07 Januari 2021 Bahasa
Indonesia
PROPOSAL PENGARUH PANDEMI COVID-19
TERHADAP SEKTOR EKONOMI
INDONESIA
Kellen, Justin, Harry, Marcelino, Muhammad.N, Novia
XI MIPA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal mengenai penelitian yang berjudul “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor Ekonomi Indonesia”. Proposal ini diajukan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Nety Friska Siahaan, S.Pd. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis telah menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis berharap agar mendapatkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.
Semoga proposal ini memberikan informasi yang
bermanfaat bagi penulis dan juga semua pihak untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.
Karimun, 08 Januari 2021 Penyusun
Kellen
DAFTAR ISI
Halaman
judul………. 1 Kata
pengantar……… 2 Daftar isi………..
3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……….
……….. 4 1.2 Rumusan
Masalah……….6
1.3 Tujuan Penelitian……….
…. 6 1.4 Manfaat
Penelitian……… 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pandemi Covid-19
2.1.1Pandemi……….
7
2.1.2 Covid-19...
……….. 7
2.2 Sektor Ekonomi
2.2.1Sektor……….
7
2.2.2Ekonomi………..
…...7, 8
2.2.3Sektor Ekonomi di
Indonesia………8 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode
Penelitian………. 9
3.2 Teknik Pengumpulan
Data……….. 9
3.3 Instrumen Penelitian………...
………. 9
3.4 Tempat dan Waktu
Penelitian………. 9 BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Ekonomi Indonesia………..10, 11
4.2 Kondisi Perekonomian Negara Indonesia sebagai Negara
Bonus Demografi di Masa Pandemi
ini………11, 12
4.3 Kebijakan yang diambil Pemerintah untuk Meminimalisir Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Ekonomi Indonesia……….12, 13
Daftar
Pustaka………...14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
2 aru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya sebuah
3 virus yang berasal dari China. Virus
merupakan sebuah bahasa yang berasal 4 dari Yunani yaitu
Venom yang berarti racun dan dapat
dengan cepat menular 5 ke tubuh manusia
dengan berbagai cara.
Virus yang berasal dari China ini
6 dikenal dengan nama Coronavirus.
Coronavirus
merupakan salah satu virus
7 yang serupa dengan common cold atau pilek yang dapat
menyebabkan
8 penyakit ringan hingga
serius. Sedangkan virus
yang menggegerkan di
Negara
9 Indonesia yang berasal dari China merupakan Virus Corona. Virus
corona baru
10 ditemukan menyebabkan
penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 ini
11 merupakan penyakit menular dan baru
diketahui ketika wabah ini dimulai dari
12 Wuhan, China pada bulan Desember 2019.
Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya sebuah virus yang berasal dari Negara Cina.
Virus merupakan sebuah bahasa yang berasal dari Yunani,
yaitu venom yang berarti “racun” dan dapat dengan cepat menular ke tubuh manusia dengan berbagai cara. Virus yang berasal dari Cina ini dikenal dengan nama Coronavirus. Coronavirus merupakan salah satu virus yang serupa dengan common cold atau pilek yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga serius. Sedangkan virus yang sedang menyebar di Negara Indonesia yang berasal dari Cina merupakan Virus Corona. Virus Corona baru ditemukan dapat menyebabkan penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 merupakan penyakit menular dan baru diketahui ketika wabah ini dimulai dari Kota Wuhan, Cina dan pada saat itu juga ditemukan kasus pertama Virus Corona pada bulan Desember 2019.
Kasus ini diduga berasal dari zoonosis, yang artinya perpindahan virus dari hewan ke manusia pada pasar makanan Laut Huanan di Kota Wuhan, Cina yang menjual berbagai hewan liar atau binatang-binatang lain yang biasa tidak dikonsumsi, seperti trenggiling, kelelawar, ular, dan tikus. Dari Kota Wuhan, virus ini menyebar ke penjuru Cina yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Eropa, Amerika, dan juga Indonesia. World Health Organization (WHO) telah menetapkan bahwa Covid-19 atau coronavirus ini merupakan pandemi yang telah menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah virus pertama yang menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menyebabkan banyak permasalahan seperti masalah sosial, ekonomi dan menyebabkan kenaikan mortalitas (kematian) pada masyarakat. Virus ini menyebar dengan sangat cepat serta gejala yang dirasakan umumnya adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Gejala yang dirasakan biasanya ringan dan mulai secara bertahap, pemerintah mengatakan bahwa gejala Covid-19 ini dinyatakan positif setelah 14 hari.
Dengan munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai menegaskan bahwa masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah upaya untuk menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan social distancing dan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Untuk saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai mengikuti dan mematuhi perintah yang diberikan pemerintah meskipun masih banyak masyarakat yang belum
bisa mematuhinya. Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus ini muncul permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan atas, menengah dan bawah.
Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan dampak yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari nafkah dan kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19, seperti hand sanitizer dan masker. Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin agar bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga memberikan alat pencegahan kepada kalangan bawah. Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi akibat dari wabah virus ini. Kondisi saat ini membuat perekonomian negara menjadi terganggu. Selain itu, adanya program PSBB serta program Physical Distancing diberbagai daerah sebagai langkah negara dalam mencegah penularan virus tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk dalam segi pertumbuhan ekonomi. Dimana kondisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor produk menjadi terganggu, serta berkurangnya atau melambatnya laju investasi. Hal ini terjadi karena sulit masuknya investasi dari luar negeri akibat pengaruh wabah virus ini. Selain itu, banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat berbagai bidang, khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar, seperti industri tekstil dan industri garme dalam basis pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.
Hal inilah yang men jadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami perlambatan ditambah kurangnya laju investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis dalam rangka mengatasi permasalahan Virus Corona membuat sebuah masalah baru di negeri ini. Sebagai negara yang mendapatkan bonus
demografi di tahun ini, seharusnya Indonesia mampu membangun ekonomi dengan baik akan tetapi bagaimana proses pembangunan tersebut dapat terjadi.
Oleh karena itu, artikel ini dibuat untuk membasah bagaimana Indonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi menghadapi masalah ekonomi ditengah masa pandemi covid-19 ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pandemi covid-19 terhadap sektor ekonomi Indonesia?
2. Bagaimana kondisi perekonomian Negara Indonesia sebagai negara yang mendapat bonus demografi ditengah masa pandemi covid-19 ini?
3. Bagaimana cara pemerintah meminimalisir pengaruh pandemi covid-19 terhadap sektor perekonomian Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai 3 tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh pandemi covid-19 terhadap
sector ekonomi Indonesia.
2. Untuk mengetahui kondisi perekonomian di Indonesia sebagai negara yang mendapat bonus demografi ditengah masa pandemi covid-19.
3. Untuk mengetahui kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak atau pengaruh dari covid-19 terhadap sector ekonomi Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pandemi covid-19, pengaruhnya terhadap sector ekonomi Indonesia, dan juga kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka meminimalisir dampak covid-19 terhadap sector ekonomi Indonesia.
2. Bagi para pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan referensi untuk penelitian yang selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pandemi Covid-19
2.1.1 Pandemi
Pandemi berasal dari Bahasa Yunani “pan” yang artinya semua dan “demos” artinya orang. Pandemi adalah epidemi penyakit yang menyebar di wilayah luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia. Pandemi juga bisa diartikan sebagai epidemi yang terjadi pada skala yang melintasi batas internasional , biasanya memengaruhi sejumlah besar orang.
2.1.2 Covid-19
Covid-19 merupakan singkatan dari coronavirus disease 2019, yang berarti penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV2). Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang sering disebut Virus Corona.
2.2 Sektor Ekonomi
2.2.1 Sektor
Sektor atau yang disebut sebagai borough, brough, bury, burgh, boro, burg, bourg, burgo merupakan sebuah pembagian daerah administratif yang lazim dipakai di berbagai negara (terutama yang menggunakan Bahasa Inggris). Pada dasarnya, istilah borough menunjuk pada daerah setingkat kelurahan yang memiliki pemerintahan tersendiri. Pada praktiknya, penggunaan istilah ini banyak variasinya.
2.2.2 Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah “ekonomi” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “oikos” yang berarti keluarga, rumah tangga dan “nomos” yang berarti peraturan, aturan, dan hukum.
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”.
Menurut Prof. P. A. Samuelson, ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumber daya terbatas – tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang, dan di masa dating kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Menurut Lipsey, ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Menurut Adam Smith, ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan serta sebab adanya kekayaan negara.
Menurut Abraham Maslow, ekonomi merupakan salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan ber “asas” kan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif serta efisien.
2.2.3 Sektor Ekonomi di Indonesia
Ekonomi Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi berkembang utama dunia yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar di Asia keenam setelah Cina, Jepang, India, Rusia, dan Korea Selatan. Ekonomi negara ini menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-16 di dunia yang
artinya Indonesia juga merupakan anggota G-20. Ekonomi Indonesia menjadi salah satu ekonomi yang terindustrialisasi seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Meskipun Indonesia berhasil mencapai stabilitas polsoshankam, industri manufaktur, dan pengolahan yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, ternyata keberadaan infrastruktur transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, kereta api, dan bandara yang ada di Indonesia tidak mampu mengejar pertumbuhan pasar yang ada dan perlahan, hal ini mengakibatkan munculnya kesenjangan ekonomi di antara Pulau Jawa dan Pulau di luar Jawa sebagai akibat dari minimnya pembangunan infrastruktur transportasi di luar Pulau Jawa. Pengelolaan fiskal APBN yang mulai menunjukkan perimbangan neraca yang tidak sehat dan penegakan regulasi dan pengawasan kegiatan sektor finansial yang lemah karena minimnya kecakapan instansi untuk mengatur kegiatan sektor jasa keuangan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan pinjaman tidak bergerak (non-performing loan) yang tidak terkendali.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode pustaka dan metode survei. Metode pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan membaca dan mengumpulkan data dari pustaka (buku ataupun internet) yang berhubungan dengan objek penelitian sedangkan metode survei adalah metode yang dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari kelompok yang mewakili sebuah populasi. Tujuan dari penggunaan kedua metode adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang pengaruh pandemi covid-19 terhadap sektor ekonomi di Indonesia.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Teknik ini digunakan untuk
mengumpulkan data sekunder. Bahan dasar kepustakaan ini dpat berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang keduanya saling berkaitan.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku catatan atau buku harian yang berisi tentang pendapat para ahli untuk memperkuat judul proposal yang telah dibuat.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama dua hari :
Tempat Waktu Kegiatan
Rumah Sabtu, 06 Januari
2021 Mencari informasi tentang judul dan latar belakang proposal penelitian.
Rumah Minggu, 07 Januari 2021
Membuat poin-poin penting dari informasi yang telah diperoleh dan menyusunnya menjadi bagian-bagian dalam proposal.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Ekonomi Indonesia
Pandemi COVID-19 telah memberikan berbagai dampak atau pengaruh bagi setiap sektor di Negara Indonesia, salah satunya adalah sektor ekonomi. Pengaruh pandemi COVID-19 terhadap sektor ekonomi Indonesia, diantaranya yaitu :
a. Pertumbuhan ekonomi di Negara Indonesia mengalami penurunan
Menteri Keuangan Indonesia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 2,3% atau turun 3%
dibandingkan asumsi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Nasional) pada tahun 2020, skenario yang sangat berat adalah ekonomi di Negara Indonesia dapat mengalami penurunan atau bisa dinyatakan minus sebanyak 0,4%.
b. Terjadinya penurunan harga saham
Gubernur Bank Indonesia, Perry Wardijo menjelaskan bahwa aliran modal asing keluar sebesar Rp 26,2 triliun. Dia menjelaskan bahwa aliran modal asing yang keluar terdiri atas Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 26,2 triliun, saham Rp 4,1 triliun sehingga total outflow sebesar Rp 30,8 triliun secara neto. Hal ini terjadi karena kondisi geopolitik global dan maraknya wabah Virus Corona.
c. Maraknya wabah Virus Corona yang memengaruhi proyeksi pasar
Rizal Calvary Marimbo, anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM menyatakan bahwa penurunan nilai investasi akan sangat kentara jika dilihat dari hubungan perdagangan yang melibatkan negara-negara episentrum COVID-19, salah satunya adalah RRC.
Adanya pembatasan atau lockdown membuat aktivitas perdagangan terdampak dengan nilai kerugian yang tidak sedikit. Kegiatan ini mencakup semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan pasokan bahan material yang berhubungan langsung dengan RRC, baik ekspor maupun impor. Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan spukky chain atau bisa dinyatakan sebagai akibat dari perubahan asumsi pasar.
d. Menurunnya pendapatan masyarakat akibat pandemi COVID- 19
Pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap pendapatan masyarakat Indonesia. Pendapatan masyarakat mengalami penurunan selama pandemi COVID-19. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat tidak diizinkan untuk bekerja. Selain itu, menurunnya pendapatan masyarakat juga disebabkan oleh terjadinya PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja. Melalui hasil survei, dapat diketahui bahwa sebanyak 84 persen masyarakat Indonesia merasakan adanya penurunan pendapatan.
e. Penerimaan pajak sektor perdagangan mengalami penurunan
Realisasi pajak sektor perdagangan sendiri baru mencapai Rp 22,18 triliun sepanjang bulan lalu. Selain itu, pajak sektor perdagangan juga mengalami perlambatan, yang dari semula tumbuh 8,4% di Bulan Januari 2019 dan kemudian pada Bulan Januari 2020 hanya tumbuh 2,4%. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa realisasi penerimaan pajak sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 1.070 triliun. Angka tersebut kontraksi 19,7%
dibandingkan realisasi pada tahun 2019 yang mencapai Rp 1.332,7 triliun. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan bahwa hampir seluruh sektor usaha mengalami pemburukan penerimaan pajak sepanjang tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh dampak pandemi Virus Corona.
4.2 Kondisi Perekonomian Negara Indonesia sebagai negara yang Mendapat Bonus Demografi ditengah Masa Pandemi COVID-19
Negara Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi pada tahun 2012-2028. Hal tersebut menjelaskan bahwa Indonesia saat ini di tahun 2020 telah memasuki dan berada pada masa bonus demografi tersebut. Sebagai negara yang mendapatkan bonus demografi, akan menyebabkan ketergantungan penduduk dimana tingkat penduduk produktif menanggung penduduk non-produktif (usia tua dan anak- anak) akan sangat rendah atau sekitar 10 penduduk usia produktif akan menanggung 3-4 penduduk usia non-produktif. Hal ini akan menguntungkan bagi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara apabila Sumber Daya Manusia terutama usia produktif berkualitas. Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapat pengaruh dari pandemi COVID-19 ini mengalami banyak kerugian, seperti dalam hal sosial, ekonomi dan budaya bahkan dengan adanya virus ini tidak sedikit orang dari berbagai negara yang meninggal karena daya tahan tubuh mereka yang tidak kuat melawan virus tersebut. Kondisi ini tentu berdampak pada turunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global, terutama Indonesia. Berbagai lembaga internasional
memprediksi turunnya proyeksi ekonomi global tahun ini.
Internasional Monetary Found (IMF) menyebutkan bahwa penyebaran Virus Corona yang cepat akan menghapus harapan pertumbuhan ekonomi 2020. Imbas dari kebijakan setiap negara dan kebijakan negara itu sendiri menimbulkan kelumpuhan sebagian sistem perekonomian, seperti halnya sistem ekspor dan impor yang tertunda, serta penutupan sejumlah lapangan pekerjaan guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Selain itu, Menteri Keuangan RI mengatakan bahwa ekonomi Indonesia mendapat pengaruh Virus Corona. Dalam menghadapi masalah ini berbagai negara lain sudah membuat skenario untuk mengantisipasi penurunan pertumbuhan ekonomi akibat virus corona, termasuk Indonesia.
Skenario tersebut harus segera dibuat karena, Negara Indonesia sedang mengalami kesulitan dalam segi ekonomi dimana kebutuhan akan pentingnya biaya kesehatan dan logistik masyarakat yang harus terpenuhi oleh masyarakat, serta menimbulkan banyaknya pemutusan hubungan kerja akibat banyak lapangan pekerjaan khususnya di Indonesia dalam bidang industri yang mengalami pemberhentian produksi akibat tidak adanya pesanan dari luar negeri. Selain itu, usaha industri kreatif dan rumahan juga mengalami dampak akibat sulitnya mendapatkan konsumen. Hal ini membuat kondisi di Indonesia sebagai negara yang mendapatkan bonus demografi mengalami kesulitan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi akibat masalah pandemi COVID-19 .
4.3 Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah untuk Meminimalisir Dampak atau Pengaruh dari COVID-19 terhadap Sektor Ekonomi Indonesia
Beberapa kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk meminimalisir pengaruh COVID-19 terhadap sektor ekonomi Indonesia, diantaranya :
a. Untuk menjaga daya beli masyarakat sebagai dampak putaran roda ekonomi, pemerintah mengurangi beban biaya yang secara langsung dalam kendali pemerintah, diantaranya tarif dasar listrik, BBM, dan air bersih.
b. Kebijakan pemerintah yang melakukan relaksi Pajak Penghasilan, baik pekerja industri manufaktur ataupun pajak
untuk badan industri manufaktur adalah dengan penghapusan Pph 21 selama 6 bulan dan pembebasan Pph impor 22 dan diskon Pph 25 sebesar 30%.
c. Upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat bawah dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai atau BLT kepada masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan dan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja, perlu didukung oleh kebijakan untuk menjamin kelancaran pasokan dan distribusi barang khususnya pangan.
d. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK memberlakukan kebijakan yang mendorong lembaga keuangan untuk melakukan rescheduling dan refinancing utang-utang sektor swasta.
Selain untuk UMKM, juga untuk usah-usaha yang menghadapi risiko pasar dan nilai tukar yang tinggi.
e. Meluncurkan paket stimulus fiskal jilid II yang mempermudah perizinan ekspor dan impor berupa integrasi sistem perdagangan, perhubungan, dan bea cukai. Stimulus tersebut berisi delapan paket, empat kebijakan terkait prosedur dan sisanya akan berkaitan dengan fiskal.
Kebijakan terkait prosedur, berkaitan dengan penyederhanaan aturan larangan pembatasan dan tata niaga ekspo, termasuk di dalamnya pengurangan larangan pembatasan, tata niaga impor, dan percepatan proses impor bagi 500 perusahaan importir yang bereputasi baik memiliki proses logistik yang efisien. Sedangkan kebijakan terkait fiskal meliputi relaksasi pajak penghasilan dan bea masuk.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/341026575_KRISIS_EKO NOMI_DI_INDONESIA_DISEBABKAN_OLEH_PANDEMI_COVID-19 https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.kompas.id/baca/opini/2020/04/08/sejarah-panjang- virus-korona/
https://www.merdeka.com/jateng/sebelum-covid-19-inilah-sejarah- virus-corona-yang-menginfeksi-manusia-kln.html
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5286363/awal-mula- wabah-covid-19-di-wuhan-diklaim-berasal-dari-makanan-beku- impor
https://internasional.kontan.co.id/news/who-kembali-tegaskan- virus-corona-muncul-secara-alami
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/423 https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19
https://id.wikipedia.org/wiki/Sektor https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi
https://www.gurupendidikan.co.id/definisi-ekonomi-menurut-para- ahli/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/ekonomi/item177
http://ekonomis.unbari.ac.id/index.php/ojsekonomis/article/downlo ad/179/139
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/empati/article/download/1648 5/pdf
https://osf.io/kyae8/download/?format=pdf
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al- mustashfa/article/view/6732
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/download/
8255/1092
Buku catatan dan buku cetak ekonomi Lembar Kerja Siswa ekonomi