• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Instansi yang berada dilingkungan pemerintah daerah yang disebut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Instansi yang berada dilingkungan pemerintah daerah yang disebut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI DAN MULUT(RSKDGM)

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Klemensius Harmin1, Rosdiah Hasanuddin2, Rostiaty Yunus3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1klennjoman2311@gmail.com, 2rusdiahr@gmail.com, 3rostiatyyunus@gmail.com

ABSTRACT

The research aims to find out the financial statements and performance and to know the financial soundness level at RSKDGM in south Sulawesi province, which is measured using financial ratio analysis, those are liquidity, solvency, profitability ratios. The focus of the research is financial statements that consisting of balance sheet, profit and loss statements and cash flow statements on period of 2016-2018. The data used quantitative. The data sources namely primary and secondary. The technique of collecting data are observation and documentation. The research variable are financial statements and financial performance

Keywords: financial statements, financial performance.

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan sekaligus sebagai entitas yang memiliki tanggung jawab. Rumah sakit merupakan Badan Layanan Umum (BLU) dalam instansi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Instansi yang berada dilingkungan pemerintah daerah yang disebut Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan rumah sakit yang dibentuk oleh pemerintah daerah yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat umum dalam mewujudkan kesejatraan sosial dan mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dinilai dari kinerjanya.

Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh rumah sakit pada suatu periode yang menggambarkan efektivitas kinerja rumah sakit. Dalam penelitian ini memfokuskan kepada kinerja dalam aspek keuangan atau kinerja keuangan.

Kinerja keuangan merupakan rangkaian aktivitas keuangan dalam suatu periode

tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan sebagai dasar penilaian kinerja rumah sakit dalam periode waktu tertentu. Laporan keuangan dapat menilai kemampuan rumah sakit untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Kinerja merupakan aktivitas setiap komponen rumah sakit selama periode tertentu. Pengukuran kinerja merupakan faktor utama keberhasilan rumah sakit guna meningkatkan kualitas organisasi yang efektif.

Faktor yang dapat menunjukan baik atau tidaknya kinerja keuangan rumah sakit yaitu menggunakan analisis laporan keuangan.

Laporan keuangan tersebut dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan rumah sakit dari tahun sebelum dan tahun berjalan. Analisis laporan keuangan yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis rasio keuangan supaya mengetahui kondisi dan tingkat kesehatan keuangan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun sebelumnya dengan tahun yang sedang berjalan.

Tujuan utama rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah untuk mengukur dan menilai kemampuan yang dimiliki rumah sakit dalam membuat laporan keuangan serta bertanggung

(2)

jawab untuk memenuhi kewajibannya terutama yang berkaitan dengan dana sehingga dapat mengetahui tingkat efektivitas kinerja keuangan rumah sakit dalam membuat laporan keuangan secara baik dan benar.

Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas kinerja keuangan rumah sakit yaitu Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan tingkat kesanggupan rumah sakit untuk membayar utang jangka pendeknya. Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan rumah sakit untuk membayar seluruh utang-utangnya. Rasio rentabilitas (profitabilitas) yaitu rasio yang menggambarkan tingkat kemampuan rumah sakit dalam memperoleh laba atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan dan aktivitas oprasionalnya.

Rumah Sakit Khusus Daerah gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan pola pengelolaan keuangan sesuai standar pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Sulawesi selatan. Hal ini bertujuan agar Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi selatan dapat menerapkan pengelolaan keuangan yang lebih professional dan ala bisnis sehingga mampu bersaing dengan rumah sakit yang lainya dan menciptakan rumah sakit yang lebih responsive dan agresif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dalam memberikan pelayanan paripurna dan berkualitas.

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan dan tingkat kesehatan keuangan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan.

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Kasmir (2018), laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Menurut M. Sjadzali (2015), adalah proses akuntansi untuk dapat dipakai dalam menginformasikan data keuangan.

Menurut Sofian Harahap (2016), laporan keuangan ialah alat yang menggambarkan kondisi keuangan melalui hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut, V. Wiratna Sujarweni (2017), laporan keuangan dapat didefenisikan sebagai catatan informasi keuangan perusahaan pada satu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan.

Menurut, PSAK No. 1 (2015), tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan juga arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Menurut Kasmir (2018), beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan adalah untuk menginformasikan asset perusahaan, menginformasikan jumlah kewajiban dan keseluruhan modal perusahaan, mengetahui keseluruhan pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, menginformasikan keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu, menginformasikan tentang perubahan aktiva dan pasiva serta modal yang dimiliki perusahaan, menginformasikan suatu kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode, dan untuk menginformasikan suatu laporan keuangan.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas

1. Neraca (Balance sheet)

Menurut Kasmir (2019), laporan neraca adalah sesuatu yang menceritakan keseluruhan aktiva dan pasiva perusahaan yang dicatat dalam bentuk laporan neraca pada setiap akhir periode.

2. Laporan Laba Rugi (income statement) Menurut Kasmir (2019), laporan laba rugi merupakan sesuatu yang menceritakan pencapaian perusahaan pada periode tertentu. Laporan laba rugi ini menggambarkan jumlah pendapatan dan jumlah biaya pengeluaran yang dikeluarkan selama periode tertentu.

3. Laporan Arus Kas (cash flow)

Menurut Kasmir (2018), laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan arus kas masuk dan kas keluar perusahaan.

Menurut Kasmir (2018), sifat-sifat laporan keuangan ada dua yaitu: 1) Historis, artinya laporan keuangan yang dibuat berasal dari data masa lalu atau periode sebelumnya.

2) Sifatnya menyeluruh, artinya laporan keuangan yang dibuat harus lengkap sesuai standar yang telah ditetapkan.

(3)

Menurut Harahap (2014), analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan (financial statement) menjadi unit informasi yang lebih kecil dan hubungannya bersifat signifikan yang mempunyai makna anatara satu dengan yang lainnya dalam proses dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Prastowo (2015), analisis keuangan merupakan rangkaian kegiatan yang penuh pertimbangan untuk mengevaluasi keuangan perusahaan tahun sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan pada periode mendatang.

Menurut Herry (2015), analisis laporan keuangan adalah proses untuk membedahkan unsur-unsur laporan keuangan guna mencapai pemahaman laporan keuangan yang baik.

Menurut, Munawir kutipan dari buku V.

Wiratna Sujarweni (2017), analisis laporan keuangan adalah proses pembelajaran suatu hubungan untuk menentukan posisisi keuangan dan hasil oprasi perusahaan.

Menurut Kasmir (2019), tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui jumlah kekayaan, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai kemudian dilaporakan dalam catatan keuangan pada satu periode; 2) Dapat menemukan kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan; 3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki; 4) Dapat menemukan langkah- langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan saat ini; 5) Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen yang dianggap berasil atau gagal; 6) Untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan.

Menurut Sugiono dan Untung (2016), manfaat analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1) Dapat mengetahui informasi penting tentang keuangan perusahaan. 2) Untuk mengetahui masalah- masalah keuangan yang bersifat tidak konsisten. 3) Menjadikan acuan dalam pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan. 4) Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini. 5) Untuk memperediksi keadaan perusahaan pada tahun mendatang.

Menurut Kasmir (2019), ada dua macam teknik analisis yang biasa dipakai, yaitu

sebagai berikut: 1) Statis adalah metode dan teknik analisis yang dilakukan untuk menginformasikan pos-pos yang diperoleh dari laporan keuangan dalam satu periode saja; 2) Dinamis adalah metode dan teknik analisis perbandingan antara laporan keuangan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya. Hasil perbandingan ini akan melihat perubahan perusahaan dari tahun sebelumnya dan tahun yang mendatang.

Menurut S. Munawir (2014), teknik analisis yang digunakan dalam analisisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Analisisa perbandingan laporan keuangan merupakan metode dan teknik analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukan: a) Data absolut atau jumlah dalam rupiah. b) Kenaikan atau penurunan dalam jumlah presentase. c) Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah. d) Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam presentase (trend percentage analysis), adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan yang menunjukan tendensi tetap atau menurun.

3. Common size statement, merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui presentase investasi pada masing-masing aktivanya sehingga mengetahui struktur modal dan yang menghubungkan dengan penjualannya.

4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Cash flow statement analysis, adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah kas atau untuk mengetahui sumber-sumber penggunaan kas selama periode tertentu.

6. Analisisa rasio merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara kombinasi dari dua laporan tersebut.

7. Gross profit analysis, adalah suatu teknik analisisa untuk mengetahui sebab-sebab

(4)

perubahan laba kotor dari satu periode ke periode yang lain.

8. Analisisa Break even, merupakan suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus di capai oleh perusahaan agar tidak mengalami kerugian dan belum memperoleh keuntungan dalam berbagai tingkat penjualan.

Menurut Fahmi (2017), kinerja keuangan adalah gambaran atas keberhasilan perusahaan yang diperoleh dari segala bentuk aktifitas-aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan.

Menurut Rudianto (2013), kinerja keuangan merupakan suatu pencapaian atau keberhasilan perusahaan dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai pengelolah asset sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

Menurut Sukhemi (2007), kinerja keuangan dapat diartikan sebagai prestasi perusahaan yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

Menurut Harahap (2015), analisis rasio keuangan adalah suata perbandingan antara dua akun yang berbeda dan mempunyai hubungan yang relevan antara kedua akun tersebut.

Menurut Samryn (2015), analisis rasio keuangan dapat didefenisiskan sebagai suatu perbandingan yang membuat data keuangan perusahaan menjadi lebih arti, sehingga dapat mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut.

Menurut James C Van horne dikutip dari buku kasmir (2019), analisis rasio keuangan merupakan suatu indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dengan cara membagi satu angka dengan angka lainya sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Menurut V. wiratna Sujarweni (2017), analisis rasio keuangan merupakan rangkaian aktivitas untuk menganalisis laporan keuangan dengan cara membandingakan satu akun dengan akun lainnya. Analisis rasio keuangan ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, baik neraca maupun laporan laba rugi.

Penelitian ini menjelaskan 3 jenis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

Menurut Samryn (2015), rasio likuiditas dapat didefenisikan sebagai suatu

perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan menutupi utang- utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar.

Menurut, V. Wiratna Sujarweni (2017), Rasio likuiditas dapat digunakan sebagai alat ukur yang menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek dalam suatu periode tertentu.

Macam-macam rasio likuiditas yaitu:

1. Current Ratio

Menurut Kasmir (2019), Rasio lacar merupakan alat untuk mengukur sejauh mana kesanggupan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya pada saat ditagih. Artinya, berapa besar aktiva lancar yang tersedia untuk mebiayai utang jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Rumus untuk menentukan current ratio adalah sebagai berikut:

CR

2. Rasio Cepat (Quick ratio)

Menurut Kasmir (2018), quick ratio merupakan alat untuk mengukur kemampuan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dalam membayar hutang lancar tanpa harus memperhitungkan persediaan.

Rumus untuk menentukan rasio ini adalah sebagai berikut:

QR x100%

3. Cash ratio

Menurut Kasmir (2019), cash ratio adalah alat untuk mengukur berapa besar kas untuk membayar utang jangka pendek.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

CR x 100%

b. Rasio solvabilitas

Menurut Fahmi (2017), rasio solvabilitas (ratio leverage) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh hutangnya sehingga dapat mencapai keuntugan yang maksimal dan mampu untuk melunasi kembali hutangnya.

(5)

Menurut Kasmir (2018), menyatakan bahwa solvabilitas adalah rasio keuangan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan dalam membayar utang- utangnya.

Macam-macam rasio solvabilitas adalah:

1. Debt to Assets Ratio (Rasio utang terhadap aktiva)

Menurut Kasmir (2018), debt to assets ratio adalah alat perbandingan yang digunakan untuk mengukur total utang dengan total aktiva. Artinya bahwa seberapa besar aktiva yang diperoleh perusahaan dapat dibiayai oleh utang, sebaliknya seberapa besar utang perusahaan dapat berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Berikut rumus yang menyatakan debt to assets ratio, yaitu sebagai berikut:

De Debt to asset ratio

2. Debt to Equity Ratio (Rasio hutang terhadap modal)

Menurut Kasmir (2018), debt to equity ratio dapat diartikan sebagai alat perbandingan untuk mengetahui total keseluruhan utang dengan besaran modal. Rasio ini berfungsi untuk mengukur berapa besar modal yang dinyatakan dalam rupiah untuk dijadikan jaminan utang. Dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pendanaan, maka semakin besar batasan pengamanan bagi peminjam.

Debt to equity ratio dapat dinyatakan dengan rumuskan sebagai berikut:

Debt to equity ratio c. Rentabilitas

Menurut Fahmi (2017), rentabilitas atau profitabilitas adalah keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Artinya, kelancaran perusahaan dan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan.

Menurut Munawir (2015), Rentabilitas atau profitabilitas adalah sebagai alat ukur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu.

Rentabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari kesuksesan perusahaan tersebut dalam

meningkatkan kinerja keuangannya untuk mengelola aktiva secara produktif.

Macam-macam Rentabilitas adalah sebagai berikut:

1. Return on asset (ROA)

Menurut Kasmir (2018), menjelas kan bahwa Return On Asset merupakan rasio untuk menunjukan suatu prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yaitu dengan meminimalisir asset secara keseluruhan.

Artinya berapa besar pencapaian perusahaan dalam menghasilkan laba bersih tidak dihitung dalam total asset yang dimiliki perusahaan tersebut.

Secara sistematis ROA dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

ROA

2. Return on Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2018) Return on equity adalah alat yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah dikurangi pajak dan modal yang dimiliki perusahaan. Apabila rasio ini meningkat maka posisi perusahaan akan semakin baik.

Secara sistematis dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

ROE

Penelitian Desi Dwi A. Puspitasari yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Menilai Kinerja Keuangan, Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RA. Kartini Jepara Periode 2014-2016.

Sumber data yaitu, data primer dan data skunder. Teknik Pengumpulan data yaitu, Penelitia Kepustakaan dan Penelitian Lapangan. Dilihat dari current ratio dan quick ratio maka posisi keuangan RSUD RA. Jepara periode 2014-2016 dikatakan likuid. Hasil analisis Debt To Equity Ratio maka posis keuangan RSUD RA. Jepara periode 2014- 2016 dalam kondisi membaik. Dari hasil analisis rasio rentabilitas, maka posisis keuangan RSUD RA. Jepara tidak profitabel, karena terjadi defisit.

Peneltian Umi Barokah yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun, Kab. Kulon Progo

(6)

Tahun 2011-2013. Metode Pengumpulan Data dengan metode Dokumentasi. Data penelitian yaitu, data umum dan data khusus. Jika dilihat dari rasio likuilitas maka posisis keuangan PDAM Tirta Binangun Kab. Kulon Progo dari tahun 2011-2013 dalam posisi sangat baik.

Berdasarkan Debt To Equity Ratio tahun 2011- 2013 maka tingkat solvabilitas dalam tiga tahun trakhir adalah baik. Berdasarkan hasil analisis rasio rentabilitas, manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba tidak sebagai mana yang diharapkan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini. Berikut gambaran singkat penelitian yaitu, sebagai berikut:

1. Laporan Keuangan a. Neraca

b. Oprasional

2. Analisis Rasio Keuangan a. Rasio Likuiditas b. Rasio Solvabilitas c. Rasio Rentabilitas 3. Kinerja Keuangan 4. Hasil Penelitian 5. Kesimpulan

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di Jalan Lanto Dg. Pasewang Makassar dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan.

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan yang dikelompokan sesuai dengan bentuknya. Data kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan matematis atau statistik

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan yaitu, sebagai berikut: 1) Data primer merupakan data yang diperoleh secara lansung dari obyek penelitian yaitu melakukan pengamatan lansung di lapangan. 2) Data sekunder merupakan data yang didapat dari Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah terolah dan didapatkan lewat dokumen- dokumen.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan metode

sebagai berikut: 1) Metode observasi, merupakan suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yaitu dengan melakukan pengamatan lansung di lapangan guna mendapatkan data yang secara nyata. 2) Dokumentasi, merupakan suatu gambaran kegiatan yang terjadi dimasa lalu baik itu dalam bentuk tulisan maupun lewat gambar untuk dijadikan acuan atau pegangan oleh penulis dalam melakukan penelitian karya ilmiah ini.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini merupakan suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui secara keseluruhan tentang apa yang terjadi dilapangan, sehingga penulis memilih untuk menggunakan teknik analisis data kualitatif. Artinya, apa pun yang terjadi dilapangan dapat diperjelaskan dalam hasil karya ilmiah ini.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengukur kemampuan kinerja keuangan dalam membuat laporan keuangan yang baik, sehingga penulis dapat menganalisis kinerja keuangannya yaitu menggunakan rasio likiuditas, solvabilitas dan rentabilitas dengan cara melakukan perbandingan antara laporan keuangan tahun sebelumnya dan laporan keuangan yang sekarang yaitu tahun 2016- 2018.

Definisi operasional merupakan suatu defenisi yang menggunakan variable-variabel yang dianalisis dengan tegas serta diuji kebenarannya. Sehingga peneliti dan pembaca mendapatkan arahan yang jelas dan dapat dimengerti tentang variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: 1) Laporan keuangan adalah suatu informasi penting yang harus diketahui oleh perusahaan dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2) Kinerja keuangan merupakan suatu keberhasilan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode tertentu yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Rasio Likuiditas Dengan Perhitungan Rasio Lancar Periode

2016-2018

Keterangan Tahun

2016 2017 2018 Rasio

Lancar

1,09% 0,85% 3,85%

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel analisis rasio likuiditas diatas dapat diketahui bahwa:

1. Tahun 2016 rasio lancar sebesar 1,09%

artinya setiap Rp 1,00 utang lancar diperoleh dari 1,09 aktiva lancar.

2. Tahun 2017 rasio lancar sebesar 0,85%

atinya dari Rp1,00 utang lancar diperoleh dari 0,85 aktiva lancar

3. Tahun 2018 rasio lancar sebesar 3,85%

artinya setiap Rp 1,00 uatng lancar dapat diperoleh dari 3,85 aktiva lancer

Tabel 2. Presentasi Hasil Rasio Likuiditas Dengan Perhitungan Rasio Cepat Periode

2016-2018.

Keterangan Tahun

2016 2017 2018 Rasio

Cepat

6,58% 0,06% 1,40%

Sumber: Data primer diolah (2019).

Berdasarkan tabel analisis rasio likuiditas dengan perhitungan rasio cepat diatas dapat diketahui bahwa:

1. Tahun 2016 rasio cepat sebesar 6,58%

artinya setiap Rp 1,00 utang lancar dibayar dengan 6,58% aktiva lancar tanpa dibiayai oleh persediaan

2. Tahun 2017 rasio cepat diperoleh sebesar 0,06% atinya setiap Rp 1,00 utang lancar di bayar dengan persediaan karena aktiva lancar tidak mampu untuk melunasi utang lancar

3. Tahun 2018 rasio cepat sebesar 1,40% ini berarti setiap Rp1,00 utang lancar dilunasi dengan 1,40% aktiva lancar tanpa harus memperhitungkan persediaan

Tabel 3. Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas Dengan Perhitungan Rasio Hutang Terhadap Modal Tahun 2016-2018

Keterangan Tahun

2016 2017 2018 Debt to Equity

Ratio

0,02% 0,08% 0,01%

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa:

1. Tahun 2016 rasio hutang terhadap modal RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,02%.

setiap Rp 1,00 hutang dapat dibiayai oleh modal sebesar 0,2%

2. Tahun 2017 rasio hutang terhadap modal RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,08%, setiap Rp 1,00 hutang dapat dibiayai oleh modal sebesar 0,08%.

3. Tahun 2018 rasio hutang terhadap modal RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,01%, Artinya setiap Rp 1,00 hutang dapat dibiayai oleh modal sebesar 0,01%.

Tabel 4. Rasio Solvabilitas Dengan Perhitungan Debt To Asset Ratio RSKDGM

Provinsi Sul-Sel Periode 2016-2018.

Keterangan Tahun

2016 201 7

201 8 Debt to asset

ratio

2% 7% 1%

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahun 2016 Debt to asset ratio RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,02%. Artinya stiap Rp 1,00 hutang akan dijamin oleh aktiva sebesar 0,02%

2. Tahun 2017 Debt to asset ratio RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,07%, itu tandanya bahwa Rp 1,00 hutang dibiayai oleh aktiva sebesar 0,07%

3. Tahun 2018 Debt to asset ratio RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 0,01%. Artinya bahwa Rp 1,00 hutang dibiayai oleh aktiva sebesar 0,01%

(8)

Tabel 5. Perhitungan Return On Asset Dalam Rasio Rentabilitas pada RSKDGM

Provinsi Sul-Sel Periode 2016-2018

Keterangan Tahun

2016 2017 2018 Return On

Asset

-74% -51% -12%

Sumber: Data primer diolah (2019).

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui:

1. Tahun 2016 Return on Asset RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 74% artinya Rp 1,00 total aktiva mengalami penurunan sebesar Rp 74,00

2. Tahun 2017 Return on Asset RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 51% artinya Rp 1,00 total aktiva mengalami penurunan sebesar Rp 51,00

3. Tahun 2018 Return on Asset RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar 12%. Artinya Rp 1,00 dari jumlah aktiva mendapatkan rugi sebesar Rp 12,00. sehingga dapat dijelaskan bahwa kerugian dari keseluruhan aktiva dari tahun 2016-2018 adalah mengalami penurunan.

Tabel 6. Rasio Rentabilitas Atas Perhitungan Return On Equity RSKDGM

Provinsi Sul-Sel Periode 2016-2018.

Keterangan Tahun

2016 2017 2018 Return On Equity -76% -55% -12%

Sumber: Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa:

1. Tahun 2016 Return On Equity RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar -0,76, ini berarti bahwa setiap Rp 1,00 modal dapat mencapai rugi sebesar Rp 76,00

2. Tahun 2017 Return On Equity RSKDGM Provinsi Sul-Sel sebesar -0,55. Artinya Rp 1,00 modal mendapatkan rugi RP 55,00 3. Tahun 2018 Return On Equity RSKDGM

Provinsi Sul-Sel sebesar -0,21. Artinya setiap Rp 1,00 modal menghasilkan rugi sebesar Rp 21,00.

Hasil analisis data keuangan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan yaitu menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Rasio likuiditas dan rasio solvabilitas yaitu untuk menilai posisi keuangan Rumah Sakit Khusus

Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan dan rasio rentabilitas untuk menilai kinerja dari Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan.

1. Hasil perhitungan rasio likuiditas

Dari hasil perhitungan rasio likuiditas yang dilakukan maka diketahui bahwa hasil perhitungan current ratio tahun 2016-2018, maka Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut berada dalam posisi likuid. Walaupun dari hasil presentasi diatas mengalami penurunan tetapi Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban lancarnya.

Dari hasil perhitungan Quick Ratio pada tahun 2016-2017 maka, Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan berada dalam posisi tidak likuid, karena penurunan pada jumlah aktiva lancar dan persediaan dan terjadi kenaikan pada jumlah kewajiban lancar.

2. Hasil perhitungan rasio solvabilitas

Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas yang telah dilakukan maka dapat diketahui hasil perhitungan Debt to Equity Ratio Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2016-2018 masih dikatakan solvable. Walaupun setiap tahunnya mengalami penurunan akan tetapi RSKDGM masih bisa untuk melunasi semua utang-utangnya.

Hasil perhitungan Debt to Assets Ratio Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016-2018 mengalami fultuaktif. walau pun posisi turun tetapi masih bisa dikatakan solvabilitas, karena rumah sakit masih bisa melunasi utang- utangnya dengan menggunakan aktiva yang dimiliki.

3. Hasil perhitungan rasio rentabilitas

Dari hasil perhitungan rasio rentabilitas yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil perhitungan Return On Asset pada tahun 2016-2018 dapat dikatakan bahwa posisi keuangan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan dalam keadaan membaik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah total aktiva dan jumlah

(9)

modal lebih tinggi dari pada jumlah total hutang.

PENUTUP

Hasil analisis terhadap laporan keuangan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016-2018 dapat disimpulkan yaitu, sebagai berikut : 1) Ditinjau dari faktor likwiditas tahun 2018 lebih baik dari pada likwiditas tahun 2016 dan tahun 2017 karena, curret ratio (aktiva lancar dibandingkan dengan hutang lancar) tahun 2017 sebesar 0,85% dan tahun 2016 sebesar 1,09% yang artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,85 dan Rp 1,09 aktiva lancar, sedangkan dalam tahun 2018 yaitu sebesar 3,85% atau setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 3,85 aktiva lancar. 2) Ditinjau dari faktor solvabilitas, tahun 2017 lebih solvabel dari pada tahun 2016 dan tahun 2018 (jumlah aktiva dibandingkan jumlah utang) tahun 2017 sebesar 0,08%, tahun 2016 sebesar 0,02% dan tahun 2018 sebesar 0,01%.

3) Ditinjau dari rasio rentabilitas atau efisien perusahaan secara keseluruhan, maka tahun 2018 lebih efisien dibandingkan tahun 2017 dan tahun 2016. Rentabilitas ekonomis tahun 2018 sebesar -0,12%, tahun 2017 sebesar - 0,55% dan tahun 2016 sebesar -0,74%.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: 1) kepada Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan untuk lebih efektif dan efisien lagi dalam meningkatkan kualitas kinerja perusahaan dengan cara melakukan studi banding sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal lagi. 2) Kepada penelitian selanjutnya harus memperbanyak materi agar dapat melengkapi data-data penelitian karena masih banyak data-data yang bersifat rahasia

DAFTAR PUSTAKA

Barokah (2014). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Air Minum Tirta Binangun Kab. Kulon Progo. Skripsi Akuntansi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Fahmi. (2017). Analisis Laporan Keuangan.

Alfabeta, Bandung.

Harahap. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Karisma Putra Utama Offset.

Harahap. (2016). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ke-13. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Herry. (2015). Pengertian Analisis Laporan Keuangan. Diakses tanggal 16 juli 2019 melaliu webside.

https://www.gurupendidikan.co.id

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan.

Karisma Utama PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan.

Ed. Revisi Cetakan ke-11, Depok: Rajawali Pers.

Munawir. (2014). Analisa Laporan Keuangan, Cetakan ke-17.

Yogyakarta: Liberty.

Munawir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Diakses tanggal 15 juli 2019 melalui webside.

https://www.fadhilanalisis.co.id

PSAK No. 1, (2015). Pengertian Laporan Keuangan. diakses tanggal 15 juli 2019 melalui webside.

https://www.pelajaran.co.id.

Prastowo. (2015). Pengertian Analisi Laporan Keuangan. Diakses pada tanggal 15 juli 2019 melalui webside.

https://www.fadhilanalisis.co.id

Rudianto. (2013). Tujuan Pengukuran Kinerja.

Diakses tanggal 17 juli 2019 melalui webside

https://www.dosenakuntansi.co.id.

Puspitasari. (2018). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Menilai Kinerja Keuangan. Skripsi Akuntansi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara.

Rosyida, (2008). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk. Skripsi Manajemen, Universitas Islam Negeri Malang.

James, C, Van, dan Kasmir. (2019). Analisis Laporan Keuangan

Samryn. (2015). Pengantar Akuntansi. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sugiono dan Untung, (2016). Penilaian Kinerja. Diakses tanggal 16 juli 2019

melalui webside.

https://www.seputarpengetahuan.co.id.

Sukhemi, (2007). Kinerja Keuangan. Diakses tanggal 17 juli 2019 melalui webside.

https://www.dosenakuntansi.co.id

V. Wiratna Sujarweni, (2017). Analisis Laporan Keuangan. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

intergovernmental revenue dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dapat disimpulkan.. sebagai berikut,

Penyelenggaran pemilihan kepala daerah PILKADA pada tahun 2013 telah menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Salewesi Selatan priode 2013- 2018, maka pemerintah Provinsi