• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 70/PER/RSI-SA/I/2014 TENTANG KEBIJAKAN INFORMED CONSENT RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 70/PER/RSI-SA/I/2014 TENTANG KEBIJAKAN INFORMED CONSENT RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tindakan Nama Disiapkan Dr. Fatah Yasin

Diperiksa Dr. H. Makmur Santosa, MARS

Disetujui Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR :

KEBIJAKAN

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

1

Jabatan Tandatangan Manajer Pelayanan

Medis

Dr. H. Makmur Santosa, MARS Direktur Pelayanan

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 70/PER/RSI-SA/I/2014

TENTANG

KEBIJAKAN INFORMED CONSENT RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Tandatangan Tanggal

10 Januari 2014

13 Januari 2014

(2)

2

Bismillahirrahmanirrahiim

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 70/PER/RSI-SA/I/2014

T E N T A N G

KEBIJAKAN INFORMED CONSENT RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

MENIMBANG : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung perlu diperhatikan tentang Informed Consent;

2. bahwa agar pelaksanaan Informed Consent dapat berjalan dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagai landasan bagi pelaksanaan Informed Consent;

3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan Kebijakan Informed Consent Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Permenkes No. 585/menkes/per/IX/1989 tentang tentang Persetujuan Tindakan Medis.

4. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung no. 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang Pengangkatan Direksi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) Masa Bakti 2009 - 2013.

M E M U T U S K A N MENETAPKAN :

KESATU : Kebijakan Informed Consent Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

(3)

3

KEDUA : Kebijakan ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan dan akan dilakukan evaluasi minimal 1(satu) tahun sekali.

KETIGA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan perbaikan maka akan dilakukan perbaikan dan perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Semarang

Tanggal : 14 Rabiul Awwal 1435.H 16 Januari 2014.M

RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Dr. H. Masyhudi AM, M. Kes Direktur Utama

(4)

4

LAMPIRAN PERATURANDIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 70/PER/RSI-SA/I/2014

TANGGAL : 16 JANUARI 2014

A. Pengertian :

Informed Consent adalah Persetujuan Tindakan Kedokteran / medis yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran / medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.

Informed Consent harus diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya dalam keadaan sadar, sukarela dan bebas dari tekanan oleh siapapun. Informasi mengenai tindakan kedokteran akan disampaikan oleh petugas medis kepada pasien atau keluarga terdekatnya dengan didampingi oleh perawat sebagai saksi.

Informasi yang wajib diinformasikan sebagai berikut : 1. Diagnosis Penyakitnya

2. Nama Tindakan Kedokteran /Medis 3. Tujuan Tindakan Kedokteran /Medis 4. Alternatif Tindakan Kedokteran /Medis. 5. Resiko dan Komplikasi yan g mungkin terjadi 6. Prognosisnya

7. Perkiraan Biaya.

8. Nama Dokter Yang Akan melakukan Tindakan kedokteran / Medis

Resiko – Resiko yang harus diinformasikan kepada pasien dan Keluarga terdekatnya meliputi :

1. Resiko yang melekat pada tindakan Kedokteran / Medis. 2. Resiko yang tidak bisa diperkirakan.

Pasien yang Informed Consent-nya dapat diwakilkan oleh keluarga terdekatnya adalah :

1. Pasien yang berusia dibawah 21 tahun. 2. Pasien dengan kesadaran menurun. 3. Pasien dengan kondisi yang lemah. 4. Pasien dengan gangguan jiwa.

Adapun Keluarga terdekat yang berhak mewakili memberikan persetujuan (Consent) adalah :

(5)

5 2. Saudara sekandung.

3. Anak. 4. Wali.

B. Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam Inform Consent

1. Informed Consent di peroleh sebelum dilakukan tindakan kedokteran/medis, Anestesi, Sedasi sedang dan dalam, Pemberian darah dan produk darah, Pengobatan atau tindakan yang mempunyai resiko tinggi, Kemoterapi, Hemodialisa , pemeriksaan penunjang untuk pendiagnosaan HIV – AIDS.

2. Persetujuan Umum atau General Consent meliputi :

a. Persetujuan perawatan rawat inap dan pemilihan kelas Perawatan . b. Persetujuan Pemeriksaan penunjang yang membutuhkan biaya tinggi.

c. Persetujuan Pengobatan yang membutuhkan biaya tinggi dan Pemberian obat di luar Daftar Plafon Harga Obat (DPHO) untuk Pasien Asuransi Kesehatan .

3. Pemeriksaan penunjang dan Pengobatan yang memerlukan persetujuan umum atau General Consent adalah :

a. Pemeriksaan CT Scan. b. Pemeriksaan BNO-IVP c. Pemeriksaan colon in loop

d. Pemeriksaan radiologi yang menggunakan kontras.

e. Pemeriksaan laboratorium atau Pengobatan yang membutuhkan biaya diatas Rp. 100.000 untuk pasien kelas 2 dan pasien kelas 3,-

f. Pemeriksaan laboratorium atau Pengobatan yang membutuhkan biaya diatas Rp. 300.000 untuk pasien kelas 1 dan pasien VIP/VVIP,-

g. Pemberian obat di luar Daftar Plafon Harga Obat ( DPHO) untuk Pasien dengan Asuransi Kesehatan.

4. Pengobatan atau tindakan yang mempunyai resiko tinggi antara lain : a. Tindakan penggunaan Ventilator.

b. Tindakan resusitasi Jantung Paru (RJP). c. Tindakan Intubasi endotrakeal.

d. Tindakan Chest tube / Nedle decompresi. e. Tindakan crikotiroidotomi.

f. Tindakan dengan Defibrilasi (DC Shock).

g. Tindakan kedokteran / medis dengan pasien kritis atau hasil laboratorium menunjukkan critical result.

(6)

6

5. Untuk Tindakan atau Pengobatan yang memerlukan waktu yang lama dan terus menerus maka masa berlaku Informed Consent adalah 6 (enam) bulan. Jika tindakan tersebut melebihi enam bulan maka Informed Consent tersebut harus diperbaharui.

6. Informed Consent juga dilakukan sebelum dilakukan proses Penelitian terhadap pasien di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

7. Pengecualian terhadap keharusan memberikan informasi sebelum tindakan terdapat pada saat :

a. Dalam Keadaan Gawat Darurat (emergency) dimana dokter harus segera bertindak untuk menyelamatkan jiwa.

b. Keadaan Emosi pasien yang sangat labil sehingga ia tidak bisa menghadapi situasi dirinya,

C. Daftar Tindakan kedokteran / Medis yang memerlukan Informed Consent sebagai berikut :

1. Chordectomy

2. Cytoscopy RPG atau Ellik 3. Cytostomy

4. Circumsisi 5. Businasi

6. Insisi abses/ tumor/fibroma/ epulsi

7. Necrotomy 8. Eksplorasi ureter. 9. Eksplorasi tumor ginjal /

eksplorasi ginjal 10. Hidrocelectomy 11. Insisi Muara uretra 12. Litotripsi

13. Meatotomy 14. Neprolitotomy 15. Neprectomy

16. Orchydectomy ligasi tinggi 17. Pyelolitotomy / extended pyelolitotomy. 18. Pyeloplasty 19. Prostatectomy (TVP). 20. Palomo. 21. Sectio alta.

22. Hecting / Secunder Hecting 23. Sachse.

24. TUR (tran uretro resection) 25. TURP(tran uretro resection

prostat) 26. Uretrolitotomy 27. Uretroplasty.

28. Diverticulectomy Buli 29. Transvesical repair. 30. Pasang /Aff DC Stent 31. TUR Bleder Neck

32. URS (uretro resection stone) 33. TUNA

34. ESWL 35. Vasectomy 36. Biopsi

37. Penectomy partial / totalis 38. Spermatokelectomy. 39. Orkhidectomy 40. Hidrokel ligasi tinggi 41. Horseshoe kidney koreksi 42. Revair fistel vesiko vagina 43. Reimplantasi ereter. 44. Rekonstruksi penis

(7)

7 45. Bladder neck rekonstruksi.

46. Curettage 47. Cauterisasi 48. Hysterectomy 49. Insisi bartoliny 50. Laparoscopy 51. Laparotomy 52. MOW/Tubectomy 53. Sondage 54. Sectio Cesaria 55. Colporapy 56. Embriotomy 57. Ovarectomy 58. Manual plasenta 59. Ekterpasi miom geburt 60. Repair perenium post

persalinan 61. Hysterectomy totalis/radikalis/supravaginalis 62. Myomectomy 63. Kistectomy 64. Ekterpasi adenomiosis 65. Operasi tumor ganas ovarium 66. Adenectomy 67. Eksisi + FS 68. Wide eksisi 69. Eksplorasi 70. Ekterpasi ateroma/lipoma/ganglion/FAM 71. Insisi / multiple insisi

72. Mastectomy simple 73. Pariedectomy

74. Pungsi pleura/ ascites / cairan otak/hematom 75. Lubectomy tyroid 76. Tyroidectomy subtotalis 77. Paraidectomy 78. Fistelectomy 79. Recontruksi 80. Skingraf dan flap

81. Mandibulectomy / hemimnadibulectomy 82. MRM

83. Eksisi Mame aberrant 84. Hemiglosectomy

85. Maksilectomy parsialis/totalis dan repair

86. Radikal neck disektion 87. Amputasi

88. Tyroidedtomy

89. Trakeostomy / trakeotomy 90. Eksisi kelenjar submandibula 91. Debulking

92. Deseksi kelenjar inguinal 93. Glosectomy totalis 94. AV / VP Shunt 95. Aff Shunting 96. Craniotomy trepanasi/bedah mikro 97. cranioplasty 98. Laminectomy sederhana 99. Neurolisis syaraf

100.Repair kulit kepala

101.Reconstruksi meningokele 102.Vacum drainase.

103.Eksterpasi tumor scalp 104.Laminectomy complek 105.Aff fiksasi laminektomi 106.ORIF

107.Ambil plat /kisner 108.Debridement 109.Pasang / buka gibs

110.Release jari kompartement. 111.Reposisi joint dislokasi 112.Repair tendo

113.Reposisi terbuka 114.Skin traksi 115.Fiksasi ekterna 116.Laminectomy fiksasi 117.Rekontruksi jari polidaktili 118.AMP

(8)

8 119.Osteotomy

120.Koreksi kontraktur jari 121.Ganti sendi lutut

122.Decompresi laminectomy 123.Koreksi CTEV 124.CWL 125.Etmoidectomy 126.FESS 127.Rekonstruksi nasal. 128.Septum rekonstruksi. 129.Aff tampon 130.Spooling 131.TE / ATE (Tonsilectomy/ adenotonsilectomy) 132. Konkotomy 133.Insisi septum 134.NAW 135.Konka reduksi 136.Belaq tampon 137.Polipektomy

138.Eksplorasi abses mandibula 139.Timpanoplasty 140.Mastoidectomy 141.Reposisi OS Nasal 142.Kanaloplasty 143.Rynotomi lateralis 144.Apendiktomy 145.Colostomy 146.WSD 147.Herniotomy 148.Herniorapy

149.PSARP / PSRAP + laparotomy perineal 150.Repair fistel 151.Rectoscopy 152.Orchidopleksi 153.SOAVE 154.Potong stump 155.Chordectomy 156.Splenektomy

157.Revsir fistula recto vagina

158.Duhamell / Pull Through 159.Tutup kolostomy 160.Cholesistectomy 161.Haemoroidectomy. 162.Perineal dialysis. 163.Reseksi colon 164.Fistelektomy 165.Drainage 166.Reseksi hepar 167.Rectoscopy 168.Venaseksi

169.Repair tendo dan nervus 170.Labioplasty unilateral / bilateral 171.Palotplasty

172.Debridement 173.Repair fistel penis

174.Rekonstruksi defek yang simple 175.Rekonstruksi defek dg flap jauh. 176.Rekonstruksi vagina

177.Rekonstruksi ulkus dg flap 178.Polipektomy rectum 179.Laparotomy gastrektomy 180.Reseksi usus / colon 181.Ekplorasi ductus coledokus 182.Reseksi anastomosis end to end 183.Miles prosedur

184.Koledoko jejunostomy 185.Eksplorasi CBD pasang T Tube 186.Fistelektomi perianal.

187.Prolap anus. 188.Double lumen 189.AV Vistula

190.Graff arteri / vena 191. Embilektomy

192.Eksplorasi artery dan vena 193.Thorakotomy internal fiksasi 194.Dekortikasi

195.Lobektomy

196.Pasang / lepas IUD 197. Pasang / lepas inplant 198.Pasang/ lepa

(9)

9 199.s pessarium

200.Tindik bayi 201.Cauterisasi

202. Evakuasi corpus alienum / granula

203.Irigasi telinga / mata 204.Laringoscopy indirect 205.Pasang tampon THT 206.Parasintesis

207.Pencabutan / ektraksi gigi 208.Penambalan gigi

209.Odontectomy 210.Pasang / lepas wire

211.Alveolectomy/frenectomy/gingg ivectomy 212.Pemasangan orthodonti 213.Bilas lambung 214.Cross insisi 215.Ektraksi kuku 216.Pemasangan infuse 217.Injeksi 218.Lavement 219.Manual plasentae

220.Pemasangan Dower Cateter (DC)/ nasogastrictube (NGT) 221.Eksterpasi clavus

222.Thorakosintesis 223.Amnion graf mata

224.Blefaro ptosis 225.Blefaroplasty mata 226.CLE mata

227.Capsulotomy posterior mata 228.Congenital fornixplasty mata 229.Conj. Flap

230.Cyclocryo mata 231.Cyclodialisa

232.Dacryo Stenosis (Spoeling) 233.DCR 234.ECCE mata 235.EKIK mata 236.Entropion mata 237.Enucleasi 238.Eviserasi bulbi 239.Goniotomi 240.Iridectomy 241.Litiasis 242.Phaco mata

243.Probing Ductus nasolaris 244.Viterctomy

245.Trabeculectomy 246.Symblepharon 247.Reposisi Iris / IOL 248.Rekanalisasi rupture 249.Rekonstruksi palpebra 250.Xantelasma mata 251.LASIK

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah kunjungan wisatawan pada bulan Juni adalah sebanyak 76 orang pada awal operasi Nusantara diving center resort, bulan Juli sebanyak 84 orang, bulan Agustus jumlah

Dalam penelitian ini rata-rata ROE tertinggi ada pada perbankan Indonesia disusul Malaysia, Thailand, kemudian Filipina, sedangkan rata-rata ROE terendah ada

Usaha untuk membuat semen pertama sekali dilakukan dengan cara membakar campuran batu kapur dan tanah liat. Joseph Aspadin yang merupakan orang inggris pada tahun

Jika data hasil perhitungan telah menunjukkan hasil yang positif dari rekonfigurasi jaringan tersebut, maka akan dilakukan simulasi menggunakan program ETAP 12.6 untuk

Luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda run%ing yang biasanya kedalaman luka lebih dari pada lebarnya# Misalnya tusukan pisau yang menembus lapisan otot, tusukan paku

 Bagaimana pengaruh temperatur operasi sensor dan konsentrasi gas LPG terhadap sensitivitas sensor gas LPG dari material WO 3 yang disintesa dengan metode sol gel dan

07/11/2012 18 QBasic Input data rancangan AutoCAD Pembuatan gambar kerja otomatis QBasic Pengolahan data rancangan Pembuatan dan. penyimpanan

Untuk nilai indeks dominansi berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai dominansi sebesar 0,59 dengan demikian terkategorikan dominansi jenis tertentu masih