• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGI ANAK TUNA GRAHITA

N/A
N/A
Reza taha

Academic year: 2023

Membagikan "PSIKOLOGI ANAK TUNA GRAHITA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

keterbelakangan mental menunjukkan adanya keterbatasan yang signifikan dalam berfungsi,

baik secara intelektual maupun perilaku adaptif yang terwujud melalui kemampuan

adaptif konseptual, sosial, dan praktikal. -

AAMR (American Association on Mental Retardation)

T u n a g r a h i t a

Istilah lain Tunagrahita Feeble

Mindedness

Mental abnormality Cacat mental

Defisit mental Bodoh

Mental defective Mental retardation

Sejak tahun 1992, AAMR mengklasifikasikan tidak berdasarkan IQ saja tetapi juga

berdasarkan seberapa besar dukungan/bimbingan yang

diperlukan oleh anak tunagrahita.

Defisit anak tunagrahita Atensi

Daya ingat

Perkembangan bahasa

Self regulation

Perkembangan sosial Motivasi

Prestasi

Tugas Psi. Anak Berkebutuhan Khusus

Tita Sinthya - 20200701144

(2)

Hambatan fisik mobilitas dalam melakukan kegiatan sehari-hari

Gangguan keterampilan kerja produktif Rawan kondisi sosial ekonomi

Hambatan mental psikologis, misalnya rendah diri, terisolasi, dan kurang

percaya diri.

Hambatan melaksanakan fungsi sosial, misalnya tidak mampu bergaul, tidak mampu berpartisipasi dan lebih banyak tergantung pada orang lain

Dampak tunagrahita

Keturunan

Komplikasi saat kehamilan

Sindrom genetis tertentu

Kurang asupan oksigen SUMBER DARI DALAM Malnutrisi

Paparan racun Radiasi

Kerusakan otak Infeksi Virus

SUMBER DARI LUAR

Etiologi / penyebab

(3)

klasifikasi tunagrahita (berdasarkan Iq)

Ringan (Mild atau Debil atau Moron, IQ: 50-75) - Anak tunagrahita mampu didik (debil) adalah

anak tunagrahita yang tidak mampu mengikuti pada program sekolah biasa atau reguler, tetapi masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak tunagrahita mampu didik antara lain:

membaca, menulis, mengeja, dan berhitung, kepentingan kerja dikemudian hari.

Sedang (Imbecile atau Moderate, IQ: 25-50) Anak tunagrahita mampu latih atau imbecile adalah anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan sedimikian rendahnya sehingga tidak mungkin untuk

mengikuti program yang diperuntukkan bagi anak tunagrahita mampu didik. Oleh karena itu, beberapa kemampuan anak tunagrahita mampu latih yang perlu diberdayakan, yaitu belajar mengurus diri

sendiri, misalnya makan, pakaian, tidur, atau mandi sendiri dan belajar bagaimana menyesuaikan lingkungan rumah.

Berat atau Idiot (IQ 0-25). Anak tunagrahita mampu rawat (idiot) adalah anak tunagrahita yang

memiliki kecerdasan sangat rendah sehingga tidak mampu mengurus diri sendiri

(4)

KARAKTERISTIK tunagrahita

MILD MODERATE SEVERE PROFOUND

Mampu didik (segi pendidikan)

Perkembangan fisik sedikit terlambat, kelainan fisik tidak mencolok

Kelainan fisik tidak mencolok

Kurang dalam hal kekuatan, kecepatan, koordinasi dan sering mempunyai

masalah kesehatan

Rentang perhatian pendek, sulit konsentrasi

Frustrasi ketika diminta berfungsi secara sosial atau akademis sesuai usianya Terkadang kelihatan malu atau pendiam Dapat melakukan beberapa ketrampilan tanpa pengawasan

Mampu menikah, berkeluarga & bekerja semi-skilled

Mampu mengatasi situasi sosial secara adekuat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Mampu latih untuk melakukan beberapa keterampilan tertentu

Respon lama terhadap pendidikan &

pelatihan

Dapat dilatih untuk mengurus dirinya, kemampuan membaca & menulis sederhana

Membutuhkan lingkungan kerja yang terlindungi & juga dengan pengawasan Kekurangan dalam kemampuan

mengingat, menggeneralisasi, bahasa, konseptual, perseptual & kreativitas Tugas yang diberikan: simpel, singkat, relevan & berurutan

Tampak kelainan fisik (gejala bawaan) &

gangguan bicara

Memiliki koordinasi fisik yang buruk & akan mengalami masalah di banyak situasi sosial 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Memperlihatkan banyak masalah &

kesulitan

Membutuhkan perlindubgan hidup

& pengawasan yang teliti Membutuhkan pelayanan &

pemeliharaan yang terus-menerus Tidak mampu mengurus dirinya, tanpa bantuan orang lain

Jarang sekali dipekerjakan & sedikit berinteraksi sosial

Mengalami gangguan bicara, hanya bisa berkomunikasi vokal setelah pelatihan intensif

Lidah menjulur keluar, bersamaan dengan keluarnya air liur

Kepala sedikit lebih besar dari biasanya

Kondisi fisik lemah Karakteristik Prof 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Punya problem serius (kondisi fisik, inteligensi & program pendidikan yang tepat)

Seringkali tanpa bantuan orang lain, mereka tidak dapat berdiri sendiri.

Memperlihatkan kerusakan otak &

kelainan fisik yang nyata

(hydrocephalus, down syndrome) Perlu perawatan total (mandi, berpakaian, makan)

Kemampuan berbicara & berbahasa sangat rendah

Kepala yang lebih besar & sering bergoyang-goyang

Penyesuaian diri sangat kurang;

Interaksi sosial sangat terbatas

Butuh pelayanan medis yang baik &

intensif 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

(5)

Intervensi

Pendidikan khusus SLB-C/SLB-C1

Sekolah Inklusi Homeschooling Privateschool

Instruksi sistematis

Instruksi dalam setting kehidupan nyata dengan material sebenarnya Pengukuran tingkah laku fungsional (FBA) serta dukungan terhadap tingkah laku positif (PBS)

Note :

Program pendidikan bagi siswa seperti ini mengikuti tiga fitur pendidikan, yaitu:

1.

2.

3.

(6)

Strategi Penyusunan Kurikulum

MILD MODERATE PROFOUND

Pada dasarnya isi kurikulumnya kuantitatif sama dengan anak- anak normal. Namun secara kualitatif sedikit lebih rendah daripada anak-anak normal.

Dapat ditambah juga dengan latihan keterampilan.

Isi kurikulum baik kuantitas

maupun kualitasnya lebih rendah daripada anakanak normal. Dilihat dari ruang lingkup materi ajar

pada Sekolah Dasar Luar Biasa untuk Tunagrahita Sedang (SDLB- C1), hanya ada sedikit perbedaan dengan ruang lingkup materi ajar pada SMALB-C

Orientasi isi pengajaran pada lingkungan di dekatnya.

Penekanan pada latihan keterampilan, seperti:

• Latihan gerakan-gerakan tertentu

• Latihan mengenal warna

• Latihan mengenal bunyi

• Latihan mengurus diri sendiri

• Latihan membuat mainan dan sebagainya

Terapi terintegrasi karena umumnya anak

tunagrahita berat mengalami multiple disability (kecacatan majemuk) sehingga perlu pelayanan berbagai macam profesional, seperti, terapis bicara, ahli fisioterapi, dan terapis okupasional.

1.

2.

3.

4.

5.

(7)

MODUL SESI 4 PSIKOLOGI TUNAGRAHITA DISUSUN OLEH Hilman Al Madani, M.Psi., Psikolog Nurul Khasanah, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Klasifikasi Anak Tunagrahita dalam dokumen PERBEDAAN UKURAN-UKURAN ANTROPOMETRI PADA ATLET ANAK TUNAGRAHITA RINGAN CABANG

OLAHRAGA SEPAKBOLA DENGAN TUNAGRAHITA NON ATLET DAN ATLET SEPAKBOLA NORMAL TAHUN 2015/2016. (Halaman 47-55)

Sumber :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, faktor penyebab kegemukan anak tunagrahita SLB C Wiyata Dharma 2 Yogyakarta adalah hubungan faktor genetik dengan orang tua ,

Kelima, hasil skripsi dari Indah Surroyah “Perlakuan Orang Tua Terhadap Anak Tuna Grahita (Studi kasus pada 3 orang tua yang memiliki anak tunagrahita di Jember)

beberapa teori melalui hasil penelitian sebelumnya bahwa koordinasi gerak manipulatif pada Tunagrahita dapat dilatih dengan berbagai model latihan modifikasi sebab anak

Tunagrahita mampudidik umumnya tidak desertai dengan kelainan fisik baik sensori maupun motoris, sehingga kesan lahiriah anak mampudidik tidak berbeda dengan anak normal

Tunagrahita mampulatih secara fisik sering memiliki atau disertai dengan kelinan fisik baik sensori mapupun motoris, bahkan hampir semua anak yang memiliki kelainan dengan tipe

Dari uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan karakteristik anak tunagrahita adalah anak yang memiliki keterbatasan dari segi intelegensi, akademik, sosial, fisik

Pendekatan pelatihan yang dapat diberikan pada anak tunagrahita adalah: a Occuppasional Therapy Terapi Gerak b Play Therapy Terapi Bermain c Activity Daily Living ADL atau kemampuan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional memiliki peranan penting dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak disabilitas tunagrahita, termasuk keseimbangan,