• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBUATAN DOWEL PIN DENGAN MATERIAL S45C DI CV. SUTECHINDO JAYA PRESISI

N/A
N/A
Cakra Awal Bagaskara

Academic year: 2024

Membagikan "PROSES PEMBUATAN DOWEL PIN DENGAN MATERIAL S45C DI CV. SUTECHINDO JAYA PRESISI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN DOWEL PIN DENGAN MATERIAL S45C

DI CV. SUTECHINDO JAYA PRESISI

Nama : Dirga Ravico Repliansyah

NPM : 21419881

Jurusan : TEKNIK MESIN

Pembimbing : Sandy Suryady ST., MT.

(2)

LATAR BELAKANG

Blok silinder merupakan rumah tabung-tabung silinder yang di dalamnya terdapat saluran air pendingin. Air pendingin masuk dan bagian bawah tabung silinder.

Salah satu komponen untuk mengikat atau menghubungan blok silinder yaitu Dowel Pin.

Fungsi Dowel Pin adalah sebagai pengunci dan merapatkan antara sambungan blok mesin, silinder blok dan head. Dan juga berfungsi sebagai pelindung aliran pelumas dari pompa oli di crankcase yang akan di alirkan ke head. Material yang tepat untuk dijadikan poros pompa adalah baja S45C.

Proses pemesinan yang dilakukan untuk memproduksi Dowel Pin dengan

material S45C ini antara lain, proses pemotongan menggunakan mesin gergaji potong,

proses bubut tingkat, , proses pengeboran, proses Grinding. Maka dari itu penulis

mempertimbangkan untuk menulis penulisan ilmiah dengan materi proses pembuatan

Dowel Pin

(3)

TUJUAN Penulisan:

1. Memahami material yang digunakan pada proses pembuatan Dowel Pin.

2. Memahami proses pembuatan Dowel Pin dengan material baja S45C.

BATASAN MASALAH :

1. Membahas mengenai proses pembuatan Dowel Pin 2. Membahas klasifikasi material S45C.

TUJUAN & BATASAN MASALAH

(4)

FLOWCHART

Persiapan Material

Proses Drilling Proses Pembubutan

QC

Proses Grinding

SELESAI MULAI

YES

NO

Dihancurkan Proses Pemotongan

(5)

PEMBAHASAN

Persiapan Material

Sebelum melakukan proses pengerjaan terhadap benda kerja terlebih dahulu

menyiapkan material yang akan digunakan. Pada gambar 3.2 merupakan material S45C

yang sudah setengah jadi dimana berbentuk silinder (rolled) atau dinormalisasi. Baja

karbon S45C termasuk baja berkualitas medium dengan kandungan carbon 0,42-0,48%,

silicon 0,15 – 0,35%, mangan 0,6 – 0,9%, phospor 0,03%, sulphur 0,03%, chrom maksimal

0,2%, nikel maksimal 0,2%, dan tembaga maksimal 0,3%.

(6)

PEMBAHASAN

Proses Pemotongan

Proses pemotongan adalah proses awal pengerjaan dimana pemotongan ini menggunakan gerganji band saw. Proses kerja gergaji band saw ini adalah dengan menggunakan pita besi atau mata gergaji yang berputar melalui dua buah roda sebagai poros dan media putarnya. Pada proses pemotongan benda kerja yang dipotong yaitu baja S45C. Material baja S45C dipotong dari panjang 12 m sampai dengan 109 mm.

(7)

PEMBAHASAN

Proses Pembubutan

Selanjutnya ialah proses pembubutan, dimana proses bubut itu sendiri adalah proses permesinan untuk proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Proses pembubutan ini menggunakan Mesin Mesin Bubut Besi Bench Lathe Tipe CQ 6125. Pada proses bubut untuk pembuatan baut jangkar ini menggunakan mesin bubut konvensional.

Pada proses ini benda kerja akan dilakukan pengerjaan bubut bertingkat

(8)

PEMBAHASAN

Proses Drilling

Proses selanjutnya yaiut proses Drilling dimana proses ini meluaskan/ memperbesar lubang yang bisa dilakukan dengan batang bor (boring bar) digunakan untuk pembuatan lubang bulat. Proses drilling ini menggunakan Mesin Bor Drilling 32mm Westlake

(9)

PEMBAHASAN

Proses Grinding

Proses selanjutnya ialah proses Grinding yaitu bagian dari proses finishing yang digunakan untuk menghilangkan bagian dari benda kerja yang tidak rata. Dimana pada proses ini digunakan untuk menghaluskan bagian dari proses pembubutan. Mesin gerinda lebih tepat digunakan dari pada mesin lainnya, karena mesin gerinda digunakan untuk proses akhir (finishing). Untuk waktu lama proses penghalusan sekitar 4 menit.

(10)

Quality Control

Adapun standar Quality Control yang harus di cek oleh operator yaitu pada proses pembuatan Dowel Pin. Berikut ini jika benda kerja bisa dikatakan YES antara lain:

1. Check secara visual semua permukaan, apakah karat, cacat dan burry.

2. Check ukuran dowel pin apakah sesuai atau tidak dengan check sheet.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan jika benda kerja ditemukan NG antara lain:

1. Part yang NG harus langsung dipisahkan

2. Part yang teridentifikasi NG akan segera di check ulang untuk memastikan status NG atau OK

3. Part yang NG nantinya akan dikumpulkan kemudian dihancurkan.

(11)

KESIMPULAN

1. Pada pembuatan Dowel Pin ini menggunakan material baja karbon S45C. Baja karbon S45C adalah baja medium dengan kandungan carbon 0,42-0,48%, silicon 0,15 – 0,35%, mangan 0,6 – 0,9%, phospor 0,03%, sulphur 0,03%, chrom maksimal 0,2%, nikel maksimal 0,2%, dan tembaga maksimal 0,3%, dan sudah dalam bentuk di gulung (rolled) atau di normalisasi. Tersedia dalam bentuk as bulat, dan flat. S45C memiliki kemampuan las dan machinability.

2. Proses pembuatan Dowel Pin terlebih dahulu mempersiapkan material sebelum melakuakan pengerjaan. Pembuatan Dowel Pin menggunakan material baja karbon (S45C) dimana material tersebut termasuk golongan Carbon Medium. Proses pemakanan benda kerja dengan material karbon baja dimana benda kerja tersebut dikerjakan diantarnya, Proses pemotongan yaitu

pemotongan dari panjang awal 12 meter menjadi 109 mm. Setelah itu proses pembubutan yaitu proses permesinan untuk proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja, pada proses ini dilakukan bubut tingkat dengan ukuran Panjang 109 mm dan lebar 16 mm, 14 mm, 11 mm, dan 7 mm. Proses drilling dimana proses ini meluaskan/

memperbesar lubang plat yang bisa dilakukan dengan batang bor dengan diameter lubang 4 mm.

Proses grinding yaitu bagian dari proses finishing yang digunakan untuk menghilangkan bagian dari benda kerja yang tidak rata. Dan yang terakhir adalah Quality Control dilakukan untuk mengecek layak atau tidaknya suatu barang yang di produksi.

Referensi

Dokumen terkait

Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi

Electrical discharge machining (EDM) merupakan proses permesinan, dimana pahatnya yang berupa elektroda akan mengikis material.. benda kerja sesuai dengan bentuk

Pengujian yang dilakukan yaitu mengukur arus motor listrik mesin bubut tersebut dengan menggunakan alat ampere meter pada sepuluh benda uji (10 proses pembubutan,

pada bidang bagian luar. - Pahat bubut dalam: Digunakan untuk proses pembubutan benda kerja. pada bidang bagian dalam. 2) Menurut

Proses bubut merupakan salah satu dari berbagai macam proses permesinan dimana proses permesinan sendiri adalah proses pemotongan logam yang bertujuan untuk

Menganalisa pengaruh variasi radius nose , depth of cut , putaran spindel pada kondisi permukaan benda kerja hasil proses permesinan bubut pada kaca.. Menganalisa pengaruh

Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan

 Proses pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda kerja/pahat berputar, meliputi proses bubut dan variasi proses yang dilakukan