. Transfer pada PLC program control diatas dan operasikan dengan menekan Input 0.01 dan 0.02.

4. Perhatikan cara kerjanya, dan jelaskan secara singkat.

(22)

6. SET-RESET

Instruksi SET berfungsi untuk mempertahankan relay dalam keadaanya sampai instruksi RESET diterima Pada operasi ini sering disebut operasi Flip-Flop.

• Cahanel yang dipakai pada SET RSET sama seperti chanel yang dipakai oleh relay dalam yaitu semua chanel PLC kecuali Chanel 0 (input) dan chanel 100 (Output) Chanel: 1 s/d 99 dan 101 s/d 289

• Alamat SET/RSET tidak boleh sama dengan Alamat DIFU,DIFD dan relay dalam.

Gambar 2.31. Rangkaian Control SET-RSET

(23)

I. Pengwatan Input PLC dan sumber daya

Gambar 3.1. Pengawatan Input PLC Dan Sumber Daya

Untuk mengecek koneksi input cukup dengan megaktifkan perangkat input dan mengemati lampu indikator input yang bersesuaian.

Wiring Pengawatan PLC

PEMBELAJARAN

3

CP1E

(24)

II. Pengawatan Output PLC

Gambar 3.2. Pengawatan Output PLC

Untuk mengecek koneksi output bisa dilihat pada output yang dipasang atau pada lampu indikator Output pada PLC.

(25)

Tujuan Khusus :

1. Peserta mengenal fungsi Inverter Motor 3 Fasa

2. Peserta dapat mengontrol Motor menggunakan Inverter Motor 3 Fasa

3. Peserta dapat mengkontrol inverter dengan referensi internal dan referensi external

Teori :

Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan di bidang industri dibandingkan motor jenis lain. Ini dikarenakan motor induksi tiga fasa memiliki banyak keunggulan. Tetapi terdapat juga suatu kelemahan dari motor induksi tiga fasa yaitu kesulitan dalam mengatur kecepatan. Karena pengaturan kecepatan motot induksi tiga fasa pada dasarnya dapat dilakukan dengan mengubah jumlah kutub motor atau mengubah frekuensi suplai motor. Pengaturan kecepatan dengan mengubah jumlah kutub sangat sulit karena dilakukan dengan merubah konstruksi fisik motor, jadi pengaturannya akan sangat terbatas sedangkan pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dengan mengubah frekuensi suplai motor akan jauh lebih mudah dan tidak terbatas tanpa harus merubah konstruksi fisik motor.

Rumus kecepatan motor induksi tiga fasa :

Inverter Motor induksi tiga Fasa digunakan untuk memperpermudah mengontrol kerja motor tiga Fasa . Inverter Omron 3G3JX-A 2007 merupakan Inverter motor induksi tiga fasa dengan sumber jala-jala satu fasa 200 V. Maksimum daya motor 0,75 kW atau 1 PK.

Beberapa Fungsi Inverter Motor tiga Fasa :

a. Memungkinkan motor 3 fasa bekerja menggunakan sumber 1 Fasa b. Mengatur Kecepatan Motor

c. Mengatur arah putaran motor d. Real time monitoring kerja motor

Inverter

PEMBELAJARAN

4

Ns = 120 f/P dimana:

Ns = Kecepatan Putar f = Frekuensi Sumber P = Kutub motor

(26)

I. Bagian-bagian Inverter

Gambar 4.1 Bagian-Bagian Inverter Keterangan :

S7: OPE/485 communications selector (Default = OPE side) S8: Emergency shutoff function selector (Default = OFF) II. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa.

Berikut gambar wiring pengawatan inverter dan terminal pada Inverter Omron 3G3JX-A 2007.

(27)

Gambar 4.2 Bagian-Bagian terminal Inverter

III. Cara kontrol Inverter

Ada beberapa cara untuk mengontrol Inverter : a. Kontrol dengan referensi internal b. Kontrol dengan referensi external c. Kontrol dengan komputer/PC

a. Kontrol pada inverter dengan referensi internal

Pada mode ini, pengaturan kecepatan motor dan Arah Putaran Motor dilakukan dengan menggunakan fasilitas internal yang tersedia pada inverter.

Berikut ini adalah langkah mengatur setting inverter untuk memutar motor 3 fasa menggunakan referensi internal dengan arah putaran motor searah jarum jam.

1) Tombol dan monitor inverter

Gambar 4.3 Tombol dan monitor Inverter

2) Cara setting inverter

Berikut contoh cara setting inverter membuat tampilan/ monitoring/ display arus (A) pada monitor inverter pada saat inverter beroperasi menghidupkan motor.

a) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (not RUNING) atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan

Geser atas

Geser atas Select /Pilih

Enter / Ok

(28)

c) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan

dengan cara menekan tombol untuk ke atas/angka lebih besar atau ke bawah/angka lebih kecil.

d) Setelah dilayar muncul lalu tekan Select

maka lampu indikator A menyala.(selesai Setting)

e) Untuk mengoperasikan tekan RUN samapai lampu indikator RUN menyala.

f) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan motor yang diinginkan.

Warning !

1. Jangan memutar potensio Max. kecuali dengan pengawasan instruktur.

2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan oleh instruktur.

b. Kontrol dengan referensi external

Sistem kontrol referensi external menggunakan terminal multifunction input untuk digital memiliki 5 masukan yaitu S1, S2, S3, S4, dan S5 yang dipergunakan untuk mengontrol menggunakan switch (Output PLC) dari luar.

Cara setting kontrol referensi internal dirubah ke kontrol external

1) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (Not RUNING) atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan tombol .

2) Setelah itu tekan kali sampai muncul (default monitor display) pada layar monitor inverter.

3) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan A002 dengan cara menekan tombol untuk ke atas/angka lebih besar atau ke bawah/angka lebih kecil.

4) Setelah dilayar muncul A002 (Run command selection) lalu tekan Select setelah itu akan muncul 02 (Digital operator).

5) Tekan tombol atau ke arahkan ke 01 (terminal) lalu tekan . Sekarang inverter sudah diaktifkan dengan cara switching S1, S2, S3, S4, dan S5.

(29)

6) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan motor yang diinginkan.

Warning !

1. Jangan memutar potensio Max. Kecuali dengan pengawasan instruktur.

2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan oleh instruktur.

Jika S1 on (tersambung ke SC) dan S1 off (tidak tersambung ke SC) maka arah putaran motor adalah searah jarum jam. Jika S2 off (tidak tersambung SC dan S2 on (tersambung ke SC) maka arah putaran motor adalah berlawanan arah jarum jam.

Tegangan analog 0 s.d. 10 Volt DC sebagai referensi pengaturan kecepatan motor masuk melalui terminal FV.

Gambar 4.4 Kontrol Inverter Dengan Referensi External

(30)

IV. Parameter list

a. Monitor mode (dxxx)

b. Function mode (Fxxx)

(31)

c. Basic setting (Axxx)

d. Momentary power interruption (bxxx)

(32)
(33)

e. Multifungtion Input Terminal (Cxxx)

(34)

V. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa a. Berikut adalah wiring pengawatan inverter yang di sarankan .

Gambar 4.5 Wiring Pengawatan Inverter

(35)

b. Standard Connection

Berikut adalah standard connection inverter motor tiga fasa Omron 3g3jx .

Gambar 4.6 Standard Connection

Terminal Block Spesifications

(36)

Control Circuit

(37)
(38)

GAMBAR :

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1.

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

➢ Tombol SO ( Stop ) untuk mematikan K1.

Lampu Indikator :

➢ Standby motor tidak bekerja lampu KUNING menyala, lampu HIJAU mati.

➢ Apabila motor bekerja lampu HIJAU menyala dan lampu KUNING mati.

Rangkaian kontrol Ladder Diagram (PLC)

So

S1 K

M

KONTROL

S1 SO

JOB 1 SEBUAH MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL OLEH

TOMBOL START DAN TOMBOL STOP (DOL)

(39)

GAMBAR KERJA :

a. RANGKAIAN KONTROL :

b. LEDDER DIAGRAM :

(40)

GAMBAR :

Keterangan :

- Kontaktor 1 ( K1 ) menyalakan Motor 1 ( M1 )

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1.

➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan k1.

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

➢ Tombol so1 ( stop 1) untuk mematikan k1

➢ Tombol So2 ( Stop 2 ) untuk mematikan K1.

Keterangan :

Motor 1 Bisa di hidupkan dari S1 atau S2 dan bisa dimatikan dari So1 atau So2.

Lampu Indikator :

➢ Standby motor tidak bekerja lampu KUNING menyala, lampu HIJAU mati.

➢ Apabila motor bekerja lampu HIJAU menyala dan lampu KUNING mati.

M1 KONTROL

S1

S2 So1

So2

JOB 2 MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL OLEH DUA

TOMBOL START(DUA TEMPAT) DAN TOMBOL STOP

(41)

GAMBAR :

SO1 SO2

S1 S2

Keterangan :

- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor 1 ( M1 ) - Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor 2 ( M2 )

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

- K2 tidak bisa hidup jika K1 belum hidup

➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1

➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K2 b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

- Jika K2 belum mati maka K1 tidak bisa dimatikan.

- K1 dan K2 tidak boleh dapat dimatikan dari tombol SO1

➢ Tombol So1 ( Stop 1 ) untuk mematikan K1.

➢ Tombol So2 ( Stop 2 ) untuk mematikan K2.

M2

M1

KONTROL

JOB 3 DUA BUAH MOTOR LISTRIK 3 FASA DIKONTROL

SECARA BERURUTAN

(42)

GAMBAR :

Keterangan :

- Untuk membalik motor 3 fasa caranya adalah menukarkan sumber tegangan 2 fasanya yang menuju ke motor. Dengan kata lain sumber tegangan1 fasanya yang menuju ke motor tetap.

- Jika ketiga fasa dari sumber tegangan yang menuju ke motor ditukarkan semua maka motor tersebut tidak akan membalik putaran.

- Ada dua buah rangkaian guna melakukan pembalikan arah putaran motor 3 fasa, yang berarti membutuhkan dua buah kontaktor magnet.

- Jika kontaktor 1 (K1) untuk rangkaian motor arah putar kanan maka kontaktor 2 (K2) untuk rangkaian motor arah putar kiri.

- Ke dua rangkaian (K1 dan K2) ini tidak boleh bekerja bersamaan, dengan kata lain jika K1 bekerja maka K2 tidak boleh bekerja dan sebaliknya. Jika hal ini terjadi maka akan menyebabkan terjadinya hubung singkat pada rangkaian daya dan tentunya motor akan berhenti berputar.

- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor putar kanan.

- Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor putar kiri.

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output.

a. Menjalankan

Start 1 (S1) ditekan sejenak K1 bekerja motor berputar ke kanan.

Start 2 (S2) ditekan sejenak K2 bekerja motor berputar ke kiri.

b. Mematikan

Stop (SO) ditekan sejenak Motor berhenti baik itu ketika putar kanan atau putar kiri

Dengan ketentuan :

Sebuah motor 3 fasa dikendalikan oleh 2 kontaktor, K1 untuk Putar Kanan dan K2 untuk Putar Kiri. Apabila (K1 bekerja) motor berputar kekanan, K2 tidak bisa bekerja meskipun Start 2 (S2) ditekan. Begitupun sebaliknya apabila (K2 bekerja) motor berputar kekiri, K1 tidak bisa bekerja meskipun Start 1 (S1) ditekan.

M

KONTROL S0

S1 S2

JOB 4 RANGKAIAN PUTAR KANAN/KIRI MOTOR 3 FASA

(FORWARD/REVERSE)

(43)

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 (Motor 1) dan K2 (Motor 2)

➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K3 (Motor 3) dan K2 (Motor 2)

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

➢ Tombol S0 ( Stop ) untuk mematikan semua motor.

Keterangan :

➢ Pada saat K1 (motor 1) dan K2 (motor 2) hidup untuk berganti menghidupkan K3 (Motor 3) dan K2 (Motor 2) di stop dahulu dan begitu sebaliknya.

S0 S1

KONTROL

M1

M2

M3

S2

JOB 5 RANGKAIAN LANGSUNG 3 MOTOR TIGA FASA YANG DI

KONTROL SECARA SIMULTAN

(44)

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

➢ Tombol S1 ( Start 1 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 dan K2 (STAR).

➢ Tombol S2 ( Start 2 ) ditekan sesaat untuk menghidupkan K1 dan K3 (DELTA).

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

➢ Tombol S0 ( Stop ) untuk mematikan semua motor.

Keterangan :

➢ Posisi motor dinyalakan harus star dulu baru delta tidak bisa sebaliknya.

➢ Mengubah dari mode star ke delta langsung menekan tombol S2 tanpa harus stop terlebih dahulu.

JOB 6 RANGKAIAN LANGSUNG MOTOR 3 FASA YANG DI

KONTROL SECARA STAR-DELTA MANUAL

(45)

GAMBAR :

L1 S1

SO

L2

Keterangan :

Lampu 1 (L1) dan lampu (L2) hidup bergantian otomatis yang dikontrol oleh timer Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, Relay Dalam dan Timer Dengan ketentuan :

a. Menjalankan

- Lampu L1 dan L2 menggunakan

➢ Tombol S1 ( Start ) ditekan sesaat, untuk menghidupkan L1 selama 3 detik kemudian L2 selama 3 detik kembali L1 selama 3 detik dan seterusnya

b. Mematikan

➢ Tombol So ( Stop ) untuk mematikan L1 atau L2.

KONTROL

JOB 7 RANGKAIAN 2 LAMPU BERGANTIAN OTOMATIS

(FLIP-FLOP)

(46)

GAMBAR :

Keterangan :

Membuat rangkaian 3 lampu bergantian.

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, Relay Dalam dan Timer Dengan ketentuan :

a. Menjalankan

➢ Tombol S1 ( Start ) ditekan sesaat, untuk menghidupkan L1 selama 3 detik kemudian ganti L2 yang menyala selama 3 detik kemudian ganti L3 menyala selama 3 detik dan kembali ganti L1 yang menyala selama 3 detik dan seterusnya.

b. Mematikan

➢ Tombol SO ( Stop ) untuk mematikan L1 atau L2 atau L3

JOB 8 RANGKAIAN TIGA BUAH LAMPU SECARA BERGANTIAN

(TRAFIGLIGHT) sederhana

(47)

`TUGAS : 7.

GAMBAR : SO

S1RUN

S1JOG

S2RUN

S2INC

Keterangan :

1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 9 2. Section1 ganti dengan nama JOGGING

3. Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sebagai berikut : b. Motor yang dioperasikan untuk rangkaian ini adalah motor 3 fasa atau 1 fasa,

c. Motor dioperasikan untuk dua arah putaran dengan menggunakan dua buah kontaktor K1 dan K2.

d. Pada rangkaian daya, K1 berfungsi motor putar kanan dan K2 berfungsi motor putar kiri.

e. Motor bisa beroperasi RUNNING maju (putar kanan) atau JOGGING (maju / putar kanan sesaat)

f. Kontaktor K1 mengoperasikan motor berputar kekanan, baik untuk RUNNING maupun JOGGING.

g. Motor bisa beroperasi RUNNING mundur (putarkiri) atau INCHING (mundur sesaat)

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, DIFD, Timer dan Relay Dalam.

Dengan ketentuan : a. Menjalankan.

- Tombol S1RUN ditekan sesaat, maka motor pada kondisi RUNNING maju (putar kanan)

- Tombol S1JOG ditekan sesaat, maka motor pada kondisi berptar kekanan sesaat - Tombol S2RUN ditekan sesaat, maka motor pada kondisi RUNNING mundur (putar

kiri)

- Tombol S2INC ditekan sesaat, maka motor pada kondisi berputar kekiri sesaat b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

M

KONTROL

JOB 9 MEMBALIK PUTARAN DENGAN FASILITAS JOGGING dan

INCHING

(48)

TUGAS : 8.

GAMBAR :

SO

S

Keterangan :

1. Diberi nama JOB 10

2. Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sbb :

• Kontaktor 1 memutarkan motor induksi 1 ( M1 )

• Kontaktor 2 memutarkan motor induksi 2 ( M2 )

• Kontaktor 3 memutarkan motor induksi 3 ( M3 )

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

- Tombol S (Start) ditekan sesaat, maka motor M1 berputar beberapa saat M2 berputar beberapa saa kemudian motor M3 berputar

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

- Tombol So ( Stop ) ditekan sesaat, maka motor M3 berhenti beberapa saat motor M2 berhenti, beberapa saat kemudian motor M1 juga berhenti.

KONTROL

M1

M2

M3

JOB 10 MENGOPERASIKAN TIGA BUAH MOTOR INDUKSI SECARA

BERURUTAN OTOMATIS

(49)

GAMBAR :

Keterangan :

- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor 1 ( M1 ) - Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor 2 ( M2 )

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Counter, Timer Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan

➢ Tombol S1 (Start) ditekan sebanyak 5 kali untuk menghidupkan K1, 5 detik kemudian K2 hidup, K1 mati.

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor)

➢ Tombol STOP (SO) ditekan K2 mati.

M1 M2

KONTROL S1

SO

5 X

JOB 11 COUNTER

(50)

GAMBAR :

Keterangan :

- Kontaktor 1 ( K1 ) menghidupkan lampu 1 ( Lampu ) - Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor ( M )

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Counter, Clock Pulse bit Cara Kerja :

Dengan ketentuan : a. Menjalankan.

➢ Tombol S1 (Start) ditekan sesaat menghidupkan L1(lampu) yang BERKEDIP 5 kali, setelah itu K2(MOTOR) hidup, Lampu indikator mati.

b. Mematikan (menghentikan putaran Motor).

➢ Tombol STOP (SO) ditekan K2(Motor) mati.

Motor

KONTROL S1

SO

Lampu

JOB 12 COLCK PULSE BIT

(51)

GAMBAR :

Keterangan :

- Kontaktor 1 ( K1 ) memutarkan Motor putar kanan membuat rolling door naik ke atas - Kontaktor 2 ( K2 ) memutarkan Motor putar kiri membuat rolling door kembali turun

kebawah.

Fasilitas yang digunakan : Input dan Output, Timer Cara Kerja :

Tombol (S1) (dari luar) ditekan sesaat / Tombol (S2) (dari dalam), rolling door naik hingga menekan swith (S3) atas, Timer bekerja 5 detik kemudian rolling door turun kembali hingga menyentuh swith (S4) bawah dan rolingdoor berhenti.

S1

S2

S4

S3

JOB 13 PINTU GARASI OTOMATIS

(52)

Lm 1 Lm 2

Landasan yang bergerak GAMBAR :

Keterangan :

- Mesin ini terdiri dari dua bagian yang bergerak yakni :

• Pisau gergaji berbentuk lingkaran berputar yang digerakkan oleh motor 1 (M1)

• Landasan untuk kayu yang bergerak dan digerakkan oleh motor 2 (M2) - Landasan untuk kayu dapat bergerak jika pisau gergaji telah berputar.

- Landasan untuk kayu yang akan dibelah bergeak maju (mendekati pisau) sehingga tongkat penekan Lm bergerak mendekati Lm1 hingga menekannya, landasan berhenti beberapa saat, kemudian landasan bergerak mundur mendekati Lm2 hingga tongkat penekan Lm menekannya dan landasan berhenti bergerak. Dengan demikian kayu sudah terbelah.

- Hal ini bisa dilakukan berulang-ulang.

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, Relay Dalam dan Timer Cara Kerja :

Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sbb : - S1 ditekan sesaat pisau gergaji berputar.

- So1 ditekan sesaat pisau gergaji berhenti berputar.

- S2 ditekan sesaat landasan untuk kayu bergerak maju.

- So2 ditekan sesaat landasan untuk kayu berhenti bergerak (gerak maju atau mundur).

- Lm1 berfungsi untuk menghentikan gerakan maju, beberapa saat kemudian menjalankan gerakan mundur dari landasan untuk kayu .

- Lm2 berfungsi untuk menghentikan gerakan mundur dari landasan untuk kayu.

- Sebelum pisau gergaji berputar (M1) maka landasan kayu tidak bisa aktif/ bergerak (M2).

- Saat pisau gergaji berputar dan landasan kayu bergerak maju atau mundur maka So1 tidak bisa menghentikan putaran pisau gergaji maupun gerakan maju atau

Tongkat penekan Lm S1

S01

S2

S02

JOB 14 MEMBUAT PROGRAM KONTROL MESIN PEMBELAH KAYU

(53)

GAMBAR :

Keterangan :

1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 15 2. Section1 ganti dengan nama Naik Turun - Empat buah lampu yakni L1, L2, L3 dan L4

- Saat program control ini belum beroperasi, L4 dalam keadaan menyala.

- Dari ke empat lampu tersebut hanya boleh satu lampu saja yang menyala, jika ia naik berarti dari L4 ke L3 ( dari yang angkanya besar ke yang angkanya kecil ) dan sebaliknya.

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, DIFD, Relay Dalam dan Timer Cara Kerja :

Buatlah program control pada Section ini dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Ketika tombol SN ditekan sekali lampu yang menyala naik sekali, apabila tombol SN ditekan dua kali lampu naik 2 kali dari dari nyala lampu semula.

b. Sebliknya Ketika tombol ST ditekan sekali maka nyala lampu akan turun sekali, Apabila tombol ST ditekan 2 kali maka nyala lampu turun 2 Kali dari posisi semula.

KONTROL

S

N

S

T

S

R

L1

L2

L3

L4

JOB 15 MEMBUAT PROGRAM KONTROL EMPAT BUAH LAMPU

BERGANTIAN NAIK DAN TURUN DENGAN DUA INPUT

(54)

i.

GAMBAR :

Keterangan :

- Dua buah lampu L1 dan L2 menyala secara bergantian (fliplop) yang dioperasikan oleh tombol S.

- Lampu L1 dan L2 hanya beroperasi tiga siklus ( 1 siklus = L1 menyala beberapa saat kemudian mati, L2 menyala beberapa saat kemudian mati ).

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, DIFD, Relay Dalam, Couter dan Timer

1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 16 2. Buatlah dua buah Section.

3. Section1 ganti dengan nama PEMBATAS

4. ToMbol (S) berfungsi Start dan Stop untuk lampu fliplop.

5. Setelah lampu fliplop berjalan tiga siklus, rangkaian tersebut mati.

KONTROL

S

L1

L2

JOB 16 RANGKAIAN DUA BUAH LAMPU SECARA BERGANTIAN (FLIP

FLOP) DIBATASI COUNTER DAN MENGGUAKAN 1 TOMBOL.

(55)

GAMBAR :

Keterangan :

- Ada empat buah ruangan yakni :

• Ruang 1 membersihkan kotoran dengan penyemprotan air.

• Ruang 2 membersihkan kotoran dengan air sabun (pembersih).

• Ruang 3 membersihkan busa sabun dengan semprotan air.

• Ruang 4 mengeringkan dengan udara kain pembersih.

- Masing-masing ruangan dilakukan bukan oleh manusia melainkan dengan alat dengan fungsinya masing-masing.

- Tiap ruangan mempunyai alat sensor yang berfungsi :

• Sen 1, Sen 3, Sen 5 dan Sen 7 berfungsi untuk mengaktifkan fungsi dari masing-masing ruangan.

• Sen 2, Sen 4, Sen 6 dan Sen 8 berfungsi untuk menonaktifkan (mematikan) fungsi dari masing-masing ruangan.

- Konveyor berfungsi membawa mobil masuk hingga keluar dari ruangan pencucian. Ia (konveyor) bekerja (aktif) saat Sen 1 aktif dan mati saat Sen 8 aktif.

-

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, DIFU, DIFD, Relay Dalam dan Timer.

1. Buatlah File simpanan dengan nama PENCUCIAN

2. Buatlah program control dengan dasar keterangan dan cara kerja diatas.

JOB 17

PENCUCIAN MOBIL OTOMATIS
(56)

GAMBAR :

Keterangan :

1. Saat ditekan tombol START (PB1), maka dijalankan konveyor pembawa box.

2. Jika sesor box mendeteksi keberadaan box maka konveyor pembawa box akan berhenti otomatis dan konveyor pembawa apel kan mulai dijalankan ototamatis.

3. Sensor apel akan menghitung hingga 5 buah apel kemudian menghentikan konveyor pembawa apel (pencacah apel akan di reset) dan proses dijalankan dari awal lagi demikin seterusnya hingga ditekan tombol stop (PB2).

Fasilitas yang digunakan :

 Input, Output, DIFU, DIFD, Relay Dalam dan Counter.

1. Buatlah File simpanan dengan nama JOB 18 2. Section1 ganti dengan nama PENGEPAKAN APEL

3. Buatlah program control dengan dasar keterangan (cara kerja) diatas.

JOB 18 KONVEYOR PENGEPAKAN APEL

Gambar

Gambar 1.1.  Diagram Kontrol PLC
Gambar 1.3. Sketsa CP1E  Keterangan :
Gambar 2.4. Lembar Kerja Baru  f.  Type PLC yang digunakan
Gambar 2.5. Save
+7

Referensi

Dokumen terkait

b6 oednG) eruF

[r]

@iiadi Frudo t'b". AebM,ql

Untuk memantau kinerja dari peralatan yang dikendalikan sudah tidak lagi menggunakan suatu room control yang berisi panel-panel alat ukur yang memerlukan ruangan

Pengujian program yang telah dibuat maka program dan alat diuji sesuai dengan gerak vertical lift saat tombol – tombol car call, hall call , dan open , close

Arus asut motor menggunakan metode bintang (Y) - segitiga ( Δ ) sebesar 2,89 Ampere dengan waktu pengasutan 10 detik Pengujian dengan gangguan menunjukkan bahwa sistem akan

Motor Induksi Tiga Fasa Mati Ketika Temperature Controller Membaca Data Lebih Dari 50 ℃ Untuk melakukan percobaan kedua dan seterusnya perlu untuk menekan tombol reset untuk mereset

Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sistem kontrol fuzzy yang dirancang dapat mengatur kecepatan sesuai dengan set point yang diinginkan serta dapat mempertahankan