Proposal Skripsi
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA KURIKULUM MERDEKA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X
FASE E
OLEH
MUHAMAD ALIF RIDHO KURNAWAN NIM. 19190051
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2024
Proposal Skripsi
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA KURIKULUM MERDEKA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X
FASE E
Diajukan untuk Menyusun Skripsi pada Program Studi Tadris Matematika
OLEH
MUHAMAD ALIF RIDHO KURNAWAN NIM. 19190051
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2024
i Proposal Skripsi oleh
Nama : Muhamad Alif Ridho Kurnawan
NIM : 19190051
Program Studi : Tadris Matematika
Judul Skripsi : Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website pada Kurikulum Merdeka Materi Trigonometri Kelas X Fase E
setelah diperiksa dan dilakukan perbaikan sepenuhnya, Proposal Skripsi dengan judul sebagaimana di atas disetujui untuk diajukan ke Sidang Ujian Proposal Skripsi.
Mengetahui,
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
Dr. Abdussakir, M.Pd Muhammad Islahul Mukmin, M.Si, M.Pd NIP. 19751006 200312 1 001 NIP. 19850213 202321 1 013
ii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Pengembangan ... 4
D. Manfaat Pengembangan ... 4
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 5
F. Spesifikasi Produk ... 5
G. Orisinalitas penelitian ... 6
H. Definisi istilah ... 9
I. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Kajian Teori ... 11
B. Perspektif Teori dalam Islam ... 16
C. Kerangka Berpikir ... 16
BAB III METODE PENELITIAN ... 17
A. Model Pengembangan . ... 17
B. Prosedur Pengembangan ... 18
C. Uji produk ... 21
D. Jenis Data ... 21 Halaman
iii
E. Instrumen Pengumpulan Data ... 22
F. Teknik Pengumpulan Data ... 24
G. Analisis Data ... 25
DAFTAR RUJUKAN ... 28
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbandingan Trigonometri ... 14 Gambar 3.1 Skema model pengembangan ADDIE ... 18
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian... 7
Tabel 2.1 Rumus Perbandingan Trigonometri ... 15
Tabel 2.2 Besaran Sudut istimewa ... 15
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Materi ... 22
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media ... 23
Tabel 3.3 Angket Respon Siswa ... 24
Tabel 3.4 Deskripsi Skala Likert ... 25
Tabel 3.5 Kriteria Kevalidan ... 26
Tabel 3.6 Aturan Pemberian Angket Respon Siswa dan Guru ... 26
Tabel 3.7 Respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis website ... 27 Halaman
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Merdeka belajar merupakan bagian baru yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Retnaningsih
& Khairiyah, 2022). Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka.
Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada peserta didik fase E di kelas X untuk memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka.
Fase E dalam kurikulum merdeka adalah fase dimana diperuntukkan bagi kelas X baik tingkat SMA/MA atau sederajat guna mengenali potensi diri serta bakat yang terpendam dalam diri peserta didik guna menuju pada tingkat ataupun fase lanjutan (Juniardi, 2023) Pada fase ini peserta didik memiliki hubungan yang erat dengan media pembelajaran berbasis website dalam konteks kurikulum merdeka, hal ini dikarenakan media tersebut menjadi alat yang efektif guna mendukung proses pembelajaran siswa. Salah satu alat yang tepat digunakan dalam mendukung proses kegiatan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran pada kurikulum merdeka ialah e-learning.
E-learning adalah bentuk media pembelajaran berbasis website yang menggunakan teknologi digital dan internet sebagai sarana untuk menyampaikan dan mengakses materi pembelajaran (Shodiq & Zainiyati, 2020). Menurut Daryanto, (2016) e-learning merupakan sistem pembelajaran yang menggunakan media elektronik secara online yang diterapkan dalam pendidikan digital dan pembelajaran jarak jauh. Dalam penggunaannya, peserta didik dapat mengakses konten pembelajaran melalui perangkat elektronik seperti komputer, laptop, smartphone, atau tablet yang terhubung pada jaringan internet.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa e-learning merupakan platform pembelajaran yang tepat bagi peserta didik.
Hal ini dikarenakan peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun
sesuai dengan preferensi dan aktivitas mereka masing-masing. Dalam e- learning terdapat beberapa menu yang dapat berfungsi untuk mengukur kemampuan siswa secara mandiri, yakni pada fitur quiz, dengan demikian melaui fitur tersebut peserta didik mampu mengukur kemampuan belajar secara mandiri. Fitur yang ada dalam e-learning cocok digunakan dalam pembelajaran matematika, hal tersebut dikarenakan dalam fitur tersebut peserta didik dapat mempelajari materi yang ada di dalamnya, utamanya dalam mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran sulit dan abstrak, hal tersebut yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran (Muijs & Reynolds, 2011). Salah satu materi dalam matematika yang bersifat abstrak ialah trigonometri (Tunnajach & Gunawan, 2021). Hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rohman & Karimah, (2018) di kelas XI SMA Al-Fusha Pekalongan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa (1) Siswa lebih senang belajar di rumah, karena lebih tenang dan nyaman Siswa merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, (2) Adanya anggapan dari siswa, bahwa di dalam materi trigonometri terdapat rumus yang begitu banyak, sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam menghafal rumus tersebut, dan (3) Pembelajaran dilakukan di siang hari, hal tersebut berdampak kepada rasa ngantuk dan lelah yang dirasakan siswa, sehingga saat mengikuti kegiatan belajar mengajar menjadi tidak fokus.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di MAN 1 Ngawi pada tanggal 18 Oktober 2023. Peneliti mendapatkan informasi bahwa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam Kurikulum Merdeka, khususnya kelas X atau biasa disebut dengan fase E belum ada penjurusan Sains, IPS, maupun Keagaamaan. Dalam praktik implementasinya, guru dituntut untuk membuat modul yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran (TP). Pada praktik pembelajaran di kelas, guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Menurut Peprizal & Syah, (2020) media pembelajaran
konvensional terbilang sederhana, karena pada praktiknya hanya menggunakan modul cetak dan papan tulis sebagai alat untuk penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik. Keterangan lebih lanjut yang disampaikan guru saat sesi wawancara guru hanya menggunakan modul yang disediakan oleh Kemendikbud Ristek yang dimodifikasi oleh tim MGMP mata pelajaran matematika yang ada di sekolah tersebut.
Pada saat pembelajaran siswa diberi file buku tersebut oleh guru pengampu mata pelajaran. Setelah itu guru menerangkan dengan metode ceramah dan tanya jawab kepada peserta didik. Pola pembelajaran yang seperti ini dapat membuat minat belajar berkurang, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika, materi trigonometri. Dari total 315 peserta didik, yang dinyatakan tuntas sebanyak 111 peserta didik.
Melihat kesenjangan nilai pada mata pelajaran matematika materi trigonometri pada siswa kelas X fase E MAN 1 Ngawi antara “tuntas” dan
“tidak tuntas”, hal tersebut dapat diatasi dengan dikembangkannya media pembelajaran berbasis website. Pembelajaran berbasis website dapat menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga peserta didik dapat mengatur jadwal belajar mereka sendiri, tanpa harus berpaku pada waktu kegiatan belajar mengajar disekolah.
Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian lanjutan guna memberikan inovasi dan solusi dari permasalahan kesenjangan nilai yang ada dengan mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis website yang berfokus pada materi trigonometri. Trigonometri dipilih sebagai materi dan bahan pertimbangan dikarenakan bersifat abstrak dan memiliki tingkat kesulitannya sendiri (Nurcikawati, 2018). Kesulitan dalam memahami konsep trigonometri dapat berdampak pada ketidakmampuan siswa untuk menyelesaikan ulangan harian secara memadai.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan yang ada dan memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait pengembangan media pembelajaran berbasis website yang lebih variatif, inovatif, serta memanfaatkan teknologi yang canggih.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari uraian latar belakang, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri?
2. Bagaimana tingkat validitas dalam pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri?
3. Bagaimana respon siswa terhadap pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri?
C. Tujuan Pengembangan
Tujuan diadakan penelitian ini, berdasar dari rumusan masalah ialah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat validitas dalam pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri.
3. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri.
D. Manfaat Pengembangan 1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan khazanah ilmu pengetahuan mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis website pada pembelajaran matematika, utamanya pada materi trigonometri di kelas X Madrasah Aliyah.
2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti
Diharapkan dengan penelitian ini akan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri.
b. Bagi guru
Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan memberikan sumbangan media pembelajaran matematika berbasis website pada materi trigonometri.
c. Bagi lembaga
1) Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan media pembelajaran berbasis website sebagai aset media pembelajaran
2) Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan pustaka bagi penelitian pengembangan berbasis website
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Pada penelitian pengembangan ini, peneliti memberikan asumsi untuk landasan atau dasar dalam pengembangan media pembelajaran berbasis website, yaitu:
1. Pengembangan media pembelajaran berbasis website didesain semenarik mungkin supaya peserta didik semangat dalam mengikuti pembelajaran matematika, khususnya pada materi trigonometri
2. Pengembangan media pembelajaran berbasis website menjadi jawaban dari problematika yang dirasakan siswa, yaitu rasa kesal dan mengantuk yang dirasakan siswa pada saat pembelajaran siang hari, karena dengan hadirnya media pembelajaran berbasis website tersebut materi trigonometri bisa diakses di rumah dengan koneksi internet
3. Implementasi dari pengembangan media pembelajaran berbasis website menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X fase E Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi.
F. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan media pembelajaran berbasis website berbantu moodle edukati yang memuat materi trigonometri dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran berbasis website dilakukan dengan bantuan software modular object oriented dynamic learning environment (moodle) edukati serta membutuhkan internet dalam penggunaannya baik menggunakan smartphone, laptop, dan tablet
2. Media pembelajaran berbasis website berisi materi trigonometri yang berhubungan dengan budaya
3. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti memuat beberapa halaman seperti cover, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran, dan profil pengembang.
G. Orisinalitas penelitian
Melandasi penelitian ini, peneliti menunjukan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:
1. Penelitian yang dikembangan oleh David Oktaviandi Butarbutar, dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan Nuansa Maritim Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA”. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development dengan menggunakan CMS (Content Management System) wordpress,.teori yang digunakan adalah teori plomp tiga fase, yaitu fase investigasi awal, fase prototype, dan fase penilaian. Media wordpress dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memenuhi standard penilaian valid dan praktis oleh validator.
2. Penelitian yang dikembangkan oleh Vina Ruliyanti, dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web (E-learning) Pada Konsep Sistem Eksresi Manusia”. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development dengan merujuk pada tahapan D (Decide) DD-E. Model DDD-E adalah salah satu model desain pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran.
3. Penelitian yang dikembangkan oleh Bakhtiar Satria Adhitya dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Kuliah Mesin Listrik di Prodi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang”. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development. Pada penelitian ini menggunakan empat langkah penelitian, yaitu (1) Analisis kebutuhan, (2) desain dan validasi uji coba produk, dan (3) evaluasi pengembangan. Hasil dari penelitian ini mendapatkan skor 87,50% dari ahli materi, 83,33% dari ahli media, dan 87,435 dari mahasiswa sebagai responden.
4. Penelitian yang dikembangkan oleh Nazilatul maula dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa MTsN 2 Blitar”. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian Research and Development dengan menggunakan langkah 5 tahapan model, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahapan, yaitu uji coba produk skala kecil yang melibatkan 5 peserta didik kelas VIII D MTsN 2 Blitar, serta uji coba skala besar. Uji coba produk tersebut dimaksudkan untuk mencapai kriteria produk website yang valid dan sah. Website yang dikembangkan menggunakan GitHub. Kesimpulan dari orisinalitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah:
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian Nama
Peneliti dan Tahun
Persamaan Perbedaan
David Oktaviandi Butarbutar (2022)
Topik penelitian yang diteliti
sama-sama mengembangkan media pembelajaran
berbasis website
1) Menggunakan wordpress dalam pembiatan website.
2) Masih menggunakan kurikulum 13 pada mata pelajaran Matematika materi trigonometri
3) Menggunakan model pengembangan plomp dengan 3 fase yaitu investigasi awal, fase prototype, dan fase penilaian.
Lanjutan Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian Vina
Ruliyanti (2022)
Topik penelitian yang diteliti
sama-sama mengemban media
pembelajaran berbasis Website
1) Software yang digunakan ialah CMS (Content Management System) berupa wordpress 5.9.2 2) Menggunakan model
pengembangan DDD-E (Decide, Design, Develop, Evaluate ) 3) Materi yang akan
dikembangkan ialah sistem eksresi manusia
Bakhtiar Satria Adhitya
(2016)
Topik yang dikembangkan
sama-sama mengembangkan
media pembelajaran berbasis website.
1) Sample yang dipilih ialah mahasiswa teknik elektro Universitas Negeri Semarang 2) Menggunakan software
XAMPP dalam
mengembangkan website
Nazilatul Maula (2021)
Sama-sama mengembangkan media pembelajaran
berbasis website
1) Sample uji coba mengambil 5 siswa untuk uji coba skala kecil dan 34 siswa VIII D untuk uji cpba skala besar
2) Tingkatan jenjang siswa yang diuji cobakan antara MA dan MTs
3) Software yang digunakan untuk mengembangkan website, yakni menggunakan GitHub
H. Definisi istilah
Dalam penelitian ini memuat beberapa istilah penting sehingga didefinisikan sebagai berikut :
1. Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta kemampuan keterampilan siswa sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar.
Dari definisi tersebut maka diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yang memiliki berbagai macam fungsi.
2. Website
Website merupakan kumpulan informasi yang tersedia di komputer yang bisa diakses dengan adanya jaringan yang ada pada komputer tersebut”. Berdasar pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Website merupakan berbagai macam informasi yang dapat diakses dengan jaringan menggunakan alat bernama PC atau komputer .
3. Trigonometri
Trigonometri yang dimaksud dalam penelitian ini ialah Cabang ilmu matematika yang mempelajari hubungan dan Panjang sudut segitiga
I. Sistematika Penulisan
Penulisan proposal skripsi ini mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2022 FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Bagian awal memuat halaman sampul, lembar pengajuan, lembar persetujuan, dan daftar isi.
Sedangkan bagian inti memuat 3 Bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan
Pada pendahuluan meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, orisinalitas penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
2. Bab II kajian pustaka
Pada kajian pustaka meliputi: kajian teori, perspektif teori dalam islam dan kerangka konseptual.
3. Bab III metode penelitian
Metode penelitian ini meliputi: Pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, instrument penelitian, Teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, analisis data dan prosedur penelitian. Pada akhir proposal penelitian ini juga terdapat daftar referensi yang berisi kumpulan rujukan
11
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Menurut bahasa, kata “media” berasal dari bahasa latin “medium” yang diartikan perantara, sedang dalam bahasa Arab media berasal dari kata “Wanasila”
yang bermakna pengantar pesan dari pengirim kepada penerima (Sumiharsono &
Hasanah, 2017)
Sedangkan pembelajaran menurut Hamdani., (2021) dapat diartikan sebagai proses komunikasi antara pengajar, pembelajar dan bahan ajar, atau bisa juga diartikan sebagai kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa. Jadi media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi serta dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran Sanaky., (2013). Dari beberapa definisi yang dirujuk dari beberapa tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yang memiliki berbagai macam fungsi.
Menurut Muhammad dkk., (2020) peran media pembelajaran antara lain:
menyampaikan materi menjadi lebih sesuai dengan ketetapan yang telah ditargetkan, proses KBM (kegiatan belajar mengajar) menjadi lebih menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, manajemen waktu menjadi lebih efisien, kualitas belajar dapat meningkat, kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan dimana dan kapan saja, serta memberi nilai positif kepada guru.
Media pembelajaran secara umum dan khusus memiliki manfaat yang signifikan dalam proses pembelajaran. Menurut Sanaky, (2013 dalam Hamdani, 2021) manfaat media pembelajaran diantaranya:
a. Menjadikan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga bisa memberikan semangat dalam belajar
b. Bahan ajar akan lebih jelas maknanya
c. Menjadikan metode pengajaran lebih bervariasi, sehingga tidak cenderung monoton.
Menurut Hidayati & Susanti, (2013) kriteria kelayakan media pembelajaran berbasis website dapat ditinjau dari:
a. Kelayakan isi
Pada standar kelayakan isi terdiri dari : kesesuaian materi dengan CP, TP, ATP, modul ajar, keakuratan materi, kemutahkhiran materi, dapat mendorong rasa ingin tahu
b. Kelayakan kebahasaan
Standar kelayakan bahasa terdiri dari : lugas, komunikatif, dialogis, serta interaktif, sejalan dengan perkembangan siswa dan penggunaan istilah simbol c. Kelayakan penyajian
Pada aspek kelayakan penyajian terdiri dari : teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajian dalam kegiatan belajar mengajar, saling keterkaitan dan runtut
d. Kelayakan kegrafikan
Pada aspek kelayakan kegrafikan terdiri dari: Tata letak (layout), pemilihan warna, tipografi (pemilihan jenis huruf), Grafis dan gambar, responsivitas, konsistensi visual, dan aksebilitas.
2. Website
Website atau sering dikenal dengan nama web dapat diartikan dengan
“keseluruhan halaman-halaman web yang ada dari domain yang mengandung informasi” (Prayitno & Safitri, 2015). Menurut Batubara & Husein, (2018) website merupakan gabungan halaman situs dan dokumen yang tersebar di sejumlah komputer server yang berada di seluruh belahan dunia dan terhubung menjadi satu jaringan melalui internet. Menurut Fitriah, (2022) website kumpulan halaman yang berisi data teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, video, dan atau kombinasi dari semua, baik yang tetap maupun yang bergerak, yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait yang dihubungkan satu sama lain bersama dengan jaringan halaman. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa website merupakan sarana penting dalam dunia digital yang memungkinkan pertukaran informasi, komunikasi, dan interaksi antara pengguna di seluruh dunia.
Menurut Fitriah, (2022) Website dianggap sebagai media yang efektif dibandingkan dengan media cetak, dan lainnya karena, mereka dapat menyampaikan informasi dengan cepat, memiliki akses internet yang luas, serta
perangkat elektronik. Menurut Sari & Pranatawijaya, (2021) website terbagi menjadi 3 jenis diantaranya:
a. Website Statis
Website yang kontennya ditampilkan kepada pengguna tanpa adanya interaksi atau pembaruan dinamis. Dalam website statis, konten yang ditampilkan pada halaman web telah ditentukan sebelumnya dan tidak berubah secara otomatis berdasarkan interaksi pengguna.
b. Website Dinamis
Website yang cocok digunakan untuk berbagai jenis situs web, seperti situs e- commerce, portal berita, forum komunitas, blog, atau aplikasi web yang kompleks
c. Website Interaktif
Website yang dirancang untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung dengan konten dan fitur yang disediakan
Semakin berkembangnya teknologi semakin berkembangnya media pembelajaran, kini website telah berkembang sehingga dapat digunakan bukan hanya untuk promosi dan pemasaran tetapi juga sebagai sumber informasi dan pembelajaran. Hal tersebut dengan implementasi pembelajaran berbasis website dimana kegiatan belajar mengajar memakai internet. Menurut (Batubara & Husein, 2018) manfaat pembelajaran berbasis website adalah:
a. Memberikan materi pembelajaran yang dimodifikasi kepada siswa untuk belajar di luar kelas
b. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam komunikasi yang sopan dan etis saat berkomunikasi dengan orang yang tidak hadir secara fisik.
c. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa yang pernah mengalami trauma sekolah, dirawat inap, putus sekolah namun berminat melanjutkan studi, dan siswa di berbagai daerah bahkan luar negeri.
d. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa yang jauh dari lembaga pendidikan, sibuk atau tidak mampu bersekolah di sekolah tradisional.
Salah satu keuntungan dari pembelajaran berbasis website adalah memberi siswa pengalaman belajar yang baru, yaitu belajar di luar kelas. Siswa dapat memenuhi persyaratan pembelajaran yang tidak harus dilakukan secara konvensional di kelas. menggunakan media berbasis website yang dapat diakses
melalui internet browser dari rumah siswa masing-masing melalui ponsel atau komputer. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis website merupakan alat bantu pendidikan yang memberi manfaat dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran.
3. Trigonometri
Trigonometri berasal dari trigonon yang bermakna segitiga dan metro yang bermakna ukuran. Trigonometri ini berasal dari bahasa Yunani, jadi trigonometri bisa dimaknai dengan cabang ilmu yang mempelajari ukuran-ukuran segitiga (Smith, 1958). Sedangkan menurut KBBI dalam (Prihadi, 2014) Trigonometri diartikan sebagai bagian dari matematika yang mempelajari ilmu ukur, sudut, serta batasan dalam segitiga. Berdasar definisi beberapa ahli dapat diambil kesimpulan bahwa trigonometri merupakan cabang matematika yang mempelajari hubungan antara sudut dan panjang sisi dalam segitiga.
Pelajaran trigonometri mulai diberikan di jenjang SMA/MA, hal ini dikarenakan materi tersebut dekat dengan keseharian siswa. Implementasi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari mencakup seluruh bidang, misal fisika, astronomi, geografi, dan sebagainya. Materi ini diberikan dijenjang ini karena supaya menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Trigonometri mulai dikenalkan pada kelas X semester 2, materinya meliputi : a. Perbandingan pada segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku ABC, siku-siku di C, dengan sisi y berhadapan dengan sudut 𝜃, sisi x berhadapan dengan sudut α, dan sisi r atau hipotenusa berhadapan dengan sudut B. untuk lebih lengkapnya disajikan pada Tabel 2.1, dengan keterangan sisi-sisi yang direpresentasikan pada gambar 2.1:
Gambar 2. 1 Perbandingan Trigonometri Dimodifikasi dari sumber: (I. Wulandari, 2023)
𝜃 𝛼
r
x y
A C
B
Tabel 2. 1 Rumus Perbandingan Trigonometri
Rumus Perbandingan Trigonometri Terhadap 𝜃
Rumus Perbandingan Trigonometri Terhadap 𝛼
𝑠𝑖𝑛 𝜃 =𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝛼 =𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
𝑠𝑖𝑛 𝜃 =𝑦
𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝛼 =𝑦
𝑟
𝑐𝑜𝑠 𝜃 =𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝛼 =𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
𝑐𝑜𝑠 𝜃 =𝑥
𝑟 𝑐𝑜𝑠 𝛼 =𝑦
𝑟
𝑡𝑎𝑛 𝜃
= 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃
𝑡𝑎𝑛 𝛼
= 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝛼 𝑡𝑎𝑛 𝜃 =𝑥
𝑦 𝑡𝑎𝑛 𝛼 =𝑦
𝑥
Sumber: (I. Wulandari, 2023)
b. Perbandingan Trigonometri Pada Sudut Istimewa
Pada trigonometri terdapat nilai-nilai perbandingan, yakni pada sinus, kosinus, tangen, sekan, kosekan pada sudut-sudut yang besarnya 0º,30º, 45 º, 60 º, dan 90 º, sudut-sudut tersebut disebut dengan sudut istimewa, besaran sudut istimewa dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Besaran Sudut istimewa
0º 30 º 45 º 60 º 90 º
Sin 0 1
Cos 1 0
Tan 0 1 √3 ~
Dimodifikasi dari sumber:(Susanto dkk., 2021)
B. Perspektif Teori dalam Islam
Dalam beberapa dekade terakhir, kebutuhan akan integrasi antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai agama telah menjadi topik yang semakin penting.
Salah satu contohnya adalah integrasi antara Islam dan trigonometri. Dalam konteks ini, trigonometri, sebagai cabang matematika yang mempelajari hubungan antara sudut dan panjang sisi dalam segitiga, dapat dipandang sebagai alat yang berguna untuk memahami dan menerapkan konsep dalam ajaran Islam.
Dalam ajaran Islam, konsep seperti arah kiblat (arah menuju Ka'bah di Mekah), perhitungan waktu shalat berdasarkan posisi matahari, serta perhitungan dalam astronomi Islam, semuanya dapat melibatkan prinsip-prinsip trigonometri. Dengan memahami trigonometri, umat Muslim dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk menghitung arah kiblat, menentukan waktu shalat dengan tepat, dan mempelajari fenomena astronomi yang terkait dengan bulan dan matahari
Menurut (Ahmad dkk., 2018)dalam jurnal penelitannya dengan judul “The analysis of student error in solve the problem of spherical trigonometry application”
menjelaskan bahwa secara matematis kesalahan dalam penghitungan 1⁰ dari arah yang ada pada kejadian nyata di suatu tempat yang jaraknya lebih dari 1000 kilometer dari Mekah akan melenceng sebesar 1,75 kilometer dari jarak sebenarnya. Hal tersebut tidak boleh dibenarkan karena dalam
QS Al-Baqarah ayat 149 yang bunyinya
هَّنِاَو ۗ ِماَرَْلْا ِدِجْسَمْلا َرْطَش َكَهْجَو ِ لَوَ ف َتْجَرَخ ُثْيَح ْنِمَو قَحْلَل ٗ
ْنِم َكِ بَّر اَمَو ۗ ُٰ للا
لِفاَغِب اَّمَع َنْوُلَمْعَ ت
“Dari mana pun engkau (Nabi Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Sesungguhnya (hal) itu benar-benar (ketentuan) yang hak (pasti, yang tidak diragukan lagi) dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2019).”
C. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran berbasis website adalah media pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai macam multimedia seperti teks, gambar, serta video yang dikemas sehingga dapat menarik perhatian peserta didik serta dapat meningkatkan aksebilitas dan fleksibilitas, sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.
17
METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan .
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), yang memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu produk. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE terbagi dalam 5 tahapan, diantaranya adalah Analisis (Analyze), Desain (Design), Pengembangan (Development). Pelaksanaan (Implementation). Dan Evaluasi (Evaluation) (Wandari dkk., 2018)
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dengan tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis website yang optimal. Peneliti menggunakan metode pengembangan ADDIE, dikarenakan model pengembangan ADDIE memiliki keunggulan pada tahap kerjanya yang sistematik. Setiap tahap melibatkan evaluasi dan revisi yang berkelanjutan untuk memastikan produk yang dihasilkan menjadi valid. Model ADDIE adalah sebuah model perancangan pembelajaran yang menyediakan proses terorganisasi dalam pengembangan media pembelajaran, baik untuk pembelajaran tatap muka maupun online (Mahyudin, 2023)
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa model ADDIE merupakan rangkaian sederhana yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran, yang mempunyai kelebihan pada evaluasi yang mendalam pada setiap langkah yang telah dikerjakan. Berikut disajikan gambar skema model pengembangan ADDIE pada Gambar 3.1: .
Gambar 3. 1 Skema model pengembangan ADDIE
Dimodifikasi dari sumber:(Cahyadi, 2019)
B. Prosedur Pengembangan
Pada penelitian ini berfokuskan pada pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri. Langkah-langkah penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation) tang dikembangkan oleh Dick and Carry (1996).
Peneliti memilih model ADDIE dikarenakan, dalam model pengembangan ADDIE efektif, dinamis, serta mendukung dalam pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri. Pada penelitian model pengembangan ADDIE menggunakan lima langkah dalam penyelesaiannya, diantaranya :
1. Analysis
Pada tahap analysis kegiatan yang dilakukan ialah menganalisa pengenalan permasalahan yang ada di lapangan terkait perlunya media pembelajaran berbasis website. Analisis yang dilakukan meliputi:
a. Analisis kebutuhan media
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan ialah dengan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran Matematika kelas X dan siswa kelas X B. Tujuan wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran ialah mencari tahu kesulitan yang dihadapi siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Wawancara dengan siswa kelas XB dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa kelas X khususnya mata pelajaran Matematika.
feedback dari temuan permasalahan dari wawancara dengan siswa. Akhirnya ide pengembangan media pembelajaran berbasis website diterima menjadi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
b. Analisis materi pelajaran trigonometri
Pada tahap ini analisis yang dilakukan ialah dengan menganalisa Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), serta Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dimuat dalam website.
c. Analisis Kurikulum
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan ialah menganalisa kurikulum yang diterapkan di MAN 1 Ngawi . Peneliti menyesuaikan materi yang akan dibuat dengan konteks pembelajaran kurikulum merdeka yang mengarah pada merdeka belajar secara fleksibel (tanpa terikat waktu dan tempat.
2. Design
Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan ialah : a. Menyusun Kerangka Produk
Penyusunan kerangka produk, yakni mengumpulkan referensi, membuat rancangan kerangka website yang sesuai dengan analisis kebutuhan, karakter siswa, dan kesesuaian dengan materi. Pada pembuatan website ini peneliti akan mengembangkan website interaktif.
b. Menyusun materi
Penyusunan materi disesuaikan dengan analisis kurikulum yang dipakai di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi, yakni di MAN 1 Ngawi memakai kurikulum merdeka.
c. Menyusun instrumen penilaian
Penyusunan instrumen penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi instrumen penilaian serta pembuatan angket untuk siswa. Instrumen penilaian meliputi penilaian ahli materi, ahli media, ahli pembelajaran dan ahli praktisi.
3. Development
Pada tahap ini perealisasian dari kerangka produk yang dijelaskan dalam tahap design. Pada tahap Development meliputi:
a. Pengembangan website
Pengembangan website yang didasarkan dengan rancangan telah direalisasikan.
Kegiatan tahap ini ialah pembuatan materi (baik berupa video ataupun tulisan), soal, dan jawaban yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Validasi ke I
Pada tahapan ini website yang telah dikembangkan beserta isinya akan dinilai oleh validator ahli materi dan ahli media, validasi ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk yang akan dikembangkan. Hasil dari validasi berupa saran serta komentar yamg dilanjutkan pada tahap revisi 1.
c. Revisi ke I
Pada tahap ini website yang telah di validasi oleh validator di perbaiki sesuai dengan keinginan validator (berupa saran dan komentar) dari ahli materi dan media
d. Validasi ke II
Pada tahap ini website yang telah di setujui oleh validator ahli media dan materi lalu di validasi lagi oleh ahli pembelajaran yaitu dosen ahli pembelajaran Matematika serta ahli praktisi yaitu mata pelajaran Matematika MAN 1 Ngawi.
e. Revisi ke II
Pada tahap ini website akan di perbaiki sesuai masukan dari dosen ahli pembelajaran dan juga guru ahli praktisi pembelajaran.
4. Implementation
Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan ialah dengan melakukan uji coba produk di lapangan, hal ini dilakukan sebagai tindakan nyata untuk menerapkan produk yang kita ciptakan.
5. Evaluation
Pada tahap ini yang dilakukan ialah mengamati apakah produk yang diciptakan berhasil sesuai harapan yang diinginkan.Pengembangan media pembelajaran berbasis website pada materi trigonometri yang dilakukan peneliti, diharapkan mampu memperoleh hasil yang memuaskan, serta dapat digunakan sebagai sumber belajar yang menarik, sehingga berdampak pada meningkatnya
trigonometri C. Uji produk
1. Uji Ahli
a. Validasi Ahli Media
Ahli media adalah dosen yang mempunyai keahlian dalam menilai media pembelajaran khususnya website yang akan dikembangkan serta paham akan teknologi pembelajaran (S. Wulandari, 2022).
b. Validasi Ahli Materi
Ahli materi adalah tenaga pengajar (dosen) yang memiliki keahlian serta pengalaman dalam bidang materi pembelajaran matematika khususnya trigonometri (S. Wulandari, 2022).
c. Validasi Ahli Pembelajaran
Ahli pembelajaran merupakan dosen yang memiliki pengalaman dalam mengajar matematika khususnya trigonometri (Rosliana, 2019).
d. Validasi Ahli Praktisi
Ahli praktisi merupakan guru yang memiliki pengalaman dalam mengajar atau bersertifikasi (Ramadhani, 2023).
2. Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XA dan siswa kelas XB. Dengan rincian 1 guru mata pelajaran matematika, 33 siswa kelas XA dan 24 siswa kelas XB MAN 1 Ngawi. Uji coba dilakukan untuk mengetahui kevalidan serta respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis website yang telah dikembangkan.
D. Jenis Data
Dalam penelitian pengembangan, terdapat 2 jenis data yang umumnya digunakan. Berikut ini jenis data yang biasa dikumpulkan dan dianalisis dalam konteks penelitian pengembangan:
1. Data Kuantitatif: berupa skor penilaian dari ahli materi dan sumber belajar yaitu SV=4, V=3, KV=2, TV=1 dan skor tanggapan users yaitu SM=4, M=3, KM=2, TM=1 (Andriani, 2019). Skor dihitung dari ratarata hasil akhir penjumlahan pada setiap instrumen tes dan juga tanggapan dari siswa kelas X
Fase E serta guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X Fase e.
2. Data Kualitatif: Jenis data ini yang dijabarkan dari keterangan kriteria Sangat Valid (SV), Valid (V), Kurang Valid (KV), Sangat Tidak Valid (STV) (Andriani, 2019) . Penilaian tersebut diberikan oleh ahli materi, ahli media dan pengguna website tersebut.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat untuk menilai keberhasilan dalam sebuah penelitian.
Instrumen tersebut memiliki fungsi untuk alat bantu dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Berikut beberapa instrumen yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian:
1. Angket
Angket diberikan dalam bentuk lembaran kepada responden untuk mendapatkan informasi yang ingin diketahui. Angket ini dirancang untuk ahli media, ahli materi, guru dan siswa berdasarkan peran dan kebutuhan masing-masing. Berikut merupakan instrumen lembar angket
2. Validasi ahli materi
Instrument ahli materi adalah lembar angket tertutup dengan skala likert untuk pilihan jawaban. Setiap kriteria materi akan diwakili oleh setiap pertanyaan dalam angket. Lembar angket diberikan kepada ahli materi untuk menilai kesesuaian, kelengkapan, kemudahan, dan kejelasan. Hasilnya diharapkan menunjukkan ketepatan materi yang ada dalam produk. Setelah peneliti memberikan skala likert, validator memberikan penilaian.
Berikut kisi-kisi lembar validasi ahli materi disajikan pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Materi
No. Aspek Indikator
1. Rekayasa Perangkat Lunak 1. Website yang dikembangkan efektif dan efisien 2. Website yang dikembangkan tidak mudah nge-hang 3. Website yang dikembangkan mudah dan murah dalam
maintainable
4. Website yang dikembangkan mudah dioperasikan 5. Website yang dikembangkan dapat diakses kapanpun
dan dimanapun
Lanjutan Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media
2. Komunikasi Visual 1. Website yang dikembangkan komunikatif (sesuai dengan keinginan)
2. Website yang dikembangkan kreatif dan inovatif 3. Tampilan website menarik
4. Kombinasi yang digunakan menarik
5. Website yang dikembangkan dilengkapi dengan video pembelajaran yang relevan dengan materi
6. Ikon dalam website jelas
7. Navigasi dalam website mudah dipahami 8. Website yang dikembangkan bebas iklan
Dimodifikasi dari Sumber:(Anggraeni, 2021)
3. Validasi ahli media
Lembar angket ini digunakan untuk memperoleh pandangan, penilaian, atau masukan dari ahli media terkait dengan konten, pedoman, atau standar yang dikembangkan dalam industri media. Lembar angket ahli media terdiri dari lima aspek, yaitu, efektifitas, kemudahan, kesesuaian, kelengkapan, dan komunikatif dan interaktif. Validator memberikan penilaian menggunakan skala likert yang diberikan oleh peneliti. Berikut kisi-kisi lembar validasi media disajikan pada Tabel 3.2:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Validasi Ahli Media
No. Aspek Indikator
1. Rekayasa Perangkat Lunak 1. Website yang dikembangkan efektif dan efisien 2. Website yang dikembangkan tidak mudah nge-hang 3. Website yang dikembangkan mudah dan murah dalam
maintainable
4. Website yang dikembangkan mudah dioperasikan 5. Website yang dikembangkan dapat diakses kapanpun
dan dimanapun
2. Komunikasi Visual 1. Website yang dikembangkan komunikatif (sesuai dengan keinginan)
2. Website yang dikembangkan kreatif dan inovatif 3. Tampilan website menarik
4. Kombinasi yang digunakan menarik
5. Website yang dikembangkan dilengkapi dengan video pembelajaran yang relevan dengan materi
6. Ikon dalam website jelas
7. Navigasi dalam website mudah dipahami 8. Website yang dikembangkan bebas iklan
Dimodifikasi dari Sumber:(Anggraeni, 2021)
4. Validasi ahli praktisi
Lembar validasi praktisi ini digunakan untuk mendapatkan data berupa tinjauan produk dari tingkat kepuasan praktisi sebagai pengguna media pembelajaran berbasis website.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah : 1. Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada guru tentang bagaimana mereka mengajar. Selain itu, pertanyaan yang berkaitan dengan alat pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Observasi
Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap proses pengembangan atau implementasi produk atau model yang sedang dikembangkan
3. Angket
Metode pengumpulan data di mana responden diberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Berikut angket respon siswa dan guru pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Angket Respon Siswa
No. Indikator Penilaian
SS S KS STS 1. Website yang digunakan mudah diakses
2. Gambar yang digunakan selaras dengan materi pembahasan
3. Materi yang disajikan runtut sesuai dengan modul ajar
4. Pemberian ilustrasi soal mudah dipahami 5. Pemberian evaluasi, pengayaan, dan remidial
mudah dikerjakan
6. Ilustrasi video yang disajikan mudah dipahami 7. Website yang dikembangkan memudahkan
pemahaman siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan kehidupan nyata
= ∑
∑
Lanjutan Tabel 3.3 Angket Respon Siswa
8. Website yang dikembangkan dapat saya pelajari dengan mandiri
9. Website yang dikembangkan mempermudah saya dalam belajar
10. Website yang dikembangkan mampu menambah wawasan pengetahuan saya
Dimodifikasi dari Sumber: (S. Wulandari, 2022) G. Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan acuan skala likert.
Menurut (Novitasari, 2014) Skala Likert disebut dengan a summed rating scale, yakni skala yang berfungsi mengukur sikap melalui serangkaian pertanyaan terhadap suatu hal. Skala Likert ini terdiri dari 4 pilihan angka, yaitu 4,3,2,1. Angka tersebut nantinya dikualitatifkan sehingga dapat membentuk deskripsi sehingga dapat ditarik mengenai kevalidan media pembelajaran yang digunakan. Angket kriteria jawaban dengan skala Likert dapat diihat pada Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Deskripsi Skala Likert
Angka Keterangan
4 Sangat Valid
3 Valid
2 Kurang Valid
1 Sangat Tidak Valid
Sumber:(Andriani, 2019)
Hasil perhitungan angket validasi ahli menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑥 𝑋̅
𝑁
Keterangan:
𝑋̅ = Nilai rata-rata 𝑁 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑢𝑗𝑖 𝑐𝑜𝑏𝑎
= jumlah skor
Analisis selanjutnya menggunakan teknik prosentase dalam menganalisis data dengan rumus sebagai berikut:
P 𝑥 𝑋̅ 100%
𝑥𝑖
Keterangan:
P = Prosentase
= Jumlah skor keseluruhan jawaban responden = Jumlah skor tertinggi
Selanjutnya menyesuaikan data yang ada dengan kriteria pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Kevalidan
Rentang Prosentase Kriteria
% Sangat Valid
% Valid
75% Kurang Valid
% Sangat Tidak Valid
Dimodifikasi dari Sumber: (Rukoyatun, 2018) Analisis kepraktisan media pembelajaran berbasis website dengan menghitung prosentase nya dengan rumus:
𝑋̅ = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛𝑥100%
Aturan pemberian skor angket respon siswa dan guru berdasar pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Aturan Pemberian Angket Respon Siswa dan Guru
Penilaian Keterangan Skor
SV Sangat Setuju 4
V Setuju 3
KV Kurang Setuju 2
STV Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: (Arikunto, 2021)
yang diperoleh dengan respon pada Tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7 Respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis website
Besar Prosentase Kriteria
85 ≤ 𝑥 ≤ 100% Sangat Setuju
76 ≤ 𝑥 ≤ 85% Setuju
60 ≤ 𝑥 ≤ 75% Kurang Setuju
0 ≤ 𝑥 ≤ 59% Sangat Tidak Setuju
Dimodifikasi dari Sumber: (Sahida, 2018)
28
Aditya, B. S. (2016a). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Mata Kuliah Mesin Listrik di Prodi Pendidikan Teknik Elekktro Univrsitas Negeri Semarang . Univrsitas Negeri Semarang.
Aditya, B. S. (2016b). Pengembangan Media Pembelajaran Bwebasis Web Pada Mata Kuliah Mesin Listrik Di Prodi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Ahmad, H., Febryanti, Muthmainnah, Yakin, A., & Sarbi, S. (2018). The Analysis of Student Error in Solve the Problem of Spherical Trigonometry Application. Journal of Physics: Conference Series, 1–10.
Andriani, S. (2019). Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis Open Ended Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Valiabel Kelas Viii A.
10(1), 1–12.
Anggraeni, T. (2021). Pengembangan Media Website Dalam Bimbingan Klasikal Dengan Teknik Pergaulan Teman Sebaya Pada Siswa Kelas VI di SMP Negeri 42 Medan Tahun Ajaran 2020/2021. Universitas Negeri Medan.
Arikunto, S. (2021). Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi 3. Bumi Aksara.
Batubara, & Husein, H. (2018). Pembelajaran berbasis web dengan moodle versi 3.4 (1 ed.). Deepublish.
Butarbutar, D. O. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan Nuansa Maritim Pada Materi Trigonometri Kelas X SMA.
Universitas Maritim Raja Ali haji.
Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan bahan ajar berbasis ADDIE model.
Halaqa: Islamic Education Journal, 3(1), 35–42.
Daryanto. (2016). Media pembelajaran : peranannya sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran / penuli (2 ed.). Gava Media.
Fitriah, Z. (2022). Pengembangan Multimedia Berbais Web Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Al Maarif 03 Langlang Singosari. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Hamdani, A. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Website Menggunakan Google Suites Pada Materi Sistem Gerak Manusia Untuk
Achmad Sidiq Jember.
Hasanah, U. (2022, Juni 6). Mengenal Kurikulum Merdeka. BPMP Provinsi DKI Jakarta.
Hidayati, N., & Susanti. (2013). Analisis Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pembelajaran Ekonomi Materi Akutansi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo. UNESA, 1–18.
Juniardi, W. (2023, Januari 8). Pahami Fase Kurikulum Merdeka yang Wajib Diketahui Guru. Quipper Blog.
Kementerian Pendidikan, K. R. dan T. R. I. (2023, November 14). Pengajaran Sesuai Dengan Tingkat Kemampuan Peserta Didik. Website Kurikulum Merdeka.
Kementrian Agama Republik Indonesia. (2019). Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Kementrian Agama Republik Indonesia.
Mahyudin, A. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Canva Mata Pelajaran PAI & BP Fase C-Sekolah Dasar. Journal of Instructional and Development Researches, 3(4), 169–177.
Maryam. (2019). Pengembangan E-modul Matematika Berbasis Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII.
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Muhammad, H., Murtinugraha, R. E., & Musalamah, S. (2020). Pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis moodle pada mata kuliah metodologi penelitian. Jurnal Pensil: Pendidikan Teknik Sipil, 9(1), 54–
60.
Muijs, D., & Reynolds, D. (2011). Effective teaching: evidence and practice.
Third edition.
Novitasari. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Mengoptimalkan Praktikum Virtual Laboratory Materi Induksi Elektromagnetik. Jurnal Pembelajaran Fisika, 134.
Nurcikawati, N. (2018). Rancang bangun media pembelajaran trigonometri berbasis multimedia interaktif. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 4(2).
web pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 4(3), 455–467.
Prayitno, A., & Safitri, Y. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Website untuk Para Penulis. Indonesian Journal on Software Engineering, 1, 2.
Prihadi, Y. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Konstektual Pada Pokok Bahasan Trigonometri Untuk SMA Kelas X. Universitas Neegri Yogyakarta.
Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P.
(2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak.
Jurnal basicedu, 6(4), 6313–6319.
Ramadhani, N. S. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Cergam Menggunakan Macromedia Flash Pada Materi Trigonometri. Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan Islam [JIPPI], 1(2).
Retnaningsih, L. E., & Khairiyah, U. (2022). Kurikulum merdeka pada pendidikan anak usia dini. SELING: Jurnal Program Studi PGRA, 8(2), 143–158.
Rohman, A. A., & Karimah, S. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa kelas XI. Jurnal At-Taqaddum, 10(1), 95–108.
Rombe, R., Rani, R., Nurlita, N., & Parinding, J. F. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Pendidikan Dan Keguruan, 1(6), 541–554.
Rosliana, I. (2019). Pengembangan LKPD matematika dengan model learning cycle 7E berbantuan mind mapping. Jurnal pengembangan pembelajaran matematika, 1(1), 10–22.
Rukoyatun, R. , S. M. , A. C. S. T. , & E. M. (2018). Pengembangan E-Modul Interaktif Sebagai Sumber Belajar Dasar Desain Grafis Kelas X SMK Negeri 9 Surakarta . Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Learning) Pada Konsep Sistem Eksresi Manusia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .
Sahida, D. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning Berbantuan Komik untuk Meningkatkan Creative Thinking Skill Peserta Didik pada Materi Gerak Lurus. JURNAL
EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP), 2(1), 9.
https://doi.org/10.24036/jep/vol2-iss1/145
Sanaky, H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif (1 ed.). Kaukaba Dipantara.
Sari, N. N. K., & Pranatawijaya, V. H. (2021). Sistem informasi mahasiswa berprestasi universitas palangka raya berbasis website. Jurnal Teknologi Informasi: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika, 15(2), 141–151.
Shodiq, I. J., & Zainiyati, H. S. (2020). Pemanfaatan media pembelajaran E- Learning menggunakan Whastsapp sebagai solusi ditengah penyebaran Covid-19 di MI Nurulhuda Jelu. Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 6(2), 144–159.
Smith. (1958). History of Mathematics (Vol. 2). Dover Publications.
Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media Pembelajaran. Pustaka Abadi.
Susanto, D., Kurniawan, T., Salim, E., & Magdalena, marianna. (2021). Buku Paket Matematika kelas X SMA/SMK Kurikulum Merdeka (Buku Guru) (T.
Hartini, M. F. Jubaedi, & Faris. M. Naufal, Ed.; 1 ed., Vol. 1). Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi.
Tunnajach, N. F., & Gunawan, G. (2021). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Kontekstual pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Perbedaan Gender.
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika, 2(1), 7–
14.
Wandari, A., Kamid, K., & Maison, M. (2018). Pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi geometri berbasis budaya Jambi untuk meningkatkan kreativitas siswa. Edumatika: Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2), 47–55.
Berbasis Group Investigation-Guided Inquiry Menggunakan Lift The Flap Book Untuk Meningkatkan Turth-Seeking Siswa. Universitas Jember.
Wulandari, S. (2022). Penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis website google sites dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS di SMP Islam Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.