• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal - Unissula

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "proposal - Unissula"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

*

PROPOSAL

PENELITIAN INTERNAL

JUDUL PENELITIAN

PENGARUH WARNA DAN KETEBALAN KAIN KATUN DALAM PERLINDUNGAN KULIT TERHADAP SINAR

ULTRAVIOLET (UV)

TIM PENGUSUL

Ketua : Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si. (210119203) Anggota : Drs. Purwito Soegeng P., M.Kes. (210186024)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG April 2020

Klaster : Eksakta Skema : Dasar

(2)

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Warna Dan Ketebalan Kain Katun Dalam Perlindungan Kulit Terhadap Sinar Ultraviolet (UV)

Nama Rumpun Ilmu : Kesehatan

Peneliti

a. Nama Lengkap : Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si.

b. NIK : 210119203

c. Program Studi : Pendidikan Kedokteran Anggota Peneliti (1)

a. Nama Lengkap : Drs. Purwito Soegeng P., M.Kes.

b. NIK :

c. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung Lama Penelitian Keseluruhan : Satu tahun

Penelitian Tahun ke : 1

Biaya Penelitian keseluruhan : 10.000.000

Biaya Tahun Berjalan : -

Semarang, 20 April 2020

Mengetahui,
 Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. dr. Setyo Trisnadi, S.H., Sp.KF Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si

NIDN. 0613066402 NIK. 210119203

Menyetujui,


Ketua Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat

(Dr. Heru Sulistyo, M.Si) NIK. 210493032

(3)

3 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

HALAMAN PENGESAHAN ... 2

DAFTAR ISI ... 3

ABSTRAK ... 4

BAB 1. PENDAHULUAN ... 5

1.1. Latar Belakang ... 5

1.2. Tujuan Penelitian ... 6

1.3. Manfaat Penelitian ... 6

1.4. Target Luaran ... 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Gelombang Elektromagnet ... 8

2.2. SInar Ultraviolet (UV) ... 9

2.2. Sun Protection Factor (SPF) ... 11

2.3. Kain Katun ... 12

2.3. Road Map Penelitian ... 13

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 14

3.1. Lokasi Penelitian ... 14

3.2. Bahan dan Alat Penelitian ... 14

3.3. Prosedur Penelitian ... 14

3.4. Persiapan Alat dan Bahan ... 15

3.5. Pengukuran Intensitas UV ... 15

BAB 4. JADWAL PELAKSANAAN DAN RENCANA ANGGARAN ... 17

4.1. Jadwal Pelaksanaan ... 17

4.2. Rencana Anggaran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 19 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas Lampiran 2. Biodata peneliti

Lampiran 3. Surat pernyataan peneliti

(4)

4 ABSTRAK

Pendahuluan. Negara Indonesia mendapat paparan sinar UV yang cukup banyak.

Kelebihan paparan sinar UV dapat mengakibatkan banyak hal-hal negative pada kesehatan manusia. Dalam mengurangi paparan sinar UV kita harus menggunakan pakaian yang menutup tubuh kita. Jenis bahan yang banyak digunakan peduduk tropis adalah bahan kaos yang dinilai lebih nyaman, salah satunya kain katun. Dalam pemilihan kain katun selain ketebahan bahan, warna kain juga perlu diperhatikan mengingat setiap warna ternyata menyerap sinar matahari dengan kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dangatlah penting untuk kita tahu pemilihan ketebalan kain dan warna kain katun dalam mengurangi paparan sinar UV pada kulit kita.

Tujuan Umum. Mengetahui nilai SPF kain katun dengan variasi ketebalan dan warna..

Metode Penelitian. Pengambilan data dilakukan setiap jam dari pukul 09.00 sampai dengan 15.00. Pemilihan waktu tersebut karena nilai UV yang relative tinggi berada pada rentang waktu tersebut. Pemilihan keadaan cuaca juga diperhtungkan yaitu pada saat matahari terik atau langit relatif bersih dari awan. Data intensitas UV yang diambil adalah intensitas UV yang telah melewati filter kain dengan warna tertentu dan intensitas yang tanpa filter. Setiap jam dilakukan pengambilan data untuk 3 variasi ketebalan dan 10 variasi warna kain. Dari hasil tersebut akan dibandingakan antara intensitas UV yang dengan filter terhadap intensitas UV yang tanpa filter untuk mendapatkan nilai SPF nya.

Keyword. Ultraviolet (UV), kain katun, SPF

(5)

5 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara astronomi Negara Indonesia dilewati oleh garis katulistiwa, yang menunjukkan bahwa Negara Indonesia memiliki iklim tropis. Sebagai negara tropis Negara Indonesia penuh dengan paparan sinar matahari di sepanjang tahunnya. Sinar matahari mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari.

Di samping banyaknya manfaat dari sinar matahari, ternyata sinar matahari juga bisa mempunyai dampak negative pada kesehatan kita. Dampak negative tersebut salah satunya berasal dari paparan sinar ultraviolet (UV) yang berasal dari matahari. Dalam beberapa hal sinar ultraviolet bermanfaat untuk manusia yaitu diantaranya untuk mensintesa Vitamin D dan juga berfungsi untuk membunuh bakteri (Wrigh dkk., 2015;

Serrano dkk., 2013). Namun disamping manfaat tersebut di atas sinar ultra violet dapat merugikan manusia apabila terpapar pada kulit manusia terlalu lama. Dampak negative dari paparan sinar UV bisa berupa kemerahan pada kulit, eritema, perusakan sel kulit, hingga kanker kulit (Wrigh dkk., 2015; Young dkk., 2017).

Sinar UV dapat digolongkan menjadi UV A, UV B dan UV C. Semua Sinar UV A di emisikan ke bumi, sedangkan sinar UV B sebagian diemisikan ke bumi. Sinar UV B dengan panjang gelombang lebih pendek dan sinar UV C tidak dapat diemisikan ke bumi karena diserap lapisan ozon di atmosfir bumi. Dengan demikian apabila lapisan ozon yang ada di atmosfir rusak, sinar UV B yang masuk ke bumi akan semakin banyak.

(Isfardiana dkk., 2014).

Berlimpahnya sinar matahari di Indonesia berdampak panas pula cuacanya. Hal ini membuat banyak orang memilih pakaian dengan berdasarkan bahannya agar didapatkan kenyamanan pada saat berada di bawah paparan sinar matahari. Salah satu bahan pakaian yang banyak dinikmati karena kenyamanannya adalah bahan katun. Pada iklim panas, pakaian berfungsi untuk menjaga tubuh dari paparan sinar matahari atau berbagai dampak lainnya (Faradilla dkk., 2018). Selain itu pakaian bertindak sebagai penghalang yang menghambat penguapan serta mengurangi kehilangan panas tubuh dengan mengurangi sirkulasi udara di dekat kulit (Armstrong dkk., 1992).

Melihat fungsi pakaian yang penting untuk menjaga tubuh dari paparan sinar matahari terutama UV dan sebagai penghalang penguapan panas tubuh maka dalam

(6)

6

penggunaan pakaian pemilihan bahan dari pakaian sangatlah penting. Katun adalah bahan yang banyak dipakai dan dipilih oleh orang untuk kegiatan sehari-hari dikarenakan kenyamanannya. Selain bahan kain, warna kain juga perlu diperhitungkan karena warna baju yang berbeda menyerap intensitas sinar matahari yang berbeda nilainya pula (Veramika dkk., 2016). Oleh karena itu sangatlah perlu untuk mengetahui seberapa besarnya kemampuan perlindungan kain katun serta pengaruh warna kain dalam menahan dan meyerap sinar UV.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai Sun Protection Factor (SPF) dan pengaruh terhadap UV indeks dari kain katun dengan berbagai ketebalan kain serta variasi warna dari kain katun.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi pada masyarakat luas serta tenaga medis dalam hal pemilihan, penggunaan, serta perekomendasian bahan dan warna pakaian ketika berada di bawah terik sinar matahari guna menjaga tubuh (kulit) dari paparan sinar ultraviolet.

1.4 Target luaran

Tabel 1. Rencana Target Capaian Tahunan No.

Jenis Luaran Indikator Capaian

Kategori Sub Kategori Wajib Tamba

han TS TS+1

1. Artikel ilmiah dimuat di jurnal

Internasional bereputasi

Tidak ada

Tidak ada Nasional

terakreditasi

√ Submitte

d

Accepted/Published 2. Artikel

ilmiah dimuat di prosiding

Internasional terindeks

Tidak ada

Tidak ada

Nasional Tidak

ada

Tidak ada 3. Invited

speaker dalam temu ilmiah

Internasional Tidak

ada

Tidak ada

Nasional Tidak

ada

Tidak ada 4. Visiting

lecturer

Internasional Tidak

ada

Tidak ada

5. Hak Paten Tidak Tidak ada

(7)

7 No.

Jenis Luaran Indikator Capaian

Kategori Sub Kategori Wajib Tamba

han TS TS+1

Kekayaan Intelektual

ada Paten

sederhana

Tidak ada

Tidak ada

Hak cipta Tidak

ada

Tidak ada

Merek dagang Tidak

ada

Tidak ada Rahasia

dagang

Tidak ada

Tidak ada Desain produk

industry

Tidak ada

Tidak ada Indikasi

Geografis

Tidak ada

Tidak ada Perlindungan

Varietas Tanaman

Tidak ada

Tidak ada

Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu

Tidak ada

Tidak ada

6. Teknologi tepat guna Tidak

ada

Tidak ada 7. Model/Purwarupa/Desain/Kary

a seni/Rekayasa Sosial

Tidak ada

Tidak ada

8. Bahan Ajar Tidak

ada

Tidak ada 9. Tingkat kesiapan teknologi

(TKT)

√ 3 3

(8)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gelombang Elektromagnetik

Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis gelombang. Misalnya adalah gelombang suara, gelombang permukaan air, gelombang tali, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang TV, dan masih banyak lainnya. Dari berbagai macam gelombang tersebut secara sifat dan karakteristiknya dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik merupakan gelombang yang berasal dari getaran yang terambatkan secara mekanik suatu medium. Sedangkan gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang mekanisme perambatannya akibat proses imbas timbal balik antara komponen elektrik dan komponen magnetic dari medan electromagnet yang mengisi seluruh ruang dan berubah dengan cepat terhadap waktu saat dirambatkan (Khanafiyah dkk., 2015).

Secara umum gelombang mekanik dan elektromagntik mempunyai sifat gelombang yang hampir sama, yaitu mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), pelenturan (difraksi), dan perpaduan (interferensi). Satu sifat yang berbeda antara keduanya adalah pengutuban (polarisasi) yang hanya dialami oleh gelombang elektromagnetik saja. Secara karakteristik gelombang apabila sebuah gelombang mengenai suatu objek maka akan terjadi tiga kemungkinan, yaitu dipantulkan, diteruskan, dan/atau diserap oleh objek tersebut (Khanafiyah dkk., 2015).

Gelombang electromagnet terdiri dari berbagai macam gelombang berdasarkan rentang frekuensinya. Gelombang elektromagnetik mempunyai kecepatan yang sangat tinggi yaitu menjangkau jarak sekitar 300.000 km setiap detiknya apabila di ruang hampa. Gelombang elekromagnetik mempunyai energy yang sebanding dengan frekuensinya. Karena gelombang elektromagnetik merupakan imbas dari medan listrik dan magnet, gelombang electromagnet tidak tampak oleh mata manusia kecuali cahaya tampak. Semakin tinggi frekuensi dari gelombang elektromagnetik maka semakin besar energinya yang akan berpengaruh pada kemampuan penetrasi gelombang tersebut terhadap suatu objek.

(9)

9

Gambar 2.1. Spektrum Gelombang Elektromagnet

Berdasarkan gambar di atas urutan gelombang elektromagnetik dari frekuensi rendah yaitu gelombang radio hingga frekuensi tertinggi yaitu sinar gamma. Sinar gamma dan sinar X mempunyai kemampuan penetrasi yang tinggi, sehingga dalam penggunaan terbatas bisa dimanfaatkan dalam melihat struktur dalam suatu objek yang dilewatinya, contohnya dalam radiografi. Sedangkan sinar ultraviolet mempunyai daya tembus yang lebih rendah dari kedua sinar di atasnya, namun pada tubuh manusia sinar ultraviolet masih bisa menembus sampai bagian sel kulit manusia. Dan di bawah sinar ultraviolet terdapat cahaya tampak yang dapat terurai menjadi tujuh warna utama yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Perbedaan warna tersebut berdasarkan rentang frekuensi masing-masing. Hal itu berdampak pada benda-benda yang kita lihat tampak mempunyai warna.

2.2. Sinar Ultraviolet (UV)

Sinar Ultraviolet (UV) atau sinar Ultra Ungu merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi diantara cahaya tampak dan sinar X dan lebih tepatnya frekuensinya di atas sinar ungu dan di bawah Sinar X. Rentang frekuensi adalah antara 8.1014 – 3.1016 Hz. Radiasi UV dari matahari dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sinar ultra violet A (UV A) dengan panjang gelombang 320-400 nm; sinar ultra violet B (UV B) dengaan panjang gelombang 290-320 nm; dan sinar ultra violet C (UV C) dengan panjang gelombang 200-290 nm (Havas, 2008).

(10)

10

Ciri-ciri serta tingkat bahaya efek radiasi dari sinar UV berbeda-beda. Namun secara umum, sinar UV yang menuju ke bumi (UVA, UVB, maupun UVC) dapat memberikan dampak negative sebagai berikut :

a. Kemerahan pada kulit,

Bahaya sinar ultraviolet yang pertama adalah memberikan efekkemerahan pada kulit.

Secara umum, sinar ultraviolet, terutama sinar UV B dapat menimbulkan gejala kemerahan pada kulit. Hal ini merupakan suatu bentuk iritasi kulit yang terpapar sinar ultraviolet. Biasanya gejala ini juga disertai rasa gatal pada bagiankulit yang memerah.

b. Kulit terasa seperti terbakar,

Sinar ultraviolet juga dapat membuat kulit memilikii gejala seperti terbakar. Hal ini biasanya disebabkan oleh paparan sinar UV–B.

c. Dapat menimbulkan eritema,

Eritema merupakan kondisi dimana kulit kaki mengalami kemerahan dan bengkak.

Hal ini disebabkan oleh paparan sinar UV–B.

d. Menimbulkan penyakit katarak,

Katarak merupakan kondisi mata yang tertutupi atau terhalang selaput-selaput tertentu sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut dan cukup jelas. Selain factor usia, paparan sinar UV juga menjadi salah satu pemicu timbulnya katarak.

e. Dapat memicu pertumbuhan sel kanker,

Paparan sinar UV dapat menimbulkan terjadinya kerusakan fotokimia pada DNA dari sel-sel yang berada di dalam tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya kanker, terutama kanker kulit pada manusia.

f. Radiasi sinar UV A yang menembus dermis dapat merusak sel kulit, g. Kulit dapat kehilangan elastisitas,

Paparan sinar UV A yang dapat menembus bagian demis kulit dapat merusak sel-sel yang berada pada dermis.Hal ini membuat elastisitas kulit menjadi berkurang.

h. Kerut pada bagian kulit,

Kerutan pada kulit merupakan salah satu efek samping dari hilangnya dan berkurangnya elastisitas kulit.

i. Kanker kulit

Beberapa jenis kanker kulit disebabkan oleh sinar UV. Sinar matahari di siang dan sore hari sangat riskan untuk merusak kulit. Sel-sel kulit dapat memburuk akibat terkena sinar matahari.

(11)

11

Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sinar UV yang sampai ke perukaan bumi dapat menggunakan kriteria UV indeks. tingkatan perlindungan UV indeks yang telah dirokemandasikan oleh WHO dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1. Tingkatan perlindungan dari radiasi UV yang direkomendasikan oleh WHO.

2.3. Sun Protection Factor (SPF)

Sun Protection Factor (SPF) merupakan suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar kemampuan suatu tabir surya mampu menangkal paparan radiasi sinar matahari ataupun sinar UV. Semakin tinggi nilai SPF maka semakin baik bahan tersebut dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV. Untuk menghitung nilai SPF bisa menggunakan persamaan di bawah ini (Veramika, dkk., 2016).

Keterangan :

SPF : nilai Sun Protection Factor

ED : dosis radiasi yang diterima kulit secara langsung

(12)

12

EDm : dosis radiasi yang diterima kulit setelah melewati filter kain 2.4. Kain Katun

Katun merupakan bahan pakaian yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kain katun terbuat dari bahan kapas. Katun juga dikenal dengan nama cotton, yang mana benang maupun kainnya berasal dari serat kapas. Katun mudah dijumpai di berbagai toko di pasaran sebab memang ia dijadikan sebagai produk tekstil oleh berbagai industri pakaian. Kapas yang digunakan adalah kapas alami. Jadi katun dibuat dari serat alami kapas tersebut.

Kain katun sendiri mempunyai banyak jenisnya, seperti katun combed, katun paris, katun satin, katun cina, katun sutera, dan lain-lain. Katun Combed merupakan jenis bahan kain katun yang paling banyak beredar di pasaran. Katun Combed menjadi bahan favorit konsumen industri konveksi kaos dikarenakan bahannya yang lembut dan halus.

Sifatnya yang human friendly membuat Katun Combed menjadi juara unggulan. Hingga kini, belum ada bahan lain yang mampu menandingi penjualannya di sektor pakaian untuk segmen menengah ke atas.

Pada proses pembuatannya, Katun Combed melalui proses yang panjang. Serat kain Katun Combed diproses secara khusus sebelum diputar di mesin pemintal. Salah satu proses yang paling terkenal adalah carding, yaitu penyisihan kain dari benang kasar.

Setelahnya, bahan kain ini diseleksi lagi dengan proses combing, yaitu seleksi dari bulu- bulu sisa. Itulah mengapa disebut combed, karena bahan katun ini telah melewati tahap combing. Kaos dengan bahan Katun Combed sangat cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia karena sifatnya yang menyerap keringat.

Bahan kaos Katun Combed diproduksi dengan ketebalan dan rajutan yang bervariasi. Ketebalan tersebut diproduksi sesuai dengan selera permintaan pasar yang bermacam-macam. Untuk membedakan ketebalannya, diberilah angka sebagai simbol mewakili ketebalan masing-masing.

Saat ini bahan kain katun yang lazim beredar di pasaran ada 4 jenis: 20, 24, 30 dan 40. Angka 20, 24, 30, dan 40 tersebut menunjukkan tipe kerapatan benang yang digunakan pada proses perajutan menjadi bahan kain. Semakin kecil angkanya, semakin tebal bahan dan rajutan sebuah kain katun. Begitu pula sebaliknya. Semakin besar angkanya, semakin tipis ketebalan bahannya. Namun tak jarang pula beberapa clothing

(13)

13

line ternama yang sengaja memintal bahannya dengan ketebalan tak lazim, seperti 28, 32 dan 34. Sedangkan perbedaan rajutan bahan kaos dilihat berdasarkan jumlah jarum yang digunakan. Saat ini, jenis jarum rajutan yang paling populer untuk produksi bahan Katun Combed terbagi dua: jarum tunggal (single knitt) dan jarum janda, eh ganda (double knitt).

Istilah single knitt dan double knitt kemudian oleh para produsen disingkat menjadi ‘s’ dan ‘d’. Huruf ‘s’ atau ‘d’ kemudian diletakkan di belakang angka ketebalan untuk menunjukkan jenis rajutan yang digunakan. Berdasarkan karekternya, Jenis rajutan

‘s’ tergolong renggang dan mulur. Sebagian besar bahan kaos katun yang beredar di pasaran menggunakan tipe rajutan jarum tunggal ini. Sedangkan rajutan ‘d’ berbeda dengan ‘s’. Jenis jahitan double knitt menggunakan teknik jarum ganda. Karakter rajutan ini cenderung lebih rapat, lentur dan tebal. Bahan rajutan ‘d’ dapat digunakan secara bolak-balik. Kedua sisinya punya permukaan yang sama, karena dirajut dengan jarum ganda. Bahan dengan rajutan ini lebih sering digunakan untuk pakaian bayi dan anak- anak. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada standar yang pasti di antara produsen bahan kain katun.

2.5. Road Map Penelitian

Road Map Penelitian Tim Peneliti Peredaman Paparan Sinar UV

Tahap Pengembangan

Jenis Riset Riset Dasar

(Tahun I)

Teknologi/Terapan (Tahun II-III)

Produksi (Tahun III-

IV)

Pemasaran (Tahun IV) Profil

keefektifan Bahan Kain Sebagai

Perlindungan Kulit

Terhadap Sinar UV

Pengaruh

ketebalan dan warna bahan kain terhadap paparan UV

Pengembangan teknologi

produksi kain

yang bagus

sebagai filter paparan UV

Peningkatan produksi dan kualitas produk kain

Kajian kelayakan ekspor dan pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri pada industri

ographymalka

(14)

14 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di halaman / tempat parkir Laboratorium Fisika – gedung Integrated Biomedical Laboratory (IBL) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat yang akan digunakan pada penelitian ini antara lain:

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kain katun dengan tiga variasi ketebalan yaitu 20s, 24s, dan 30s. Setiap variasi ketebalan terdiri dari 10 variasi warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, abu-abu, hitam, dan putih.

2. Alat

Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat sistem ultraviolet (UV) meter dan komputer dengan spesifikasi yang memadai.

3.3 Prosedur Penelitian

Dalam penghitungan nilai SPF dalam penelitian ini akan dilakukan melalui berbagai tahapan. Dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan data, hingga analisis data. Dalam persiapan penelitian tahapan yang akan dilakukan adalah pengumpulan literatur yang mendukung penelitian ini dan setelah itu dimulailah persiapan alat dan bahan. Setelah bahan dan alat siap maka dilakukanlah pengambilan data. Pengabilan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil intensitas yang ditangkap UV meter dengan filter kain berwarna terhadap hasil intensitas yang tanpa filter. Pengambilan data dilakukan tiap jam dari pukul 09.00 – 15.00. Rencana tahapan kerja dalam penelitian ini secara lengkap ditunjukkan oleh diagram alir pada gambar 3.1.

Pengambilan data akan dilakukan di Halaman gedung IBL FK Universitas Islam Sultan Agung. Penghitungan nilai SPF menggunakan perangkat komputer dengan bantuan perangkat lunak. Dari data akan dapat dihubungkan dengan nilai UV indeks.

(15)

15

Gambar 3.1. Diagram alir rencana prosedur penelitian 3.4 Persiapan alat dan bahan

Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah persiapan alat dan bahan.

Dipersiapkan 2 set alat UV meter dan tiga variasi ketebalan kain dengan masing-masing kain dengan sepuluh warna. Warna-warna kain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, abu-abu, hitam, dan putih. Untuk mendukung penyimpanan data alat tulis dipersiapkan untuk merekap data tiap pengambilan data.

3.5 Pengukuran Intensitas UV

Tahap selanjutnya yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengambilan data.

Pengambilan data dilakukan setiap jam dari pukul 09.00 sampai dengan 15.00.

Pemilihan waktu tersebut karena nilai UV yang relative tinggi berada pada rentang waktu tersebut. Pemilihan keadaan cuaca juga diperhtungkan yaitu pada saat matahari terik atau langit relatif bersih dari awan.

Data intensitas UV yang diambil adalah intensitas UV yang telah melewati filter kain dengan warna tertentu dan intensitas yang tanpa filter. Setiap jam dilakukan pengambilan data untuk 3 variasi ketebalan dan 10 variasi warna kain. Dari hasil tersebut akan dibandingakan antara intensitas UV yang dengan filter terhadap intensitas UV yang

Studi Pustaka

Persiapan bahan dan alat

Pengukuran intensitas UV dengan dan tanpa filter dengan berbagai variasi

Mulai

Selesai

Analisis nilai SPF dan UV indeks

(16)

16

tanpa filter untuk mendapatkan nilai SPF nya. Secara skema percobaan dan pengambilan data dapat dilihat dari gambar di bawah 3.2.

Gambar 3.2. Skema susunan alat pengambilan data Sinar Matahari (UV)

Kain Katun

UV Meter

(17)

17 BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN DAN RENCANA ANGGARAN Jadwal Pelaksanaan

No. Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan

Pencatatan logbook

Pengadaan alat dan pembelian bahan Persiapan Lab

2 Pelaksanaan Penelitian Persiapan alat

Pengecekan alat dan bahan Pengambian data

Analisis data

Penyusunan Laporan Kemajuan Penulisan draft artikel

Pelaksanaan monev tahap I 3 Pelaporan

Laporan akhir, laporan keuangan dan upload Seminar hasil

Publikasi

Rencana Anggaran Biaya Penelitian Tahun 2019 1. Honorarium

Honor Honor/Jam (Rp)

Waktu

(jam/minggu) Minggu Honor (Rp) Tenaga Teknis 1

40.000 2,5 12 1.200.000

Tenaga Teknis 2

40.000 2,5 12 1.200.000

Tenaga Pembantu

20.000 2,5 12 600.000

Sub total (Rp) 3.000.000 2. Peralatan Penunjang dan bahan habis pakai

(18)

18 Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

Pembelian UV meter

Pengukur

intensitas 2 1.500.000 3.000.000

Pembelian kain katun 20s

Filter

10 30.000 300.000

Pembelian kain katun 24s

Filter

10 30.000 300.000

Pembelian kain katun 30s

Filter

10 40.000 400.000

Sub total (Rp) 4.000.000 3. Perjalanan dan publikasi

Kegiatan Justifikasi

Kegiatan Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

Pembelian alat dan bahan

Pembelian alat dan bahan

1 100.000 100.000

Publikasi ilmiah Publikasi di Jurnal

Nasional

1 2.750.000 2.750.000 Sub total (Rp) 2.850.000 4. Administrasi dan pelaporan

Kegiatan Justifikasi

Kegiatan Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

Laporan Penggandaan

3 40.000 120.000

Lain-lain

30.000 30.000

Sub total (Rp) 150.000 TOTAL ANGGARAN (Rp) 10.000.000

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, L.E., Curtis, W.C., Hubbard, R.W., Francesconi, R.P., Moore, R.,Askew, E.W., 1992. Symptomatic hyponatremia during prolonged exercise in heat. Medicine and Science Sports Exercise: 543-549.

Faradilla, A., Yul, F. A., Putrianto, N. K., 2018, Pengaruh Jenis Bahan Pakaian Terhadap Respon Fisiologis dan Psikologis Manusia pada Saat Berolah Raga di Lingkungan Panas, Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, Vol. 07 (26) Hal. 191-200.

Havas, M. 2008. Health Concerns associated with Energy Efficient Lighting and their Electromagnetic Emissions. Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks (SCENIHR).Trent University Peterborough Canada.

Isfardiana, S.H., Safitri, S. R., 2014, Pentingnya Melindungi Kulit Dari Sinar Ultraviolet dan Cara melindungi Kulit dengan Sunblock Buatan Sendiri, jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 3(2), Hal. 26-133.

Khanafiyah, S., Ellianawati, 2015, Fenomena Gelombang, H2O Publishing, Semarang.

Serrano, M.A., Canada, J., Moreno, J.C, 2013, Solar UV exposure in construction workers in Valencia, Spain, J. Exposure Sci. Environ. Epidemiol. Vol. 23, Hal. 525–530.

Veramika, N. P. W., Sutapa, I.G.N., Ratini, N.N., 2016, Penentuan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Sinar Matahari dengan Menggunakan Kain Katun, Poliester, dan Rayon di Pantai Kuta. Buletin Fisika, Vol. 17 (1), Hal. 14-21.

Wright, F., Weller, R.B., 2015, Risks and benefits of UV radiation in older people: More of a friend than a foe?, Maturitas, Vol. 81, Hal. 425–443.

Young, A.R., Claveau, J., Rossi, A.B., 2017, Ultraviolet radiation and the skin:

photobiology and sunscreen photoprotection, J. Am. Acad. Dermatol. Vol.76, Hal.100–

109.

(20)

20

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Susunan organisasi tim No Nama/ NIDN/ NIK Prodi/

Fakultas Bidang Ilmu

Alokasi waktu (jam/minggu

)

Uraian Tugas 1 Andhika Dwi

Anggara, S.Pd., M.Si./210119203

Pendidika n Dokter/

FK

Fisika 25 jam/

minggu

1. Koordinasi dan Managerial Penelitian 2. Membuat

rancangan penelitian 3. Merumuskan

Metode Penelitian 2 Drs. Purwito Soegeng

P., M.Kes./ 210186024

Pendidika n Dokter/

FK

Fisika 20 jam/

minggu

1. Menganalisis data intensitas UV tanpa filter

2. Menganalisis data intensitas UV dengan filter 3. Membandingkan

hasil analisis 3 Nallury Rizqi

Sinulingga (NIM 30101800123)

Pendidika n Dokter/

FK

Kedokteran 20 jam/

minggu

1. Mempersiapkan alat dan bahan 2. Memilah dan

mengkoordinasi bahan yang dipakai

3. Mengambil data

(21)

21

Lampiran 2. Biodata ketua dan Anggota Tim Peneliti 1. Identitas Ketua Peneliti

1. Nama Lengkap Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si.

2. Jabatan Fungsional -

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/Identitas Lain 210119203

5. NIDN -

6. Tempat dan Tanggal lahir Demak, 4 April 1989

7. Alamat Rumah Griya Sekar Gading Blok O No. 13,

Kalisegoro, Gunungpati, Kota Semarang.

8. Nomor Telepon/Faks/HP 085640039284

9. Alamat Kantor Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang

10. Nomor Telepon/Faks -

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang Telah Dihasilkan - 13. Mata Kuliah yang Diampu

I. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Negeri Semarang

Universitas Diponegoro

Bidang Ilmu Pendidikan

Fisika

Fisika Medis Tahun masuk-Lulus 2007- 2011 2016- 2018 Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Pengembangan Bahan Ajar Dalam Bentuk Media Komik Pada Materi Cahaya Untuk Satuan

Pendidikan Smp

Perbandingan Kualitas Citra Computed

Radiography (CR) dan Digital Radiography (DR) Pada Objek Kontras Rendah dan Tinggi

Nama

Pembimbing/Promotor

Dr. Sunyoto Eko Nugroho, M.Si.

Dr. Suryono, S.Si, M.Si.

II. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta Rp)

1 -

(22)

22

III. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat

Pendanaan Sumber* Jumlah

(Juta Rp) 1

2 3 4

IV. . Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/tahun Nama Jurnal 1

2

V. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu &

Tempat VI. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakkhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1

2 3

VII. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/HKI Tahun Jenis Nomor/PID

1 2 3

VIII. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema/jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respons Masyarakat 1

2

(23)

23 3

IX. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan

1 2 Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.

Semarang, 19 April 20120 Ketua Peneliti

Andhika Dwi Anggara, S.Pd., M.Si.

(24)

24 II. Identitas Anggota Peneliti I

1. Nama Lengkap Drs. Purwito Soegeng P., M.Kes.

2. Jabatan Fungsional -

3. Jabatan Struktural -

4. NIP/NIK/Identitas Lain 210186024 5. NIDN

6. Tempat dan Tanggal lahir 7. Alamat Rumah

8. Nomor Telepon/Faks/HP 9. Alamat Kantor

10. Nomor Telepon/Faks 11. Alamat e-mail

12. Lulusan yang Telah Dihasilkan 13. Mata Kuliah yang Diampu I. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

IKIP Semarang Universitas Diponegoro

Bidang Ilmu Pendidikan

Fisika

Kesehatan Masyarakat Tahun masuk-Lulus

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi Nama

Pembimbing/Promotor

II. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta Rp)

1 -

III. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian kepada Masyarakat

Pendanaan Sumber* Jumlah

(Juta Rp) 1

2 3

(25)

25 4

IV. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/tahun Nama Jurnal 1

2

V. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu &

Tempat

VI. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakkhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1

2 3

VII. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/HKI Tahun Jenis Nomor/PID

1 2 3

VIII. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No

Judul/Tema/jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respons Masyarakat 1

2 3

IX. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan

1

(26)

26 2

Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penugasan Penelitian Dosen Pemula.

Semarang, 19 April 2020 Anggota Peneliti

Drs. Purwito Soegeng P., M.Kes.

(27)

27

Referensi

Dokumen terkait

Beranjak dari studi yang telah dilakukan penulis dalam 3 tahun terakhir ini, penulis mencoba menyusun road map penelitian. Pada tahap pertama, perlu dilakukan studi

Milestone dan road map riset Ditjen Dikti terbuka luas dalam banyak varian program dan kegiatan seperti hibah Bermutu, Pekerti, Penelitian PascaSarjana, RAPID,

Sebagai tindak lanjut hasil Desk Evaluation Proposal Baru Penelitian Program Riset Terapan Tahun 2017, Direktorat Riset dan Pangabdian Masyarakat, Direktorat

Tujuan & Manfaat penelitian) - Kajian Pustaka ( Road-map / state of the art) - Metode Penelitian - Jadwal Kegiatan - Daftar Pustaka - Lampiran (Sarana &. Prasarana,

menjadi pembicara dalam kegiatan ilmiah minimal bertaraf regional sejak tahun 2015G. Penelitian Perencanaan Road map A.2.1.1 Dibuat road map penelitian 2015-2020

Proposal penelitian yang akan dilakukan yaitu pencarian obat untuk penyakit Alzheimer dari tumbuhan hutan tropis Indonesia yaitu Agathis dammara ada pada tahap awal dari Road Map di

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memantau intensitas paparan radiasi sinar UV dan gas NO 2 di lingkungan kerja serta sebagai tindakan untuk

Contoh Kasus : Pengembangan Road Map Pada Pusat Penelitian Bioteknologi-ITB RISET UNGGULAN ITB : RISET PRIORITAS ITB 1.. Penelitian Energi; Penelitian Pangan, Obat dan Kesehatan;