• Tidak ada hasil yang ditemukan

Protokol Keselamatan Laboratorium dan Tindakan Tanggap Darurat

N/A
N/A
sestiono

Academic year: 2024

Membagikan "Protokol Keselamatan Laboratorium dan Tindakan Tanggap Darurat"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Emergency Response

(2)

Respon Tanggap Darurat dan Keamanan

Merupakan upaya untuk keselamatan staf laboratorium

Komponen yang dibutuhkan dalam keberhasilan respon tanggap darurat:

Perencanaan antisipasi

Layanan darurat

Desain laboratorium

Analisis risiko dan ancaman

Keamanan fisik

(3)

Contoh kasus :

Udin akan membeli sepeda motor baru . Mari kita bantu Udin menyusun tindakan gawat darurat jika terjadi kecelakaan

3

Mitigasi :

Belajar naik motor , SIM, BPJS/Asuransi kesehatan, belajar rambu-rambu lalulintas,

Preparation:

Mengenakan helm SNI, Jaket, sepatu

Response

Berobat kerumah sakit Motor bengkel

Recovery

Udin sembuh Kecelakaan

(4)

Perencanaan Antisipasi

Kebutuhan laboratorium keselamatan hayati tingkat 2, 3, dan 4

Kecelakaan/ paparan/ dekontaminasi/ operasional yang berkelanjutan

Penanganan tanggap darurat untuk kecelakaan/

paparan

Surveilan kesehatan/ manajemen klinik

Kebakaran/ banjir/ gempa bumi/ gunung berapi/

ledakan

Terrorisme/ vandalisme

Tumpahan mayor dan minor

Lolosnya hewan coba

(5)

Perencanaan Tanggap Darurat

Tertusuk jarum, terpotong, tergores.

Paparan aerosol diluar containment primer (misalnya, Biosafety Cabinet)

Tumpahan kultur atau pecahnya tabung

Kecelakaan akibat pemakain sentrifus

Goresan, tusukan benda tajam

Kebakaran, banjir, atau bencana alam

Gigitan dan cakaran hewan coba

(6)

Layanan Tanggap Darurat Dapat menghubungi:

Rumah sakit/ Ambulan/ Petugas Kesehatan

Petugas Keselamatan Hayati (Biosafety Officer)

Direktur laboratorium

Ahli teknik / PAM/ Gas / PLN

Pemadam kebakaran

Polisi/Sekuriti

Militer

(7)

Peralatan Tanggap Darurat

Kotak P3K

Tandu

Perangkat penanganan tumpahan (Spill kit)

Pakaian pelindung dan Respirator

Peralatan dekontaminasi

Disinfektan dan peralatan kebersihan

Palu, obeng, tali dsb.

Pita pembatas, Tanda peringatan

(8)

Peralatan Tanggap Darurat

P3 K

Tan

du eye wash dan showerEmergency

Spill kit kimia

Spill kit biologis

Pengaman an alat

(9)

Pelatihan

P3K

Cardiopulmonary resuscitation (CPR)

Cardiac defibrillation

Alat pemadam kebakaran

Respirator

Cara membersihan bahan Biologik/ radioisotop

Evakuasi tanggap darurat

(10)

Keamanan

Pertimbangan desain dan tingkatan laboratorium hayati

Alasan untuk keamanan

Siapa yang berisiko dan dimana ancaman

Analisis keamanan fisik

Program keamanan

(11)

Desain Laboratorium

Keselamatan Hayati Tingkat 2

Lokasi laboratorium harus jauh dari akses umum

Pintu harus tertutup dan terkunci

Tanda bahaya biologik harus terpasang

(12)

Desain Laboratorium

Keselamatan Hayati Tingkat 3

Lokasi laboratorium jauh dari akses umum

Pintu harus dapat menutup sendiri dilengkapi kunci khusus

Sistem mekanik dan pendukungnya berada di area terbatas dan terkunci

Jendela anti pecah

(13)

Desain Laboratorium

Keselamatan Hayati Tingkat 4

Lokasi laboratorium di area terbatas

Pintu dilengkapi sistem pengunci yang khusus dengan identifikasi personal

Akses masuk dan keluar laboratorium dapat diprogram dan dicatat

Semua sistem mekanik dan sistem pendukung kehidupan harus dilindungi

CCTV dan alat perekam lainnya harus ada

(14)

14

(15)

1. Berlindung dengan posisi merunduk di tempat yang aman. Jika anda berada dekat meja, berlindung di

bawahnya. Jauhi peralatan dan bahan yang mungkin dapat jatuh atau patah.

2. Lindungi kepala dengan meletakkan tangan anda di atasnya

3. Tetap tinggal di tempat sampai getaran gempa

berhenti. Saat gempa berhenti, pertama kali periksa diri sendiri dan sekeliling.

4. Pastikan bahwa keadaan telah aman untuk anda keluar dari area/gedung

5. Gunakan tangga darurat (jangan elevator) Tanggap darurat terhadap bencana : Gempa Bumi

(16)

Tanggap darurat terhadap bencana : Kebakaran

Evakuasi orang yang terluka dan pindahkan ke tempat yang aman

Beritahu orang-orang untuk menjauh dari lokasi kebakaran

Aktifkan alarm api atau telepon no.

kegawatdaruratan

Tutup pintu untuk mengisolasi bahaya

Selamatkan diri ke tempatyang aman

(17)

Tanggap darurat terhadap bencana : Kebakaran

INGAT...TINGGALKAN RUANGAN SEBELUM ANDA UPDATE STATUS DI MEDIA SOSIAL

(18)

Tanggap darurat terhadap bencana : Kebakaran

(19)

Tanggap darurat terhadap bencana : Listrik Padam

Matikan semua peralatan elektronik (komputer, printer, mesin fotokopi)

Buka jendela dan pintu

Hubungi pihak kampus/PLN

Hentikan aktivitas kerja di lab, simpan atau amankan pekerjaan anda

Hentikan pekerjaan di lemari asam dan BSC, tutup sash

Jangan membuka freezer atau lemari pendingin

Generator hanya digunakan untuk peralatan tertentu

(20)

Tanggap darurat terhadap bencana : Teror

Penyusup/ Pencuri

Paket Mencurigakan

Demonstrator

Kontak polisi dan pihak berwenang

Evakuasi area

(21)

Kesimpulan

Program tanggap darurat dan keamanan bergantung pada berbagai komponen

identifikasi bahaya dan analisa resiko

pernyataan kebijakan dan aplikasinya

mengembangkan protokol yang efektif

memaksimalkan keselamatan bagi staf dan laboratorium

(22)

Video

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Tim kesiapsiagaan tanggap darurat diperusahaaan telah dilaksanakan berdasarkan dengan peraturan undang-undang terkait, melakukan upaya pencegahaan keadaan

dilakukan perawat terhadap pasien dalam keadaan gawat darurat.. Untuk mendapat gambaran tentang pelaksanaan dalam tindakan medis. yang dilakukan oleh perawat terhadap pasien

Pengaturan Tentang Tindakan Medis Yang Dilakukan Oleh Perawat Terhadap Pasien Dalam Keadaan Gawat Darurat Di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Undang-Undang Kesehatan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pre-test ke post-test 2 terjadi peningkatan nilai rata-rata skor (mean) tindakan keselamatan berkendara responden setelah

Hal ini memberi konsekuensi bagi upaya pencegahan dan penanganan risiko atau dampak keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dipikirkan dan diperhatikan guru

• Keselamatan bahan kimia/B3 merupakan upaya melindungi manusia & lingkungan dari kecelakaan yang disebabkan oleh paparan bahaya bahan kimia.. • Keamanan bahan kimia/B3

GE Lighting Indonesia, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik dengan judul “Implementasi Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Sebagai Upaya Peningkatan

Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) adalah bidang yang penting dalam manajemen perusahaan yang bertujuan untuk melindungi dan memastikan kesejahteraan karyawan serta menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja. Konsep K3L mencakup serangkaian praktik dan kebijakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. Keamanan: Fokus pada upaya perlindungan terhadap karyawan dari potensi bahaya fisik dan kejahatan di tempat kerja. Ini meliputi penerapan sistem keamanan, pelatihan untuk tindakan darurat, penggunaan peralatan pelindung diri, dan penegakan aturan keselamatan di tempat kerja. Kesehatan: Berkaitan dengan upaya menjaga kesehatan fisik dan mental karyawan. Ini meliputi pencegahan penyakit akibat kerja, akses terhadap layanan kesehatan, program kesehatan dan kesejahteraan, serta promosi gaya hidup sehat. Keselamatan Kerja: Berfokus pada identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko di tempat kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan cedera. Ini termasuk pembangunan budaya keselamatan, pelatihan keselamatan, audit keselamatan, dan penerapan prosedur kerja yang aman. Lingkungan: Melibatkan upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan tempat kerja dan mencegah polusi serta kerusakan lingkungan. Ini termasuk pengelolaan limbah, konservasi sumber daya alam, penggunaan energi yang efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. Dengan menerapkan praktik K3L yang baik, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya akibat cedera dan penyakit, serta membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Selain itu, pemenuhan kriteria K3L juga seringkali menjadi persyaratan hukum dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasional