PROPOSAL PERMOHONAN IJIN SOSIALISASI HUKUM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM KONSENTRASI HUKUM KESEHATAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG
2024
A. LATAR BELAKANG
Istilah informed consent (persetujuan tindakan) merupakan salah satu istilah yang paling sering disebut atau paling sering digunakan dalam praktek kedokteran, karena setiap kali dokter akan melakukan suatu tindakan medik tertentu kepada pasien akan selalu berhubungan dengan istilah ini. Meskipun istilah ini sudah sering disebutkan dan digunakan dalam praktek kedokteran, namun esensi dari informed consent belum semua dipahami dengan baik dan benar oleh dokter maupun pasien, sehingga dalam penerapannya terkadang masih dijumpai permintaan persetujuan tindakan medis tanpa melalui proses atau mekanisme yang benar sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Praktek Kedokteran. Dari sudut pandang hukum, persetujuan tindakan medis tanpa mendapatkan penjelasan yang cukup dari dokter yang akan melakukan tindakan tersebut dapat dianggap cacat prosedur sehingga tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan berpotensi untuk menimbulkan sengketa medis.
Informed consent dapat diartikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien kepada dokter untuk melakukan tindakan kedokteran tertentu setelah mendapatkan penjelasan dari dokter yang bersangkutan. Setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter harus mendapatkan persetujuan dari pasien Persetujan tersebut diberikan oleh pasien setelah mendapatkan penjelasan yang cukup dari dokter yang akan melakukan tindakan medis tersebut. Pengaturan mengenai persetujuan tindakan medis dalam praktek kedokteran merupakan suatu perintah hukum, sehingga berkas persetujuan tindakan medis (Informed consent) yang telah ditanda tangani oleh pasien bukan hanya sekedar kelengkapan adminstratif belaka, melainkan telah menjadi sebuah alat bukti hukum yang sah yang dapat diajukan oleh dokter atau pihak rumah sakit ketika menghadapi gugatan atau tuntutan hukum dari pasien atau keluarganya.
Persetujuan tindakan medis (Informed consent) dalam hubungan hukum perjanjian terapeutik tanpa melalui suatu proses atau tata cara yang benar menurut hukum, dipandang sebagai suatu perjanjian yang tidak sah dan batal demi hukum atau dianggap bahwa perjanjian tersebut tidak pernah lahir. Sebagai konsekwensi hukumnya adalah segala kerugian, cacat atau kematian yang dialami oleh pasien menjadi tanggung jawab hukum dokter atau pihak rumah sakit. Demikian halnya dengan persetujuan tindakan medis antara dokter dan pasien, seharusnya melalui suatu proses dialog atau negosiasi yang seimbang antara yang dikehendaki oleh dokter untuk dilakukan pasien dan yang
dikehendaki oleh pasien untuk dilakukan dokter. Timbulnya kata sepakat diantara diantara mereka menjadi dasar hukum bagi dokter dalam melakukan suatu tindakan medis kepada pasien dan sebaliknya menjadi dasar hukum bagi pasien untuk membayar segala biaya dan jasa pelayanan atas tindakan medis yang diterimanya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dipahami bahwa esensi dari persetujuan tindakan medis terletak pada proses atau tatacara dalam mencapai persetujuan yang akan diberikan oleh pasien atau keluarganya kepada dokter. Sedangkan berkas Persetujuan tindakan medis merupakan pengukuhan atas persetujuan yang telah dibuat oleh pasien atau keluarganya untuk memberi izin kepada dokter dalam melaksanakan tindakan medis.
Dengan masih minimnya pengetahuan mengenai informed consent dilingkungan masyarakat dalam hal ini pasien, maka kami kelompok mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana Bandung bidang konsentrasi Hukum Kesehatan bermaksud untuk mengadakan sosialisasi hukum atau penyuluhan hukum dengan tema “Memahami Pentingnya Informed Consent Dalam Pelayanan Medik”.
B. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan ini sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman yang lengkap dan utuh terhadap masyarakat, tenaga medis, tenaga kesehatan mengenai pentingnya proses dan tata cara yang benar dalam pengisian informed consent;
2. Membangun kesadaran masyarakat, tenaga medis, dan tenaga kesehatan terhadap pentingnya pemahaman hukum kesehatan yang berlaku untuk mencegah kerugian dikemudian hari;
3. Memberikan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat.
C. TARGET KEGIATAN
Adapun target dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Terciptanya masyarakat yang sehat dan lingkungan yang sadar pentingnya kesehatan;
2. Terciptanya masyarakat, tenaga medis, dan tenaga kesehatan yang kritis dalam
menyikapi berbagai persoalan yang berkaitan dengan hukum kesehatan;
3. Terwujudnya kondisi masyarakat, tenaga medis, dan tenaga kesehatan yang sadar hukum, dan terhindar dari segala tindakan yang berlawanan dengan hukum-hukum formal dan informal.
4. Meminimalisir terjadinya segala kerugian yang terjadi selama proses pengobatan baik terhadap pasien, tenaga medis, tenaga kesehatan, maupun Rumah Sakit.
D. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut:
1. Bagi peserta kegiatan
Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang tata cara dan proses informed consent menurut hukum dan dampak apabila informed consent tidak dilakukan sesuai prosedur.
2. Bagi dosen dan mahasiswa pengabdi
a. Menjadi ajang kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
b. Menjadi ajang berbagi (sharing) ilmu dan pengalaman tentang materi terkait
E. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
Nama kegiatan ini yaitu penyuluhan hukum terkait proses dan tata cara informed consent menurut hukum. Dengan tujuan agar masyarakat semakin sadar terhadap hukum yang berlaku di Indonesia. Sosialisasi hukum kali ini mengusung tema
“Memahami Proses Dan Tata Cara Informed Consent Menurut Hukum Sehingga Terciptanya Hubungan Hukum Perjanjian Sebagai Suatu Perlindungan Hukum Bagi Pasien dan Tenaga Kesehatan”, pemeriksaan kesehatan gratis oleh dokter kepada masyarakat, serta pembagian sembako.
F. NARASUMBER
1. Prof. Dr. Hj. Imas Rosidawati Wiradirja, SH, MH. yang akan menjelaskan terkait
informed consent sebagai bentuk hukum perjanjian dan perlindungan hukum bagi para pihak yang membuatnya.
2. dr. Tri Agus Haryono yang akan menjelaskan tata cara dan proses informed consent yang baik dan benar menurut hukum.
G. WAKTU KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan dengan bertempat di Rumah Sakit Tiara Bekasi yang beralamat di Jl. Malabar, Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Berikut adalah rundown acaranya:
HARI/
TANGGAL WAKTU (WIB) ACARA
Rabu, 11 Desember 2024
08.00. s.d. 08.30 Registrasi Peserta
08.40 s.d 09.10
Note : Sambutan diberi waktu 5
menit
Pembukaan
- Lagu Indonesia Raya - Pembacaan Doa - Laporan Panitia
- Sambutan Lurah Karangpawitan
- Sambutan Direktur Pascasarjana Unla sekaligus membuka acara
09.15 s.d. 09.45
Sesi Paparan Narasumber I
Prof. Dr. Hj. Imas Rosidawati Wiradirja, SH, MH. (Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana)
Materi :
Menjelaskan terkait informed consent sebagai bentuk hukum perjanjian dan perlindungan hukum bagi para pihak yang membuatnya
09.50 s.d. 10.25 Sesi Paparan Narasumber II dr. Tri Agus Haryono
(Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana)
Materi :
Menjelaskan terkait tata cara dan proses informed consent yang baik dan benar menurut hukum
10.25 s.d.10.45 Sesi Tanya Jawab – 2 Sesi
10.45 s.d 11.15
- Penyerahan Sertifikat Narasumber - Penyerahan Lurah Karangpawitan - Foto Bersama
- Penutupan
H. ANGGARAN KEGIATAN
Anggaran kegiatan ini bersumber dari Mahasiswa/Mahasiswi yang tergabung dalam Magister Ilmu Hukum Universitas Langlangbuana TA 2023 Konsentrasi Hukum Kesehatan. Adapun kami selaku mahasiswa membuka luas untuk para donatur yang akan berpartisipasi dalam acara ini.
I. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan ini yaitu Lurah Karawngpawitan, Sekretaris Lurah Karangpawitan, Masyarakat, Pekerja Sosial Masyarakat, RW, RT serta dosen dan staff pascasarjana Universitas Langlangbuana.
J. SUSUNAN PANITIA
Adapun susunan panitia dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Ketua panitia Doni Hanafi, SH
Sekretaris Dhea Alfie, SH
Bendahara dr. Ery Firsanti
Seksi Acara dr. Thariq Muslim
dr. Haikal Mubarak
Seksi Materi dr. Tri Agus Haryono
dr. Eka Priyanto
Seksi Konsumsi dr. Hodijah
Rosidah, Amd. Keb Seksi Peralatan dr. Diki Permana
dr. Miliyandra
Humas dr. Piet Y Bustami
Gilang Respati, S.Farm
Dokumentasi dr. Bubun Bunyamin
K. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai bahan pertimbangan yang jujur dan sederhana atas kegiatan ini. Partisipasi dari semua pihak sagat kami harapkan demi kesuksesan kegiatan tersebut.
Bandung, 8 Desember 2024 Hormat kami,
Panitia Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Doni Hanafi S.H. Dhea Alfie, S.H
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana