PROPOSAL RENCANA USAHA KEWIRAUSAHAAN MOMOSE ART: JASA ILUSTRASI DIGITAL DAN
MERCHANDISE ANIME
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Disusun oleh:
Ariobimo Seno 2001413007
Dosen Pengajar:
Nunung Martina, S.T., M.T.
NIP. 196703081990032001
PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN KONSENTRASI JALAN TOL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
BAB I Latar Belakang Perusahaan ... 3
1.1 Tujuan Usaha ... 3
1.2 Jenis Usaha ... 3
1.3 Rencana Pengembangan Usaha ... 3
1.4 Prospek Pengembangan Usaha ... 4
1.5 Visi dan Misi Usaha ... 4
1.5.1 Visi ... 4
1.5.2 Misi ... 4
BAB II Profil dan Data Perusahaan ... 5
2.1 Profil Perusahaan ... 5
2.2 Data Perusahaan ... 5
2.3 Biodata Pemilik dan Pengurus ... 6
2.4 Struktur Organisasi ... 6
2.5 Jadwal Kegiatan Praoprasional ... 6
2.5.1 Perizinan dan Legalitas ... 6
2.5.2 Pemilihan Lokasi ... 6
2.5.3 Riset Pasar ... 6
2.5.4 Persiapan Peralatan ... 7
BAB I
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
1.1 Tujuan Usaha
Tujuan dari pendirian usaha Momose Art ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai langkah untuk mengambil peluang usaha di dalam bidang jasa ilustrasi dan merchandise anime/manga.
2. Sebagai sarana menyalurkan ide dan inovasi dari hobi menjadi peluang usaha.
3. Sebahai bentuk penerapan langsung ilmu kewirausahaan.
1.2 Jenis Usaha
Usaha ini bergerak pada bidang industri kreatif berbasis digital. Usaha ini memfokuskan pada subkultur anime, manga dan atau webtoon. Produk yang ditawarkan dalam usaha ini di antaranya adalah jasa ilustrasi (open commission) dan menyediakan produk merchandise seperti gantungn kunci, stiker, artprint, doujin dan sebagainya yang masih terkait dengan subkultur anime dan manga.
1.3 Rencana Pengembangan Usaha
Strategi pemasaran untuk memperkenalkan jasa dan produk kepada masyarak luas adalah dengan melakukan pengembangan sebagai berikut.
1. Melakukan pemasaran menggunakan media sosial. Media sosial merupakan media paling efektif untuk memasarkan layanan jasa dan produk pada usaha ini. Portofolio gambar dan juga produk dapat ditampilkan dan disebarkan melalui media sosial. Selain itu, media sosial bersifat universal, sehingga bisa mencapai target pasar baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri.
2. Melakukan penjualan secara daring ataupun secara luring pada event-event tertentu. Penjualan dilakukan secara daring untuk menekan biaya sewa lokasi.
Selain itu, dengan menjual secara daring, jangkauan konsumen akan lebih luas, baik yang berada di dalam negeri ataupun luar negeri. Namun, penjualan secara langsung (luring) dilakukan dengan membuka booth pada event-event anime dan manga. Keberadaan event seperti Comic Frontier, Gelar Jepang UI, ataupun art market secara tidak langsung mengumpulkan target pasar dari berbagai daerah dalam satu waktu dan satu tempat, sehingga
dengan membuka booth pada event tersebut, peluang penjualan produk akan terbuka lebar
3. Melakukan riset pasar secara kontinyu untuk tetap mengikuti tren pada subkultur anime dan manga. Subkultur anime dan manga merupakan subkultur yang dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Maka dari itu, diperlukan riset pasar secara kontinu untuk terus mengejar tren yang ada.
1.4 Prospek Pengembangan Usaha
Dalam jasa ilustrasi dan juga merchandise, keputusan konsumen untuk memberi ataupun menggunakan layanan jasa didasari oleh preferensi pribadi dari konsumen itu sendiri. Konsumen memiliki seleranya masing-masing terkait karakter anime ataupun manga, serta memiliki preferensi artstyle-nya sendiri. Untuk mengatasi hal itu, maka Momose Art terlebih dahulu membuat portofolio karya yang diunggah ke dalam media sosial seperti X (Twitter), Pixiv, Poipiku, Fanbox dan Tiktok. Dengan mengunggah portofolio gambar, maka masyarakat akan mengetahui dan mengapresiasi karya melalui media sosial tersebut. Dengan menyebar portofolio di media sosial, secara tidak langsung akan meningkatkan engagement sehingga makin banyak orang yang mengetahui tentang Momose Art, sehingga prospek pengembangan usaha akan menjadi lebih lancar.
1.5 Visi dan Misi Usaha
Ketika mendirikan Momose Art, diperlukan visi dan misi supaya tujuan pendirian Momose Art tercapai. Adapun visi dan misi dari Momose Art adalah sebagai berikut.
1.5.1 Visi
Menjadikan Momose Art sebagai penyedia jasa ilustrasi dan merchandise yang berorientasi pada originalitas dan kreativitas.
1.5.2 Misi
Adapun misi dari Momose Art adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pelayanan jasa ilustrasi yang unik dan original sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Menyediakan produk merchandise yang unik, kreatif dan berkualitas bagi konsumen
BAB II
PROFIL DAN DATA PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
Momose Art merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa desain merchandise dan ilustrasi. Momose Art berfokus pada subkultur anime, manga dan juga manhwa ataupun manhua.
2.2 Data Perusahaan
Adapun data dari perusahaan Momose Art adalah sebagai berikut.
Nama usaha : Momose Art Bidang usaha : Jasa
Jenis produk : Jasa ilustrasi, merchandise
Alamat usaha : Jl. Kalibaru Timur III no. 37, Bungur, Senen, Jakarta Pusat
Email : [email protected]
No. Telepon : 08XX-XXXX-XXXX
X (Twiter) : @momose291315
Pixiv : 桃瀬もも(momose momo)
Poipiku : @momose291315
Instagram : momose.momo
Tiktok : momose
E-commerce : Tokopedia “momose_merch”
Shopee “momose_merch”
Gambar 2- 1 Logo Momose Art
2.3 Biodata Pemilik dan Pengurus
Adapun biodata pemilik dan pengurus dari Momose Art adalah sebagai berikut.
Nama Pemilik : Ariobimo Seno Nama Pengurus : -
2.4 Struktur Organisasi
Untuk saat ini, hanya terdapat 1 orang saja yang terlibat dalam pengelolaan usaha ini.
Pemilik usaha merangkap sebagai ilustrator dan juga desainer. Pemilik bekerja sama dengan vendor atau pihak ketiga untuk membuat merchandise berdasarkan desain yang sudah dibuat oleh pemilik sebelumnya.
2.5 Jadwal Kegiatan Praoprasional 2.5.1 Perizinan dan Legalitas
Legalitas dari penjualan doujinshi, fanart, dan merchandise karakter anime, manga, mahwa ataupun manhua belum diatur secara khusus dalam UU No. 28 tahun tentang Hak Cipta. Merujuk pada pasal 40 ayat (1) UU No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta, doujinshi, fanart, dan merchandise termasuk pada karya derivatif dan dikategorikan sebagai karya pengalihwujudan atau karya adaptasi. Untuk disebut sebagai karya pengalihwujudan, terdapat syarat yakni harus memiliki perbedaan dengan karya aslinya dan memiliki keunikan tersendiri. Sehingga, berdasarkan undang-undang tersebut, penjualan doujinshi, fanart, dan merchandise diperbolehkan, walaupun secara etika harus dijual secara terbatas dan keuntungan yang diperoleh tidak boleh menyaingi keuntungan pemegang hak cipta aslinya. Oleh karena itu, tidak diperlukan izin khusus kepada pencipta anime/manga untuk mengomersialisasikan terbatas karyanya.
2.5.2 Pemilihan Lokasi
Lokasi pembuatan ilustrasi dan desain merchandise dilakukan di rumah pemilik.
2.5.3 Riset Pasar
Riset pasar dilakukan dengan berselancar di media sosial. Riset dilakukan dengan menganalisis tren anime/manga yang populer di musim tersebut, lalu membuat suatu fanart untuk diunggah ke media sosial sebagai portofolio karya. Riset pasar juga bisa dilakukan dengan mengunjungi event anime dan manga ataupun artmarket untuk melihat tren yang sedang berlangsung. Selain itu, mengikuti komunitas fandom di
media sosial juga dilakukan untuk menambah relasi dan mempermudah mencari calon pelanggan.
2.5.4 Persiapan Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan di dalam udaha ini adalah software untuk melakukan desain dan gambar seperti Clip Studio Paint, Ibis Paint, Adope Photoshop, Adobe Illustrator, dan Canva. Selain itu, diperlukan juga hardware berupa laptop, tablet dan stylus pen. Seluruh peralatan dan software merupakan barang pribadi milik pemilik usaha, sehingga tidak diperlukan lagi biaya investasi untuk membeli alat dan software.