• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Bekerja di Luar Workshop

N/A
N/A
Indra Cahyono

Academic year: 2024

Membagikan "Prosedur Bekerja di Luar Workshop"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Portalbce

(2)

Perlu diingat:

- Bekerja di Luar Workshop wajib mendapat izin dari KTT/WKTT/Mine Manager/ Nahkoda/ PFSO dan memiliki pengawas yang berkompeten.

- Personil yang terlibat bekerja di luar Workshop wajib mendapat pelatihan yang relevan, sesuai dengan Matriks SIMAK K3L.

- Seluruh peralatan wajib dilakukan inspeksi kelayakan sebelum digunakan.

- APD harus lengkap dan layak pakai sesuai pekerjaan yang dilakukan.

- Alat penanganan tumpahan limbah B3 wajib disediakan

sebelum pekerjaan di luar Workshop dilakukan.

(3)

No. Edisi/ revisi ke - Tanggal Terbit/ Tanggal Revisi

1. 1/0 31 Desember 2015

2. 1/1 03 April 2017

3. 1/2 26 Februari 2019

(4)

1.

T

UJUAN

Prosedur ini menetapkan pedoman bekerja di luar Workshop untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat melakukan perbaikan, perawatan atau modifikasi kendaraan, unit atau alat di luar Workshop.

2.

R

UANG

L

INGKUP

Prosedur ini diterapkan di seluruh area operasional PT Berau Coal.

3.

R

EFERENSI

3.1. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

3.2. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.

3.3. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

3.4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

3.5. Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Kaidah Pertambangan yang Baik

3.6. Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.

3.7. OHSAS 18001.

3.8. ISO 14001.

3.9. ISPS Code.

4.

D

EFINISI

4.1. Bekerja di luar Workshop adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan/

perawatan/ penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan di luar Workshop. Kriteria Area di luar Workshop yang wajib mengajukan izin bekerja adalah sebagai berikut:

- Area yang tidak melewati manajemen perubahan dan tidak mendapat persetujuan dari KTT/WKTT/Mine Manager untuk sebuah area perbengkelan.

- Pekerjaan yang menggunakan B3 dan/atau menghasilkan limbah B3, seperti grease, oli, cat, thinner, dll

- Tidak memiliki drainase dan oil trap sebagai sebagai penampung dan pengelolaan Limbah B3.

- Memiliki fasilitas yang terbatas untuk kegiatan perbaikan, perawatan, penggantian dan/atau modifikasi.

4.2. Workshop (bengkel) adalah sebuah area perbengkelan untuk melakukan perbaikan, perawatan, penggantian, dan/atau modifikasi, dimana seluruh fasilitas untuk menunjang kegiatan yang dimaksud telah tersedia, melewati manajemen perubahan dan telah mendapatkan persetujuan dari KTT/WKTT/ Mine Manager sebagai area Workshop.

4.3. PIT Stop atau Area Perbaikan Sementara adalah sebuah area tempat melakukan perbaikan,

(5)

dan/atau Area Perbaikan Sementara yang berada dan tidak terbatas pada area penambangan, front tambang, disposal, jalan Hauling yang berada didalam area operasional PT. Berau Coal, harus menggunakan izin yang dimaksud dalam prosedur ini.

4.5. Small Equipment adalah peralatan atau perlengkapan kerja yang pengoperasiannya menggunakan energi non manual (seperti: listrik) oleh personil yang memiliki keahlian/

keterampilan/ pelatihan khusus. Peralatan tersebut dilakukan sertifikasi/ kalibrasi/ perawatan secara berkala oleh orang yang berkompeten. Small Equipment dibagi menjadi 2 kategori yaitu Equipment Statis dan Equipment Portable. Peralatan atau perlengkapan yang termasuk dalam kategori ini antara lain, tapi tidak terbatas pada: mesin compressor, mesin las, mesin bubut, mesin impact, gerinda tangan, bor tangan dan over head crane, dll.

4.6. Special tools adalah peralatan kerja yang dioperasikan secara manual (tidak terdapat motor penggerak) oleh personil yang memiliki keahlian/ keterampilan/ pelatihan khusus. Peralatan tersebut dilakukan pemeriksaan (verifikasi dan validasi) dan /atau kalibrasi. Peralatan atau perlengkapan yang termasuk dalam kategori ini antara lain, tapi tidak terbatas pada: hydraulic jack, alat penyangga (stand jack), torque wrench dan alat-alat ukur mekanis.

(6)

5.

P

ROSEDUR

5.1. Izin Bekerja di Luar Workshop 5.1.1. Diagram Alir

Diagram Alir Izin Bekerja di Luar Workshop

KTT/WKTT/Nakhoda/ PFSO/Mine Manager/ Permit & Commissioning Section PT. Berau Coal

Pemohon(DIC/ Mitra Kerja)/Permit & Commissioning Section PT.Berau Coal

Pemohon (DIC/ Mitra Kerja)

Mulai

Layak?

Pemeriksaan Kelayakan Izin Bekerja di Luar

Workshop Permohonan Izin

Bekerja di Luar Workshop

Pelaksanaan Pekerjaan

Ya

Selesai 4

Formulir Izin Bekerja di Luar Workshop

Tidak 1

2

Pendokumentasian catatan 5

Persetujuan Izin Bekerja 3

(7)

No .

Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab

SLA

1. Permohonan Izin Bekerja di Luar Workshop Pemohon (DIC/ Mitra Kerja) mengajukan izin bekerja dengan mengisi Formulir Izin Bekerja di Luar Workshop (F-CMP-14.01) beserta dokumen pendukung (bukti kompetensi, dll) dan menyerahkannya kepada Permit & Commissioning Section PT. Berau Coal atau Nakhoda jika berada di Area Marine.

Lanjut ke Aktivitas 2. Pemeriksaan Kelayakan Izin Bekerja di Luar Workshop

Pemohon (DIC/

Mitra Kerja)

2. Pemeriksaan Kelayakan Izin Bekerja di Luar Workshop

Permit & Commissioning Section PT. Berau Coal melakukan pemeriksaan kelayakan pengajuan izin bekerja berdasarkan persyaratan bekerja di luar Workshop dan memberi rekomendasi kelayakan izin dari hasil inspeksi tersebut.

Khusus di Area Marine, pemeriksaan kelayakan pengajuan izin bekerja di Luar Workshop dilakukan oleh Nakhoda.

Berikut persyaratan yang wajib dipenuhi di dalam setiap permohonan izin bekerja di luar Workshop, sbb:

No. Persyaratan Parameter Pemenuhan

1 Kompetensi personil

terkait Sertifikasi Keahlian

dan/ atau pelatihan terkait

2 Kondisi personil Sehat/ fit 3 Kelayakan alat

kerja/perlengkapan/ unit Sertifikat kelayakan/

Label 4 IK pekerjaan terkait

(dapat digantikan oleh JSA, jika IK tidak tersedia)

Ada dan sesuai dengan pekerjaan, serta telah di setujui oleh Safety Mitra Kerja

5 Komunikasi JSA

pekerjaan kepada Daftar Hadir

Sosialisasi/ Briefing

Permit &

Commissioning Section PT. Berau

Coal

Nakhoda

(8)

6 Kondisi Alat Pelindung Diri (Lampirkan daftar, jumlah & foto APD)

Layak pakai, sesuai bahaya & jumlah pekerja

7 Pembatas area kerja Terdapat safety cone atau barricade tape 8 Alat penanganan

tumpahan / Spill Kit Tersedia dan layak dipakai

9 Tray Tersedia dan layak

dipakai

10 APAR Tersedia dan layak

dipakai 11 Manual alat/ unit dari

produsen

Sesuai dengan spesifikasi alat/ unit yang dikerjakan 12 Peralatan/ alat bantu

kerja (termasuk alat handmade atau hasil modifikasi) telah terstandarisasi

Telah lulus inspeksi/

assessment

Lanjut ke Aktivitas 3. Persetujuan Izin Bekerja 3. Persetujuan Izin Bekerja

Jika direkomendasikan layak, KTT/ WKTT/ Mine Manager di masing-masing mitra kerja memberikan persetujuan Izin Bekerja di Luar Workshop.

Khusus di Area Marine, Izin Bekerja di Luar Workshop diberikan oleh Nakhoda jika pekerjaan dilakukan oleh awak kapal dan diberikan oleh PFSO jika dilakukan oleh personil eksternal/mitra kerja/konsultan.

Jika disetujui, maka lanjut ke Aktivitas 4.

Pelaksanaan Pekerjaan.

Jika tidak disetujui, dokumen pengajuan dikembalikan ke Pemohon dan Prosedur selesai.

KTT/ WKTT/ Mine Manager Nakhoda/PFSO

4. Pelaksanaan Pekerjaan

Setiap pekerjaan harus diawasi minimal 1 pengawas yang ditunjuk untuk memantau pekerjaan yang berlangsung.

Jika pekerjaan belum selesai di akhir shift dan akan dilanjutkan kembali pada shift berikutnya, maka pengawas harus menginformasikan kepada pengawas shift selanjutnya terkait area atau kondisi kerja yang berubah dan atau ada pekerjaan baru.

Pemohon (DIC/

Mitra Kerja)

(9)

terhadap tempat kerja agar tempat kerja menjadi rapi dan bersih (konsep 5R).

 Peralatan elektronik yang telah selesai digunakan dimatikan kembali, valve/keran gas yang terbuka ditutup kembali, pipa dan kabel yang melintang di jalan dan tidak beraturan digulung kembali dan diletakkan pada tempat yang telah disediakan dengan aman.

 Peralatan dan/atau spare parts yang rusak segera diletakkan pada tempat khusus yang aman dari pemakaian kembali serta diberikan label rusak (out of service tag).

 Pastikan pekerjaan benar-benar selesai dan efek terhadap K3 & lingkungan sudah dikendalikan.

Pengawas DIC/ Mitra Kerja melakukan pemeriksaan penyelesaian pekerjaan, termasuk pemenuhan persyaratan atau kondisi setelah pekerjaan di atas.

Jika telah sesuai, maka Pengawas memberikan tanda tangan pada catatan izin kerja tersebut.

lanjut ke Aktivitas 5. Pendokumentasian Catatan 5. Pendokumentasian Catatan

Pemohon (DIC/ Mitra Kerja) wajib mendokumentasikan catatan asli izin kerja yang telah disetujui dan menyerahkan salinannya kepada Safety Mitra Kerja dan Permit & Commissioning PT.Berau Coal.

Safety Mitra Kerja dan Permit & Commissioning PT.Berau Coal mendokumentasikan salinan izin kerja yang telah disetujui.

Catatan disimpan selama minimal 2 tahun.

Prosedur berakhir di aktivitas ini

Pemohon (DIC/

Mitra Kerja)

Safety di Mitra Kerja Permit &

Commissioning Section PT.Berau

Coal 5.1.3. Keterangan

a) Pemohon (DIC/ Mitra Kerja) harus selalu membawa surat izin yang telah disetujui pada saat melakukan pekerjaan di luar Workshop.

b) Seluruh pekerjaan perbaikan, perawatan, melepas ataupun memasang yang dilakukan baik di dalam maupun di luar Workshop harus:

 Mengikuti prosedur yang ditetapkan di buku manual yang dikeluarkan oleh masing-masing

(10)

secara signifikan, sehingga dapat merubah fungsi atau peruntukkan dari bagian yang diperbaiki.

 Menggunakan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, tidak boleh menggunakan peralatan yang dibuat sendiri (handmade dan atau modifikasi) yang belum dilakukan assessment tanpa seizin PT Berau Coal.

 Menggunakan alat bantu kerja yang sesuai, bila mana diperlukan untuk kegiatan seperti tapi tidak terbatas pada: mengangkat, memindahkan, memposisikan, menopang atau menempatkan orang di atas ketinggian.

 Menyimpan Special tools dan Small equipment dengan mempertimbangkan keamanan alat dan keselamatan sekitar

c) Perbaikan, perawatan, penggantian dan/atau modifikasi pada kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan di area PIT Stop dan atau Area Perbaikan Sementara yang berada dan tidak terbatas pada area penambangan, front tambang, disposal, jalan Hauling yang berada didalam area operasional PT. Berau Coal, harus menggunakan izin yang dimaksud dalam prosedur ini.

d) Personil yang menghampiri Area Perbaikan Sementara dengan menggunakan unit harus memparkirkan unit di luar Area Perbaikan Sementara.

e) Jika dalam kondisi darurat seperti radius blasting, potensi longsor, rebahan pohon, tenggelam dan sebagainya, unit yang akan diperbaiki bisa dipindahkan terlebih dahulu sembari mengajukan permohonan izin bekerja di luar Workshop.

f) Menyiapkan alat penanganan tumpahan, mengacu pada Prosedur Pengelolaan Limbah B3 (P- ENV-02) dan Instruksi Kerja Tanggap Darurat Tumpahan/Ceceran B3 (I-ENV-02.01).

g) Matriks Kode Pelatihan SIMAK K3L mengacu pada Standar Matriks Pelatihan SIMAK K3L (S- HCT-03.01)

h) Jika kegiatan Bekerja di Luar Workshop dilakukan pada malam hari, maka PIC wajib menginformasikan kegiatan tersebut kepada PJA PT Berau yang sedang bertugas pada malam itu, serta mengajukan permohonan izin bekerja di luar Workshop, untuk persetujuan dari KTT/WKTT/Mine Manager/ Nahkoda/ PFSO dapat disusulkan besok paginya.

6.

D

OKUMEN

T

ERKAIT

Nomor Nama Dokumen Masa Simpan

P-HCT-01 Pengelolaan Pelatihan K3L

P-ENV-02 Prosedur Pengelolaan B3 dan Limbah B3

P-CMP-05 Prosedur Inspeksi Alat Bantu Kerja (Tools &

Equipment)

P-OHS-10 Prosedur Investigasi Insiden & Pelanggaran Golden Rules

P-OHS-02 Prosedur Pengelolaan Alat Pelindung Diri S-OHS-02.07 Standar Label & Penandaan

S-HCT-03.01 Standar Matriks Pelatihan SIMAK K3L

I-ENV-02.01 Instruksi Kerja Tanggap Darurat Tumpahan/Ceceran B3

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bahan masukan bahwa perbedaan area kerja suami di luar kota merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya kecemasan pada istri. Sehingga

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prosedur pengajuan sita eksekusi benda tidak bergerak yang dilaksanakan di luar wilayah hukum Pengadilan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/rapat di Luar Kantor Dalam Rangka

Laporan kerja praktik ini berjudul “Tugas Sekretaris Dalam Melaksanakan Prosedur Arsip Secara Digital Pada Divisi Perawatan dan Modifikasi di PT Dirgantara

Prosedur ini diwujudkan untuk menjelaskan proses permohonan lawatan ke luar negara oleh staf/ kakitangan Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) secara jelas dan

Saran Untuk mencegah terjadinya tindak pidana di bidang perbankan yang dilakukan oleh pegawai bank dalam pelanggaran prosedur perjanjian kredit diperlukan sistem pengawasan atau

Tujuan Prosedur mutu penetapanDosen Pembimbing Akademik DPAdisusun sebagai suatu pedoman baku dalam menetapkan dosen yang dianggap layak untuk menjadi dosen Pembimbing Akademik DPAdi

Perbandingan tangga sebelum dan sesudah perbaikan Selain itu, untuk mencegah tingkat keparahan terjadinya kecelakaan kerja pada Departemen Disamatic diberikan usulan berupa APD yang